Anda di halaman 1dari 4

Pacaran Butuh Komitmen ?

Jika hidup tidak memiliki rencana dan tujuan, maka tidak ada gairah untuk menjalankan
hidup. Madesu. Tanpa adanya rencana dan tujuan hidup dapat mengakibatkan seseorang tidak
tahu harus melakukan apa sehingga waktu yang mereka digunakan sia-sia. Sama halnya
dengan seseorang yang memiliki sejuta tujuan dan rencana tetapi tidak memiliki komitmen.
Mustahil dan sia-sia. Tujuan dan komitmen haruslah saling berkesinambungan. Komitmen
dan tujuan akan membawa kita ke dalam suatu ruangan yang jelas dan nyata.
Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita. Komitmen merupakan pengakuan seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya
yang berasal dari watak yang keluar dari dalam diri seseorang. Dengan adanya komitmen,
kita harus berani bertanggng jawab atas komitmen yang telah kita buat. Komitmen tidak akan
memiliki hasil jika dilakukan secara setengah-setengah. Artinya, kita harus mengendalikan
diri dari hal yang membuat kita melenceng dari komitmen yang telah dibuat. Apakah dalam
berpacaran butuh komitmen?
Komitmen adalah janji, mudah diucapkan tetapi sukar untuk dijalankan. Pacaran tanpa
komitmen, sama saja memindahkan sekolam pasir menggunakan pipet (sedotan). Lama dan
sia-sia. Banyak pasangan yang mengaku saling mencintai, menyayangi, dan menjaga sampai
mati tetapi jika ditanya mengenai komitmen, mereka menjadi ragu. Sebenarnya, komitmen
bukanlah janji yang memaksa. Dengan komitmen sesorang mempunyai keteguhan jiwa,
stabilitas sosial tinggi, toleransi, mampu bertahan pada masa sulit, dan tidak mudah
terprovokasi.
Pacaran tanpa komitmen akan membawa hubungan tersebut ke dalam kehancuran. Hal
ini terjadi karena kecemburuan dan ketidakpercayaan menyelimuti hubungan tersebut
sehingga pertengkaran selalu mendominasi dalam hubungan itu. Pacaran bukan berarti selalu
berbicara tentang cinta dan mesra-mesraan. Tetapi, pacaran adalah bagaimana kita mampu
menjaga mata, hati, dan pikiran, agar pasangan kita tidak merasa terkhianati. Oleh sebab itu,
pacaran sangat dibutuhkan komitmen untuk menjaga hubungan tetap sehat. Lantas,
bagaimana cara membangun komitmen dalam suatu hubungan pacaran?

Berikut ini adalah beberapa cara dalam membangun komitmen dalam berpacaran :
1. Buang keraguan
Hubungan pacaran yang dibayang-bayangi dengan keraguan akan memperkeruh
hubungan tersebut. Sehingga seseorang tidak akan pernah bisa berkomitmen. Keraguan
adalah racun pembunuh yang dapat menyebabkan cinta tidak tumbuh subur. Jadi, buanglah
jauh-jauh keraguan dan mulailah berkomitmen dengan pasangan kalian.
2. Buat target yang jelas
Pacaran tanpa target yang jelas merupakan cinta monyet. Sekadar mencari kesenangan
semata. Di mana pacaran tersebut hanya berlangsung berkisar 1 bulan 3 bulan. Atau
hubungan yang telah terjalin selama bertahun-tahun akan hancur di terjang badai, tanpa
adanya target yang jelas. Tapi, jika hubungan memiliki target yang jelas, maka lambat laun
hubungan tersebut akan berjalan menuju arah yang lebih serius dan komitmen akan terbentuk
dengan sendirinya.
3. Cinta timbal balik
Cinta tidak bisa dipaksa. Jika tidak cinta, maka biarkan dia pergi dengan seseorang
yang menurutnya lebih baik. Filsuf China, Lao Tzu, mengatakan dicintai oleh seseorang
memberikan Anda kekuatan, sementara mencintai seseorang secara mendalam memberikan
Anda keberanian. Oleh sebab itu, komitmen sangat dibutuhkan karena adanya cinta yang
timbal-balik, bukan hanya cinta sepihak.
4. Jadikan pasangan sebagai sahabat terbaik
Komitmen akan berlaku seumur hidup jika dilakukan dengan sahabat terbaik kita. Oleh
sebab itu, jadikan pasangan kita sebagai sahabat terbaik. Sehingga komitmen dapat mudah
dilaksanakan.
Dalam membangun komitmen bukanlah hal yang sulit dalam hubungan pacaran.
Bahkan dapatkan dikatakan semudah membalikkan telapak tangan. Yang sulit adalah
bagaimana menjaga komitmen yang sudah dibuat bersama pasangan agar tetap berada pada
jalurnya. Menjaga agar komitmen tidak tergores dari kemunafikan. Tak jarang pasangan
saling mengingkari komitmen yang telah dibuat, sehingga mengakibatkan retaknya suatu
hubungan. Komitmen retak, cinta pun kandas. Galau. Jadi, hal terpenting selain membangun
komitmen adalah menjaga komitmen yang sudah dibuat.

Cara menjaga komitmen :

1. Jujur
Kejujuran adalah kunci utama dalam sebuah hubungan, pacaran. Adanya kejujuran, kita
memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga komitmen yang telah dibuat. Menutupnutupi suatu kebenaran akan mencederai dan melukai komitmen yang ada. Sikap jujur
yang ditanam dalam sebuah hubungan akan membawa hubungan tetap harmonis,
bahagia, dan keutuhan tetap terjaga.
2. Komitmen tanpa syarat
Komitmen dibuat atas dasar cinta dan keutuhan suatu hubungan. Apabila komitmen
yang dibuat hanya ingin meraih kepentingan sendiri, maka tidak akan heran jika komitmen
akan segera memudar. Dan hubungan terasa hambar dan hancur bersama komitmen yang
dibuat. Jalinan cinta tanpa syarat dan komitmen yang tulus akan membawa kebahagian dalam
hubungan tersebut. Sehingga pertengkaran akan terminimalisir.
3. Sabar
Seseorang yang memiliki sikap mudah tersulut emosi, maka ia juga akan dengan mudah
menghancurkan komitmen. Memiliki pribadi yang sabar akan membuat komitmen tetap
terjaga. Cemburu dalam berpacaran yang meluap-luap membutakan mata batin, sehingga
emosi mudah terbakar. Hal ini dapat merusak komitmen yang dibuat. Oleh sebab itu, terima
setiap kejadian, baik ataupun buruk dengan hati lapang. Kesabaran menentukan utuhnya
komitmen dalam membina keharmonisan suatu hubungan.
4. Memberi perhatian
Pacaran bukan hanya mengharap mendapatkan perhatian. Tetapi, memberi perhatian
jugalah sangat penting dalam menjaga suatu hubungan. Perhatian yang diberikan harus tulus
dan ikhlas. Artinya, setiap pasangan harus saling memberi perhatian. Perhatian yang tulus
akan menghindari pasangan dari perselingkuhan. Perselingkuhan terjadi karena tidak
mendapat perhatian dari pasangannya. Sehingga ia mencari perhatian dengan orang lain. Hal
ini dapat menghancurkan komitmen yang telah dibuat. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk
memberikan perhatian.
5. Bertanggung jawab atas komitmen yang dibuat
Komitmen butuh tanggung jawab dari kedua belah pihak. Awalnya, komitmen dibuat
atas kesadaran pasangan tersebut. Oleh sebab itu, tidak diperkenankan untuk saling bersikap
seenaknya terhadap pasangan. Tanggung jawab dalam komitmen dapat dilakukan dengan cara
menghargai perasaan pasangan. Jangan lukai perasaan pasangan dengan mengingkari
komitmen.
Apabila pacaran yang dijalani bukan sekadar senang-senang, cinta, dan tertarik secara
fisik, maka komitmen perlulah dibangun dalam hubungan berpacaran. Jangan membuat
komitmen selagi masih berpacaran coba-coba, memilih yang tepat, ataupun main-main.

Mulailah berkomitmen jika kalian sudah siap. Hubungan yang memiliki komitmen, maka
tidak akan sia-sia dalam menjalaninya.

Anda mungkin juga menyukai