Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang: Low Back Pain (LBP) Merupakan Masalah Umum Kesehatan Di
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang: Low Back Pain (LBP) Merupakan Masalah Umum Kesehatan Di
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Low back Pain
(LBP)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Low Back Pain
Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah,
dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini
terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah
lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah
tungkai dan kaki.1
2.2. Insiden
LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara
industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami episode
ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi dari 15-45%, dengan point
prevalence rata-rata 30%. 2
Data epidemiologi mengenai LBP di Indonesia belum ada, namun
diperkirakan 40% penduduk pulau Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah
menderita nyeri pinggang, prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada wanita
13,6%. Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di
Indonesia berkisar antara 3-17%.1
2.3. Penyebab Low Back Pain (LBP)3,4,5
A. Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir
Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Kelainankelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya
setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat
menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan.
Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi satu,
namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Beberapa jenis kelainan tulang
punggung(spine) sejak lahir adalah:
a.
Penyakit Spondylisthesis
pada os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk
dan saat posisi supine. Pada pemerikasaan, lassague symptom positif dan
pergerakan kaki pada hip joint terbatas.
b.
sacrum, dan dapat menyebabkan robekan ligamen atau fascia. Keadaan ini
dapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas vertebra lumbal V atau sacral I
dan dapat menyebabkan keterbatasan gerak.
Case Report Session | Low Back Pain
C.
pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya
pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang
punggung dan anggota bagian tubuh lain. Beberapa jenis penyakit dengan
keluhan LBP yang disebabakan oleh perubahan jaringan antara lain:
a.
Diskogenik
Case Report Session | Low Back Pain
Non-diskogenik
Biasanya penyebab LBP yang non-diskogenik adalah iritasi pada serabut
sensorik saraf perifer, yang membentuk n. iskiadikus dan bisa disebabkan oleh
neoplasma, infeksi, proses toksik atau imunologis, yang mengiritasi n.iskiadikus
dalam perjalanannya dari pleksus lumbosakralis, daerah pelvik, sendi sakroiliaka, sendi pelvis sampai sepanjang jalannya n. Iskiadikus (neuritis n.
iskiadikus).5
2.4. Patogenesis3
LBP dapat disebabkan oleh faktor non-neurogenik dan neurogenik. Nyeri
neurogenik adalah nyeri akibat iritasi langsung terhadap serabut saraf sensorik
perifer. Nyeri neurogenik memiliki dua ciri khas, yakni nyerinya menjalar
sepanjang kawasan distal saraf yang bersangkutan, dan penjalaran nyeri itu
berpangkal pada bagian saraf yang mengalami iritasi. Nyeri neurogenik dapat
Case Report Session | Low Back Pain
berupa nyeri radikular atau nyeri neuritik. Segala sesuatu yang merangsang
serabut sensorik di tingkat radiks (radiks posterior) dapat menimbulkan nyeri
radikular, yakni nyeri yang terasa berpangkal pada tingkat tulang belakang
tertentu dan menjalar sepanjang kawasan dermatomal radiks posterior yang
bersangkutan. Pada lesi iritatif radiks posterior tingkat servikal, nyeri radikular
dapat dirasakan sepanjang lengan, sedangkan pada tingkat lumbosakral, nyeri
radikular dapat dirasakan sepanjang tungkai. Apabila nyeri radikular tersebut
disebakan oleh perubahan pada diskus dan sekitarnya, nyeri disebut sebagai nyeri
diskogenik. Salah satu
Meningkat
pada
berjalan,
membungkuk,
duduk
terlalu
lama
Repetisi
Case Report Session | Low Back Pain
Pengulangan gerakan kerja dengan pola yang sama, hal ini bisa terlihat
pada dimana frekuensi pekerjaan yang harus dikerjakan tinggi, sehingga
pekerja harus terus menerus bekerja agar dapat menyesuaikan diri dengan
sistem. Kekuatan beban dapat menyebabkan peregangan otot dan ligamen
serta tekanan pada tulang dan sendi sendi sehingga terjadi kerusakan
mekanik badan vertebrata, diskus invertebrate, ligamen, dan bagian
belakang vertebrata. Kerusakan karena beban berat secara tiba tiba atau
kelelahan akibat mengangkat beban berat yang dilakukan secara berulang
ulang. Mikrotrauma yang berulang dapat menyebabkan degenerasi tulang
punggung daerah lumbal.
-
Jenis Kelamin
Jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat risiko keluhan otot rangka.
Hal ini terjadi karena secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih
rendah daripada pria.
Kebiasaan Merokok
Boshuizen et al (1993) menemukan hubungan yang signifikan antar
kebiasaan merokok dengan keluhan otot pinggang, khususnya untuk
pekerjaan yang memerlukan pengerahan otot, karena nikotin pada rokok
dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan. Selain itu,
merokok dapat pula menyebabkan berkurangnya kandungan mineral pada
tulang sehingga menyebabkan nyeri akibat terjadinya keretakan atau
kerusakan pada tulang.
Dalam sebuah penelitian Finlandia usia 30-64 tahun, nyeri leher
ditemukan secara signifikan berhubungan dengan merokok saat ini. Satu
hipotesis adalah bahwa nyeri punggung disebabkan oleh batuk dari
merokok. Batuk meningkatkan tekanan perut dan tekanan intradiscal dan
meletakkan beban pada tulang belakang. Mekanisme lainnya yang
diusulkan meliputi nikotin yang masuk melalui aliran darah ke jaringan
dan merokok menyebabkan kandungan mineral tulang berkurang sehingga
menyebabkan microfracture
Kebiasaan Olahraga
Aerobic fitness meningkatkan kemampuan kontraksi otot. Delapan puluh
persen (80 %) kasus nyeri tulang punggung disebabkan karena buruknya
tingkat kelenturan (tonus) otot atau kurang berolah raga. Otot yang lemah
terutama pada daerah perut tidak mampu menyokong punggung secara
maksimal. Tingkat keluhan otot juga dipengaruhi oleh tingkat kesegaran
jasmani.
Obesitas
Berat badan yang berlebihan (overweight / obesitas) menyebabkan tonus
otot abdomen lemah, sehingga pusat gravitasi seseorang akan terdorong ke
depan dan menyebabkan lordosis lumbalis, akan bertambah yang
Case Report Session | Low Back Pain
Motorik
Sensorik
Penunjang:
o Radiologi foto polos: untuk mengesampingkan adanya kelainan
tulang, tumor
o Mielografi, mielo-CT, CT-scan, MRI : untuk mencari penyebab
nyeri
Terapi
Farmakoterapi
o Analgesik (asetaminofen)
Opioid
Non farmakologi
o imobilisasi
o pengaturan berat badan, posisi tubuh dan aktivitas,
o modalitas termal
o masase
o traksi
Bedah
BAB III
LAPORAN KASUS
Case Report Session | Low Back Pain
: Ny.Y
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 54 tahun
: 8 Juli 1962
Alamat
Agama
: Islam
Status Pernikahan
: Sudah menikah
Pendidikan Terakhir
: SMA
Tanggal Pemeriksaan
: 15 Desember 2016
3.2 ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Nyeri pada punggung bawah kanan menjalar hingga ke mata kaki kanan
yang memberat sejak 2 minggu SMRS.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada punggung bawah kanan menjalar
obat.
Satu bulan SMRS, nyeri yang dirasakan pasien mulai menjalar ke kaki
hingga mata kaki kanan. Nyeri dirasakan terus menerus dan tidak bergantung
Keterangan :
:: jbhkj : laki-laki tidak sakit
: 100/70 mmHg
: 80x / menit
: 36,5 oC
Case Report Session | Low Back Pain
Pernafasan
: 20x / menit
Kulit
Kepala
Rambut
Mata
Leher
THT
: sekret - / -
Tenggorok
: T1 T1, tenang
Gigi mulut
Status Internus :
Thorak :
Paru:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
(-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Corpus Vertebrae :
Inspeksi
Palpasi
Status Neurologis :
1. GCS 15 : E4 M6 V5
2. Tanda rangsangan meningeal :
Case Report Session | Low Back Pain
NI
: penciuman baik
N II
N III, IV, VI
NV
ke kanan
-
N VII
N VIII
N IX, X
N XI
kanan
5.
N XII
Motorik : 5 5 5 5 5 5
555 555
Tungkai kanan : Laseque (-)Patrick (-), Kontra Patrick (+)
6.
7.
8.
Sensorik
- Eksteroseptif
- Proprioseptif
9.
Reflek patologis : Reflek Hoffman Trommer -/-, Reflek Babinsky Group -/Case Report Session | Low Back Pain
Fungsi Luhur
Berbicara
Orientasi waktu
Orientasi orang
Orientasi tempat
Nilai MMSE
3.4. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis
Diagnosis topis
Diagnosis patologis
Diagnosis etiologis
: Normal
: Normal
: Normal
: Normal
: Tidak diperiksa
: Nyeri punggung bawah kanan, Hipestesia L5-S1 kanan
: Radiks L5-S1 kanan
: Iritasi radiks
: Lumbar strain
Diagnosis Banding
: HNP
3.5 TATALAKSANA
Rencana Diagnosis
penggunaan korset.
Dianjurkan untuk tidak mengangkat barang-barang berat untuk sementara
waktu, tidak memakai sepatu hak tinggi, sering olahraga terutama
berenang, dan tidur di alas keras
3.6 PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
: bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadeli HA, Tjahjono B. Nyeri Punggung Bawah. dalam: Nyeri Neuropatik,
Patofisioloogi dan Penatalaksanaan. Editor: Meliala L, Suryamiharja A,
Purba JS, Sadeli HA. Perdossi, 2001:145-167.
2. Anderson GBJ. Epidemiological Features of Chronic Low Back Pain.
Lancet 1999; 354:581-5.
3. Adam RD, Victor M, Ruppert AH. Principles of Neurology. 6th ed. New
York: Mc-Graw Hill, 1997.
4. Wheeler AH, Stubbart JR. Pathophysiology of Chronic Back Pain. (Cited
Jan 2004) Available from: URL
http://www.emedicine.com/neuro/topic516.htm
5. Sidharta P. Anamnesa Kasus Nyeri di Ekstermitas dan Pinggang. Sakit
pinggang. In: Tata pemeriksaan klinis dalam neurologi. Jakarta : Pustaka
universitas, 1980: 64-75.
6. Deyo, Richard and James, Weinstein. Low Back Pain. New England
Journal Med. Vol 344 No. 5. 2001
7. Hiikka Riihiimaki and Eira Viikari Juntura. Musculoskeletal System in
International Labour Office. Encyclopedia of Occupational Health and
Safety. Edited by Jeanne Mager Stellman. Fourth edition, vol I, Geneva,
1998.