TINJAUAN PUSTAKA
berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan dan pada
keadaan puasa. Dalam keadaan puasa, glukosa darah tetap dihasilkan secara
endogen melalui glikogenolisis dan glukoneogenesis di hati. Cara ini
sebenarnya dapat mencukupi kebutuhan glukosa tubuh selama puasa (8 jam)
namun periode ini dapat menjadi lebih singkat apabila kebutuhan glukosa
meningkat karena aktivitas atau cadangan glikogen yang menurun akibat
penyakit maupun kelaparan.2
Kadar glukosa yang rendah, yaitu hipoglikemia dicegah dengan
pelepasan glukosa dari simpanan glikogen hati melalui jalur glikogenolisis
dan sintesis glukosa dari laktat, gliserol, dan asam amino di hati melalui jalur
glukoneogenesis dan melalui pelepasan asam lemak dari simpanan jaringan
adiposa apabila pasokan glukosa tidak mencukupi. Kadar glukosa darah yang
tinggi yaitu hiperglikemia dicegah oleh perubahan glukosa menjadi glikogen
dan perubahan glukosa menjadi triasilgliserol di jaringan adiposa.
Keseimbangan antarjaringan dalam menggunakan dan menyimpan glukosa
selama puasa dan makan terutama dilakukan melalui kerja hormon
homeostasis metabolik yaitu insulin dan hormon counterregulatory.6
Glikogenolisis dan glukoneogenesis diatur oleh glukagon, hormon yang
dihasilkan oleh sel alfa pankreas. Selama 8-12 jam pertama selama puasa,
glikogenolisis adalah mekanisme primer dalam menjaga kadar glukosa darah.
(Gambar 1). Glukagon memfasilitasi proses ini supaya tidak terjadi
hipoglikemia. Apabila puasa berlangsung lebih lama, glukosa akan dihasilkan
oleh hepar melalui proses glukoneogenesis.7
glukosa
karena
dapat
menghasilkan
enzim
glucose-6-
2.1.1.2 Amylin
Amylin pertama kali dilaporkan pada tahun 1987 setelah diisolasi dari
deposit amyloid pada islet Langerhans. Amylin, yang terdiri dari 37 asam
amino, adalah hormon neuroendokrin yang disekresikan bersamaan dengan
insulin dari sel beta pankreas sebagai respon dari stimulus nutrisi.7 Ketika
disekresikan, rasio antara insulin dan amylin adalah 50:1. Hepar kemudian
mengekstraksi insulin sehingga dalam sirkulasi perifer perbandingan antara
insulin dan amylin menjadi 20:1.9
Beberapa penelitian pada manusia menunjukan bahwa sekresi dan
konsentrasi insulin serta amylin dalam plasma rendah ketika dalam keadaan
puasa dan meningkat seiring intake makanan. Pada orang dewasa sehat,
konsentrasi amylin dalam plasma ketika puasa adalah 4-8 pmol/L meningkat
mencapai 25 pmol/L saat postprandial. Penelitian menunjukkan bahwa
amylin bekerja sama dengan insulin untuk mengkordinasikan kadar glukosa
darah, untuk mencegah kenaikan abnormal onsentrasi glukosa.9
rentang
normal,
sekresi
glukagon
meningkat,
menyebabkan
glukosa hepar. Hal ini dicurigai sebagai faktor penting yang menyebabkan
terjadinya hiperglikemia postprandial pada penderita diabetes.7
2.1.3 Hormon Incretin GLP-1 DAN GIP
Pada akhir tahun 1960-an, Perley dan Kipnis menunjukkan bahwa
glukosa yang diberikan peroral menyebabkan peningkatan insulin yang lebih
tinggi dibandingkan glukosa yang diberikan secara intravena. Efek ini
kemudian disebut dengan efek incretin, yang menunjukkan bahwa saluran
cerna memiliki peran dalam regulasi hormonal untuk menurunkan glukosa
darah.7
Hormon incretin yang paling berperan dalam homeostasis glukosa
adalah GIP dan GLP-1. GIP menstimulasi sekresi insulin dan mengatur
metabolisme lemak, tetapi tidak menghambat sekresi glukagon maupun
pengosongan lambung. Kadar GIP dapat normal maupun sedikit meningkat
pada orang dengan DM tipe 2.7
GLP-1 menstimulasi sekresi insulin ketika glukosa plasma tinggi tetapi
tidak memiliki efek apabila kadar glukosa normal maupun turun di bawah
normal. GLP-1 juga berfungsi menghambat sekresi glukagon dan
memperlambat pengosongan lambung. GLP-1 dibentuk dari molekul
proglukagon di usus, GLP-1 disintesis dan disekresikan oleh sel L yang
terdapat di sepanjang ileum dan kolon. Konsentrasi GLP-1 dalam plasma
rendah ketika puasa. Sekresi GLP-1 dan GIP distimulasi oleh makanan yang
banyak mengandung lemak dan karbohidrat.7 GLP-1 membantu mengatur
pengosongan lambung dan sekresi asam lambung dengan cara memberi
sinyal pada reseptor GLP-1 di otak dan menstimulasi nervus vagus. Ketika
pengosongan lambung diperlambat, glukosa postprandial menjadi berkurang.
Ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa GLP-1 meningkatkan
sensitivitas insulin.7
2.2 Hipoglikemia
2.2.1 Definisi
Hipoglikemia adalah suatu keadaan klinis yang terjadi akibat kadar
glukosa darah di bawah rentang batas normal. Nilai cut off dari kadar glukosa
plasma untuk menetapkan hipoglikemi masih simpang siur. Berbagai
kepustakaan menggunakan rentang nilai antara 45 sampai 75 mg/dl (2,5 4,2
mmol/l). Dalam praktek sehari-hari, definisi hipoglikemi disesuaikan dengan
keadaan klinis. Walaupun tidak ada ketentuan pasti tentang seberapa rendah
kadar glukosa darah sebagai patokan mendefinisikan hipoglikemi, namun
terdapat kesepakatan bahwa kadar glukosa plasma vena antara 45 sampai 60
mg/dl (2,5 3,3 mmol/l) jelas mendukung diagnosis hipoglikemi, dan bila
dibawah 45 mg/dl (2,5 mmol/l) biasanya sudah menimbulkan gejala klinis
yang berat. Bila kadar glukosa darah yang rendah disertai dengan gejalagejala neurologik, kecurigaan terhadap hipoglikemi lebih tinggi dan perlu
segera dicari factor penyebabnya. Pada pasien diabetes yang diterapi dengan
insulin, kadar glukosa darah hendaklah dipertahankan diatas 75 mg/dl
(4,2mmol/l)
untuk
mencegah
kemungkinan
terjadinya
hipoglikemi
10
11
12
pemberian insulin dan gangguan oksidasi asam lemak, otak akan sangat
rentan terhadap gangguan metabolik. Kadar glukosa didalam sirkulasi
ditentukan oleh keseimbangan antara asupan glukosa (absorpsi + produksi)
dan utilisasi/ penggunaannya oleh berbagai jaringan. Dalam keadaan puasa,
produksi glukosa tergantung pada ketersediaan substrat-subtrat yang
diperlukan bagi proses glikogenolisis dan glukoneogenesis. Sementara
utilisasi glukosa ditentukan oleh ambilan glukosa dan ketersediaan sumber
energi alternatif terutama bagi jaringan otot. Dalam keadaan puasa (post
absorptive state), kadar insulin menurun, sehingga menurunkan ambilan
glukosa oleh hepar, otot dan lemak. Glikogenolisis didalam hati merupakan
proses paling penting untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam keadaan
puasa selama 12 sampai 24 jam. Bila puasa berlangsung lebih lama, setelah
simpanan glikogen hati berkurang, akan terjadi lipolisis dan pemecahan
protein untuk mempertahankan kadar asam lemak, gliserol dan asam amino
didalam aliran darah. Asam lemak akan digunakan oleh otot sebagai sumber
energi dan oleh hati untuk memproduksi benda-benda keton yang akan
digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi jaringan tubuh lain. Gliserol
dan asam amino akan diambil oleh hati dan ginjal yang akan digunakan
sebagai bahan utama bagi proses glukoneogenesis. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa produksi glukosa pada laki-laki sehat sekitar 1,8
mg/kg/menit selama dalam keadaan puasa sampai 40 jam. Kontribusi proses
glukoneogenesis terhadap produksi glukosa basal meningkat dari 41% setelah
12 jam sampai 92% setelah 40 jam puasa. Dalam keadaan puasa yang lama,
ginjal memproduksi 25% atau lebih dari total kebutuhan akan glukosa,
terutama melalui proses glukoneogenesis dari glutamine, laktat dan gliserol.
Pada insufisiensi ginjal kronik yang berat akan terjadi gangguan produksi
glukosa renal sehingga akan menimbulkan hipoglikemi puasa. Bila kadar
glukosa plasma berada dibawah nilai ambang hipoglikemi, akan terjadi
pelepasan
hormon-hormon
kontra
regulasi,
sebagai
usaha
untuk
13
Glukosa oral
Glukosa intravena
Glukagon 1 mg (SC/IM)
Thiamine 100 mg (IV/IM) pada pasien alkoholik dan terjadi
wernicke encephalophaty
5. Monitoring
Pedoman tatalaksana hipoglikemia adalah sebagai berikut: (perkeni, 2006)
1. Glukosa diarahkan pada kadar glukosa darah puasa yaitu 120 mg/dl.
2. Bila diperlukan pemberian glukosa cepat (IV) satu flakon (25 cc)
dekstrose 40% (10 gr dekstrose) dapat menaikkan kadar glukosa
kurang lebih 25-30 mg/dl.
14
Hipoglikemia ringan
1. Diberikan 150-200 ml teh manis atau jus buah atau 6-10 butir permen
atau 2-3 sendok teh sirup atau madu.
2. Bila gejala tidak berkurang dalam 15 menit ulangi pemberianya
3. Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori seperti
15