Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN
Hipoglikemia adalah suatu keadaan klinis yang terjadi akibat penurunan kadar
glukosa darah dibawah rentang batas normal. Bila kadar glukosa darah turun sampai
dibawah 40 mg/dl, akan memberikan gejala-gejala neurologik yang berat dan
irreversibel. Pada pasien DM, hipoglikemia terutama terjadi akibat pemberian obatobat golongan sulfonilurea dan pemakaian insulin. Kekhawatiran akan terjadinya
hipoglikemia dalam penatalaksanaan DM, terutama pada pasien usia lanjut
menimbulkan permasalahan dalam kendali glukosa darah yang akan meningkatkan
risiko komplikasi makro dan mikrovaskular akibat hiperglikemia. Pada kelompok usia
lanjut, manifestasi gejala dan tanda-tanda hipoglikemia seringkali tidak jelas
dikarenakan adanya neuropati otonom (hypoglycemia unawareness), sehingga
terkadang pasien datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan hipoglikemia yang
berat. Hipoglikemia dapat memprovokasi terjadinya gangguan hemodinamik sehingga
dapat meningkatkan angka kejadian stroke, infark miokard, dan aritmia ventrikel serta
sudden death.
Hipoglikemia dapat pula menimbulkan penurunan kesadaran dan kejang.
Dalam pencegahan dan penatalaksanaan hipoglikemia pada pasien DM tipe 2 usia
lanjut, edukasi terhadap keluarga memegang peranan yang sangat penting. Pemberian
insulin analog yang bersifat lebih fisiologik dalam mengendalikan kadar glukosa
darah, dapat mengurangi frekuensi kejadian hipoglikemia.

16

Anda mungkin juga menyukai