Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN P-2

POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET

Disusun oleh :
Wilda Prihasty

2414 100 048

Asisten :
Emha Riyadhul Jinan Alhadi

2413 100 037

JURUSAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

HALAMAN JUDUL

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN P-2


POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET

Disusun oleh :
Wilda Prihasty

2414 100 048

Asisten :
Emha Riyadhul Jinan Alhadi

2413 100 037

JURUSAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016
1

HALAMAN PENGESAHAN
POLIMER TERMOPLAS DAN TERMOSET
LAPORAN RESMI PRAKATIKUM
REKAYASA BAHAN-P2
Oleh:
Wilda Prihasty
NRP. 2414 100 048
Surabaya, 22 November 2016
Mengetahui/Menyetujui

Asisten Laboratorium
Rekayasa Bahan Teknik Fisika, FTI-ITS

Emha Riyadhul Jinan Alhadi


NRP. 2413 100 037
3

ABSTRAK
Polimer merupakan bahan yang biasa digunakan oleh
manusia dikehidupan sehari- harinya. Plastik dan ban merupakan
salah satu contoh penggunaan polimer sekarang. Kegunaan
polimer pun saat ini sudah semakin banyak bagi kehidupan
manusia diantaranya adalah pembuatan kantong plastik, benang
untuk baju dan selimut, pembuatan pipa, dan juga untuk
membungkus alat alat listrik. Namun demikian, pada masing
masing polimer memiliki sifat sifat yang berbeda dalam
pemakaiannya. Dari praktikum kali ini didapatkan bahwa polimer
tambalan ban termasuk termoset, polimer ban dalam termasuk
termoplastik, dan juga polimer sarung tangan lateks termasuk
termoplastik. Jika bahan mengalami pelelehan bahan tersebut
termasuk kedalam polimer termoplastik. Jika bahan mengalami
retak (hampir menjadi arang) bahan termasuk kedalam polimer
thermoset. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan pertama dan
kedua termasuk kedalam polimer termoplastik dan bahan kedua
termasuk kedalam thermoset.
Kata kunci : Polimer, Termoplastik, Termoset

ABSTRACT
Polymers are materials commonly used by people in everyday
life. Plastics and tires is one example of the use of polymers now.
The usefulness of the polymer is now even more for human life
including the manufacture of plastic bags, yarn for clothing and
blankets, pipe making, and also to wrap electrical appliance.
However, on each - each polymer has different properties in its
use. From the lab this time it was found that the polymer tire
fillings including thermoset polymers and thermoplastic tires
included, as well as the
polymer latex glove including
thermoplastics. If the material is fractured (almost to charcoal)
into polymer materials including thermoset. It can be concluded
that the first and second materials included into a thermoplastic
polymer and a second material included into thermoset.

Keywords: polymers, thermoplastics, thermosets

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya sehingga Laporan Resmi Praktikum Rekayasa
Bahan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bu Lizda dan Bu Doty selaku dosen pengajar mata kuliah
Rekayasa Bahan
2. Saudara asisten yang telah membimbing dalam pelaksanaan
praktikum Rekayasa Bahan
3. Rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya kegiatan
praktikum Rekayasa Bahan
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian.
Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun sendiri
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 22 November 2016

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................iii
ABSTRAK...................................................................................v
ABSTRACT.................................................................................vii
KATA PENGANTAR..................................................................ix
DAFTAR ISI...............................................................................xi
DAFTAR TABEL......................................................................xiii
BAB I...........................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................1
1.1.
Latar Belakang..............................................................1
1.2.
Permasalahan................................................................1
1.3.
Tujuan...........................................................................1
1.4.
Batasan Masalah...........................................................2
BAB II..........................................................................................3
DASAR TEORI............................................................................3
2.1
Pengertian Polimer........................................................3
2.2
Sifat Mekanik dan Termal Polimer................................3
2.3
Klasifikasi Polimer.......................................................4
2.4
Polimer berdasarkan sifat termal...................................4
BAB III.........................................................................................7
METODOLOGI PERCOBAAN...................................................7
3.1
Alat dan Bahan.............................................................7
3.2
Prosedur Percobaan.......................................................7
BAB IV........................................................................................9
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN....................................9
4.1
Analisa Data..................................................................9
4.2
Pembahasan................................................................17
BAB V........................................................................................19
PENUTUP..................................................................................19
5.1
Kesimpulan.................................................................19
LAMPIRAN...............................................................................20
11

DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Tabel Kondisi Ban Dalam............................................9
Tabel 4. 2 Tabel Kondisi Latex...................................................11
Tabel 4. 3 Tabel Kondisi Tambal Ban.........................................13
Tabel 4. 4 Tabel Waktu Ban Dalam............................................16
Tabel 4. 5 Tabel Waktu Tambaalan Ban.....................................17
Tabel 4. 6 Tabel Waktu Lateks...................................................17

13

Halaman ini memang dikosongkan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Polimer merupakan bahan yang biasa digunakan oleh
manusia dikehidupan sehari- harinya. Plastik dan ban merupakan
salah satu contoh penggunaan polimer sekarang. Bahan Polimer
juga secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan logam.
Hal ini disebabkan bahan polimer mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu: ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat
dan tahan terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik
yang tinggi, dapat dibuat berwarna maupun transparan dan biaya
proses yang lebih murah. Namun juga bahan polimer juga
terbatas karena kekuatannya yang rendah, tidak tahan panas
mudah rusak pada suhu yang rendah. Kegunaan polimer pun saat
ini sudah semakin banyak bagi kehidupan manusia diantaranya
adalah pembuatan kantong plastik, benang untuk baju dan
selimut, pembuatan pipa, dan juga untuk membungkus alat alat
listrik.
Oleh karena itu, praktikum kali ini bertujuan mengetahui apa
itu polimer termoplastik dan termoset dan juga karakteristiknya
sehingga pada pemanfaatannya bahan polimer tersebut dapat
digunakan dengan tepat.
1.2. Permasalahan
Adapun permasalahan pada praktikum P2 kali ini ialah:
a. Apa yang dimaksud dengan bahan polimer?
b. Bagaimana sifat-sifat polimer termoplastik dan
thermoset?
c. Bagaimana membedakan polimer termoplastik dan
termoset?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum P2 kali ini ialah:
a. Mengenal bahan polimer
b. Mengetahui sifat-sifat polimer termoplastik dan termoset
c. Membedakan polimer termoplastik dan termoset

1.4. Batasan Masalah


Berikut merupakan batasan masalah dari Praktikum Polimer
Rekayasa Bahan adala sebagai berikut
a. Polimer yang diuji sebanyak tiga buah, yaitu tambal ban, ban
dalam dan lateks
b. Pada praktikum ini menguji sifat bahan terhadap suhu yaitu
termoplas dan termoset

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Polimer
Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang
dari molekul- molekul kecil yang saling berikatan. Polimer
mempunyai massa molekul relatif yang sangat besar, yaitu sekitar
500-10.000 kali berat molekul unit ulangnya. Istilah polimer
berasal dari bahasa yunani, polys = banyak dan meros = bagian,
yang berarti banyak bagian atau banyak monomer.
Polimer lebih dikenal sebagai plastic dan bahan karet. Pada
umumnya, polimer merupakan senyawa kimia organik yang
didasarkan pada karbon, hidrogen, dan elemen bukan logam (O,
N, dan Si). Selain itu, polimer memiliki struktur molekul yang

sangat besar. Polimer alam memiliki rantai karbon utama berupa


rantai karbon C. Jenis polimer yang terkenal adalah polietilena
(PE), nilon, poli vinil klorida (PVC), polikarbonat (PC),
polistirena (PS), dan karet silikon. Bahan-bahan ini biasanya
memiliki kepadatan rendah, sedangkan karakteristik mekanik
mereka umumnya berbeda dengan logam dan bahan keramik.
2.2 Sifat Mekanik dan Termal Polimer
2.2.1 Sifat Mekanik Polimer
a. Kekuatan (Strength)
b. Elongation
c. Modulus
d. Ketangguhan
2.2.2 Sifat Termal Polimer
Sifat khas bahan polimer sangat berubah oleh
perubahan temperature. Hal ini disebabkan apabila
temperatur berubah, pergerakan molekul karena temperature
akan mengubah struktur (terutama struktur yang berdimensi
besar). Selanjutnya, Karena panas, oksigen, dan air bersamasama memancing reaksi kimia pada molekul, terjadilah
depolimerisasi, oksidasi, hidrolisa, dan seterusnya pada
temperature tinggi. Sifat termal polimer adalah (Arifianto.
2008):
a. Koefisien Pemuaian Termal
b. Panas Jenis
c. Koefisien hantaran termal
d. Titik tahan panas
2.3 Klasifikasi Polimer
Polimer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
3

a. Berdasakna Sumber:
Polimer alam, Polimer semi
sintetik, Polimer sintesis, dan karet
b. Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya: Polimer liner,
polimer bercabang, polimer berikatan silang
c. Berdasarkan jenis monomer: homopolimer, kopolimer
d. Berdasarkan sifat termalnya: termoplastik, thermoset, dan
elastomer
2.4 Polimer berdasarkan sifat termal
2.4.1 Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai
sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini
dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan
mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali,
sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk
melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk
polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah
jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan
silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur
molekul linear atau bercabang.
2.4.2 Termoset
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai
sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka
tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang
kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk
cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini
rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki
lagi.
Polimer termoseting memiliki ikatan ikatan silang
yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini
membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak

ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan


mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua
kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan
silang antar rantai polimer.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan pada pratikum kali ini ialah:
a. Hotplate
b. Caman alumina
c. Tambal ban
d. Ban dalam
e. Sarung tangan latex ukuran
f. Termometer laser
3.2 Prosedur Percobaan
a.
Halaman ini memang
dikosongkan
b.
c.
d.

e.
f.

Peralatan
dan bahan
disiapkan
Polimer A dipotong lalu ditaruh ke cawan alumina
Wadah diletakkan diatas hot plate atau kompor listrik,
lalu nyalakan (set suhu hotplate awal 500C).
Tunggu selama 20 menit hinga mendekati suhu yang
ditentukan, perubahan yang terjadi dicatat dan difoto
kemudian ditunggu 5 menit perubahan yang terjadi
dicatat dan difoto.
Panaskan lagi wadahnya dengan diberikan penambahan
suhu sebesar 40C
Langkah tersebut dilanjutkan hingga perubahan besar
terjadi (misal: meleleh atau gosong) dan catat suhunya
(pada saat terjadi perubahan)

g. Untuk polimer B dan C diulangi dengan cara yang sama.

h. Bahan yang ada ditentukan mana yang termasuk


termoplastik dan termoset, jelaskan alasannya.

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Tabel 4. 1 Tabel Kondisi Ban Dalam
SUHU
(

GAMBAR

KETERANGA
N

50

Belum
terjadi
perubahan
Halaman ini memang
dikosongkan

90

Belum
terjadi
perubahan

130

Belum
terjadi
perubahan

170

Belum
terjadi
perubahan

210

Belum
terjadi
perubahan

250

Belum
terjadi
perubahan

290

Mulai meleleh

330

Mulai Meleleh

370

Leleh

Tabel 4. 2 Tabel Kondisi Latex


SUH
GAMBAR
KETERANGA
U
(
N

50

Belum
terjadi
perubahan

90

Belum
terjadi
perubahan

130

Belum
terjadi
perubahan

170

Belum
terjadi
perubahan

210

Belum
terjadi
perubahan

250

Belum
terjadi
perubahan

290

Mulai meleleh

330

Leleh

Tabel 4. 3 Tabel Kondisi Tambal Ban


SUHU GAMBAR
KETERANGA
(
N

11

50

Belum
terjadi
perubahan

90

Belum
terjadi
perubahan

130

Belum
terjadi
perubahan

170

Belum
terjadi
perubahan

210

Belum
terjadi
perubahan

250

Belum
terjadi
perubahan

13

290

Belum
terjadi
perubahan

330

Belum
terjadi
perubahan

370

Mulai Hangus

Tabel 4. 4 Tabel Waktu Ban Dalam


Suhu aktual (C)
Suhu set (C)
Sebelum 5 menit
Setelah 5 menit
50
51,2
56,4
90
87,5
89,4
130
122,2
118,7
170
153
141
210
161
194

250
290
330
370

231
241
306
290

270,7
268,6
266
324

Tabel 4. 5 Tabel Waktu Tambaalan Ban


Suhu aktual (C)
Suhu set (C)
Sebelum 5 menit
Setelah 5 menit
50
53
62
90
88,5
95,4
130
97,3
116,3
170
120,5
131
210
148,3
158
250
178
189
290
205
192,6
330
220,9
255,3
370
275,3
285,3
Tabel 4. 6 Tabel Waktu Lateks
Suhu set (C)
50
90
130
170
210
250
290

Suhu aktual (C)


Sebelum 5 menit
Setelah 5 menit
49
48
90
90
105,1
108,1
143,3
141,9
193,5
194,8
225,5
354,6
263,3
247,3
15

330

291

297,4

4.2 Pembahasan
Pada praktikum P2 tentang polimer termoplas dan
termoset kali ini menggunakan 3 bahan polimer yaitu
polimer tambalan ban, Polimer ban dalam, dan Polimer
potongan sarung tangan latex. Dari praktikum kali ini
didapatkan bahwa polimer A tambalan ban termasuk
termoset karena bahan ini ketika dipanaskan pada suhu
awal,tambalan ban melunak dan berbentuk seperti cairan
karena meleleh walaupun tidak seluruhnya. Tetapi ketika
dipanaskan pada temperatur yang lebih tinggi bahan
tambalan ban ini semakin mengeras dan saat dipanaskan
kembali pada temperatur yang lebih tinggi bahan ini akan
menjadi arang. Hal ini dikarenakan Polimer termoseting
memiliki ikatan ikatan silang yang mudah dibentuk
pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer
menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang
pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah.
Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka
akan menyebabkan rusak.
Polimer ban dalam dan polimer sarung tangan
latex merupakan polimer jenis termoplastik karena
material ini berubah menjadi cairan kental ketika
dipanaskan pada suhu beberapa ratus derajat, selain itu
ketika didinginkan dapat berubah menjadi padatan
kembali tidak berubah atau terdegradasi dari bentuk
awalnya. Hal ini dikarenakan Polimer jenis ini tidak
memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan
dengan struktur molekul linear atau bercabang. Hanya
yang membedakan dari kedua bahan ini adalah titik leleh

sarung tangan latex lebih rendah daripada ban dalam.


Yaitu sarung tangan latex mulai mencair pada suhu 3300C
sedangkan ban dalam pada suhu 3700C.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada prakrtikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Polimer disebut juga makromolekul merupakan molekul
besar yang dibentuk dengan pengulangan molekul
sederhana yang disebut monomer
b. Sifat dari bahan polimer termoplastik ialah melunak
ketika dipanaskan dan mengeras ketika didinginkan.
Ketika temperature ditingkatkan, gaya ikatan sekunder
hilang (dengan adanya peningkatan gerakan molekuler)
sehingga gerakan relative rantai yang berdekatan menjadi
meningkat. Sedangakan pada bahan polimer thermoset
thermoset menjadi keras secara permanen selama
pembentukannya dan tidak melunak ketika dipanaskan.
Polimer network mempunyai crosslink kovalen diantara
rantai polimer yang berdekatan. Selama pemanasan,
ikatan ini mengikat rantai polimer menjadi satu untuk
menahan gerakan vibrasi dan rotasi rantai pada
temperature tinggi. Hal ini menyebabkan material tidak
melunak ketika dipanaskan.
c. Pada 3 bahan yang telah diuji, dapat disimpulkan bahwa
ban dalam dan latex termasuk kedalam termoplastik dan
tambal ban termasuk kedalam thermoset.
LAMPIRAN
Judul
Pembuatan Polimer Lateks Emulsi Untuk Penin
17

Penulis
Tahun terbit
Penerbit
Latar Belakang

Tujuan

Metodologi

Sub-Grade pada Konstruksi Jalan


Moto K, Julian V, Syamsudin
2004
Materials Technology, Departemen Fisika, Univeritas
Lateks polimer merupakan suatu bahan yang dapat dig
pemadatan sub-grade atau tanah dasar pada konstruks
tanah sub-grade ini sangat mempengaruhi daya tahan
statik atau dinamik dari kendaraan yang berhenti atau
tersebut. Gaya berat pada kendaraan akan tersebar leb
kedalaman beberapa puluh sentimeter dari permukaan
grade. Berdasarkan latar belakang tersebut perlunya d
mengenai pembuatan lateks polimer sebagai bahan pe
dengan bahan utama Vinyl Acatate Monomer dan dibe
dengan monomer-monomer lain, dengan menggunaka
emulsi.
Untuk mengetahui pembuatan polimer lateks yang
pengganti logam dan kayu yang digunakan untuk m
konstruksi jalanan.
Bahan utama lateks polimer ini, menggunakan VAM (
Monomer) dan MMA (Methacrylic Monomer) yang di
samping monomer diperlukan juga surfaktan dan kata
polimerisasi di awali dengan mendropping monomerm
dalam emulsifier (reactor) yang sudah mengandung su
dilarutkan dalam air. Aging dilakukan untuk menyemp
pembuatan diakhiri dengan cooling yang bertujuan un
monomer-monomer sisa.Polimer emulsi yang sudah t
spectrum absorpsinya dengan menggunakan FTIR un
informasi polimer sudah terbentuk apa belum.
Tanah yg sudah dikeringkan dicampur dengan polime
Kemuadian diberi gaya pemadatan utuk kemudian diu
pencampuran, jumlah polimer yg dibutuhkan ditentuk
menghitung kadar air optimum dalam tanah, kemudia

Hasil

Kesimpulan

dengan polimer. Pembacaan nilai CBR dilakukan untu


0.2 pada saat kering (soaked) dan saat basah (unsoak
Hasil FTIR polimer lateks dengan vaariasi temperatur
polimer lateks ini memiliki beberapa puncak absor
adalaggh puncak pada energy 1732,1-1736,3 dan 1
menggambarkan terbentuknya ikatan khas dari gugus y
Nilai CBR dari lateks polimer yang dibuat mempunyai
16-18%. Nilai cukup tinggi bila dibandingkan dengan n
polimer impor yang dijadikan referensi yaitu berkisar 9
Formula lateks yang dihasilkan dapat digunakan menj
untuk pembuatan pengeras tanah

19

Anda mungkin juga menyukai