HIDROTERAPI
Oleh:
YANTI AGUSTINA
20143010065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
HIDROTERAPI...
Proposal Tugas Akhir adalah Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Teknik Elektromedik Di Jurusan Teknik Elketromedik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Menyetujui,
Pembimbing I
Mengetahui,
Jurusan Teknik Elektromedik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Ketua,
Pembimbing II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Telapak kaki manusia merupakan pusat titik syaraf yang terdapat pada seluruh tubuh. Pada
telapak kaki manusia terdapat daerah refleksi. Daerah refleksi merupakan titik pusat urat-urat
syaraf. Daerah refleksi ini sebenarnya dapat di seluruh tubuh, akan tetapi daerah refleksi dari
seluruh organ tubuh terdapat pada kaki. Ketika organ tubuh mengalami stres, salah satu cara
untuk menyembuhkan yaitu dengan cara terapi rendam kaki dengan air hangat.
Bagi para olahragawan kaki juga merupakan aset penting yang dimiliki, ketika kaki
cidera akibat kecelakaan saat berolahraga, berbagai cara dilakukan untuk penyembuhan salah
satunya
terapi
rendam
kaki
dengan
air
dingin.
Salah satu metode yang digunakan yaitu Hidroterapi. Hidroterapi adalah metode pengobatan
yang menggunakan air sebagai media terapinya yang bertujuan untuk mengurangi atau
menyembuhkan rasa sakit. Hidroterapi digunakan untuk mengobati berbagai masalah tulang
belakang, ankylosing spondylitis, dan arthritis. Hidroterapi juga digunakan untuk orang yang
menderita kelumpuhan, stroke, dan luka bakar.
Metode terapi ini juga dapat digunakan untuk memperlancar sirkulasi darah pada tubuh
manusia, sehingga dapat juga menurunkan tekanan hipertensi. Saat tubuh mengalami
gangguan stres, denyut nadi dan tekanan darah akan meningkat, metode terapi ini mampu
meringankan kondisi tersebut karena dengan air panas akan memancing produksi hormon
endorfin untuk mengurangi rasa sakit Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah
dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak oksigen dipasok ke jaringan
Rumusan Masalah
Kurangnya mode air dingin dengan menggunakan suhu rendah, maka pada
penelitian ini dibuat atau ditambahkan mode suhu rendah (dingin).
1.4.
Tujuan
1.4.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk membuat atau menambah mode suhu rendah
(dingin) pada alat hidroterapi
1.4.2. Tujuan Khusus
1.Membuat rangkaian pendingin air
2.Membuat rangkaian pemanas air
2. Membuat rangkaian display LCD
3. Membuat rangkaian timer
4. Membuat rangkaian buzzer
5. Melakukan uji fungsi dan membandingkan hasilnya dengan alat terdahulu
1.5.
Manfaat
1.5.1. Manfaat Teoritis
Menambah ilmu dan pengetahuan mahasiswa Teknik Elektromedik khususnya pada
peralatan terapi
1.5.2. Manfaat Praktis
Memudahkan para penderita agar dapat menyembuhkan penyakitnya dengan efektif
dan efisien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Cedera Olahraga
Cedera olahraga secara umum dibedakan menjadi cedera traumatis dan cedera
berkelanjutan (overuse injuries). Cedera traumatis terjadi akibat benturan sedangkan overuse
injury terjadi akibat beban kerja fisiologis yang berlebihan. Bentuk cedera dapat berupa
memar, strain, sprain sampai dengan fraktur tulang. Respon tubuh terhadap kerusakan
jaringan ini berupa reaksi peradangan (inflamasi) yang dipicu oleh mediator inflamasi yang
dihasilkan oleh sel yang rusak maupun mati. Karakteristik peradangan berupa nyeri (dolor),
pembengkakan (tumor), kemerahan (rubor), peningkatan suhu (kalor) serta penurunan fungsi
(function leissa). Pada keadaan ini terjadi kerusakan pembuluh darah yang menimbulkan
perdarahan pada jaringan. Pada stadium lanjut terjadi proses penjendalan yang difasilitasi oleh
trombosit, faktor penjendalan darah dan fibroblast yang membentuk jaringan parut. Apabila
terjadi kegagalan maupun keterlambatan proses penyembuhan, respon tubuh memasuki fase
kronis. Pada fase ini sudah tidak dijumpai tanda peradangan yang dominan kecuali penurunan
fungsi dan rasa nyeri. Tahap peradangan merupakan bagian dari proses penyembuhan,
walaupun demikian respon peradangan yang berlebihan dapat memperlambat proses
penyembuhan akibat dari limbah metabolisme yang berlebihan sehingga pada fase akut
dilakukan usaha untuk menekan respon peradangan
2.2. Thermostat
Thermostat adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi menjadi pengontrol suatu unit
untuk pemanas atau pendingin suatu kompon. Termostat bisa dibangun dalam banyak cara
dan dapat menggunakan berbagai sensor untuk mengukur suhu. Output dari sensor kemudian
mengontrol peralatan pemanas atau pendingin.
Thermostat dirancang untuk dapat menunjukkan besarnya suatu besaran suhu dalam skala
pengukuran dan dapat mengendalikan suatu perangkat external dimana pengendaliannya
dapat kita program pada suatu ambang suhu tertentu, sesuai dengan karakteristik kebutuhan
serta karakteristik kerja alat yang akan dikendalikan.
Jenis-jenis Termostat
1. Electric Thermostat
Electric Thermostat adalah thermosat yang digunakan pada system kontrol elektrik.
Thermostat ini terdiri dari bimetal coil yang didesain sedemikian rupa sehingga bila
ada perubahan suhu dapat menggerakkan bimetalnya (melengkung) dan kemudian
gerakan bimetal ini digunakan untuk mengontrol mekanik membuka dan menutup
kontak switch. Ada pula yang menggunakan bulb sebagai sensor suhu. Heating
thermostat akan menbuka kontaknya bila suhu ruang naik, sedang cooling thermostat
akan membuka kontak switch bila suhu ruang turun. Untuk membantu pergerakan
bimetal yang lebih signifikan maka bimetalnya dilengkapi dengan sebuah electrik
heater. Switch untuk thermostat yang bekerja pada tegangan rendah (24 volt) biasanya
merupakan mercury switch.
2. Konstruksi Tipikal Elektrik Thermostat
Kerja pengatur suhu (thermostat) dipengaruhi oleh perubahan suhu yang diterima oleh
alat sensor suhu (bulb) gas akan mengembangnsebanding dengan suhunya. Perubahan
suhu tersebut dapat menyebabkan gas, uap atau cairan di dalam pipa dan bulb
mengembang atau menyusut, sehingga dapat menimbulkan tekanan pada bellow
(diafragma) yang berubah-ubah. Perubahan tekanan di dalam bellow diubah menjadi
gerakan linear untuk menggerakkan suatu kontak untuk membuka atau menutup. Di
atas bellow ditempatkan pegas yang melawan tekanan bellow. Tekanan pegas dapat
diatur melalui tombol yang ada di atasnya. Sehingga tekanan bellow pun akan
mengikutinya yang berarti temperatur dari bulb yang dapat diatur.
3. Pnumatik Thermostat
Pnumatik thermostat juga menggunakan elemen bimetal sebagai sensor suhu. Pada
desain lain kadang digunakan bulb yang berisi liquid refrigeran. Tenaga gerak yang
ditimbulkan oleh elemen deteksinya digunakan untuk mengontrol port (katub) udara
yang ada di dalam suatu sistem pemipaan udara tekan, sehingga udara tekan dari
kompresor dapat mengalir secara proportional ke suatu alat aktuasi atau operator.
4. Electronic Thermostat
Electronic Thermostat menggunakan resistance thermometer untuk mendeteksi suhu.
Resistance thermometer adalah elemen resistannyang sensitif terhadap perubahan
suhu. Nilai resistannya akannberubah bila bila suhunya juga berubah. Elemen resistan
tersebut dihubungkan ke salah satu kaki sirkit jembatan Wheat Stone
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan
tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35
juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan. LM35 berfungsi untuk melakukan pendeteksian terhadap suhu yang akan
diukur, Sensor suhu LM35 ini mempunyai jangkauan pengukuran suhu antara 0 100 derajat
Celcius dengan kenaikan 10 mV untuk tiap derajat Celcius yang berarti bahwa setiap
kenaikan suhu (0C) maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV, dimana output dari
LM35 ini yang menyatakan kondisi perubahan dari suhu lingkungan. Setiap terjadi perubahan
suhu maka akan terjadi perubahan data output yang dihasilkan, dimana perubahan tersebut
berupa perbedaan tegangan yang dihasilkan. Sensor Suhu LM35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat
derajat celcius pada temperatur ruang. Komponen ini bekerja pada arus 60 A sampai 5 mA
serta mempunyai impedansi masukan kurang dari 1.
LM35 sebagai alat deteksi temperatur memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Bekerja pada rating tegangan 4V s/d 30V.
2. Pembacaan temperatur berkisar antara 0 C s/d 100 C .
3. Dengan Setiap perubahan temperatur (C) maka tegangan output akan naik sebesar 10
mV.
4. Memiliki arus drain kurang dari 60 A.
5. Memiliki ketidak-linier-an hanya sekitar C
2.5. AVR ATmega 8535
Mikrokontroler ATmega8535 merupakan generasi AVR ( Alf and Vegards Risk
processor). Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computing) 8 bit, dimana semua instruksi dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian besar
instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock. AVR menjalankan sebuah instruksi
komponen eksternal dapat dikurangi. Mikrokontroler AVR didesain menggunakan arsitektur
Harvard, dimana ruang dan jalur bus bagi memori program dipisahkan dengan memori data.
Dalam pemrogramannya mikrokontroller ATmega8535 ini menggunakan 2 bahasa program
yakni, dengan bahasa C dan bahasa assembly.
Dari Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ATmega8535 memiliki bagian sebagai berikut:
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu PortA, PortB, PortC, dan Port D.
b. ADC10 bit sebanyak 8 saluran.
c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding
d. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer dengan osilator internal.
f. SRAM sebesar 512 byte.
g. Memori Flash sebesar 8 Kb dengan kemampuan Read While Write.
h. Unit interupsi internal dan eksternal.
i. Port antarmuka SPI.
j. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memori) sebesar 512 byte
yang diprogram saat operasi.
k. Antarmuka komparator analog.
l. Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 12,5 Mbps.
LCD 2x16
2.5. Timer
Rangkaian Timer adalah rangkaian elektronika yang digunakan sebagai multivibrator
atau pembangkit frekuensi dimana nantinya kita dapat mengendalikan waktu untuk nyala
ataupun mati. IC NE555 yang digunakan merupakan IC pewaktu atau timer. Rangkaian ini
dipakai untuk menentukan jumlah waktu tunda dengan sangat tepat, tidak seperti op amp 741
yang hanya mampu memberikan tegangan output tinggi atau rendah.
Didalam dunia elektronika sendiri, timer banyak digunakan sebagai pembuat jam
digital. Di pasaran sendiri telah banyak sekali komponen elektronika berupa IC yang dapat
digunakan langsung sebagai timer. Contoh yang paling sederhana adalah IC LM555 dan
sejenisnya namun kita tetap harus membutuhkan komponen tambahan. Tetapi kali ini saya
akan membuat rangkaian timer dengan menggunakna transistor. Besarnya nilai timer didapat
dari 1 RC. Transistor nantinya akan berfungsi sebagai saklar.
2.5. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker,
jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik
ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada
sebuah alat (alarm)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Diagram Blok Sistem
program
LM35
Setting
m
ic
r
o
c
o
n
tr
ol
le
r
air
driver
driver
buzzer
termosta
heater
LM 35 berfungsi menyensor suhu air pada hidroterapi. Sensor suhu LM35 mempunyai
3 kaki, input, ground, dan output. Output sensor suhu LM35 akan masuk ke rangkaian RC
dumper, yang memiliki fungsi untuk menjaga kelinieran kenaikan maupun penurunan suhu.
Keypad digunakan untuk pemilihan timer, dimana hasil pemilihannya diinputkan dan
diolah oleh IC mikrokontroler, untuk ditampilkan pada display LCD. Perhitungan timer
dimulai jika suhu tercapai dan timer telah dipilih, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
lamanya proses terapi
3.2. Diagram Alir Proses/Program
begin
Pemilahan mode
peltier on
Setting timer
start
Timer of
Buzzer on
Elemen Peltier of
akan menginisialisasi LCD dan keypad yang dilakukan oleh mikrokontroler. Selain itu, heater
atau termostat akan aktif untuk menaikkan atau menurunkan suhu, bila suhu air pada chambir
telah stabil maka lakukan pemilihan timer dan timer akan mulai bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
-