gl
(g
SEH
o9.i
6PE
HE3"
3Eg
.v
u
tr
o
9p108
ddd
tr
d
d
ud)h
cc:
iri
oo
co
6,
d3A
!qdEd
(ttrc
E E
i
;:1
bB
E
d)
d
d
d
a
-c
d
96
G
-cj4
EC
-us
tro
6botr
o!
3b
u
'^
O-
-vE
'6i
cq
B'E
(l)c
LO
eq)
bI) 6t
cd ar
>''ill
r.-=o\
d9H
!lk
H56
3.8
( E(,
.q.cJ
fit-(D
F
&
o.d-:
tr
d
9-^s
s{R
EN
E:6
g" g
r.=..&
-<
A\\
No.N
O N\\N
\ss
- F-s'\s-n-sl
i:\s
s
o
,:l\
*Fo
.9
c.l
.:
C.l
DI:\
gl.r\
vl
st
,o
rl
zr
:\
Eli 'I
th\
Pencemaran
!d
Eo
r8
=d
(Dd
8.
iifiiF$ilt:i @
o
(t
+i
Cct
"o
Gt'('
ko
3T
tr.op.-
.4
'|l60
o
E
q,
C)
CQ Or
146
PengantarOseanografi
Oleh karena
itu
Pencemaran 147
usahanya untuk membersihkan tubuh mereka dari minyak, mereka biasanya akan menjilat bulu-bulunya. Akibatnya mereka
banyak minum minyak dan rnencemari dirinya sendiri. Tumpahan
pencemaran minyak telah menghancurkan hewan dan tumbuhtumbuhan yang hidup di daerah berbatu-batu dan berpasir di wilayah pantai. Dan juga merusak area hutan mangrove serta daerah
atr payau secara luas. Akan tetapi pembersihan akibat pencemaran
minyak oleh mikroorganisme umumnya berjalan sangat cepat.
Mikroorganisme akan segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak contoh-contoh yang memperlihatkan,
bahwa hampir semua daerah pantai yang terkena ceceran minyak
secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu I atau 2
tahun. Kerusakan yang lebih parah kenyataannya justru disebabkan oleh usaha-usaha untuk membersihkan pencemaran minyak
itu sendiri. Obat-obat pembersih yang bersifat racun (detergen)
yang ditebarkan di atas genangan minyak dimaksudkan untuk
memisah dan menyebarkan tumpahan minyak, tetapi perlakuan
ini justru akan membunuh organisme-organisme laut yang hidup
di situ. Perlakuan tersebut ternyata malahan penghalangi proses
pembersihan. Hal ini dapat dilihat pada daerah pantai yang menggunakan perlakuan dengan detergen, ternyata mengalami proses
pembersihan lebih lambat jika dibandingkan dengan daerah pantai
lainnya yang tanpa menggunakan detergen.
FENCEMARAN LOGAM BERAT
Beberapa logam berat merupakan komponen yang penting
yang dibutuhkan di dalam makanan. hewan dalam jumlah yang
sangat kecil. Jenis logam berat tersebut antara lain, besi di mana
zat ini dibutuhkan dalam proses untuk menghasilkan oksidasi
enzim cytochrome dan pigmen pernafasan (haemoglobin), sedangkan tembaga diperlukan dalam oksidasi cytochrome dan pigmen
haemocyanln. Logan-logam ini akan menjadi racun apabila mereka terdnpat dalam konsetrtrasi di atas normal scperti yang terdapat
l4U
pet'frantar
O.e,nofl!/fl
ai {m. Jenis logam berat yang lain seperti kadmium, timah dan
air raksa (mercury) tidak termasuk yang dibutuhkan daiam proses
metabolisme. Mereka merupakan bahan pencemar yang berbahaya
akibat dari pembuangan sampah-sampah ke laut secara berlebihan.
Hal ini dapat terjadi melalui tiga caru. pertama, akibat dari pembuangan sisa industri yang tidak terkontrol. Di mana mereka
ini
kemudian mengalir ke dalam estuarin dan terus masuk ke laut.
Kedua, berasal dari lumpur minyak yang kadang_kadang juga
mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi yang
terbuang ke laut. Ketiga, berasal dari pembakaran m'inyui-lniarokarb.on) dan batubara di daratan. Mereka melepaskan l,ogam
berat
ke dalam atmosfer di mana kemudian bercampur dengan air
hujan
dan jatuh ke dalam laut.
Pencemaran secara serius dapat disebabkan oreh
adanya
pembuangan kadmium atau air raksa secara berlebihan
ke laut.
Pencemaran semacam ini telah terjadi di reluk Minamata
Jepang
pada tahun 1953 sampai 1960 di mana rebih kurang
100 orang
telah menjadi korban. Dari korban-korban ini adayangmeninggal
atau mengalami cacat untuk seumur hidup. Mereia kebanyakan
keracunan oleh karena makan kerang yang telah tercemar
oreh
hasil buangan dari pabrik-pabrik yan! membuat acetylene
da'
acetaldehyde. Dalam proses ini air raksa digunakur,
,"bugai katalisator dan terbuang sebagai sampah industri. pencemaran
lir raksa
untuk kedua kalinya terjadi lagi di Jepang pada tahun 1965.
Kari
ini pencemaran terjadi di dekat mulut sungai Agano. 30 orang
telah menjadi korban di mana lima orang di antaranya
akhirnya
meninggal. Daerah pantai di Jepang lainnya juga banyak
meng_
alami pencemaran akibat meningkatnya pemakaian kadmium.
Hal
ini disebabkan oleh hasil buangan produksi dari perusahaan
industri pertambangan dan peleburan biji-biji sutphiae yang
menghasilkan seng, tembaga dan timah. pencemaran tl"h
kurrnu
bahan-bahan mineral tersebut oleh masyarakat yang tinggar
di
rlekat sungai Jintsu dikenal sebagai itai-itai. Korban
"kun-rn"ngalami keracunan akibat makan hasil perikanan laut seperti
cumicumi yang telah tercemar. Atau mereka kebanyakan minum
air yang telah tercemar oleh buangan hasil tambang atau makan
nasi dari hasil panen sawah-sawah yang mendapat p-engairan
dari
sumber air yang telah tercemar.
LogamJogam berat yang masuk ke daram tubuh hewan
umumnya tidak dikeluarkan lagi dari tubuh mereka. Karena itu rogam-
pencematan 149
SAMPAH
Sampah-sampah yang mengandung kotoran minyak kadangkadang dibuang begitu saja ke dalam laut melalui sistem daerah
aliran sungai. Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi (lihat atas). Tetapi
umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan
memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang
tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik
bagi pertumbuhan mikroorganisme. Aktivitaspernafasan dari
organisme ini sering membuat makin menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah yang terletak di perairan semi tertutup seperti di daerah estuarin. Hal seperti ini kemungkinan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan tumbuhturnbuhan dan hewan yang hidup di situ, Akibatnya dalam keadaan yang paling ekstrim jumlah spesies yang ada di daerah ini akan
berkurang secara drastis dan dapat.mengakibatkan bagian dasar
daerah estuarin kehabisan oksigen. Keadaan seperti ini akhirnya
menyebabkan mikrofauna yang hidup di sini hanya dari golongan
cacing saja.
150
Pencemaran I 5I
Pengo,ntdrOseanografi
Jenis sampah-sampah
ini
1O
ta
-3r
o\s
N
tr
o
.x
o
o
r't
o
at\
u.
a
20
J1
o
tr
g
q)
r?
to
1900
Gambar
13.1
l910
1960
1910
1900-1970 (Jansson).
PESTISIDA
kt:
152
PengantarOaeanografl
Pencemaran I 53
0"8
o.7
9?
0.6
trr
i: r
;.
.r.. i : .'t::
i i .: 1..: . I o.
t
,' ta
"-j f!a
aa
rl: ...
0.5
5 i. :t'
,.j.
o.4
_
Garrftar
",193.0
13.2
1940
19s0
!r''i
r950
1970
tahun
1930-1970.
objek perikanan baru bagi para nelayan di sana. Komposisi zooplankton juga mengalami perubahan. Sebelum tahun l93l contoh-contoh zooplankton seperti calnnus (copepoda), larva dari
organisme tertentu, coelenterata, dan euphausid dapat diperoleh
dalam jumlah yang sangat banyak. Organisme ini kemudian
menjadi semakin berkurang dan banyak jenis zooplankton yang
biasanya sering ditangkap inenjadi jarang dijumpai. Keadaan ini
terus berlangsung mulai dari tahun tigapuluhan sampai tahun
enampuluhan. Setelah itu keadaan berubah kembali seperti yang
terjadi ditahun duapuluhan. saat ini baik jumlah maupun jenis
zooplankton yang tertangkap kembali dalam keadaan seperti
ditahun itu. Di mana jenis yang telah punah timbul kembali dan
dapat diiumpai di daerah ini.
: Jenis copepoda Pseudocalanus elegans yang terdapat di sekitar
Laut utara (Inggris) telah dimonitor secara terperinci oleh para
ahli disana. Dari data yang diperoleh ternyata bahwa adanya
perubphan iklim yang terjadi telah pula mengakibatkan timbulnya
.perubahan populasi organisme ini yang sangat kecil. penelitian
semacam ini akan membutuhkan waktu yang lama. karena data
yang diperoleh akan merupakan dasar bagi penelitian selanjutnya.
Kelimpahan organisme ini selalu menunjukkan siklus grafik yang
naik-turun setiap tahun. walaupun demikian jika dilihat dari
seluruh data yang terkumpul selama penelitian ternyata bahwa
jumlah populasi organisme ini telah mengalami penurunan.
154
Pencemaran 155
PengantarOseanografi
Holoplankton
dan
Beberapamacam
invertc-
Crustacea
Moluska
++++
++
+++
++++
++++
+++
++++
++++
+++
++++
+++
+++
+++
++
++
+++
+++
++++
++++
Meroplankton bratadasar
Heavy metal salts:
coppef
+++
lead
zinc
melculy
++
+++++
cadmium
CNorine
+++
CNCI
Cyanitle
Fluoiide
Sulphirle
l{olcaptan
++++
Phqnol
Cresoi
Formaldehyde
Hgrbicides:
pAraquat; simazine
pentachlorophenate
++++
++++
++++
+++
++++
+++++
++++
+++++
+++++
+++
++++
++++
+++
+++
++
2,4-D
++++
++++
++
Posticjdes:
+++++
rotenone
chlorinated IICPCB
+++++
+++++
organophosphorus
+++++
++i+
+++++
+
+++
++
++++
++
++++
++++
+++
++
+++
+++
++++
++++
56
pengantar Oleanografi
Pencemaran l57
mencegah
,.rl
68
,.rl
d
o
z.tF
Eq
5o
x
oo
6t
aC
tu
,.ol1.9
1.8
I .6
I
t.4
I
o
1.3
t.2
.r.
J4
co
l.o
0.9
rgoo
tnto
1930
1940
1950
1960
Tahun
Gambar
13.3
perubahan ketebalan
indeks kulit telur (berat relai'J
burung
elang yang terdapat
di Inggris.
Itq
Sarjono, L, Problems and Strategies in the development of Fisheries ltt lltrlu
nesia. OceanexPo (France : I 980).
Skinner, B.J ., Earth Resourc es (New Jersey: Prentice-Hall, 197 6)'
skinner, B.J. and K.K. Tulekian,Man and The ocean (New Jersey: Protttl'
ce-Hall, 1973).
Daftar Pustaka
soegiarto,
A.
le8o).
The Open University Course
in
Oceanography.
tgTg't.
Hardy, J.G.,Atmospheric and Oceans (Sussex: The Artemis Press, 1979).
B.C. and Mac Gregor, I.D., The Evolution of the Pacific . Scientific
American. 228,No. I (1973), IO2-112.
McKenzie, D.P. and J.G. Sclater, The Evolution of the Indian Ocean . Scientific American. 228, No. I (1973),62-72.
Mclellan, Elements of Physical Oceanography (London: Pergamon Press,
He.ezen,
e68).
te7e).
Praseno,
(1977),17:
59-68.
Purchon, R.D. and I. Enoch, Zonation of The Marine Fauna and Flora on
ktll.
47-65.
Gass,
I'G', Smith,P'J',andWilson,R'C'L'
Co.Inc., 1979)'
wickstead, J.H., An Introduction to the study
of