Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

PROGRAM AKUNTANSI
PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI
DI PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO

Disusun Oleh
Desta Vina Prasetyo Rini

AKADEMI AKUNTANSI EFFENDY HARAHAP


SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa yang telah melimpahkan anugerah dan
kekuatan-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan(KKL) serta
dapat menyelesaikan laporan KKLyang berjudul PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI
PT.NIPPON ini dengan baik.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan kunjungan perusahaan
(kegiatan Kuliah Kerja Lapangan) yang telah di lakukan pada tanggal 17 september 2016 di
PT. NIPPON SARI ROTI yang beralamat di semarang, indonesia. Dalam penyusunan laporan
hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Fitnantyo Bimawan, selaku dosen pembibing Kuliah Kerja Lapangan
(KKL)
2. PT.NIPPON SARI ROTI yang telah bersedia menjadi objek company visit KKL
mahasiswa Akademi Akuntansi EffendyHarahab.
3. Kedua orangtua penulis yang selalu mendoakan dan mendukung sehingga laporan
KKL ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Dan teman

DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................6
PENDAHULUAN......................................................................................................................6
1.1

LATAR BELAKANG..................................................................................................6

1.2

RUMUSAN MASALAH............................................................................................7

1.3

TUJUAN LAPORAN..................................................................................................7

1.4

MANFAAT LAPORAN..............................................................................................7

BAB II........................................................................................................................................8
LANDASAN TEORI.................................................................................................................8
2.1.

Persediaan Bahan Baku...............................................................................................8

a)

Pengertian Persediaan..................................................................................................8

b)

Pentingnya Persediaan.................................................................................................9

c)

Pengertian Bahan Baku...............................................................................................9

d)

Jenis-jenis persediaan..................................................................................................9

e)

Fungsi dan kegunaan Persediaan...............................................................................10

Pada prinsipnya Persediaan..............................................................................................10


f)

Manfaat Persediaan..................................................................................................10

g)

Mentode Penilaian Persediaan...................................................................................10

2.2.

Produksi.....................................................................................................................10

a)

Pengertian Produksi...................................................................................................10

b)

Proses Produksi.........................................................................................................10

c)

Jenis-jenis Produksi...................................................................................................10

d)

Kegiatan Produksi......................................................................................................11

BAB III.....................................................................................................................................13
PEMBAHASAN......................................................................................................................13
3.1.

Deskripsi Singkat PT. Nippon Indosari Corpindo.....................................................13

a)

Sejarah PT. Nippon Indosari Corpindo......................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Perekonomian saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan
pesatnyta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin
canggih. Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya
persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahhan untuk
menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku secara tepat sehingga
perusahaan tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan yang di inginkannya.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur
pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh labaatau keuntungan. Tetapi
untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena karena hal itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu menangani faktor-faktor tersebut.
Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai masalah kelancaran produksi,
Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena
hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila
proses produksi berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan dapat tercapai , tetapi
apabila proses produksi tidak berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan tidak
akan tercapai.Sedangkan kelancaran proses produksi itu sendiri di pengaruhi olehada
atau tidaknya bahan baku yang akan di olah dalam proses produksi.
Perusahaan manapun selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan
para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu
tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya.Hal ini bisa saja terjadi karena
tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia pada setiap saat, yang berarti
pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang
seharusnya ia dapatkan. Jadipersediaan sangat penting untuk setiap perusahaan baik
yang menghasilkan suatu barang maupun jasa.
PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO merupakan salah satu perusahhan besar
yang memproduksi beragam jenis roti dan tidak hanya mencari profit secara materi
semata. Dengan perolehan laba yang tinggi maka perusahaan akan mengalami
kemakmuran keuangan atau kesejahteraan yang layak. Dengan memperhatikan
pelayanan kepada masyarakat PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO selalu
mengupayakan pemenuhan kebutuhan dan kepuasaan pelanggan yang optimal serta
tanggap terhadap perubahan selera masyarakat dengan menjaga dan menjamin
kualitas produk serta penciptaan produk-produk baru atau varian-varian baru dari
produkyang sudah ada. Hal tersebut dapat dlakukan karena PT.NIPPON INDOSARI
CORPINDO memiliki ketersediaan bahan baku untuk pembuatan produk dengan
kualitas yang baik melalui proses pengujian yang di lakukan di laboratorium yang di
lengkapi dengan teknologi yang canggih. Dengan tersedianya persediaan bahan baku
makadiharapkan PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO dapat melakukan proses
produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu, dengan adanya
persediaanbahan baku yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat
memperlancar kegiatan produksi/pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat
menghindari terjadinya kekuranganbahan baku.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya maka dapat di rumuskan permasalahan
yang akan di bahas lebih lanjut dalam Laporan ini yaitu bagaimana persediaan bahan
baku dalam proses produksi di PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO?
1.3 TUJUAN LAPORAN
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam Laporan KKL (Kuliah Kerja
Lapangan) yaitu Untuk mengetahui persediaan bahan baku dalam proses produksi
secara langsung yang berada di PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO .
1.4 MANFAAT LAPORAN
Hasil laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memiliki kegunan yang bersifat teoritis
dan praktik, Adapun kegunaan laporan ini adalah:
1. Kegunaan bagi penulis
Hasil Laporan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ini diharapkan bermanfaat bagi
penulis untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan di bidang produksi
khususnya pengaruh persediaan produk dalam proses produksi perusahaan
PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO
2. Kegunaan Teoritis
Menambah referensi pembelajaran dan pengalaman serta wawasan terkait
pengaruh persediaan produk dalam proses produksi perusahaan pada PT.NIPPON
INDOSARI CORPINDO
3. Kegunaan Praktik
Dapat memberikan manfat sebagai sarana membandingkan teori yang di dapat
saat perkuliahan dengan praktek yang ada dilapangan, dan juga dapat memberikan
manfaat yaitu sebagai bahan masukan /pertimbangan dalam halpengelolaan
persediaan bahan baku produkdan proses produksi suatu perusahaan.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Persediaan Bahan Baku
a) Pengertian Persediaan
persediaan akan berpengaruh langsung pada operasional perusahaan.

Persediaan merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya


selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, persediaan menurut jenis
barangnya dapat Dalam Peusahaan khususnya yang bergerak dalam bidang
industri , Persediaan merupakan suatu aktiva lancar yang sangat penting
keberadaannya karena dibedakan menjadi lima bagian, yaitu persediaan bahan
baku, persediaan bagian produkyang di beli, persediaan bahan pembantu,
persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.
Untuk lebih memahami pengertian persediaan berikut ini di
kemukakan pengertian dari beberapa penulis:
1. Menurut Rivanto (2001:69) Inventory atau persediaan barang
sebagai elemenutama dari modal kerja merupakan aktiva yang
selalu dalam keadaan berputar dan secara terus menerus mengalami
perubahan.
2. Menurut M. Munandar dalam buku Marihot Manullang dan
Dearlina Sinaga (2005:50), menerangkan bahwa: Perediaan adalah
sebagai persediaan barang-barang (bahan-bahan) yang menjadi
objek usaha pokok perusahaan.
3. Menurut Mulyadi (2001:553) Definisi Persediaan adalah barangbarang yang dimiliki atau disimpan di perusahaan yang terdiri dari
produkjadi, produk dalam proses, bahan baku, bahan penolong,
bahan habis pakai, suku cadang, dsb yang di maksudkan untuk di
jual kembali.
4. Menurut Freddy Rangkuti (2002:1) Persediaan adalah suatu aset
lancar yang dimiliki perusahaan dengan maksud untuk dijual
dalam suatu periode waktu tertentu, atau persediaan barang-barang
tersebut masih dalam pengererjaan atau proses (work in progress)
ataupun persediaan bahan baku (raw material) yang masih
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

b) Pentingnya Persediaan
Persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan dagang karena
biasanya akan memiliki porsi yang lebih besar daripada aktiva lancar yang
lain. Pengelolaan persediaan sangat penting dalam upaya menjagan kestabilan
jumlah persediaan. Persediaan dijaga agar tidak terlalu rendah dan tidak teralu
tinggi kuantitasnya.Persediaan yang terlalu rendah akan berbahaya dalam
kaitannya dengan pesanan konsumen yang tidak dapat dipenuhi oleh

perusahaan. Persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik karena


menyebabkan penimbunan dan biaya penyimpanan menjadi tinggi dan
menunjukkan perputaran (turn over) persediaan yang rendah.
c) Pengertian Bahan Baku
Pengertian Bahan Baku menurut Hanggana (2006) Adalah sesuatu
yang digunakan untuk membuat barang jadi. Dalam sebuah perusahaan Bahan
Baku dan Bahan Penolong memiliki arti yang sangat penting , karena menjadi
modal terjadinya proses produksi sampai hasil produksi. Pengelompokan
Bahan Baku dan Bahan Penolong bertujuan untuk pengendalian bahan dan
pembebanan biaya ke harga pokok produksi. Pengendalian Bahan di
prioritaskan pada bahan yang nilainya relatif tinggi yaitu Bahan Baku.
Bahan Baku merupakan komponen pokok dalam proses produksi .
Mulyadi (2000) mengemukakan bahwa bahan baku merupakan bahan yang
membentuk bagian menyelurh dari produk jadi. Tanpa bahn baku suatu
industri tidak dapat menghasilkan barangnya. Masalah yang sering dihadapi
oleh industri yang memanfaatkan hasil pertanian adalah ketersediaan bahan
baku, baik jumlah maupun kualitasnya. Masalah lainnya adalah penanganan
bahan baku hasil pertanian yang memiliki rentang waktu terbatas dan mudah
rusak.
d) Jenis-jenis persediaan
Menurut Render (2005:61), untuk mengakomendasikan fungsi persediaan,
perusahaan memiliki 4 jenispersediaan,yaitu:
1. Persediaan Bahan Baku
Material yang ada umumnya dibeli tetapi belum memasuki tahap
pabrikasi.
2. Persediaan Barang SetengahJadi
Bahan baku/komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi
belum selesai/belum menjadi produk jadi.
3. MRO (Maintenance Repair Operating)
Persediaan
yang
diperuntukkan
bagi
pasokan
pemeliharaan/perbaikan/operasi yang diperlukan untuk menjaga agar
permesinan dan proses produksi tetap produktif.MRO tetap ada karena
kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak
diketahui.
4. Persedian Barang Jadi
Sebuah produk ahkir yang siap untuk dijual, tetapi tetap merupakan sebuah
asset dalam buku perusahaan.
e) Fungsi dan kegunaan Persediaan
Pada prinsipnya Persediaan
f) Manfaat Persediaan
Menurut Jay dan Bary Render (2008), ada banyak alasan mengapa perusahaan
memiliki persediaan, antara lain:

1. Untuk men-Decouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi


2. Untuk men-Decouple perusahaan dari
fluktuasi permintaan dan
menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan
bagi pelanggan.Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada
perdagangan eceran.
3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam
jumlah besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.
4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.
g) Mentode Penilaian Persediaan.
1. Metode FIFO (First In First Out)
Barang (bahan baku) yang pertama kali masukmerupakan barang (bahan
baku) yamg pertama kali di prosese.
2. Metode LIFO (Last In First Out)
Barang (bahan baku) yang masuk terakhir merupakan barang (bahan baku)
yang pertama kali diproses.
2.2.

Produksi
a) Pengertian Produksi
Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk
jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk.
b) Proses Produksi
Proses Produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan
faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanffat bagi kebutuhan manusia.
c) Jenis-jenis Produksi
1. Menurut jangka waktu produksi
Proses terus menerus (continoes process) atau jangka
panjang.
Proses terputus putus (intermittent process) atau jangka
pendek.
2. Menurut sifat produksi
Produksi standar, yaitu memproduksi barang untuk dikirim
kepada pembeli dan penyalur tetapi juga untuk persediaan.
Produksi pesanan, yaitu produksi bilamana para pembeli
menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang
diinginkan sesuai kemampuan produksi tersebut.
d) Kegiatan Produksi
1. Perencanaan produksi
Perencanaan produksi meliputi keputusan yang menyangkut
dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi:
Jenis dan Jumlah barang yang akan dibuat

Cara pembuatan (Penggunaan peralatan yang akan dipakai)


Kedua masalah pokok tersebutdipengaruhi oleh data tentang
kebutuhan pasar dan bagian pemasaran serta perkiraan
penjualan.
2. Organisasi produksi
Tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada
bagian produksi dimana didalamnya terdapat para spesialis ahli
dalam perencanaan supervisi atau pelaksanaan dalam proses
produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan tergantung
besarnyaperusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang
diinginkan.
3. Pengendalian produksi
Pengendalian produksi adalah serangkaian prosedur yang
bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produksi (pekerja,
mesin,peralatan dan bahan baku) kedalam satu aliran, dimana aliran
tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum
ongkos terendah dan kemungkinan waktu tercepat
4. Pengendalian persediaan bahan baku
Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup
agar jalannya produksi tidak terganggu. Persediaan dalam jumlah
besar mengandung resiko seperti:
Resiko hilang dan rusak
Biaya pemeliharaan dan pengawasan
Resiko using
Biaya yang digunakan untuk persediaan terlalu besar
5. Pemeliharaan peralatan
Dibidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari
perbaikan peralatan sangat memegang peranan penting.Bilamana
hal ini diabaikan,maka perusahaan akan mengalami kerugian yang
tidak kecil. Untuk mencegah kerugian tersebut terdapat 2 (dua)
sistem mengorganisasi pemeliharaan yaitu:
Desentralisir menurut biaya atau departemen masingmasing bagian atau departemen memiliki seksi
pemeliharaan sendiri.
Sentralisasi
Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang khusus
menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan.
6. Pengawasan kualitas dan inspeksi
Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi tidak menyangkut
barangnya saja, tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai
dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi, kemampuan
menghasilkan barang kembali, dan persaingan.
Terdapat 4 (empat) pengawasan kualitas yaitu:

1. Penentuan kebijakan tentang penerapan kualitas sesuai tuntutan


pasar (konsumen)
2. Tahapan penentuan desain teknis untuk mencapai target
tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang
dipakai dan operasi produksi.
4. Tahap penggunaan dilapangan, dimana pengawasan akan
berpengaruh pada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan
kualitas serta daya kerja barang.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Deskripsi Singkat PT. Nippon Indosari Corpindo
a) Sejarah PT. Nippon Indosari Corpindo
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk merupakan salah satu perusahan roti
dengan merek dagang Sari Roti terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada
tahun 1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan industri Jababeka

Cikarang. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat ,


Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik dan sampai
dengan saat ini telah mengoperasikan delapaan pabrik Sari Roti yang berlokasi di
Cikarang, Medan, Pasuruan, Palembang, Makasar dan Semarang dan memiliki
total 24 lini mesin produksi. Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa
Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.
Sejak berdiri pada tahun 1995, PT Nippon Indosari Corpindo terus melakukan
pengembangan usaha yang berkelanjutan untuk memenuhi besarnya permintaan
masyarakat. Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai
bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3 H (Halal,
Healthy,Hygienic) Pada seriap produk Sari Roti. Selain itu seluruh produk Sari
Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat
Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.
b) Visi dan Misi Pt.Nippon Indosari Corpindo
VISI
Senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai perusahaan
roti terbesar di Indonesia melalui penetrasi pasar yang lebih luas dan
dalam dengan menggunakan jaringan distribusi yang luas untuk
menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.
MISI
Memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal.
Berkualitas tinggi, higienis dan terjangkau bagi seluruh Konsumen
Indonesia.
c) Lokasi PT. Nippon Indosari Corpindo
Alamat Pabrik
: Kawasan Industri Wijaya Kusuma Jl. Tugu Wijaya III
No.1, Randu Garut, Kecamatan Tugu Semarang 50181, Jawa Tengah
Nomor Telepon
: (024)8660545
Fax
:+6224 8660874l
d) Sumber Daya Manusia
Untuk mencapai Visi dan Misinya PT. Nippon Indosari Corpindo
senantiasa melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia
guna meningkatkan kompetisi masing-masing individu untuk menciptakan
keunggulan dalam persaingan usaha. Oleh karena itu , seluruh bagian
organisasi harus mau bekerjasama dan saling mendukung demi kemajuan
perusahaan.
e) Ketenagakerjaan
PT.Nippon Indosari Corpindo, Tbk Semarang memiliki lebih dari 400
Karyawan

3.2.

Persediaan Bahan Baku produk pada PT.Nippon Indosari Corpindo


a) Penerimaan Bahan Baku
Bahan Baku yang digunakan PT.Nippon Indosari Corpindo diperoleh
dari pemasok lokal. Tahap pertama yang dilakukan saat penerimaan bahan
baku adalah tahap pemeriksaan oleh QA raw material. Pemeriksaan dilakukan
pada kelengkapan dokumen dari pemasok sebagai bukti pengiriman barang.
Surat jalan disertai purchase order (PO)yang berisikan jenis dan jumlah
barang yang dipesan oleh perusahaan yang kemudian dicocokkan dengan PO
asli perusahaan.
Bahan Baku kemudian dibongkar dan dianalisi awal secara fisik.
Bahan Baku yang tidakmemenuhi persyaratan ditolak dan dikembalikan
kepada pemasok , karena tidak memenuhi kualifikasi yang diinginkan. Untuk
mengatasi masalah tersebut pengecekan terhadap mutu harus dilakukan pada
saatbarang diterima, memasukkan barang yang diterima langsung keruang
penyimpanan dan menjaga sanitasi lingkungan penyimpanan bahan baku.
b) Penyimpanan Bahan Baku
Barang-barang masuk diterima dan diperiksa oleh bagian penerimaan
akan disimpan digudang. Bagian penyimpanan bertugas memasukkan stock
kedalam gudang bahan baku dan mengeluarkannya serta menjaga agar tidak
terhadi kerusakan selama penyimpanan.
Setiap hari bagian penyimpanan melakukan pemasukan data
kekomputer untuk mengetahui jumlah barang yang keluar , maka dapat
diketahui sisa barang yang ada digudang , Jika stock barang menipis, maka
bagian penyimpanan akan mengeluarkan purchase order.
Bagian penyimpanan juga bertanggung jawab atas kebersihan ruang
penyimpanan. Dalam penyimpanan dan pengeluaran barang PT.Nippon
Indosari Corpindo menerapkan sistem FIFO (First In Frst Out)
c) Proses Produksi
Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode, dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja,
mesin, peralatan serta bahan-bahan produksi.
Sistem produksi di PT.Nippon Indosari Corpindo termasukjenis
produksi kelompok (batch), yaitu memproduksi dalam kelompok-kelompok
yang mmiliki kisaran berat tertentu berdasarkan jumlah tepung terigu yang
digunakan. Waktu produksi untuk suatu kelompok roti tidak menunggu
kelompok roti sebelumnya selesai, tetapi dilakukan secara kontinyu dengan

tujuan untuk memaksimalkan penggunaan alat dan mempersingkat waktu


kerja.
Proses pembuata roti di PT.Nippon Indosari Corpindo menggunakan
sistem sponge and dough yang terdiri dari dua tahap berbeda. Tahap pertama
adalah pembentukan sponge dan tahap kedua adalah pengembangan dough
(adonan) . Tahap pembentukan sponge meliputi pencampuran bagian bahan
adonan yang diikuti dengan suatu fermentasi pendahuluan. Pada tahap
pembentukan adonan ,sponge yang di fermentasikan dijadikan satu dengan
bahan yang tersisa ,di campur dan dibiarkan untuk nfermentasi yang kedua
kalinya dalam waktu yang singkat.
Keuntungan menggunakan sistem ini adalah toleransi terhadap waktu
fermentasi lebih baik , volume roti lebih besar. Self life lebih lama dan aroma
roti lebih kuat. Kerugiannya adalah toleransi terhadap waktu pengadukan lebih
pendek, peralatan lebih banyak,jumlah pekerja lebih banyak,kehilangan waktu
karena fermentasi lebih banyak dan waktu produksi lebih lama.
Proses pengolahan roti di PT.Nippon IndosariCorpindo meliputi tahaptahap penimbangan bahan, pencampuran dan pengadukan, lalu difermentasi
selama 4 jam. Kemudian pada tahap pertama . adonan dibagi-bagikan
kemudian diputar-putar lalu dicetak sesuai dengan bentuk roti yang akan
diinginkan setelah itu dicetakan ditekan serta diperbaiki bentuknya pada tahap
ini memakan waktu 17 menit. Pada tahap kedua dilakukan fermentasi akhir
selama 60 menit, kemudian adonan di panggang dan didinginkan selama 2 jam
dan ahkirnya dikemas sesuai dengan jenis roti.
Pada kemasan Sari Roti selalu tercantum kode produksi dan
dilengkapi dengan tanggal baik sebelum, yang menyatakan roti baik untuk
dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera pada kemasan. Khusus untuk roti
tawar Sari Roti, tanggal baik sebelum tertera pada kwiklok atau penjepit
kemasan roti.
Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu
pada metal detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual kepada
konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak membahayakan konsumen.
Proses metal detecting ini juga merupakan salah satu bagian implementasi
sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada proses
pembuatan Sari Roti. Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya
akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada gudang finished goods dan
siap untuk didistribusikan.
d) Pendistribusian Produk
Setelah selesai proses pengemasan kemudian produk siap untuk
didistribusikan.
Proses Pendistribusian produk Sari Roti berlangsung selama 24 jam. Dan
untuk menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk
yang fresh , Sari Roti dibuat seriap hari, sehingga setelah Sari Roti selesai
diproduksi , Sari Roti akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui
jalur tradisional market maupun modern market.

3.3.

Hasil Produksi pada PT.Nippon Indosari Corpindo


1. White Bread
Roti Tawar Spesial
Roti Tawar Double Soft
Roti Tawar Kupas
Roti Tawar Gandum
Roti Tawar Mini Double Soft
Roti Sandwich Isi coklat
Roti Sandwich Isi Selai Kacang
Roti Plain Rolls
2. Sweet Bread
Roti Mini Isi Sarikaya
Roti Mini Isi Coklat Keju
Roti Mini Isi Keju
Roti Mini Isi Coklat
Roti Mini Isi Stroberi
Roti Isi Abon Ayam
Roti Isi Abon Sapi
Roti Isi Ayam Teriyaki
3. Cakes
Lapis Kastella
Lapis Bamkuhen
Dorayaki Isi Custard Coklat
Dorayaki Isi Stroberi
Dorayaki Pandan Isi Sarikaya
Chiffon Cup Cake Stroberi
Chiffon Cup cake Pandan
Chiffon Cup Cake Coklat

Sistem

Pengendalian

Bahan Baku
Pengendalian persediaan bahan baku bertujuan untuk melindungi perusahaan
agar tidak terjadi kekurangan bahan yang dapat menyebabkan terhentinya

kegiatan produksi. Disamping itu pengendalian persediaan bahan baku digunakan


untuk menghindari perusahaan dari pemborosan dalam pengeluaran biaya
persediaan. Jadi diharapkan metode pengendalian persediaan bahan baku yang
digunakan dapat lebih mengefesienkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dan
tentunya menjamin kontinuitas kegiatan produksi perusahaan.
Pada penenlitian ini akan membahas pengendalian persediaan Tepung Terigu
yang selama ini dilakukan perusahaan, biaya-biaya persedian, dan pengendalian
persediaan terigu dengan menggunakan metode Material RequirmentPlanning
(MRP )
a) Metode pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan PT.Nippon
Indosari Corpindo
PT.Nippon Indosari Corpindo sudah melakukan sistem pengendalian
pesediaan bahan baku dengan menggunakan salah satumetode dalam MRP
dengan menggunakan software SAP. Proses perencanaan produksi berawal
dari peramalan penjualan yang dilakukan oleh team sales berdasarkan
data-data penjualan periode sebelumnya dan ekspektasi pasar yang
diharapkan. Setelah perencanaan produksi selesai dibuat , kemudian
membuat daftar kebutuhan bahan baku yang diperlukan dalam proses
produsi lalu kemudian mengeluarkan purchase order (PO) , apabila PO
disetujui oleh bagian keuangan dan pihak manajemen . departemen PPIC
mengirim PO kepada supplier/pemasok, apabila pihak pemasok
menyetujui pesanan yang dilakukan maka bahan baku dapat dapat dikirim
sesuai dengan jadwal yang tertera dalam PO. Bahan Baku yang
dikirimmasuk ke dalam gudang . Departemen gudang bertanggung jawab
untuk mencatat setiap barang yang masuk dan keluar gudang serta
menjaga bahan baku yang ada dalam gudang agar tetap dalam kondisi
bersih dan aman.
b) Metode Material Requirement Planning (MRP)
Material Requirement Planing (MRP) adalah suatu sistem perencanaan
dan penjadwalan kebutuhan material untuk produksi yang memerlukan
beberapa tahapan/fase atau dengan kata lain adalah suatu rencana produksi
untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkan ke bahan mentah
(komponen) yang dibutuinghkan dengan menggunakan waktu tenggang ,
sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak pesanan untuk
masing-masing komponen suatu produk yang akan di buat . Dalam
penggunaan metode MRP , diketahui tiga teknikyang masing-masing
memiiki beberapa asumsi yang menjadi pertimbangan teknik mana dalam
metode MRP yang dinyatakan cocok dengan kondisi yang dialami
perusahaan sekarang ini sehingga metode ini dapat digunakan dalam
membantu perusahaan untuk meningkatakan efesiensi dan efektifitasnya
dalam pemenuhan bahan bakunya.
Permintaan terigu pada PT.Nippon Indosari Corpindo adalah
permintaan yang tidak bebas (dependent) dimana permintaan terigu sangat
bergantung dari jumlah roti yang akan diproduksi yang besarnya tidak

selalu sama setiap bulannya. Melihat kondisi tersebut makan perusahaan


membutuhkan suatu metode yang mampu mengendalikan persediaan ,
sebagai solusinya perusahaan dapat menggunakan metode Material
Requirement Planning (MRP) sebagai alternatif pengendalian
persediaannya.
Dalam metode MRP, hal pertama yang dilakukan adalah menetapkan
kebutuhan kotor terigu yang diturunkan dari jumlah permintaan roti dan
kapasitas produksi perusahaan. Setelah kebutuhan kotor diketahui ,
Kemudian ditentukan kebutuhan bersih terigu yang merupakan selisih
antara kebutuhan kotor dan persediaan ditangan
c) Analisis Model Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan bahan baku tepung terigu menjadi sangat
penting karena menjadi bagian terbesar dari pengeluaran untuk biaya
pengendalian persediaan bahan baku. Jika pengeluaran untuk pengendalian
persediaan terigu minimum maka biaya pengendalian persediaan bahan
baku secara keseluruhan dapat ditekan.
3.4.
Metode Penilaian Persediaan Pada PT.Nippon Indosari Corpindo
Metode penilaiaan persediaan bahan baku pada PT.Nippon Indosari Corpindo
menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dimana barang (bahan baku)
yangpertama kali masuk merupakan barang (bahan baku) yang akan pertama kali
diproses. Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau
tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.

Pendugaan dan Penentuan Biaya-biaya Persediaan bahan Baku di


PT.Nippon Indosari Corpindo

Pemakain terigu
Metode pemakaian terigu yang digunakan oleh PT.Nippon Indosari
Corpindo adalah metode FIFO (First In First Out) , yaitu terigu yang
pertama kali masuk atau yang lebih dahulu masuk kegudang bahan
baku akan digunakan lebih dulu untuk proses produksi . Setiap hari
bagian gudang akan melakukan pemasukandata kekomputeruntuk
mengetahui jumlah barang yang keluar,sehingga dapat diketahui sisa
terigu yang ada digudang.

Anda mungkin juga menyukai