Oksigen Murni
Larutan Ba (OH)2 0,1 N
Larutan Na2CO3
Larutan NaOH 0,1 N
HCI 0,1 N
Indikator phenol phthalein 10 g/ 1 larutan ( larutkan 2,5 g phenol
phthalein dalam 250 ml etanol 95 %)
6. PERALATAN
-
kawat pembakar ( firing wire ) dari nikel chrom ukuran 0,16 0,20
mmatau platina dengan 0,05 0,10 mm
cawan silika, nikel chromium atau platina dengan diameter 25 mm,
tinggi 20 mm
unit bomb kalorimeter
7. PROSEDUR
-
8. PERHITUNGAN
Nilai kalor contoh batubara tersebut dapat dihitung dengan persamaan
sebaai berikut :
Nilai kalor kotor ( kal/ gram ) = ( ta to ) x C- e1- e2 e3 e4
M
Nilai kalor bersih (kalori/gram) = Nilai kalor kotor 5,72 (H x 9)
Dimana :
M adalah berat contoh (g)
H adalah kadar hidrogen total (%)
t0 adalah suhu awal
ta adalah suhu akhir
C adalah kapasitas panas aktif (lihat lampiran )
e1 adalah koreksi panas pembakaran dari benang katun (dalam kalori)
e2 adalah koreksi panas pembakaran dari kawat pembakar(dalam kalori)
e3 adalah koreksi panas karena pembentukan asam sulfat (dalam kalori)
e4 adalah koreksi panas karena pembentukan asam nitrat (dalam kalori)
catatan :
Koreksi panas karena pembentukan asa, dapat dijitung dengan rumus
sebagai berikut:
1) Koreksi H2SO4 = 3.6 (V1 + V2 V3 ) kalori
2) Koreksi HNO3 = 1,5 (V3 V1 ) kalori
Dimana :
V1 adalah volume standar HCL yang dipergunakan dalam titrasi (ml)
V2 adalah volume standar Ba(OH)2 yang dipergunakan dalam titrasi (ml)
V3 adalah volume larutan Na2CO3 yang ditambahkan (ml)
9.KETELITIAN ANALISIS
Perbedaan yang diijinkan
28 kalori/gram
71 kalori/gram