Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN


A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara
lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan jelaskan
1. Usaha Kreatif
Probolinggo adalah sebuah kota kecil yang ada di Jawa Timur dimana Perguruan
Tinggi Swasta berdiri yang mahasiswanya memiliki karakteristik berbeda jika dibandingkn
dengan mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Swasta di kota besar apalagi jika
dibandingkan dengan mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Negeri. Mereka memiliki
kondisi yang berbeda baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi kemampuan akademik. Dari
segi ekonomi mereka kebanyakan dari kalangan menengah kebawah, untuk kuliah diluar
kota mereka dihadang oleh keterbatasan keuangan. Sedangkan dari sisi kemampuan
akademik mereka juga kebanyakan kurang begitu pandai karena mereka kebanyakan sudah
ikut UMPN dan tidak keterima. Demikian pula dengan mahasiswa Universitas Panca Marga
Probolinggo tidak jauh berbeda dan kebanyakan berasal dari daerah kabupaten. Namun
mereka memiliki karakteristik atau sifat khusus yakni semangat yang tinggi untuk terus
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi walaupun memiliki berbagai macam
keterbatasan, bahkan keterbatasan itulah yang menjadi pendorong mereka untuk berhasil
menyelesaikan kuliahnya mencapai gelar sarjana dengan tepat waktu.
Pengabdian saya di Universitas Panca Marga Probolinggo sudah dari 19 tahun (sejak tahun
1993) dan selama itu juga saya menghadapi mahasiswa yang memiliki karakteristik hampir
sama, yakni cenderung pasive dan kurang pro aktive dalam menggadapi atau merespon
proses kegiatan belajar dikelas, artinya mahasiswa cenderung diam tidak mau bertanya
apalagi berargumen sekaligus sulit untuk diajak diskusi terkait dengan materi materi
perkuliahan khususnya bidang ekonomi (isue isue) yang sedang hangat diperbincangkan. Hal
ini mungkin yang dimaksud dengan implemtasi doktrin in parentis yang cenderung
menenmpatkan guru / dosen / orang tua tidak pernah salah, ajarannya harus ditiru dan diikuti,
perintah / intruksinya harus ditaati dan dipatuhi. Sebuah doktrin atau karakter yang tertanam
dalam diri mahasiswa sehingga akhirnya memposisikan mahasiswa untuk selalu menerima
dan menelan begitu saja apa yang diajarkan sang guru atau dosen tanpa boleh
membatahkannya atau memang kurangnya keberanian mahasiswa. Kondisi itulah yang
menyebabkan kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung kurang berkualitas karena
mahasiswa cenderung menempatkan dosen sebagai satu-satunya sumber belajar mereka, jadi
masih menggunakan model / pendekatan teacher center learing.
Dalam proses pembelajaran pola satu arah (one way communication) seperti ini kurang
memberikan peluang bagi mahasiswa untuk bisa belajar secara lebih aktif dan lebih mandiri.
Kondisi proses pembelajaran seperti ini berlangsung cukup lama sampai dengan tahun 2005,
baru mulai awal tahun ini lembaga mulai bisa menyediakan sarana kemajuan teknologi
berupa Overhead Projector (OHP), Laser Compact Disk (LOD) di ruang perkuliahan, itupun
masih sangat terbtas jika dibandingkan dengan kebutuhannya. Perubahan perubahan
semakin bisa dirasaka ketika lembaga menambah atau menyediakan sarana berupa Hot Spot
secara gartis dilingkungan Universitas Panca Marga Prbolinggo. Dengan adanya penambahan

sarana berupa kemajuan teknologi di lingkungn kampus ini, memungkinkan dosen dan
mahasiswa bisa lebih terbuka dalam pengembangan dirinya, untuk memperoleh pengetahuan
(Knowledge), keterampilan (Hard maupun Soft Skill), maupun akses-akses hibah kompetisi
yang diadakan oleh pihak eksternal seperti (DIKTI, Kopertis, Perusahan Swasta, dan instansi
pemerintahan atau lainnya).
Dengan adanya sarana teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maka saya
berusaha agar seluruh mata kuliah yang saya ampu mampu memberikan peluang bagi
mahasiswa untuk bisa belajar lebik aktif dan lebih mandari, memberikan peluang untuk
mengembangkan diri kearah yang lebih baik, atau saya berusaha menggeser model
pembelajaran berupa teaoers centers leaming (TCL) yang sudah cukup lama berlangsung
kearah student center leaming (SCL). Artinya menempatkan mahasiswa sebagai usat
pembelajaran, seperti contoh berikut :
1. Untuk setiap awal perkuliah baik semester ganjil maupun genap selalu diawali dengan
kontrak kuliah yang berisi penjelasan penjelasan terkait dengan proses perkuliahan,
partisipasi aktif mahasiswa dalam proses perkuliahan, minimal kaehadiran mahasiswa
untuk bisa mengikuti ujian, system penilaian (substansi yang dinilai) termasuk pokok
pokok materi yang akan disampaikan selama satu semester. Dalam kontrak
perkuliahan juga disepakati batasan batasan jam kehadiran saya selaku dosen maupun
mahasiswa. Dengan maodel seperti ini saya selaku dosen dan mahasiswa mempunyai
koridor yang jelas serta ketegasan tanggung jawab masing masing. Serta tidak kalah
pentingnya tentang perilaku dudalam keas tang harus dipatuhi (doft skill).
2. Penyampaian garis besar atau pokok pokok materi yang akan dibahas
(kurikulum/silabus, SAP) dan buku teks/referinsi yang digunakan atau buku pegangan
wajib. Taklupa pula saya juga memberikan rangkuman materi berupa hand out kepada
mahasiswa guna memberikan batasan pada materi yang akan disampaikan dan ini
selalu ada pemutahiran materi (Uptodate).
3. Mengenai system penilaian yang disampaikan dalam kontrak kuliah, meliputi nilai
Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), Tugas tugas mandiri,
tugas tugas kelompok, presentasi kehadiran serta partisipasi aktif dalam proses
pembelajaran di keas, dalam arti mahasiswa mampu memberikan feed back/ umpan
balik terhadap materi yang sudah dibahas termasuk juga perilaku dalam kelas.
Pada awal melaksanan tugas sebagai dosen mulai tahub 1993 sampa dengan sekitar 2005,
proses pembelajaran yang saya laksanakan lebih cenderung mengikuti apa yang penah saya
ikuti dan pernah saya rasakan ketika saya kuliah S-1 si STIEKN Jaya Negara Malang pada
akhir tahun 1990-an. Dosen lebih banyak membaca buku teks/rujukan, memberikan catatan
catatan penting dan menulis/menggambarkan di papan tulis dan dijelaskan. Mahasiswa tekun
memperhatikan dan mendengar, sesekali menyalin atau membuat catatan kecil. Keterbatasan
buku buku teks do perpustakan dan juko di toko buku di Probolinggo, menjadikan diklat atau
hand out dari dosen sebagai acuan utama mahasiswa. Hampir setiap mata kuliah yang saya
ampu, saya selalu menyediakan modul ajar atau hand out yang bisa diperoleh mahasiswa
dengan cara foto copy. Hal ini jelas sangat membantu mahasiswa khususnya dari sisi
financial. Dengan seperti itu mahasiswa akan lebih termotivasi untuk kuliah dan belajar,

mudah untuk menyerap materi yang saya ajarkan dan yang lebih penting lagi adalah apa yang
saya lakukan mampu mendorong mahasiswa untuk tetap kuliah dan menekan angka
mahasiswa yang berhenti kuliah ditengah jalan (DO) akibat minimnya dorongan (motivasi)
internal mahasiswa.
Setelah teknologi informasi (IT) tersedia dilingkungan kampus mulai tahun 2005 menjadikan
tugas tugas saya sebagai dosen dapat dilaksanakan dengan baik atau dengan tingkat
efektifitas dan efisiensi yang cukup tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Materi
perkuliahan ditetapkan dalam Silabi dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan baik atas
bantuan teknologi LCD. Bentuk lain dari metode yang saya lakukan untuk mata kuliah yang
membutuhkan analisa seperti Pengantar Bisnis, Pengantar Manajemen, dan Pengantar
Keuangan, saya melibatkan mahasiswa secara aktif melalui pembuatan makalah perkrlompok
kemudian diprensentasikan dan disiskusikan agar mahasiswa mampu memahami dan berpikir
kritis terhadap masalah masalah aktual terkait dengan mata kuliah sekaligus mampu
menemukan faktor faktor yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi terhadap persoalan yang
ada secara jelas termasuk memberikan solusi terbaik.
Model presentasi dan diskusi secara kelompok ini saya jalankan terus menerus dan
mahasiswa wajib mengikuti diskusi dan pesentasi ini. Tentunya pembuatan makalah untuk
bahan diskusi dan presentasi ini dilakuakan dengan bimbingan saya selaku dosen pengampu,
termasuk memasukan isu isu yang sedang hangat diperbincangkan. Dengan model seperti ini
banyak
dampak
positif
yang
diperoleh
mahasiswa
antara
lain
:
Mahasiswa lebih memiliki keberanian, mahasiswa lebih kritis, mahasiswa lebih mampu
menganalisa masalah, mampu menemukan masalah, sebab masalah, akibat masalah, dan
mampu memberikan solusi atau pemecahan terhadap masalah dan mampu berbicara masalah
binis, masalah manajemen dalam suatu forum ilmiah di kampus. Banyak diantara mahasiswa
mengakui bahwa dampak tak langsung dari diskusi diskusi ilmiah, presentasi difakultas
adalah mereka tidak lagi canggung untuk berbicara dalam suatu forum resmi di luar kampus.
Mereka lebih mampu menunjukan kualitas / kapasitas dirinya sebagai seorang mahasiswa
Univertas Panca Marga Probolinggo.
Sedangkan mata kuliah yang menekankan pada analisa kauantitatif, setiap materi yang selesai
dibahas, saya selalu memberikan tugas kepada mahasiswa yaitu, berupa contoh soal atau
kasus yang harus dikerjakan dirmah dan dikumpulkan. Dengan tugas dan latihan
penyelesaian soal dan kasus secara terstruktur, maka mahasiswa mampu melatih dirinya
dalam menyelesaikan analisis yang bersifat kuantitatif termasuk berlatih
menginterprestasikan hasil perhitungan kuantitatifnya. Indikator keberhasialan model ini bisa
dilihat dari nilai yang diperoleh oleh mahasiswa, meskipun tidak 100% berkualifikasi A
namun secara rerata umumnya nilai yang dicapai adalah B, B+ dan A. Hal ini menunjukkan
bahwa model seperti ini bisa dipertahankan keberlanjutannya (Sustainability).
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan (Suatainable),
sekaligus sebagai konsekwensi logis berkarir sebagai seorang dosen, maka sejak awal saya
berkomitmrn untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas akademik diri saya melalui

kuliah kejenjang lebih tinggi (S2) maupun kemampuan ketrampilan (skill) mengajar saya
melalui pelatihan pelatihan, workshop, dll.
2. Dampak Perubahan
Dari semua usaha yang saya lakukan (kreatifitas) guna meningkatkan kualitas proses
pembelajaran ternyata tidak sia sia. Saya bersyukur atas semua hasil yang saya capai dan
memberikan kepuasan tersendiri bagi saya. Untuk mata kuliah yang saya ampu, mahasiswa
menunjukkan perkembangan kemampuan atau ada peningkatan kualitas, bail dari aspek
kognitif, aspek psikomotorik maupun aspek afektifnya. Hal ini ditunjukkan dengan indicator
sebagai berikut :
1. Untuk mata kuliah yang bersifat analisis kualitatif, seperti Pengantar Bisnis dan
Pengantar Manajeman. Mahasiswa mengerti/memahami/ dan mampu menganalisis
sebab sebab masalah bidang ekonomi bisnis dan masalah bidang manajemen,
termasuk menentukan langkah langkah yang perlu diambil untuk mengatasi masalah
tersebut. Kemampuan tersebut dapat dilihat pada saat diskusi diskusi terstruktur yang
dilaksanakan dalam kelas, termasuk lebih aktif berpartisiptif memberikan feed back
sekaligus lebih berani berpendapat terhadap materi kuliah yang disampaikan oleh
dosen terutama materi yang berkaitan dengan bisnis dan manajemen.
2. Mata kuliah yang bersifat Analisis Kuantitatif seperti, Manajeman Keuangan, dengan
adanya tugas soal dan kasus yang harus dikerjakan oleh mahasiswa, maka mahasiswa
akan lebih mampu berfikir analisis dan lebih mampu menginterprestasikan angkaangka kuantitatifnya secara lebih tepat.
3. Untuk mata kuliah yang saya ampu tingkat kehadiran mahasiswa mencapai rerata
95% ini menunjukkan antusias mahasiswa mengikuti mata kuliah yang saya ampu.
Dan biasanya untuk mahasiswa yang tidak bisa mengikuti kuliah ganti tugas
mengganti ketidak hadiran mereka.
4. Ketika saya masuk ruang kuliah mengawali kuliah, saya selalu mengucapkan salam
sesuai dengan agama yang saya yakini yakni islam (Assalamualaikum Wr. Wb.) dan
jawaban mahasiswa sangat kompak dan ini menunjukkan semangat untuk mengikuti
kuliah yang saya ampu.
5. Dengan semangat kuliah yang tinggi tentunya akan berimbas kepada hasil atau nilai
yang dicapai oleh mahasiswa dan saya tidak ragu-ragu memberikan nilai B+ atau A
jika mahasiswa sudah memenuhi syarat untuk mendapat nilai yang memuaskan,
karena akan berimbas pada IP yang dicapai oleh mahasiswa, sekaligus akan berimbas
pada program/rencana studi berikutnya (KRS)
6. Tersedianya perangkat IT dalam ruang perkuliahan bisa membantu cara atau metode
pembelajaran secara lebih sistematis, lebih kreatif sekaligus memberikan nuansa yang
berbeda dari sebelumya dan ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa lebih aktif
kuliah.
Perubahan dan perkembangan proses perkuliahan yang akan dilakukan memang sulit diukur
secara kuantitatif, namun sangat bisa dirasakan bagaimana perkembangan kualitas
pembelajaran baik itu metode maupun pemahaman materi yang akan disampaikan kepada
mahasiswa. Perubahan perubahan dalam proses belajar harus selalu dirasaka karena dengan

seperti itu akan banyak dampak positif baik untuk mahasiswa maupun saya sebagai dosen
( Meningkatkan Soft Skill).
A.2. berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik
yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Kedisiplinan
Disiplin mempunyai makna patuh dan taat pada aturan, norma yang sudah disepakati,
menjalankan tugas dan kerja sesuai dengan aturan, juklak / juknis yang ada, disiplin juga
dapa diartikan sebagai mampu menepati janji yang tealah disepakati (conoem to
commitment). Sebagai salah satu contoh penerapan makna disiplin adalah dapat ditunjukkan
dalam semua aktifitas yang memang membutuhkan sifat disiplin termasuk pengembangan
akademis seorang dosen sebagai karier yang ditekuninya, misalnya dalam hal pemhasan /
mendiskusikan ataupun seminar yang selalu mengemukakan pendapat atau argumen
berdasarkan kajian teori yang bersifat ilmiah dalam menyelesaikan masalah, dan didukung
dengan kajian aspek lain yang dijadikan landasan pendukung. Contoh riil dan sederhana yang
menunjukkan perilaku disiplin saya dalam proses pembelajaran yaitu :
1. Dalam pelaksanaan perkuliahan saya selalu berusaha untuk hadir 10 / 15 menit
sebelum jam mulai dan mengakhiri sesuai dengan alokasi waktu yang ada, demikian
juga dengan kehadiran mahasiswa saya selalu tegaskan untuk hadir tepat waktu dan
tidak terlambat atau sesuai dengan kontrak kuliah pada awal kuliah.
2. Setiap pelaksanaan Ujian saya berusaha untuk hadir tepat waktu atau 10 menit
sebelum jam ujian dimulai. Termasuk mengumumkan nilai kepada mahasiswa.
3. Pemberian materi dan subtansi perkuliahan selalu disesuaikan dengan SAP dan
SILABI yang telah diterima oleh mahasiswa.
4. Termasuk sebagai bentuk pembelajara bagi mahasiswa tentang disiplin, yaitu
mahasiswa harus mengumpulkan tugas tugas seduai dengan waktu dan tanggal yang
telah diterapkan, selalu berpenampilan rapi dan sopan pada saat mengikuti
perkuliahan.
4. Keteladanan
Keteladanan bagi saya mempunyai makna sebagai suatu bentuk perilaku yang patut dicontoh
dan ditiru untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam berhubung dengan sesama
manusia. Sifat keteladanan merupakan sifat yang harus dimiliki oleh seorang dosen sekaligus
merupakan syarat dan sumber utama terjadinya proses perubahan seperti yang kita harapkan
pada diri mahasiswa dan lingkungan organisasi. Perubahan mindset, pola pikir dan perubahan
perilaku tidak cukup hanya dengan ceramah atau kuliah dikelas akan tetapi harus didukung
dengan contoh nyata dalam bentuk keteladanan dan ini adalah cara yang paling efektif untuk
menuju kearah perubahan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pribahasa Guru Kencing
Berdiri Murid Kencing Berdiri. Dengan keteladanan mahasiswa akan akan lebih mudah
mencontoh sikap, perilaku seperti yang diharapkan.
Saya sebagai salah satu seorang dosen yang tergolong senior (kurang lebih 19 tahun
mengajar), maka segala ucap, sifat, sikap, tindakan tanduk saya, harus dilakukan dengan

sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya dengan harapan hal ini dapat dijadikan contoh serta
diikuti oleh seuruh civitas akademik. Dan hal ini bukan merupakan suatu hal yang sulit bagi
saya, karena hal ini sudah menjadi kebiasaan saya sehari-hari semenjak kecil saya dididik
dilingkungan keluarga yang agamis.
Contoh nyata keteladanan yang saya lakukan selama ini adalah :
a. Saya selalu membiasakan diri sebelum perkuliahan dimulai dan setelah perkuliahan
berakhir saya mengucapkan salam dalam Bahasa dan salam menurut agama saya
(Islam) dan saya selalu menjawab dengan ramah ketika mendapat salam dari orang
lain.
b. Saya selalu berusaha untuk hadir tepat waktu pada setiap acara baik dikampus
maupun diluar kampus.
c. Saya selalu berusaha untuk berpenampilan rapi dan sopan, bersepatu, baju celana
selalu tersetrika.
d. Saya juga berusaha untuk memberikan bantuan (tenaga, pikiran, atau materi) dengan
tulus kepada siapapun yang memerlukan bantuan sesuai dengan kemampuan saya.
e. Untuk meminta bantuan kepada orang lain atau memberikan tugas kepada orang lain
saya selalu mengucap bisa membantu saya atau tolong saya. Dan selalu mengucapkan
terimakasih sebelumnya atas bantuan yang diberikan.
f. Saya selalu bekerja sesuai dengan perauran dan koridor yang ada, sehingga dapat
menjadikan contoh panutan bagi yang lainnya.
g. Dalam aktifitas saya sehari-hari baik pimpinan fakultas atau dalam kepanitiaan
apakah, KKN, Penerimaan Mahasiswa Baru, atau UTS, UAS atau lannya dimana saya
sebagai ketua pelaksanaanya, saya selalu turun secara langsung untuk mendampingi
anggota saya, karena saya berprinsip bahwa keberhasilan dan kegagalan menjadi
tanggung jawab saya, dan keberhasilan merupakan keberhasilan bersama.
h. Saya selalu menjaga sikap, perilaku dan tutur kata saya baik itu dalam kehidupan di
kampus ataupun diluar kampus.
i. Dilingkungan masyarakatpun perilaku dan kiprah saya juga kelola seksama. Karena
masyarakat sampa saat ini masih mempunyai penilaian atau apresiasi yang tinggi
terhadap profesi seorang dosen. Dengan intelektual, idealisme dan independensi
Perguruan Tinggi, masyarakat dilingkungan saya banggakan bahwa Dosen mampu
menyelesaikan semua masalah yang timbul dimasyarakat secara baik. Hal ini
merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan yang harus saya jalani ditengah
kesibukan sebagai seorang dosen, dan realitanya saya sering iminta pendapat dalam
masalah kerukanan warga RT/RW dll.
5. Keterbukaan Terhadap Kritik
Kritik merupakan control social yang secara otomatis berjalan ditengah organisai, saya
menganggap bahwa kritik atau control adalah suatu hal yang wajar dan bersikap terbuka
artinya mau menerima kritik dari siapapun, karena saya sadar bahwa saya adalah manusia
yang memiliki keterbatasan, dengan kritik atau control tersebut berarti ada saran saran
untuk menyempurnakan agar lebih baik kedepan, keterbukaan terhadap kritik bagi diri saya,
merupakan suatu pengakuan siri bahwa saya memiliki keterbatasan, kekurangan,

ketidakmampuan, kelemahan bahkan ketidak sempurnaan. Untuk itu saya berperinsip saya
harus terus belajar untuk dapat menerima kebenaran, keunggulan, perbedaan, ketidaksetujuan
dan kelebihan orang lain melalui saran dan kritik. Ini semua saya lakukan untuk
meningkatkan kadar kemampuan sekaligus profesionalisme bidang akademis saya. Untuk itu
saya harus bersikap arif dan baik sangka salam menyikapi berbagai macam fenomena kritik
dan saran terkait keterbukaan terhadap kritik yang saya temui.
Bagi saya, sikap mau menerima secara terbuka terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain
merupakan sifat dan tradisi masyarakat ilmiah yang saya jalani selama ini. Sikap saya agar
semakin berorientasi ilmiah itu antara lain :
a. Untuk mengembangkan lingkungan akademis yang kondusif dilingkungan kampus,
saya selalu berupa dalam setiap mengeluarkan pendapat yang didasari kajian ilmiah
dan ilmu pengetahuan.
b. Setiap menangani masalah atau persoalan yang saya hadapi selalu didasarika pada
data dan fakta, tidak berdasarkan pada issue issue atau opini yang berkembang.
c. Dalam setiap pengambilan keputusan atau kebijakan untuk memecahkan suatu
masalah, saya selalu brdiskusi atau sharing dengan teman sejawat dan pimpinan.
d. Dalam setiap forum rapat saya selalu menjaga pembicaraan atau berbicara seperlunya,
sistematis dan fokus pada permasalahan yang dibahas atau dibicarakan.
e. Dirumah saya selalu menyempatkan diri untuk melihat berita actual di televisi tenang
ekonomi dan bisnis serta membaca koran/majalah (Surat Kabar dan Majalah Bisnis)
f. Setiap ada issue issue yang berkembang, tidak mudah berkomentar atau sebelum
saya memberikan pendapat, saya selalu mengkaji dan menelaah dari berbagai sudut
pandang atau aspek sehingga ada alasan yang mendasar untuk memberikan pendapat.
g. Untuk mengurangi tingkat kegagalan dalam setiap kegiatan, saya selalu
menginventarisir masalah dan mengevaluasi kemudian berkonsultasi dengan teman
sejawat yang lebih berpengalaman, dengan pimpinan kalau memang diperlukan.
h. Saya sadar akan kekurangan dan keterbatasaan yang ada pada diri saya, sehingga saya
bersikap terbuka, mau menerima kritik dan saran manapun demi perbaikan diri saya.
Contoh sikap saya terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain dapat saya tunjukkan
sebagai berikut :
a. Dalam setiap forum rapat pasti menghasilkan keputusan yang harus diterima dan
harus dijunjung tinggi serta harus dijalankan. Dan saya selalu menerima dan
melaksanakan apapun keputusan rapat yang menghasilakan kebenaran secara umum
dan substansial, meskipun dalam pembicaraan diskusi menuju perumusannya saya
memiliki kerangka konsep cara pandang dan pola berfikir serta pendapat yang
berbeda dengan hasil keputusan rapat.
b. Proses perkuliahan yang menggunakan metode diskusi atau seminar saya sangat
menghargai perbedaan pendapat,karena perbedaan pendapat merupakan perbedaan
sudut pandang dan pebedaan pola berfikir masing-masing pihak, dengan perbedaan
tersebut saya harus bisa menarik benang merah atau inti dari perbedaan tersebut
sebagai landasan pengambilan kesimpulan dalam forum diskusi atau seminar tersebut
yang bisa diterima oleh forim lain.

Dalam lingkungan ulmiah harus berbudaya ilmiah saling menghargai pendapat orang lain,
dengan sikap seperti itu berarrti tidak menggap diri paling pintar, paling benar, suka
meremehkan orang lain, mudah menyalahkan atau memojokkan orang lain dan selalu
berbicara berdasarkan data dan fakta yang tidak bersifat apriorisme (ikut ikutan )
B. PENGEMBANGAN KEILMUAN / KEAHLIAN
B.1. Sebutkan publikasi karya-karya ilmiah Produk Karya Seni yang telah Saudara
hasilkan dan tunjukkan buktinya dengan cara mengunggahnya. Bagaimana makna dan
kegunaannya dalam pengembangan keilmuan/ahlian. Jelaskan bila karya tersebut
memiliki nilai inovatif
6. Publikasi Karya Ilmiah
Sebagaimana ilmu pengetahuan yang saya tekuni atau keahlian yang saya miliki, ada
beberapa karya atau produk yang saya buat atau hasilkan untuk kepentingan pembelajaran
dikelas, pelatihan pelatihan yang saya ikuti termasuk permintaan pihak eksternal (lembaga
pemerintahan atau swasta) dalam hal ini saya diminta sebagai narasumber atau instruktur.
Dari semua aktifitas seperti yang saya uraikan termasuk akan sangat berdampak pada
peningkatan pengembangan keilmuan dan keahlian yang saya tekuni. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat uraian berikutnya :
Modul ajar, hand out, artikel dapat dilihat dalam catatan berikut :
Tahun Karya Ilmiah
Keterangan
2011 Buku Ajar Pengantar Bisnis UPM Probolinggo
2011 Modul Pengantar Manajemen UPM Probolinggo
2010 Modul Strategi Pemasaran Menghadapi Persaingan Modul di pakai dalam pelatihan
UMKM Kota Pasuruan
2012 Buku Ajar Manajemen Keuangan UPM Probolinggo
2012 Modul Analisis Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabolitas Modul dipakai unruk materai
Program Peningkatan SDM Lembaga Keuangan (LKM) Bank Pundi Probolinggo
2008 Modul Strategi Pemasaran mengahadapi persaingan bisnis Usaha Mikro Kevik
Menengah (UMKM) pengusaha rokok se Kabupaten Probolinggo
2010 Modul / Hand Penilaian Kinerja ( Performance Appraisal ) Bimbangan teknis IKM kota
Pasuruan
2010 Modul Upaya meningkatkan produktifitas kerja melalui motivasi Pemdampingan
manajemen UMKM Kota Pasuran
2011 Modul Penerapan manejem dalam menjaga keberlangsungan usaha Penelitian
manajemen usaha di Kabupaten Probolinggo
2010 Modul Penerapan manejeman bisbis Pelatihan Koperasi se-Kota Pasuruan
2012 Modul Peran manajeman Penelitihan peningkatan kapasitas pengurus PNPM MPD
seKabupaten Situbondo
Daftar Artikel Ilmiah
Tahun Judul keterangan
2013 Analisis pengaruh variable variabel motivasi terhadap kinerja dosen Universitas Panca
Marga Probolinggo Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bussines (Ecobuss) Fakultas Ekonomi
Universitas Panca Marga Probolinggo Volume 1, n0 1, No. ISSN 2337-9340.
7. Makna dan Kegunaan

Berprofesi sebagai seorang dosen ( insan akademis ) selalu dituntut meningkatkan kualitas
dan kapabilitas secara terus menerus untuk mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan
oleh karena itu saya dituntut untuk melakukan penelitian ilmiah yang dituangkan kedalam
karya karya ilmiah. Disamping tugas mengajar juga membimbing mahasiswa dalam membuat
karya tulis berupa laporan Kuliah Kerja Mahasiswa (LKKM) dan tugas akhir (skripsi),
semakian sering melakukan penelitian dan pembimbingan berarti semakian menambah
kemampuan analisis terhadap masalah atau topic yang sedang dibahas dan semakin
memperkecil kesulitan kesulitan pada saat melakukan pembimbing terhadap mahasiswa,
maupun saat melakukan penelitian sendiri.
Dengan jujur saya mengakui, bahwa kebanggan tersendiri akan muncul dan dirasakan pada
saat saya mampu membimbing dan menularkan ilmu saya kepada orang lain atau kepada
mahasiswa sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk berhasil menyelesaikan studinya.
Dengan perasaan seperti itu menjadi pendorong bagi diri saya untuk selalu berusaha
meningkatkan kualitas dan profesionalitas dibidang yang saya tekuni.
Secara lebih spesifik keguruan lain yang saya peroleh adalah :
a. Penelitian memang sedang digalakkan baik dalam rangka melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi maupun dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapabilitas
sebagai seorang akademis dan saya juga melaksankan hal ini dengan serius.
b. Dari beberapa mata kuliah yang saya ampu, yang saya lengkapi dengan modul, hand
out atau buku ajar, dapt membantu mahasiswa lebih mudah memahami dan mengerti
terhadap materi yang saya ajarkan.
c. Sebagai narasumber / pembicara / pemateri diberbagai forum ilmiah, seperti nara
sumber dalam seminar, pemateri dalam penelitian penelitian menjadikan saya lebih
dekat berhubungan masyarakat dan dengan instansi yang mengundang saya.
8. Nilai Inovatif
Suatu nilai lebih yang bisa saya rasakan setelah usaha kreatif dan inovatif saya lakukan
adalah kemampuan saya (kompetensi) khususnya dibidang pendidikan dan pengajaran delalu
mendapat respon positif dikalangan mahasiswa maupun dikalangan instansi yang pernah
mengundang saya sebagai pemateri di forum forum ilmiah seperti seminar, pelatihan
pelatihan baik instansi pemerintah maupun swasta terbukti saya diminta walaupun tidak
terlalu sering untuk menjadi pemateri atau narasumber dalam kegiatan dimaksud. Sering kali
mahsiswa menanyakan apa bapak bapak tidak ngajar lagi, dengan adanya pertanyaan
pertanyaan seperti itu menunjukan respon yang bagus terhadap pola mengajar termasuk
mengakui kompetensi yang saya miliki. Memang tidak mudah untuk memperoleh penilaian
positif ataupu image positif dari pihak mahasiswa atau darikalnagan eksternal, jika saya tidak
memiliki kompetensi keilmuan yang saya tekuni. Tetapi alhamdulillah dalam kurun waktu
yang cukup lama dan bisa dibilang senior dikalangan Universitas Panca Marga Probolinggo,
image positif atau respon positif itu memihak pada diri saya. Dan kedepan saya selalu
berusaha dengan serius untuk selalu meningkatkan kualitas, dan meningkatkan kompetensi
terhadap keilmuan yang saya tekui, sehingga akan memunculkan nilai nilai inovatif yang
baru. Kejenuhan pasti akan muncul pada setiap pelaksanaan kegiatan misalnya proses
pembelajaran pasti akan mengalami kejenuhan baik pada dosen maupun pada diri mahasiswa,

oleh karena itu perlu dimunculkan inovasi-inovasi baru untuk menjadikan suasana
pembelajaran menyenangkan dan kondusif.
B.2. Berikan contoh konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam
pemgembangan keilmuan / keahlian
9. Konsistensi
Sebagai seorang akademisi yang profesional haruslah memiliki prinsip konsistensi dan target
kerja yang merupakan satu prinsip yang tidak bisa ditawar tawar lagi artinya harus dimiliki
oleh seorang dosen yang profesional. Karena prinsip konsisten merupakan sifat dan sikap
tidak mudah berubah. Pemikiran saya, konsistensi itu merupakan bentuk perwujudan
keteguhan hati serta keharmonisan dan keselarasan antara niat, pikiran perkataan dan
perbuatan yang melekat dan terwujud pada harkat dan martabat pribadi seorang. Kalau target
kerja lebih mengarah pada tujuan yang harus dicapai pada kurun waktu yang ditetapkan
dalam rangka menjalankan proses prefesionalisme yang ditunjukkan dengan indicator
tertentu serta dapat diukur.
Banyak factor yang dapat mempengaruhi kewibawaan seorang dosen, seperti yang telah
diuraikan sebelumnya yaitu, selalu disiplin, memnerikan contoh yang baik (keteladanan),
bersikap terbuka terhadap kritik serta berprinsip pada konsistensi. Sikap konsisten merupakan
sikap tidak meudah berubah, dnegan sikap seperti itu akan mewujudkan sikap percaya orang
lain (kredibel) pada diri kita. Semakin berpegang pada prisnsip semakin dipercaya oleh orang
lain sebaliknya semakin sering mengabaikan prinsip prinsip semakin dipercaya oleh orang
lain. Demikian besarnya dampak dari prinsip prinsip itu, maka saya selalu berusaha untuk
memagang prinsip pada saat menjalankan tugas atau pada saat berinteraksi dengan civitas
akademika, dan saya merasakan dampak positifnya seperti saya sering dipercaya menjadi
ketua dalam berbagai kegiatan, termasuk dipercaya untuk memimpin fakultas.
Beberapa contoh prinsip konssten saya adalah sebagai berikut :
a. Saya selalu konsiste memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan
konsisten menghargai perbedaan pendapat.
b. Selalu konsisten untuk memeriksa tugas-tugas akademik yang siberikan kepada
mahasiswa
c. Saya selalu konsisten memeriksa hasil ujian dan memberikan nilai sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mahasiswa.
d. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran saya selalu mengikuti aturan yang ada
( Pedoman Akademik yang ada ). Termasuk mengikuti pedoman Statuta yang ada.
e. Sebagai seorang yang dipercaya untuk memimpin berbagai kegiatan termasuk
memimpin fakultas, saya selalu konsisten menerapkan aturan yang sudah disepakati
bersama.
10. Target Kerja
Setiap kegiatan yang berpedoman pada profrsionalisme selalu menetapkan target kerja yang
harus dicapai, dengan demikian ada arah yang dituju dalam melaksanakan kegiatan, termasuk

mengukur tujuan atau target yang sudah dicapai dengan indikator tertentu. Saya sebagai
seorang dosen, tetntunya memiliki tujuan dan target yang harus dicapai misalnya secara
sederhana target kerja saya adalah Mahsiswa mengerti dan paham memahani secara baik
materi yang saya sampaikan. Oleh karena itu munculkan ide kreatif / inovatif terhadap
metode pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa, termasuk bagaimana menciptakan
suasana kondusif dalam kelas, sehingga mahasiswa tidak mengalami kejunuhan dalam proses
belajar. Saya sangat menyadari bahwa input sangat mempengaruhi terhadap out put yang
dihasilkan, tetapi input bukan satu satunya faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tetapi
ada factor lain yaitu proses. Sehingga saya yakin sengan melakukan proses secara baik dan
benar akan mampu menghasilkan out put yang baik pula. Artinya lulusan akan mampu
bersaing dengan lulusan perguruan tinggi yang lain termasuk dengan lulusan perguruan tinggi
negeri sekalipun.
Kesuksesan dan keberhasilan mahasiswa setelah lulus menurut pemikiran saya tidak hanya
dipengaruhi oleh Hard Skill uang dikuasi oleh mahasiswa tetapi juga ditentukan oleh
kemampuan Soft Skill yang ada pada masing masing infividu dan ini ditentukan baik pada
saat belajar dibangku kuliah ataupun pada saat belajar secara informal sehingga mampu
menambah kemampuan soft skill seseorang. Termasuk merencankan metode metode belajar
dan merealisasikannya agar mahasiswa mempunyai soft skill yang bagus.

f.

Sebagai kademik yang ada

Anda mungkin juga menyukai