Anda di halaman 1dari 3

Analisis Novel

Judul
Karangan
Penerbit
Tahun terbit
Unsur Novel
Tema
Tokoh

:
:
:
:

Analisis Hikayat
57 detik
Ken Terate
PT Gramedia Pustaka Utama
2009
Analisis
Sosial
o Annisa Eka Siwi
o Ayomi Meitasari Larasati
o Aji Mahardika
o Aisyah (Sahabat Annisa)
o Fauzan (adik Annisa)
o Ibu dan Ayah Annisa
o Mama dan Papa Ayomi
o Mama dan Papa Aji
o Bobby (teman Aji)
o Sissy (teman Annisa)
o Bulik Yuni (tante Annisa)
o Makmur dan Tuti (tetangga
Annisa)
o Tania, Ratri, Ana, Sita (teman
Ayomi)
o Parman dan Puji (pembantu
Ayomi)
o Rihana (ketua cheer
Fantasia)
o Pegawai dan satpam hotel
o Seorang kakek dan ibu
korban gempa
o Mas Bell Boy (tetangga
kamar Aji)

Judul: Hikayat Panji Semirang

Unsur Hikayat
Tema
Tokoh

Analisis
Silsilah Panji Semirang
o Galuh Cendra Kirana
o Raden Inu Kertapati (Putra Raja
o
o
o
o
o

o
o
o
o
o
o
o

Kuripan)
Nata Kuripan
Paduka Mahadewi
Banjar Ketapang
Permaisuri Kuripan
Raja di Kuripan
Raja di Daha
Ratu Daha
Raja di Gegelang
Raja di Singasari
Galuh Ajeng (selir Paduka Liku)
Raden Singa Menteri (Putra Raja
Gageleng)
Biku Gandasari

Tukang Parkir
Sopir Pickup dan istrinya
Dokter ko-as, perawat,
mahasiswa KU dan teknik,
dan relawan lainnya.
o Annisa : Mudah mengeluh,
sabar, baik
o Ayomi : Iri, mudah
mengeluh, cengeng, sok,
egois
o Aji : Perhatian, pintar, baik,
suka menolong
o Aisyah: Baik, religius, tabah,
sabar
o Ibu dan ayah Annisa :
Selalu mengatur kadang
tidak peduli
o Mama dan Papa Ayomi:
Sibuk, tidak perhatian.
Tempat:
Rumah Annisa, Halte Bus,
Rumah Ayomi, Sekolah,
Kampus, di dalam Kereta,
Hotel, Masjid, di bak Mobil
Pickup, Rumah Sakit
Suasana:
Tenang, ramai, menegangkan,
histeris, panik, sedih,
kacau,kecewa.
Latar waktu:
Mei 2006
o
o
o

Watak

Latar

Watak

Ratu Daha: Tidak kokoh pendirian


Raja Kuripan: Selalu berhati hati
dalam setiap tindakan

Latar

Latar Tempat:
Tanah Jawa, Kuripan, Daha,
Gegelang, Karang Banjar
Ketapang
Latar Suasana:
Bahagia
Latar Waktu:
Zaman Dahulu

Alur
Amanat

o
o
o
o
Sudut pandang
Gaya bercerita

Maju
Jangan menyesali apapun
karena semua yang terjadi
adalah takdir tuhan;
Semua ada hikmahnya;
Hidup membutuhkan orang lain;
Jangan berfikir negatif terhadap
tuhan;
Selalu bersyukur dengan
apapun yang terjadi.
Orang pertama pelaku utama
Bahasa mudah dimengerti dan
nonformal, jarang
menggunakan kiasan, santai,
dan humoris.

Alur
Nilai dan amanat

Maju

Sudut pandang
Gaya Bahasa

Orang ketiga tunggal

Religi (pemujaan dewa)


Kesabaran dan ketekunan (ketika sang
Nata dan Permaisuri menyembah
dewa selama 40 hari 40 malam)
Kerukunan (empat bersaudara yang
berkasih-kasihan)

Menggunakan majas
hiperbola (mendam kula dan
menghabiskan segala
rerawitan isi laut dan darat)

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan Novel dan Hikayat adalah:
Novel merupakan bentuk kesusastraan baru sedangkan Hikayat merupakan bentuk kesusastraan lama;
Novel jelas pengarangnya sedangkan Hikayat tidak jelas siapa pengarangnya;
Novel bahasanya bebas sehingga mudah dimengerti sedangkan hikayat bahasanya klise dan sulit difahami;
Novel menceritakan tentang kehidupan sehari hari dan modern sedangkan hikayat identik dengan cerita kerajaan
(istanasentris);
Kehidupan di Novel logis dan realistis sedangkan pada Hikayat penuh dengan imajinasi (tidak logis)

Anda mungkin juga menyukai