KELOMPOK 7
DISUSUN OLEH
ABSTRACT
Analysis petrograpbic claystone Dusun Degan II Formation Nanggulan
Kali Songgo Kab. Kulon Progo. Nanggulan formation occupies an area with
undulating hills morphology of low to medium, Nanggulan. Van Bemmelen
explained that this formation is the oldest rocks in the mountains of Kulon Progo
with depositional environment is in phase genang littoral sea. Lithology consists
constituent-of sandstone with lignite inserts, sandy marl, mudstone with limonite
concretion, inserts marl and limestone, based on the evidence Palynology, Lelono
(2000) set the age Nanggulan Formation is Middle Eocene to Late Eocene.
Claystone in these formations are composed mainly of minerals smooth and dark
gray. Megaskopis observation so often encountered obstacles. To optimize the
geological interpretation, the data needs to be supported by adequate mineralogy
by conducting microscopic analysis, the petrographic analysis. The purpose of this
activity is known texture / structure of mineralized rock, mineral composition of
the constituent rocks, names and types of rocks. The method used is the
observation of texture / structure, identifying and calculating the percentage of
minerals, specify the name of rock. Mineral is the dominant clay minerals and
quartz.
SARI
Analisis Petrografi Batulempung Dusun Degan II Formasi Nanggulan Kali
Songgo Kab. Kulon Progo. Formasi Nanggulan menempati daerah dengan
morfologi perbukitan bergelombang rendah hingga menengah , Nanggulan. Van
Bemmelen menjelaskan bahwa formasi ini merupakan batuan tertua
di Pegunungan Kulon Progo dengan lingkungan pengendapannya adalah litoral
pada fase genang laut. Litologi penyusunnya terdiri-dari batupasir dengan sisipan
lignit, napal pasiran, batulempung dengan konkresi limonit, sisipan napal dan
batugamping, berdasarkan bukti palynology, Lelono (2000) menetapkan umur
Formasi Nanggulan adalah Eosen Tengah sampai Eosen Akhir. Batulempung pada
formasi ini umumnya tersusun oleh mineral-mineral halus dan berwarna abu-abu
gelap. Sehingga pengamatan secara megaskopis sering menemui kendala. Untuk
mengoptimalkan interpretasi geologi, perlu didukung data mineralogi yang
memadai dengan cara melakukan analisis mikroskopis, yaitu analisis petrografi.
Tujuan dari kegiatan ini adalah diketahuinya tekstur/struktur batuan mineralisasi,
komposisi mineral penyusun batuan, jenis dan nama batuan. Metode yang
dilakukan adalah pengamatan tekstur/struktur, identifikasi dan penghitungan
prosentase mineral, menentukan nama batuan. Mineral yang dominan adalah
mineral lempung dan kuarsa.
Kata Kunci: Analisa Petrografi, Formasi Nanggulan, Kali Songgo, Kulon Progo
PENDAHULUAN
Secara umum batuan di
Formasi Nanggulan tepatnya di Kali
songgo merupakan batuan Sedimen
berupa Batulempung dengan sisipan
Batupasir. Batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk dipermukaan
bumi pada temperatur dan tekanan
yang rendah, yang mengalami proses
pelapukan, erosi, transportasi,dan
terendapkan
didalam
cekungan
membentuk sedimen, kemudian
terdiagenesis meliputi kompaksi,
litifikasi, sementasi. Batuan ini pada
umumnya tersusun oleh mineralmineral berukuran halus sehingga
kadang-kadang menemui kendala
dalam
pengamatan
secara
megaskopis. Secara megaskopis
batulempug
berwarna
abu-abu
kemerahan. Dengan ukuran butir
yang < 2 mikron (Uddenwentworth).
Untuk mengatasi masalah
tersebut
dilakukan
pengamatan
mikroskopis dengan metode analisis
petrografi,
sehingga
hasil
pengamatan dalam mengidentifikasi
batuan lebih sempurna. Dan bisa
bermanfaat
untuk
kedepanya
kususnya dalam analisis petrografi di
daerah tersebut.
Tujuan dari kegiatan analisis
petrografi ini adalah diketahuinya
tekstur/struktur
Batuan
mineralisasi,
komposisi
mineral penyusun batuan, jenis dan
nama batuan; lebih lanjut hasil
analisis ini diharapkan dapat
mendukung
dalam
melakukan
a.
b.
Pengamatan
tekstu
struktur,
identifikasimineral(khusus
nya mineral transparan)
Penyiapan sayatan tipis
batulempung hasil dari
kegiatan sampling
g.
h.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
3.
u.
v.
Deskripsi mineral
- Quarsa
Warna putih cerah, Kilap
kaca, kekerasa <6,5, Crat
Putih, Pecahan Concoidal,
belahan tidak ada.
- K feldspar
Warna colourless, tidak ada
belahan, Kekeasan 6 mohs,
cerat putih
- Mineral lempung
Warna
Kecoklatan,
pecahan
halus,
Kilap
Tanah.
Analisa Petrografi Kuantitatif
dan Kualitatif
w.
x.
t.
y.
z.
Quarsa 35%
Plagioclase 15%
ak.
al.
Kuarsa
:43,1%
Masa
Dasar
:35,5%
Plagioclase:
:7,03%
Fosil
:0,02%
Piroksen
:5,6 % K feldspar
: 3,8%
aa.
ab.
ac.
Teknik Point
(Kuantitatif)
Ketrangan Gambar
:
counting
ad.
ae.
af.
ag.
ah.
ai.
aj.
an.
Berdasarkan
pengamatan sayatan tipis
didapatkan mineral-mineral
penyususun utama
pada
sampel batuan kelompok 7,
komposisi
mineral
penyusunya berupa mineral
Kuarsa,
Plagioclase,
K
feldspar, Piroksen, dan Fosil
foraminifera,
dicirikan
dengan
mineral
mineral
penyusunya berbutir halus,
struktur
masif,
matrik
banyak, dan fragmen yang
kecil.. kemas tertutup, sortasi
bagus.
ao.
Deskripsi Mineral
ap.
aq.
Kuarsa : 657/1521 x
100%= 43,1%
ar.
Warna Tidak
berwarna, seringkali terdiri
dari inklusi Bentuk Kristal
prismatik anhedral, Relif
Sangat rendah Indeks bias: n
mineral > n. K-balsam
BelahanTidak
ada,
rhombohedral yang tidak
sempurna Kembaran :Umum
as.
jarang
terlih
Sudut
pemadaman: Paralel dan
simetris
bc.
bd.
Petrogenesa:
K feldspar : 59/1521 x
100%=3,8%
be.
bf.
KESIMPULAN
bg.
Berdasarkan
daerah
penelitian yang terletak di
Formasi
Nanggulan
tepatnya di kali songgo
didapatkan Batulempung
dengan sisipan batupasir,
dengan ketebalan batupasir
kurang
lebih
20cm.
dengan
kedudukan
N
230E / 24
Berdasarkan Pengamatan
megaskopis warna abu-abu
kecoklatan
struktur
berlapis, tekstur klastik,
ukuran
butir
halus,
komposisi
mineral
lempung,
Quarsa,
K
feldspar.
at.
Warna
Colourless, relief rendah,
bentuk anhedral, tidak ada
belahan, tidak ada sudut
pemadangan,
pleokroisme
rendah
au.
Plagioclas :107/1521
100%= 7,03%
av.
Warna
Transparan, bentuk kristal
subhedral sampai anhedral,
Ukuran ristal <0,05 mm,
relief rendah, Kembaran albit
belahan 1 arah.
aw.
Pyroxen : 86/1521
100%= 5,6%
ax.
Warna putih
kekuningan, relief tinggi,
belahan 2 arah.
ay.
Masadasar:541/1521x100
%= 35,5%
az.
Warna
ppl
kuning kecoklatan, warna xpl
Coklat ke abu-abuan, bentuk
subhedral, butiran halus
sampai sedang.
ba.
Fosil
: 3/1521
100%= 0,02%
bh.
bb.
(Mikrofosil
Foraminifera) warna xpl
Kuning keorenan, bentuk
bentuk fosil berupa skeletal
grain (bioklastika) berupa
foraminifera yang merupakan
mikrofosil
bi.
bj.