Penggunaan Informasi Akuntansi
Penggunaan Informasi Akuntansi
cukup
kompleks,
mengungkapkan
faktor
yang
menghambat
para
pelaku
mempromosikan
UKM
membuat
produknya.
kreasi
dalam
rangka
(dikutip
dari
http://berita.suaramerdeka.com/puskom-kreatif-umkm-temanggung-resmi
dibuka/).
Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, dan UMKM telah menyalurkan bantuan modal kerja
kepada sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan daya
saing usaha dan kapasitas produksi sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan. Bantuan tersebut berupa gerobak dan tenda senilai Rp
375.000.000 dari dana APBN, 100 tenda, sertifikat badan hukum koperasi
untuk koperasi Djojonegoro dan Ngudi Raharjo. Hal tersebut dapat
meningkatkan sumber modal bagi para pelaku UKM agar dapat
meningkatkan kualitas produknya dan mampu bersaing dengan produk yang
lain
di
pasar
internasional.
(dikutip
dari
http://www.antarajateng.com/detail/umkm-di-temanggung-terima-bantuanmodal.html).
Penelitian yang dilakukan oleh (Yuliani dan Barkah, 2015) kualitas
laporan keuangan UMKM khususnya di wilayah Kabupaten Magelang dan
Kabupaten Temanggung saat ini masih tergolong rendah, namun demikian
masih rendahnya kualitas laporan keuangan UMKM menyebabkan kualitas
laporan keuangan berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha terkait
pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya. Pemberian
informasi dan sosialisasi pengusaha ternyata berpengaruh positif terhadap
tingkat pemahaman pengusaha terkait laporan keuangan ini. Semakin besar
usaha , maka semakin besar modal yang dibutuhkan, dan seiring besarnya
kebutuhan tersebut, mereka berusaha meminjam atau mengajukan kredit yang
salah satu syarat utamanya adalah laporan keuangan, sehingga mereka juga
dituntut untuk lebih faham terhadap laporan keuangan dan pembukuan.
Permasalahan krusial yang dihadapi oleh UKM adalah pengelolaan
keuangan karena pada umumnya pengelolaan keuangan usaha kecil dan
menengah belum teradministrasi dengan baik dimana pengelolaan keuangan
belum dipisahkan antara keperluan usaha dan keperluan pribadi (rumah
tangga). Hal tersebut dapat berakibat pada kelangsungan usaha kedepannya
karena pemilik usaha tidak bisa mengetahui secara pasti keuntungan yang
diperoleh perbulannya dari usaha yang dijalankannya sehingga perencanaan
usaha secara pasti tidak dapat dibuat.
UKM di Indonesia khususnya pada usaha mikro dan kecil belum
menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi secara maksimal
dalam pengelolaan usahanya. Rendahnya penyelenggaraan dan penggunaan
informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain persepsi terhadap urgensi keberadaan informasi akuntansi
bagi UKM, pengetahuan akuntansi pemilik, staff, pertimbangan biaya-biaya
manfaat dan ukuran bagi UKM. Banyak UKM di Indonesia yang belum
menerapkan sistem pembukuan dan akuntansi dengan baik dan benar, karena
para pengusaha UKM beranggapan apabila menjalankan pembukuan terlebih
akuntansi merepotkan dalam mengkonsumsi biaya dan waktu.
Peranan akuntansi dalam bisnis adalah akuntansi memberikan informasi
untuk digunakan oleh manajer dalam menjalankan operasi suatu perusahaan.
Akuntansi juga memberikan informasi akuntansi yang dihasilkan melalui
proses akuntansi, yang diharapkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan
dalam menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan serta menjadi
masukan dalam pengambilan keputusan dalam memilih berbagai alternative
tindakan sesuai dengan informasi akuntansi yang diterima.
Dengan adanya akuntansi yang memadai maka pengusaha UKM dapat
memenuhi persyaratan dalam pengajuan kredit berupa laporan keuangan,
mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi keuangan, menghitung pajak, dan
Sinergi
ini
bermanfaat
untuk
mengembangkan
serta
Wulandari dan Hidayat (2012) yang meneliti tentang faktor skala usaha,
masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi, umur
perusahaan mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi
pada perusahaan kecil dan menengah di kota Pekanbaru, meyatakan bahwa
masa memimpin perusahaan, pendidikan manajer, pelatihan akuntansi, umur
perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
akuntansi, namun skala usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap
penggunaan informasi akuntansi. Hasil tersebut berbeda dengan penilitian
Sitoresmi (2013) mengenai faktor pendidikan pemilik, skala usaha, umur
perusahaan dan pelatihan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan
informasi akuntansi, menunjukkan keempat variabel tersebut berpengaruh
positif terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Andriyani dan
Zuliyati (2015) dengan perbedaan penambahan variabel ekspektasi kinerja
sebagai variabel bebas. Penambahan variabel bebas karena dalam saran
(Andriyani
dan
Zuliyati,
2015)
untuk
penelitian
selanjutnya
agar
yang
sebesar-besarnya,
sehingga
muncul
asimetri
pencatatan,
penggolongan,
peringkasan,
pelaporan
dan
kecil
dan
menengah,
apabila
pimpinan/manajer
Peneliti
Variabel
Aprilia
Whetyningtya
s (2016)
Skala Usaha
Pelatihan Akuntansi
Ekspektasi Kinerja
Hasil Penelitian
(2012)
Pendidikan Manajer
Pelatihan Akuntansi
Umur Perusahaan
3. Perumusan Hipotesis
a. Pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
UKM.
Skala usaha merupakan ukuran dari suatu perusahaan.Skala usaha
dalam penelitian ini diukur berdasarkan jumlah karyawan yang
dimiliki oleh perusahaan kecil dan menengah. Jumlah karyawan ini
dapat menunjukkan kompleksitas aktivitas operasional yang dilakukan
dalam suatu perusahaan. variabel inii diukur denagn melihat dari segi
jumlah tenaga kerja full time. Berdasarkan argumen tersebut, maka
hipotesis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:
H1: Skala usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada UKM.
b. Pengaruh pendidikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
UKM.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan
terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat
saling
melengkapi
dan
memperkaya.
Pendidikan
tersebut
H2:Pendidikan berpengaruh
terhadap
penggunaan informasi
penggunaan informasi
adalah
pelatihan
akuntansi
yang
terhadap
penggunaan
penggunaan
memimpin
perusahaan
maka
semakin
bertambah
hanya
bisa
didapatkan
jika
perusahaan
terhadap
dimana
menggunakan
seorang
sistem
individu
akan
meyakini
membantu
bahwa
dalam
dengan
meningkatkan
informasi
akuntansi
pada
UKM
di
kabupaten
terhadap
penggunaan
4. Model Penelitian
Skala Usaha
Pendidikan
Pelatihan Akuntansi
Umur Perusahaan
Masa memimpin
perusahaan
H1
H2
H3
H4
H5
Penggunaan Informasi
Akuntansi
H6
Ekspektasi kinerja
Gambar 1: Model Penelitian
F. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sempel
Populasi merupakan keseluruhan bagian yang akan diteliti.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri
yang berskala kecil menengah di Kabupaten Temanggung. Dengan
sempel yang merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan
dianggap dapat mewakili dari objek populasi. Kriteria pemilihan sempel
adalah UKM yang telah menggunakan informasi akuntansi pada UKM
Kabupaten Temanggung.
2. Metode Pengambilan Sempel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive
SU
= Skala Usaha
= Pendidikan
PA
= Pelatihan Akuntansi
UP
= Umur Perusahaan
MP
EK
= Ekspektasi Kinerja
= Konstanta
1,2,3,4, 5,6
= Erreor Term
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi adalah uji yang digunakan untuk
mengetahui besaran dalam persen pengaruh variabel independen
secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Nilai adjusted R
square meruapakan dasar nilai determinasi dikarenakan penelitian
yang ada meruapakan hasil dari regresi berganda.
b. Uji f
>
Ftabel
Fh itung
dan
Fta bel
Jika
=5%
Ho diterima
Ho ditolak
F tabel
c. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t digunakan untuk mengukur signifikansi
pengaruh pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan
nilai t hitung masing-masing koefisien regresi dengan t tabel (nilai
kritis) sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Ketentuan
menilai hasil hipotesis uji t adalah digunakan tingkat signifikansi 5%
dengan derajat kebebasan df= n-1 (Ghozali, 2013;98) dan uji satu sisi
sebagai berikut:
(a) Jika t hitung > t tabel atau p value < = 0,05, maka Ho ditolak atau
Ha diterima, artinya variabel independen mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen.
(b) Jika t hitung < t tabel atau p value > = 0,05, maka Ho diterima
atau Ha tidak dapat diterima, artinya variabel dependen tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel independen.
= 5%
Ho tidak ditolak
Ho ditolak
0
t tabel
Daftar Pustaka
Andriani,
Nita
dan
Zuliyati.
20015.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNYANSI
(STUDI PADA UMKM TENUN IKAT TROSO JEPARA). Prosiding
Seminar Nasional Kebangkitan Teknologi. Kudus: Universitas Muria.
Astuti, Era. 2007. Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap
Penyiapan dan Penggunaaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan
Menengah di Kabupaten Kudus. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
_____________.2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Belkaoui, Riahi Ahmed. 2010. Teori Akuntansi Buku 1.Salemba Empat: Jakarta.
Budhijono, Fongnawati dan Kristyowati. 2005. Sistem Informasi Akuntansi Pada
Usaha Kecil. Jurnal Akuntabilitas : jurnal ilmiah akuntansi. Volume 5, No.
1: 27-36.
Pramudita, Gema. 2012. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Pasar dan
Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2008-2010. Skripsi. Universitas Diponegoro,
Semarang.
Rachman, Windy Atmawardani dan Sularto, Lana. 2011. ANALISIS DAN
DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL