Puji syukur kehadirat Allah SWT atass berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul Kepribadian tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan maksud memenuhi tugas Mata Kuliah Kepribadian di
Poltekkes KEMENKES Semarang Tahun 2016/2017
Dalam penyusunan Makalah ini kami menemui berbagai kendala, namun berkat kerja
sama dari para anggota kendala-kendala tersebut dapat diatasi . Untuk itu , kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1.
2
3
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami mmengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca, demi penyempurnaan makalah di masa yang akan datang.
Akhirnya , kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB II PEMBAHASAN
3
yang dimiliki
10. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang
berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
11. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh
faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih
sayang)
b. Ciri-Ciri Kepribadian Tidak Sehat
1. Mudah marah (tersinggung)
2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
3. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
4. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda
atau terhadap binatang
5. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun
sudah diperingati atau dihukum
6. Kebiasaan berbohong
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
10. Sulit tidur
11. Kurang memiliki rasa tanggung jawab
12. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang
bersifat organis)
13. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
14. Pesimis dalam menghadapi kehidupan
15. Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
2.4. Faktor-faktor pembentuk kepribadian
Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut ini :
1. Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia, misalnya
pada pembentukan sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat. Setiap
manusia memiliki sifat biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
walaupun pada dua orang lahir kembar identik.Adanya perbedaan jenis kelamin,
kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan sebagainya akan dapat berpengaruh
pada perbedaan kepribadian orang-orang yang memilikinya.
2. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di mana ia tinggal. Proses penyesuaian
diri pada lingkungan alam mampu mengubah pola masyarakat secara keseluruhan.
Contoh:
Seorang Mahasiswa TRR dari luar Jawa harus bisa menyesuaikan diri dengan
6
lingkungan kampus dan logat bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-harinya.
Sehingga , banyak mahasiswa mengikuti gaya bahasa lingkungan kampus
3. Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan
Manusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan
saling memengaruhi. Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada perilaku
individu dalam pembentukan kepribadiannya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan senantiasa menghasilkan
kebudayaan sebagai manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah
alam sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu,
manusia dapat mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman.
4. Pengalaman hidup dalam kelompok
Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompok-kelompok,
seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan
dipengaruhi oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti
memiliki norma, nilai,dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap
kelompok pasti memengaruhi anggota-anggotanya dan pasti mewariskan
pengalaman khas yang tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan muncul
kepribadian khas anggota kelompok tersebut. Kelompok yang menjadi acuan
pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga sangat
menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak yang hidup
dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian
baik dan percaya diri.
5. Faktor Belajar
Faktor belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap aspek
perilaku. Semua kekuatan lingkungan dan sosial yang membentuk kepribadian
ditentukan oleh belajar. setiap fase dalam kepribadian yang diwariskan dapat
dimodifikasi, dikacaukan, dicegah, ditumbuh-suburkan melalui proses belajar.
Menurut B.F.Skinner, berdasarkan hasil kajian Pavlov dan Watson, penguatan
positif successive approximation, perilaku turunan (superstitious), dan berbagai
variabel belajar berkontribusi pada pembentukan kepribadian, yang oleh Skinner
disebut sebagai akumulasi sederhana dari respons yang dipelajari.
Pada dasarnya sesuatu yang dipelajari sejak kelahiran dan masa kanak-kanak,
melalui kontrol dapat merubah kehidupan di kemudian hari. Cara pengasuhan
tertentu dapat mendorong perasaan anak-anak untuk berada dalam kontrol. Dengan
demikian gagasan mengenai kontrol adalah dimensi yang dipelajari dari kepribadian
melalui perilaku pengasuhan.
2.5. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepribadian
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang oleh Robbins
dikatakan ada tiga yaitu sebagai berikut:
a) Keturunan
Bahwa kepribadian seseorang dibentuk karena faktor orang tua seperti : pemalu,
penakut, pemurung atau sebaliknya.
b) Lingkungan
Bahwa kepribadian seseorang banyak disumbang oleh lingkungannya seperti
budaya, norma-norma keluarga, teman dan kelompok social lainnya. Di India sejak
dini sudah ditanamkan nilai-nilai kerja keras, sederhana, kekerabatan kepada
generasi mudanya. Di Bali ada nilai-nilai rendah hati, suka membantu, ramah
kepada orang yang hingga kini tetap mewarnai kepribadian sebagian besar generasi
mudanya.
c) Faktor yang lain adalah situasi.
Artinya, kepribadian seseorang banyak ditentukan oleh bawahan lahir, lingkungan
yang relatif stabil, akan dapat berubah karena kondisi situasi tertentu yang berubah.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, D.R. (2011). Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor : Ghalia Indonesia
10
Ardana, Komang; Mujiati, Ni Wayan; Ayu Sriathi, Anak Agung. 2009. Perilaku
Keorganisasian. Edisi dua. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Davis, Keith & Newstrom, John W. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh.
Jakarta: Erlangga
11