181 359 1 SM
181 359 1 SM
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER
Rahmaniah
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Makassar
Email tekno_sains@yahoo.com
Abstract:The aim of this research to investigate the quality of
coconut oil and palm oil through its measurement of the
PENDAHULUAN
didapatkan
dengan
mencampurkan beberapa panjang
gelombang.
Karakteristik
Nilai
Panjang gelombang yang
Kadar air (%)
0,05
kasat mata didefinisikan oleh
Bilangan Iod
7,5-10
jangkauan spektral jendela optik
Asam lemak bebas (%)
0,01
wilayah
spektrum
Densitas (60C)
0,91
elektromagnetik yang melewati
Bilangan penyabunan (%)
251
atmosfer bumi hampir tanpa
Sumber:http://www.pustaka-deptan.go..id/
mengalami
pengurangan
publikasi/wr272051.pdf
intensitas atau sangat sedikit
sekali (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah,
salah satu alasan menggapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik
di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya,
hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Dikatakan jendela optik karena
manusia tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik. Inframerah
terletak sedikit di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata
manusia.
Tabel 1: Spesifikasi Minyak Kelapa
Murni
Minyak Kelapa
Minyak kelapa dapat diperoleh secara tradisional mela- lui santan
kelapa yang dipanas kan. Dari santan ini akan dipe-roleh minyak kelapa.
Pemanasan yang dilakukan sangat tergantung pada besar kecilnya api yang
digunakan, umumnya bersuhu sekitar 100 110C.
Mengkonsumsi minyak kelapa murni juga dapat mengaktifkan
hormon-hormon antipenuaan dan pregnenolone, progesteron, dan DHEA,
serta mencegah serangan jantung, pikun, kegemukan, kanker, dan penyakit
lain yang berhubungan dengan penuaan dini. Minyak kelapa murni
merupakan salah satu minyak goreng terbaik, karena sangat stabil terhadap
panas tinggi.
Tabel 2: Komposisi asam lemak dalam minyak kelapa
Asam Lemak
Asam Lemak Jenuh
Asam kaproat
Asam kaprilat
Asam kaprat
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam arachidat
Jumlah Dalam
Minyak (%)
Rumus Kimia
0.0 0.2
4.1 6,10
4.5 8.60
44.1 50.50
13.1 16.18
7.0 7,5
1.0 1.5
0.0 0.02
C5H11COOH
C7H17COOH
C9H19COOH
C11H23COOH
C13H27COOH
C15H31COOH
C17H35COOH
C19H39COOH
0.0 0.20
5.0 6.50
1.0 2.70
C15H29COOH
C17H33COOH
C17H31COOH
Sumber: http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/wr272051.pdf
Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit merupakan senyawa yang memiliki komponen
penyusun utamanya trigliserida dan nontrigliserida. Seperti halnya lemak
dan minyak lainnya, minyak kelapa sawit merupakan ester dari gliserol
dengan tiga molekul asam lemak menurut reaksi sebagai berikut:
O
CH2OH
CH2 O C // R1
|
|
O
CHOH
+ 3 RCOOH
CH O C // R2 + 3 H2O
|
|
O
CH2OH
CH2 O C // R3
Tabel 4: Komposisi asam lemak
Gliserol
Asam Lemak
Minyak kelapa sawit
Trigliserida
Minyak
Asam Lemak
Sawit
Bila R= RZ = R3 atau
Asam Lemak Jenuh
ketiga
asam
lemak
14 : 0 (Asam Palmitat)
12
penyusunnya
sama
maka
16 : 0 (Asam Stearat)
41- 55
trigliserida
ini
disebut
18 : 0 (Asam Stearat)
4 10
trigliserida
sederhana,
dan
Asam Lemak Tidak Jenuh
apabila salah satu atau lebih
18 : 1 (Asam oleat)
38 55
asam lemak penyusunnya tidak
18 : 2 (Asam Linoleat)
5 14
sama maka disebut trigli serida
18 : 3 (Asam Linolenat)
1
campuran.
Sumber: http://www.aneka.com
Asam lemak merupakan
rantai hidrokarbon, yang setiap atom karbonnya mengikat satu atau dua
atom hidrogen kecuali atom karbon terminal mengikat tiga atom hidrogen,
sedangkan atom karbon terminal lainnya mengikat gugus karboksil. Asam
lemak yang pada rantai hidro-karbonnya terdapat ikatan rang-kap disebut
asam lemak tidak jenuh, dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada
rantai hidrokarbonnya maka karbonnya disebut dengan asam lemak jenuh.
Makin jenuh molekul asam lemak dalam trigliserida, makin tinggi titik beku
atau titik cair minyak tersebut. Sehingga pada suhu kamar biasanya berada
pada fase pa dat. Sebaliknya semakin tidak jenuh asam lemak dalam mole
kul trigliserida maka makin ren dah titik cair minyak tersebut sehingga,
pada suhu kamar be rada pada fase cair.
Minyak kelapa sawit mengan-dung asam lemak tidak jenuh dengan
perbandingan yang hampir sama, yaitu 40 % asam oleat, dan 44 % asam pal
Minyak Sawit
0,900
14565 1,4585
48 56
196 205
Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitans atau
absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang; pengukuran
terhadap suatu deretan contoh pada suatu panjang gelombang tunggal
mungkin juga dapat dilakukan. Alat-alat demikian dapat dikelompokkan
baik sebagai manual atau perekam, maupun sebagai sinar-tunggal atau sinarrangkap. Dalam praktek, alat-alat sinar tunggal biasanya dijalankan dengan
tangan dan alat-alat sinar-rangkap biasanya menonjolkan pencatatan
spektrum absorbsi, tetapi mungkin untuk mencatat satu spektrum dengan
suatu alat sinar tunggal. Pembacaan spektrofotometer sampai mendapatkan
nilai absorbs dapat dilihat pada sistem optiknya pada Gambar 2.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Analisis
Spektrum
Panjang
Gelombang
pada Minyak
a.
Minyak kelapa murni
Berdasakan hasil pengukuran menunjukkan bahwa terjadi pun-cak gelombang maksi-mun diberbagai titik. Titik puncak
gelombang masing-masing terdapat pada spektrum panjang gelombang
(360, 400, 515, 540, 595,
665, 690) nm dengan nilai trans-mitansi (51.4, 67.6, 90.8, 91.4, 93,2, 95.0,
96.8) %T. Dari hasil penentuan puncak gelom-bang, tidak terbentuk pun-cak
gelombang untuk panjang gelombang 535 nm. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.
Hubungan
antara
panjang gelombang dengan absorbsi berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa puncak
gelombang maksimum ter
jadi pada Dari Gambar 2
Gambar 4. Grafik hubungan panjang gelombang ()
dapat
dilihat
bahwa,
dengan Transmitansi (T)
terjadinya
puncak
Gambar 3 Hubungan panjang gelombang ()
dengan Absorbsi (A)
gelombang diakibatkan
oleh nilai transmitansi
yang tinggi. Transmitansi
yang tinggi pada panjang
Gambar 2: Grafik hubungan panjang gelombang ()
gelombang yang telah
dengan transmitansi (T)
ditentukan, terjadi karena
elektron yang dihasilkan dari pan jang gelombang terse but, tidak terikat
kuat oleh melekul sampel. Sehing-ga panjang gelombang tunggal itu sedikit
terse-rap oleh sampel dan lebih banyak yang diteruskan (trasmitansi)
spektrum panjang gelombang (365, 410, 520, 600, 615) mm dengan nilai
absorbsi (-1.57, -1.82, -1.95, -1.96, -1.96) % A. Sedangkan pada panjang
gelombang 540 nm tidak terdapat puncak gelombang seperti ditunjukkan
Gambar 3.
Puncak gelombang yang terjadi seperti pada Gambar 3 diakibatkan
oleh nilai absorbsi yang tinggi. Absorbsi yang tinggi pada panjang
gelombang yang dipilih, terjadi apabila elektron yang dihasilkan oleh
panjang gelombang terikat sangat kuat dengan molekul dalam minyak.