3. Ag (Argentum)
mempunyai sifat lunak, liat, dapat ditempa, sebagai pengantar
listrik dan panas yang baik, sifat kimianya tidak aktif. Pada suhu
biasa bereaksi dengan belerang membentuk sulfida.
Pada masa yang lalu kebanyakan fungsi penting Ag adalah pada
pembuatan alat-alat makan dan barang-barang perhiasan. Fungsi
NaCl
4 Ag + O2 >
AgCl
NaNO3
2 Ag2 O
4. Al (Aluminium)
Aluminium bersifat amfoter, Aluminium merupakan unsur yang
sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena sifat
kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam
bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk
oksida Alumina maupun Silikon. Ringan, kuat, tahan rehadap
korosi, memiliki daya hantar listrik yang baik, anti magnetis, tidak
beracun dan tidak berbau. Berwarna perak kusam karena lapisan
tipis oksidasi yang terbentuk saat unsur ini terkena udara.
Aluminium ditemukan oleh Sir Humprey Davy pada tahun 1809
sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam
oleh Hans Christian Oesterd pada tahun 1825. Dari segi industrial,
pada tahun 1886, Paul Heroult di Prancis dan C. M. Hall di Amerika
Serikat, secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari
2.
Akurasi metode yang lebih baik adalah yang memberikan nilai R yang
mendekati 100%.
Kesalahanyang berubungan dengan Akurasi yaitu Kesalahan
Sistematik.
Kesalahan sistematik dapat disebabkan oleh standar, kalibrasi, atau
instrument yang tidak baik.
Presisi
Nilai presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila
dilakukan berulang dengan sampel yang sama. Presisi biasanya
dinyatakan dalam nilai koefesien variasi(%KV atau % CV)
SD = Standar deviasi
Xbar=Rata-rata hasil pemeriksaan
Semakin kecil nilai KV(%) semakin teliti sistem/metode tersebut dan
sebaliknya
Kesalahan yang berhungan dengan nilai presisi adalah kesalahan
Acak (Random error)
Kesalahan acak mungkin disebabkan ketidak stabilan, misalnya pada
penagas,reagen,pipet,dll.
Suatu metode yang baik adalah yang memiliki presisi dan akurasi
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Harmita. 2004. Petunjuk pelaksanaan validasi metode dan cara
perhitungannya. Di dalam : Majalah Ilmu Kefarmasian, Desember., Vol.
1, No.3, pp. 117 135. Departemen Farmasi FMIPA-UI.
urba, Michael. 2003. Kimia 2000 Untuk SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga
Balai Pustaka Jakarta.1997. Jendela Iptek Kimia. Jakarta : Balai
Pustaka
Keenan. Kleinferter. Wood. 1993. Kimia untuk Universitas. Jakarta :
Erlangga.
Prabawa, Hadi. Jayaprana, Sandya. 1997. ILMU KIMIA untuk SMU.
Jakarta : Erlangga.
Dorin, Henry. 1987. Chemistry The Study of Matter. USA: Allyn & Balcon
Nahadi. 2007. Intisari Kimia SMA. Bandung : Pustaka Setia.
Pangajuanto, Teguh. 2009. KIMIA 3. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Cotton, F.A dan Geoffrey Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta :
Universitas Indonesia ( UI-Press ).
Oxford. 2005. Kamus Kimia Lengkap. Jakarta : Erlangga.
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi
Mikro. Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.