Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan
dapat mengalirkan air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung
air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang
digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa
akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti
membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar
butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang
disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti
lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah
disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat
menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.
Suatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan laksana sebuah
waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua fungsi itu diemban oleh pori-pori
atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua sifat yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai penyimpan adalah porositas (porosity) dan hasil jenis (specific yield).
Sesuai dengan definisinya, tidak setiap batuan dapat menjadi akuifer melainkan batuan
yang mempunyai porositas dan permeabilitas yang cukup untuk melakukan penyimpanan dan
pelolosan. Tipikal material akuifer adalah pasir dan kerakal yang tidak terkonsolidasi.
Pada suatu sistem akuifer, ada bagian yang tidak jenuh air dari suatu seri bagian
permeabel, yaitu :
Meluas (extensive)
Gambar 1 : Akuifer
Porositas Primer
Antar Butiran
Porositas Sekunder
Rekahan
Pelarutan
Gambar 2. Model akifer media pori ruang antar butir dan media Rekahan (Sumber : S.
Mandel, 1981)
Macam-macam Akuifer
Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam
akifer sebagai berikut :
a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer)
Akifer Bebas yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas
lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatik level),
yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
c.
dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
Sedangkan menurut Kruseman dan deRieder, 1994. Berdasarkan sifat fisik dan
kedudukannya dalam kerak bumi, akifer dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
a. Akifer bebas,
Akifer bebas yaitu akifer tak tertekan (unconfined aquifer) dan merupakan airtanah
dangkal (umumnya <20 m), umum dijumpai pada daerah endapan aluvial. Airtanah
dangkal adalah airtanah yang paling umum dipergunakan sebagai sumber airbersih oleh
penduduk di sekitarnya.
b. Akifer setengah tertekan,
Akifer setengah tertekan disebut juga akifer bocor (leaky aquifer), merupakan
akifer yang ditutupi oleh lapisan akitard (lapisan setengah kedap) di bagian atasnya, dapat
dijumpai pada daerah volkanik (daerah batuan tuf).
c. Akifer tertekan (confined aquifer),
Akifer tertekan yaitu akifer yang terletak di antara lapisan kedap air (akuiklud),
umumnya merupakan airtanah dalam (umumnya > 40 m) dan terletak di bawah akifer
bebas. Airtanah dalam adalah airtanah yang kualitas dan kuantitasnya lebih baik daripada
airtanah dangkal, oleh karenanya umum dipergunakan oleh kalangan industri termasuk di
dalamnya kawasan pertambangan (Iskandarsyah, 2008).
Gambar 7. Ilustrasi dari tiga jenis akifer menurut Kruseman dan deRieder, 1994
hidrolik
sangat
kecil
sehingga
tidak
memungkinkan air melewatinya. Jika sumur di bor hingga confined aquifer, maka air akan
memancar ke atas melawan gaya gravitasi bahkan hingga mencapai permukaan tanah.
Sumur yang airnya memancar keatas karena tekanannya sendiri di sebut sumur artesis
(Wuryantoro, 2007).
Akuifer Buatan
Akuifer Buatan merupakan media / lapisan tanah yang dibuat atau ditata ulang untuk
menyimpan dan mengalirkan air di dalam tanah sehingga dapat menjadi sumber air yang
berkelanjutan. Air Permukaan yang mempunya kuantitas yang melimpah tetapi kadangkadang mempunyai kualitas yang kurang baik. Air tanah yang mempunyai kualitas baik, tapi
kuantitasnya sering sangat terbatas. Pengeksploitasian sumber air tanah yang berlebihan
menimbulkan terjadinya pencemaran air tanah dari akuifer sekitarnya, terjadinya land
subsidence, dll. Oleh karena itu pembuatan akuifer diperlukan untuk mengatasinya.
Akuifer buatan dapat dipergunakan sebagai sarana penyediaan air baku penduduk
yang berkelanjutan. Air Permukaan yang di-"recharge"-kan ke dalam akuifer buatan akan
mengalir (dengan kecepatan sangat lambat) di dalam lapisan tanah batuan (bahan akuifer).
Kualitas air akan ter-"update" oleh akuifer selama perjalanan (semakin lama semakin baik)
menuju tempat pengambilan. Akuifer buatan akan dapat menjadi sumber air tanah yang
berkualitas dan berkelanjutan.
Akuifer Buatan Sebagai Prasarana Konservasi Daerah Aliran Sungai
Kegersangan DAS di daerah pegunungan disebabkan oleh kelangkaan air atau
kekeringan pada lapisan tanah permukaan. Sementara itu, pada alur-alur lembah terdapat sisasisa aliran dari mata air yang mengalir ke hilir dan menghilang. Dengan fasilitas akuifer
buatan aliran air dapat ditangkap dan disalurkan kembali ke areal pegunungan sebagai sarana
pemberian air tanaman penghijauan yang berupa tanaman produksi atau tanaman reboisasi.
Komponen Bangunan Akuifer Buatan
Saluran Intake
atas litologi yang sama. Masing-masing memiliki besar butir yang sama (homogen) dan aliran
airtanah memiliki kecepatan aliran yang sama ke segala arah. Besaran vektor konduktifitas
hidrolik horizontal sama dengan vektor berarah vertikal (Kh=Kv) atau disebut isotropik.
Contoh Batupasir dll.
Gambar 8.B merupakan ilustrasi akifer yang homogen dan Anisotropik. Akifer tersebut
dicirikan dengan litologi yang sama dengan besar butir relatif sama (homogen). Namun
demikian aliran airtanah pada akifer tersebut mempunyai kecepatan aliran yang tidak sama ke
berbagai arah.
Berikut adalah beberapa istilah lain yang digunakan dalam menamakan karakteristik suatu
formasi batuan
1.
Aquifer
Definisi akuifer ialah suatu lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi
yangpermeabl ebaik yang terkonsolidasi (misalnya lempung) maupun yang tidak
terkonsolidasi (pasir) dengan kondisijenuh air dan mempunyai suatu besaran
konduktivitas hidraulik (K) sehingga dapat membawa air (atauair dapat diambil) dalam
jumlah (kuantitas) yang ekonomis. Contoh : pasir, kerikil, batupasir, batugamping
rekahan.
2. .Aquiclude
Aquiclude adalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi dalam kondisi
alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan lempung. Untuk keperluan praktis,
aquiclude dipandang sebagai lapisan kedap air. misalnya lempung, serpih, tuf halus, lanau.
3.
Aquitard
Aquitard adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapidengan
laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam daerah
yang sangat luas, mungkin mampu membawa sejumlah besar air antara akuifer yang satu
dengan lainnya. Aquiclude ini juga dikenaldengan nama formasi semi kedap atau leaky
aquifer.
4.
Aquifuge
Akifug (Aquifug) adalah lapisan batuan yang kedap air, tidak dapat menyimpan dan
dapat jadi bahkan sering tidak berimpit dengan batas cekungan hidrologi permukaan :
misalnya di daerah karst.
Karakterisasi isian air tanah didasarkan pada hubungan antara keterkaitan antara aliran
permukaan dan resapan. Besarnya isian airtanah tergantung kepada lima faktor atau yang
disebut dengan indeks hidrogeologi (Castany,1902), yaitu :
1. Geomorfologi, meliputi kemiringan topografi dan jaringan sistem hidrologi permukaan
2. Geologi bawah permukaan, tertama berkaitan erat dengan batuan
3. Kondisi permukaan tanah, pedologi, tanaman penutup dan kelembaban
4. Kedalaman permukaan piezometri
5. Bangunan-bangunan air yang diterapkan dan konservasi tanah.
Dari keterkaitan berbagai aspek diatas, maka ada dua faktor dominan terjebaknya air
di dalam suatu akifer yaitu geomorfologi dan litostratigafi. Dengan demikian maka hasil dari
karakterisasi hidrogeologi mencerminkan karakteristik setiap cekungan hidrogeologi,
khususnya mengenai tipe akifer dan lingkungan airtanahnya (Gambar 3.3)
Porositas
Dalam akifer terdapat rongga-rongga / ruang dalam batuannya atau tanahnya yang
Voids
Interstices
Pore
Pore space
Vi
Porositas () :
atau
m p
m = densitas partikel
Contoh :
mineral/butir
d = bulk density
Aluvial (Kuarsa)
: m = 2,65 g/cm3
Basalt
: m = 3,0 g/cm3
Porositas (N) merupakan persen (%) ruang (Void) dan tanah atau batuan di bawah permukaan
airtanah dimana seluruh ruang antar butir terisi air, namun tidak seluruh air tersebut dapat
mengalir dan diambil melalui sumur.
Air yang bebas untuk mengalir dengan pengaruh gravitasi .
Air yang tertahan pada butiran tanah atau partikel dan tertahan oleh gaya kapilaritas
disebut air kapiler.
Apabila terikat oleh gaya molekuler disebut air higroskopis
Porositas efektif mengendalikan besaran air gravitasi istilah lainnya adalah Specific Yield
(Sy). Porositas efektif ekivalen dengan porositas total untuk akifer dengan meterial berbutir
kasar (pasir/kerakal), tetapi sangat kecil bagi material akifer berbutir halus.
Specific Retention (Sr) merupakan air yang terikat sebagai air kapiler dan higroskopis.
N = Sy + Sr
Porosit Material
Porositas (%)
as (%)
Kerakal
28
Loess
49
32
Gambut
92
34
Sekis
38
Pasir kasar 39
Batulanau
35
Pasir
Batulempung 43
kasar
Kerakal
menengah
Kerakal
halus
menengah
39