Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atass berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul Kepribadian tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan maksud memenuhi tugas Mata Kuliah Kepribadian di
Poltekkes KEMENKES Semarang Tahun 2016/2017
Dalam penyusunan Makalah ini kami menemui berbagai kendala, namun berkat kerja
sama dari para anggota kendala-kendala tersebut dapat diatasi . Untuk itu , kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1.
2
3

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami mmengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca, demi penyempurnaan makalah di masa yang akan datang.
Akhirnya , kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 19 September 2016

Penyusun,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.

Pengertian Kepribadian ............................................................................4


Aspek Kepribadian.....................................................................................4
Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat................................5
Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian..................................................7
Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepribadian..................8

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
3.2. Saran ...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12

BAB I PENDAHULUAN
2

1.1. Latar Belakang


Kepribadian merupakan suatu pencerminan tingkah laku seseorang terhadap
lingkungan sekitarnya. Karena pada hakikatnya manusia sebagai individu atau makhluk
sosial, kepribadian senantiasa mengarungi kehidupan manusia. Kepribadian sangat
mencerminkan perilaku manusia.
Oleh karena itu, kita harus memahami definisi kepribadian serta bagaimana
kepribadian itu terbentuk. Mempelajari kepribadian merupakan hal yang unik, karena
kepribadian itu berebeda beda setiap individunya, tetapi kepribadian dapat dibentuk.
Pada hakikatnya manusia dapat berkembang dengan kepribadian yang ada pada
dirinya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang bisa diambil adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Apakah yang dimaksud dengan kepribadian itu?


Apa saja aspek kepribadian ?
Apa yang di maksud ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat?
Apa saja faktor-faktor pembentuk kepribadian?
Faktor faktor apa yang berpengaruh terhadap kepribadian?

BAB II PEMBAHASAN
3

2.1. Pengertian Kepribadian


Defenisi kepribadian menurut para ahli dianataranya sebagai berikut:
a. Koentjaraningrat
Menurutnya kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku tiap manusia.
b. Roucek dan warren
Mereka mendefenisikan kepribadian sebagai organisasi faktor biologis,psikologis, dan
sosiologis yang mendasari prilaku seorang individu.
c. Theodore M.Newcomb
Kepribadian sebagai organisasi sikap-sikap (predispositions)

yang dimiliki

seseoarang sebagai latar belakang prilaku.


d. Robbins, (1993)
Kepribadian adalah cara dengan mana seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan
orang lain.
Sehingga,kami dapat menyimpulkan bahwa kepribadian adalah keseluruhan
prilaku seorang individu dengan sistem kecendrungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian situasi.
2.2. Aspek-Aspek Kepribadian
Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek
kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
1. Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
2. Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi
terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
3. Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen
4. Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari
lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
5. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan
atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci
tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
2.3. Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat
4

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang


menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini,
Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan
tidak sehat, sebagai berikut :
a. Ciri-Ciri Kepribadian Sehat
1. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya
tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan
sebagainya.
2. Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi
kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan
yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh
atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau
kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan
frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
4. Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya
untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
5. Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan
diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
6. Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi
situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif
(merusak)
7. Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan
kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar
paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
8. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain,
memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan
bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,
merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya
dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain,
karena kekecewaan dirinya.
9. Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki
sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

10. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang
berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
11. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh
faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih
sayang)
b. Ciri-Ciri Kepribadian Tidak Sehat
1. Mudah marah (tersinggung)
2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
4. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda
atau terhadap binatang
5. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun
sudah diperingati atau dihukum
6. Kebiasaan berbohong
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
10. Sulit tidur
11. Kurang memiliki rasa tanggung jawab
12. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang
bersifat organis)
13. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
14. Pesimis dalam menghadapi kehidupan
15. Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
2.4. Faktor-faktor pembentuk kepribadian
Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut ini :
1. Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia, misalnya
pada pembentukan sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat. Setiap
manusia memiliki sifat biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
walaupun pada dua orang lahir kembar identik.Adanya perbedaan jenis kelamin,
kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan sebagainya akan dapat berpengaruh
pada perbedaan kepribadian orang-orang yang memilikinya.
2. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses penyesuaian
diri pada lingkungan alam mampu mengubah pola masyarakat secara keseluruhan.

Contoh:
Seorang Mahasiswa TRR dari luar Jawa harus bisa menyesuaikan diri dengan
6

lingkungan kampus dan logat bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-harinya.
Sehingga , banyak mahasiswa mengikuti gaya bahasa lingkungan kampus
3. Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan
Manusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan
saling memengaruhi. Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada perilaku
individu dalam pembentukan kepribadiannya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa menghasilkan
kebudayaan sebagai manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah
alam sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu,
manusia dapat mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman.
4. Pengalaman hidup dalam kelompok
Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok,
seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan
dipengaruhi oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti
memiliki norma, nilai,dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap
kelompok pasti memengaruhi anggota-anggotanya dan pasti mewariskan
pengalaman khas yang tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan muncul
kepribadian khas anggota kelompok tersebut. Kelompok yang menjadi acuan
pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga sangat
menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak yang hidup
dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian
baik dan percaya diri.
5. Faktor Belajar
Faktor belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap aspek
perilaku. Semua kekuatan lingkungan dan sosial yang membentuk kepribadian
ditentukan oleh belajar. setiap fase dalam kepribadian yang diwariskan dapat
dimodifikasi, dikacaukan, dicegah, ditumbuh-suburkan melalui proses belajar.
Menurut B.F.Skinner, berdasarkan hasil kajian Pavlov dan Watson, penguatan
positif successive approximation, perilaku turunan (superstitious), dan berbagai
variabel belajar berkontribusi pada pembentukan kepribadian, yang oleh Skinner
disebut sebagai akumulasi sederhana dari respons yang dipelajari.
Pada dasarnya sesuatu yang dipelajari sejak kelahiran dan masa kanak-kanak,
melalui kontrol dapat merubah kehidupan di kemudian hari. Cara pengasuhan
tertentu dapat mendorong perasaan anak-anak untuk berada dalam kontrol. Dengan

demikian gagasan mengenai kontrol adalah dimensi yang dipelajari dari kepribadian
melalui perilaku pengasuhan.
2.5. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepribadian
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang oleh Robbins
dikatakan ada tiga yaitu sebagai berikut:
a) Keturunan
Bahwa kepribadian seseorang dibentuk karena faktor orang tua seperti : pemalu,
penakut, pemurung atau sebaliknya.
b) Lingkungan
Bahwa kepribadian seseorang banyak disumbang oleh lingkungannya seperti
budaya, norma-norma keluarga, teman dan kelompok social lainnya. Di India sejak
dini sudah ditanamkan nilai-nilai kerja keras, sederhana, kekerabatan kepada
generasi mudanya. Di Bali ada nilai-nilai rendah hati, suka membantu, ramah
kepada orang yang hingga kini tetap mewarnai kepribadian sebagian besar generasi
mudanya.
c) Faktor yang lain adalah situasi.
Artinya, kepribadian seseorang banyak ditentukan oleh bawahan lahir, lingkungan
yang relatif stabil, akan dapat berubah karena kondisi situasi tertentu yang berubah.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kami dapat menyimpulkannya sebagai berikut :
1. Pengertian Kepribadian adalah Sehingga,kami dapat menyimpulkan bahwa
kepribadian adalah keseluruhan prilaku seorang individu dengan sistem
kecendrungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
2. Aspek-Aspek Kepribadian diantara nya adalah
1. Karakter
2. Temperamen
3. Sikap
4. Stabilitas emosi
5. Responsibilitas (tanggung jawab)
3. Ciri-Ciri Kepribadian Sehat
1. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik
2. Mampu menilai situasi secara realistik.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
4. Menerima tanggung jawab
5. Kemandirian
6. Dapat mengontrol emosi
7. Berorientasi tujuan
8. Berorientasi keluar (ekstrovert
9. Penerimaan sosial
9

10. Memiliki filsafat hidup


11. Berbahagia
4. Ciri-Ciri Kepribadian Tidak Sehat
1. Mudah marah (tersinggung)
2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
4. Bersikap kejam
5. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang
6. Kebiasaan berbohong
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
10. Sulit tidur
11. Kurang memiliki rasa tanggung jawab
12. Sering mengalami pusing kepala
13. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
14. Pesimis dalam menghadapi kehidupan
15. Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
5. Faktor-faktor pembentuk kepribadian
Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.

Warisan Biologis (Heredity)


Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan
Pengalaman hidup dalam kelompok
Faktor Belajar

6. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepribadian


Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang oleh Robbins
dikatakan ada tiga yaitu sebagai berikut:
a. Keturunan
b. Lingkungan
c. Faktor yang lain adalah situasi.
3.2 Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan penulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, D.R. (2011). Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor : Ghalia Indonesia
10

Ardana, Komang; Mujiati, Ni Wayan; Ayu Sriathi, Anak Agung. 2009. Perilaku
Keorganisasian. Edisi dua. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Davis, Keith & Newstrom, John W. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh.
Jakarta: Erlangga

11

Anda mungkin juga menyukai