Anda di halaman 1dari 12

(!

bo
g
p

t2

s
c(B

bo

(o
.ra

cl^

-o\
Ai F'
3o\
d:
cE
.od
tr-c

Biologi Oseanografi :
Benthos

o.

iD ai

tr>

3J
pcO
5 bI)
gGl

3.(,bo
-i.'

6S
s>.
s'F

organisme yang hidup di bagian dasar lautan dikenal sebagai


benthos. Termasuk di dalamnya seluruh hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup pada daerah-daerah yang masih dipengaruhi oleh air pasang (daerah ltttoral), daerah continental shelf
(subltttoral) dan yang tinggal di laut yang sangat dalam (daerah
bathyl dan abyssal) (Gambar l2.l). Bagian pertama dari bab ini
membicarakan tentang jenis-jenis organisme yang hidup di sini
dan hubungan mereka satu sama lain. Bagian kedua membicarakan tentang empat lingkungan hidup yang terretak di bagian dasar
perairan dangkal dekat pantai (shallow coastal waters) yaitu :
daerah-daerah littoral, estuarin, mangrove swamp dan terumbu
karang (coral reef).

BATAS PENYEBARAN TUMBUH-TUMBUHAN


THIC PLANTS)

DAS

cam grup tumbuh-tumbuhan yang terdapat di daerah ini ialah :


l. Tanaman ak yang bersel tunggal yang umumnya hidup di bagian permukaan pasir dan lumpur.
2. Tanaman air yang berukuran besar, seaweed, yang cenderung
dijumpai di segala tempat yung co.ok untuk iempat menempel (Gambar 12.2). Sebagai contoh, daerah pantai yang terdiri
dari batu-batuan (rocky shore) adalah tempat yanj coJok bagi
kehidupan mereka, sehingga kita sering merljumpai banyaknya
tanaman seaweed yang hidup di daerah ini. semua tumbuh-

c
o
c
c

^G
So
o5
c(!
cgA

l-

Gt

.ox
d)o
>r!
gcd

r.F
*
g
'9o
.d

=o

o
o

AR (BEN-

Penyebaran tumbuh-tumbuhan hiiau dibatasi oleh daerah littoral dan daerah sublittoral di mana masih terdapat sinar yang
cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Tiga ma-

Eii
aF

to

c
c
c
o

/.i

ls

o
(,

.9

c
c,

cd .=
O^
cU;

Y
r
g6

rJ
6i
cd

.o
fit

L)

o.

r22

Pengantar Oseanogtaft

Blologi Oaeanogrcfi:

Benthos 123

tumbuhan mengandung klorofil (pigmen hijau), sehingga


mereka dapat melangsungkan proses fotosintesa. Hanya
anggota Chlcrophyceae yang benar-benar berwama hijau,
sedangkan anggota Rhodophyceae berwarna merah, karena
mereka mempunyai pigmen kedua yang berwarna merah dan
anggota P-h.aeophyceae berwarna coklat karena mempunyai
pigmen coklat.

3.

Beberapa tanaman berbunga (Angiosperm) seperti rumput


laut Zostera dan beberapa pohon-pohonan dan semak-semakan
yang hidup di mangrove swamp terdapat di daerah littoral.

BATAS PENYEBAR,A.N HEWAN-HEWAN DASAR GENTHIC


ANIMALS)
Bermacam-macam jenis hewan invertebrata, banyak dijumpai
di dalam benthos (Daftar l2.l), Mereka mempunyai kisaran ukurDaftar 12.1 Jenis-jenis Hewan Utama Yang Terdapat di Dasar
I-autan. (Open University Course in Oceanography.
Unit 10, lg77)
Subgrup dannamaumum
Cnidaria

Hydrozoa (hydroid coclenterates)


Anthozoa (anemones, corals)

Plathyhelminthes

Turbellaria (flatworms)

Aschelminthes

Nematoda (roundworms)

Annelida

Polybhaeta (bristle worms, lugworms)

Mollusca

Gastropoda (snails and sea-slugs)

Lamellibranchiata (bivalves)
Cephalophoda (cuttlefish and squids)
Anthropoda

Crustacea (especially ostracods, copepods, cirripedes,


malacostracans)

Echinodermata

Crinoidea (sea-lilies)

Holothuroidea (sea-cucumbers)

Gambar 12.2 Bebercpa contoh.tumbuh-tumbuhan air yang berukuran besar.

Echinoidea (sea-urchins)
Asteroidea (starfish)

(a) Chondrus; (b) Enteromorpha; (c) Ulva; (d) Fucus; dan


Alaia. (Open University Course in Oceanography; Unit 10,

Ophiuroidea (britfle stars)

te77).
Homichordota
Chordata

Enteropneusta (acorn-worms)

Urochordata (sea*quirts)
Cophalochordata (Amphioxus)

124

PengantarOseanografi

Biologl Oseanografl : Benthoe

125

an yang sangat luas yaitu dari yang berukuran sebesar protozoa


sampai kepada yang berukuran sebesar crustacea dan moluska.,
ukuran ini kadang-kadang dipakai sebagai dasar untuk mengklasi-,
fikasikasikan mereka.

Microfauna istilah

ini dipakai untuk menerangkan hewan-

hewan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari


ruh protozoa termasuk dalam golongan ini.

0.I mm.

Selu-

rVeiofauna adalah golongan hewan-hewan yang mempunyai


ukuran antara 0.1 mm sampai 1.0 mm. Ini termasuk golongan
protozoa yang berukuran besar, Cnidaria, cacing-cacing yang
berukuran kecil dan beberapa crustacea yang berukuran sangat
kecil.

Macrofauna meliputi hewan-hewan yang mempunyai ukuran


lebih besar dari 1.0 mm. Ini termasuk echinodermata, crustacea, annelida, moluska dan anggota beberapa phylum lainnya.

Cara lain untuk mengklasifikasi hewan dasar (benthic animals)


adalah dengan melihat hubungan mereka terhadap tempat hidupnya. Semua hewan'yang hidup di atas permukaan dasar lautan dikenal sebagai epifouna dan yang hidupnya dengan cara menggali
lubang pada dasar lautan dikenal sebagai infawna. Gambar 12.3
memperlihatkan beberapa contoh dari hewan-hewan yang mempunyai iingkungan hidup tersebut.
MASYARAKAT .HEWAN YANG HIDUP DI DASAR (BENTHIC
COMMUNITIES)
Keadaan lingkungan seperti tipe sedimen, salinitas dan kedalaman di bawah permukaan, memberi variasi yang amat besar dari
satu daerah dasar lautan ke daerah dasar lautan yang lain. Sehingga
tidak mengherankan kalau hal ini menyebabkan berbedanya jenisjenis hewan pada daerah-daerah yang berbeda pula. Kenyataannya,
hewan-hewan benthic 'sering terdapat dalam grup yang mempunyai
sifatlsifat yang khis yang dikenal sebagai communities (masyara:
kat). Di mana hal ini berhubungan dengan kondisi lingkungan
hidup yang spesifik. Commmities biasanya didominasi oleh satuatarr dua jenis hewan (species),dari mana mereka dikenal, yang di-

scrtai oleh organisn-re yang lrersifat subdominan. Sebagai contoh,

Gambar

12.3(a):

Beberapa contoh hewan infauna yang memperlihatkan


kebiasaan-kebiasaan yang berbeda

di

dalam menggali

lubang, (a) cacing (tugworm); (b) tiram (cockle); (c)


Macoma; (d) remis (ctam). (Open University Course in
Oceanography, Unit lO, 1977).

126

Btologi Oseanostaft:

PengantatOsednograft

Benthos 127

masyarakat Venus, yang banyak dijumpai di lingkungan pasir


di lepas pantai didominasi oleh bivalve moluska venus striatula
(Gambar 12.4a), Biasanya mereka dapat dijumpai bersama-sama
dengan sea-urchin Echinorcardium cordatum, juga bivalve yang
lain, cacing polychaete dan amphipod crustacean. Masyarakat
BrissopsislAmphiura (Gambar 12.4b) yang dijumpai di lingkungan
lumpur lepas pantai, mempunyai dua dominasi spesies yaitu
bristle star Bnssop sis lyifera dan Amphiura chinjei. Hewan subdominan yang hidup bersama-sama mereka adalah beberapa go_
longan bivalve moluska dan polychaete.
Masyarakat hewan tertentu sering dijumpai tersebar secara ruas
asalkan kondisi lingkungan hidupnya cocok, waraupun mereka
terdapat di letak geografi yang berbeda. Sebagai contoh, suatu

masyarakat didominasi oleh bivalve Macoma, yang terdapat

(a)

(b)

(b):

Contoh-contoh hewan epifauna: (a) kepiting berduri (spiny stone'


crab); (b) siput laut (sea slugs); (c) bintang laut (brfttle.stgr); (d)bintang laut ( starfish ) dan siput /w& elk ). (W ethaupt, 197 9).

Gambar 12.4 Dua bentuk tipe masyarakat benthic.


(a) masyarakat Venus; (b) masyarakat Brissopsisf Amphiura.
(untuk lebih jelasnya lihat teks). (open University Course in
Ocerrnography. Unit 10, 1977).

128

Pengantar Oseanografi
Biorogi Oseanografi:

diperairan dangkal dan bersalinitas rendah pada kedalarnan sekitar


l0 sampai 60.meter di beberapa bagian dunia. Jenis kerangMya, Cardium. dan cacing polychaete Arenicola biasanya
5:lu"t1"
hidup bersama-sama dengan mereka. Sekalipun demikian, tenya_
taannya spesies Macoma dan hewan-hewan lain yang hijup ber_
sama-sama, dibedakan dalam daerah geografi yang berbeda:
l)' Macomo naguta adalah anggota dari masyar akat Maconra yang
dominan terdapat di daerah lepas pantai pasifik di Amerika
I']ta1a. Mereka disertai dengan hewan-hew an Mya arenarin,
Cardiurn corbis dan Arenicola cLaparedei.
2). Macoma calcarea mendominasi daerah di Laut Arktik yang disertai dengan jenis hewan Mya truncatum dan cardium ci-

Benthos 129

tumbuhan hijau. Beberapa jenis ikan karang telah beradaptasi


dengan kebiasaan ini. Sebagai contoh, surgeon fish memotong
algae (tumbuh-tumbuhan air) dari media yang keras dengan mempergunakan mulut yang berbentuk seperti paruh, sedangkan
butterfly fish menggigit potbngan-potongan algae yang tumbuh
di atas permukaan substrat dengan menggunakan mulutnya
(Gambar 12.5).
Hewan-hewan herbivora dapat juga dijumpai di daerah benthos
yang dalam , tetapi makanan mereka semata-mat a hanya bersandar
pada bahan tumbuh-tumbuhan mati atau mengalami pembusukan

ti.atum.

3). Illacoma balthica memegang peranan dalam mendominasi masyarakat hewan yang ada di bagian utara Lautan Atlantik rimur. Hewan subdominan yang menyertai merek a adarah Mya
arenaia, Cardium edule dan Arenicola maina.
PRODUKSI BENTHOS (PRODUCTION OF THE BENTHOS)
Primary production hanya terjadi pada daerah yang dangkal
di perairan pantai di mana terdapat cukup sinar matahari bagi
tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan proses fotosintesa.
Seperti halnya yang terjadi pada fitoplankton (lihat Bab I l )r,
produksi akan tinggi pada tempat-tempat yang kaya akan bahanbahan organik. Sebagai contoh dalam hal ini ialah daerah estuarin.
Daerah ini kaya akan bahan-bahan organik yang berasal dari sungai-sungai di sekitarny,a yang selalu mengangkut bahan-bahan
organik dari daratan dan mempunyai nilai produksi yang tinggi
antara 2.7 d,an 5.5 gClm2/hari. Daerah-daerah yang didominasi
oleh kelp (giant brown seaweeds) di bagian luar daerah dangkal
sublittoral yang terletak di
barat Amerika utara lebih
"sebelah
berproduktif , Daerah ini mempunyai nilai produksi yang bisa
mencapai sampai 33 gClm2lhari, Primary productionakan turun
secara cepat sesuai dengan makin dalamnya perairan di mana tidak
terdapat adanya tumbuh-tumbuhan. primary production kemudian sama sekali tidak terjadi pada perairan yang mempunyai
kedalaman berkisar antara30 sampai 100 meter.
Daerah dangkal di perairan pantai dihuni oleh hewan,hewan
golongan herbivora yang secara langsung memakan tumbuh-

(b)

Gambar

12.5

Beberapa contoh jenis ikan herbivora..

(a) surgeon fish Acanthurus lineolatus dan (b) parrot fish


L cp kt scdru s cercruIeo puncafrzs.

(Smith,

I 9 53 ).

130

Btolo9, Ateunografl : Bentho.

l3l

PengantarOseanografi

dari sumber yang lain. Bahan-bahan ini tersedia dalam bentuk


detrttus yang mengandung partikel-partikel kecil atau bahan-bahan
organik. Sejumlah besar bahan-bahan ini dibentuk dari sisa-sisa
tumbuh-tumbuhan atau hewan benthic yang hancur yang semasa
hidupnya tinggal di daerah dangkal di perairan pantai. Kemudian
sebagian dari jumlah ini dibawa oleh arus-arus ke daerah lepas
pantai. Sisa-sisa tubuh organisme pelagik juga menambah jumlah
detritr-rs yaitu ketika mereka mati dan tenggelam ke dasar. Sumber
ketiga detritus berasal dari kotoran-kotoran (faeces) binatang yang
hidup di daerah pelagik. Sebagai contoh, beberapa golongan
copepoda tidak mencernakan makanan mereka secara sempurna
dan akibatnya kira-kira 30% fitoplankton yang dimakan mereka
akan keluar lagi sebagai potongan (pellet) kotoran yang tidak
tercerna, ini kaya mengandung bahan-bahan organik. Hewanhewan benthic dalam memanfaatkan sisa kotoran mengalami
suatu masalah yang khusus, tetapi mereka dapat mengatasi hal tersebut dengan dua cara. Pertama, suspension feeders, yaitu dengan
cara menyaring partikel-partikel detritus yang masih melayanglayang di air yang ada di sekitarnya" Sebagai contoh, cacing
polychaete Chaetopterus, mendorong arus air untuk masuk ke
dalam saluran pipanya dengan cara memompa dari kipas-kipasnya
Gambar 12.6). Detritus yang ada di dalam arus akan terperangkap
pada jaringan mucus yang dikeluarkan oleh cacing. Secara periodik
cacing akan memakan jaringan ini bersama-sama dengan makanan
yang terperangkap di dalamnya dan kemudian memproduksi
jaringan mucus yang baru lagi. Cacing kipas (fan worml Sabelln
adalah suspension feeder. Dia mempuhyai alat yang dapat menyaring partikel-partikel dari air yang ada disekitarnya dengan mempergunakan tentakel yang berbentuk seperti cincin. Cara makan
yang kedua ditunjukkan oleh deposit feeders yang rnengumpulkan
detritus yang telah menetap di atas dasar. Jenis polychaete ArenicoLa dan Amphitriie merupakan contoh-contoh hewan yang cara
makannya mempunyai jalan yang sepertiini Arenicalahidtp pada
sebuah lubang galian yang berbentuk sepprti huruf L dan sematamata hanya memakan tanah pasir pada bagian ujung galian yang
berbatasan dengan mulutnya (Gambar 12.7). Di sana terdapat sejunilah besar bahan makanan yang tidak dapat dicernakan dan
parla waktu yang bersamaan cacing memproduksi kotoran (.fuerr'.s/. lltrwun irri akarr merangkak ke arah belakang rr i st:p;rrlj;1;1g

Gambar

12.6

air
Cacing Chaetopterus di dalam salurannya' Arah dari aliran

Gambar

l2.l

Jenis-jenis hewan penggali lubang Arenicola (a) dan Amphitrire (b). (Meadows dan Campbell, 1978).

yang melalui saluran ditandai oleh panah' (Friedrich' 1969)'

rlti

132

lengantarOseanografi

Biolagi Oseanografi:

sisa kotorannya (pellet) pada permukaan pasir.


Amphitite mengumpulkan detritus dari permukaan media dengan
_._prrgrrnu_
kan tantakle mereka yang berbentuk seperti mahkota (irown

of

tentacles ).

Detritus yang dapat sampai ke dasar lautan pada laut_laut yang


sangat dalam hanya berjumlah relatif kecil. Karena bahan-bahan
organik yang tersedia di daerah ini meniadi kurang, maka hewan-

hewan yang dapat hidup di sini pun menjadi kurang.


Data pada
Daftar 12.2 menunjukkan bagaimana biomass (total mass a dari
bahan hidup yang ada) menurun secara menyolok dengan makin
dalamnya kedalaman lautan.

Daftar

r2'2'

Biomas (yaitu Jumlah Total Bahan organik)


Dalam
Benthos yang Terdapat Di Lapisan feO-alaman yang
Berbeda di Lautan. (Meadows Dan Campbell,
197g)

Kedalaman

(m)

0200

200 m
3000 m
3000 m

Jumlah rata-rata biomal


(berat hewan (gram)lmz
permukaan sedimen).

200
20

0,2

DAERAH LITTORAL
Daerah yang terletak di antara daratan dan lautan yang masih
dipengaruhi oleh air pasang dikenal sebagai pantai laut (seashore).
Pada beberapa tempat, lereng pantainya mempunyai bentuk
landai dan di sini terdapat jarak yang besar antara tanda-tanda
air pasang tertinggi dan air pasang terendah. Sedangkan di tempattempat lain di mana lereng pantainya berbentuk curam, tandatanda air pasangnya akan kelihatan saling berdekatan. Bahan-bahan dasar pembentuk pantai pun mungkin juga berbeda-beda. Ada
pantai yang terdiri dari batu-batuan, lumpur, tanah liat, pasir dan
kerikil atau campuran antara dua atau lebih dari tipe-tipe ini
secara bersama-sama. Pada daerah pantai yang terdiri dari pasir
atau kerikil yang bersih, mempunyai pengecualian, karena daerah
pasang surutnya (interttdal) dapat mendukung sejumlah besar dan
berjcnis-jenis organisme, walaupun tipe pantai yang herbccla

Benthos 133

cenderung untuk mempunyai sifat populasi sendiri. Sebagai


contoh, pantai yang terdiri dari batu-batuan (rocky shore) merupakan tempat yang sangat baik bagi hewan-hewan atau tumbuhtumbuhan yang dapat menempelkan diri pada lapisan ini. Golongan ini termasuk banyak jenis gastropoda-moluska dan tumbuhtumbuhan yang berukuran besar (lihat bawah). Penempelan biasanya tidak mungkin dilakukan pada pasir atau lumpur pantai,
sehingga di daerah ini cenderung untuk didominasi oleh jenis
hewan infauna (penggali lubang). Biasanya jenis penggali lubang
polychaete dan moluska banyak dijumpai pada daerah ini.
Daerah pantai kaya akan berjenis-jenis organisme, walaupun
demikian kehidupan di sana menciptakan problema-problema.
Hal ini dapat diperlihatkan oleh catatan yang adapadakehidupan
di pantai yang berbatu-batu. Misalnya organisme intertidal harus
dapat menyesuaikan diri (atau menghindar dengan membuat lubang) dalam keadaan bahaya sehubungan dengan kuatnya sinar
matahari (pada waktu air surut). Dalam hal yang paling serius
adalah resiko kemungkinan besarnya kehilangan cairan tubuh
karena semua organisme yang hidup di daerah pantai mempunyai
permukaan tubuh yang basah dan mempunyai sifat cepat kehilangan air akibat penguapan. Daerah ini juga berbahaya, karena kuatnya sinar dari pemanasan matahari dapat mengakibatkan suhu
menjadi terlalu tinggi.
Meskipun demikian, kondisi-kondisi ini tidaklah seragam pada
semua tempat di daerah pantai. Di sana terdapat suatu perubahan
permukaan air yaitu air pasang di mana organisme- ;anisme
yang hidup di daerah ini bersifat terbuka terhadap udara untuk
seXuruh masa hidupnya sampai kepada yang hidup di daerah
air surut di mana mereka bersifat terbuka terhadap udara hanya
untuk beberapa menit saja, ketika pasang benar-benar berhenti
(surut terendah). Tidaklah mengherankan kalau organisme tertentu dapat hidup baiic pada kondisi-kondisi yang terbatas ini dan
sebagai hasilnya lingkungan hidup rnereka juga akan terbatas
dalarn daerah-daerah tertentr,l di pantai. Gambar 12"8 menunjukkan suatu corak batas tertentu dari penyebaran gastropoda rnoluska pada pantai berbatu-batu di il,{alaysia. Dua spesies Littorinu
unduhta dan Tectariws wmlaccensds, tinggal hiclup pada bagian
batas atas dari pantai. Di bawahnya berturut-turut ditempati oleh
.jr.:nis slrcrsics luin scperl.i Monodonta l,u,bio dan Neita u,nduta.

134

Pengantsr Oseanografi

.'

,l

E
B

$r
Pr

t'*
sF

F3

'i'Rxs
!>>L

sF
E=
:$ Ft

'Y

s.s

ss

Ss
,b.=

us

I*

EE

Benthoa

I3

{s

ss
s

iobgt Oteanogtaft:

\)HF-!{

;+

ss

kemudian oleh Ceithium morus dan Turbo intercostali.s. Akhir.


nya pada batas yang paling bawah didapat Lambis-lnmbis dan
Trochus gibberula. Hewan-hewan dart grup yang lain dan juga
tumbuh-tumbuhan (algae) memperlihatkan pola distribusi yang
sama. Hanya tumbuh-tumbuhan air yang bersifat mikroskopik
yang terdapat pada bagian teratas dari pantai, kemudian di bagian
bawah selanjutnya dihuni oleh green algae dari jenis Wua reticula'
tus. Bermacam-macam tumbuh-tumbuhan air yang berwama
coklat, hijau dan merah terdapat di batas terendah dari air pasang.
ESTUARIN

!I t
t

ar a
l.

I3

I
fr

Air di daerah estuarin merupakan campuran antara air sungai


dan air laut, sehingga mengakibatkan daerah ini mempunyai

c)
_(D

v5
bo
<

r
'64
bo

il

rf

It.

r!

TBI
l!

:r

aa

l.

a.

t.
!l

aa

Gambar 12.8

Daerah penyebaran moluska yang hidup di pantai berbatu-'


batu daerah tropik. (Purchon dan Enoch,1954)'

air yang bersalinitas lebih rendah daripada lautan terbuka. Meskipun demikian proses percampuran ini adalah suatu proses yang
kompleks. Air tawar yang berasal da''i sungai yang mempunyai
densitas lebih kecil dari air laut cenderung untuk mengambang di
atasnya. Di daerah ini juga terdapat fluktuasi perubahan salinitas
yang berlangsung secara tetap yang berhubungan dengan gerakan
uil. purung. Massa air yang masuk ke dalam daerah estuarin pada
waktu terjadi air surut hanya bersumber dari air tawar, akibatnya
salinitas air di daerah estuarin pada saat itu umumnya rendah.
Pada waktu air pasang, massa air masuk ke dalam estuarin dari
air laut bercampur dengan air estuarin, sehingga mengakibatkan
salinitasnya naik, organisme laut kebanyakan hanya dapat bertoleransi terhadap perubahan salinitas yang kecil dan akibatnya mereka tidak dijumpai di daerah estuarin. Fauna dan flora yang ada
di estuarin terdiri dari organisrne-organisme yang telah beradaptasi
dengan kondisi yang terbatas ini.
Selain daripada-turun-naiknya (fluktuasi) salinitas yang disebabkan oleh karena air pasang, juga terjadi suatu penurunan salinitas secara bertahap ketika air dari mulut estuarin (muara sungai)
bergerak ke arah sumber rnata air (hulu sungai). Akibatnya terdapat suatu mintakat (wilayah) dari flora dan fauna yang hidup di
daerah ini. Gambar 12.9 rnemperlihatkan mintakat dari tiga spesies
crustacea Gammarus yang hidup di salah satu daerah estuarin
yang terdapat di Inggris. Gammarus locustus hidup dekat pada
bagian mulut estuarin di rnana airnya hampir asin dan selanjutnya
ke aralr htrlu ttihuni oleh Gammants zed.dachi dan akhirnya Gamttutnr:r;rulc:r ltitltrp plrtllr wilayttlt ltullt sttttgai (air tawar)'

Blologl Oseanografi:

.a

Sc
$
s.No

SBg

!?tr-t.i

ss r

.g .s" R.

3=;

d
bo

G3

vo

*s F;

sts
SNF

4(dql-

E X.F

'=
'o o-' .t
>\

i,{:-

E
cd

or.;d

o.5'K
vb c "

.-:.

$BEER
'=l-=-qo'
*U.4'=o.=--

F;: $5
J4ilA5E

C{

S.E 9E

o ;s:;
!:=(l)od

<v'!!a

E:fEHF
v

E 9P'i o (i

a sE*E

'-r\C>r,6

E s 5 s 3:
\o rSF'FgE

3
r

@
a

ti +EE

_q2

X*EEg
Ht
-Y S
i FE: E I
E

<dEt
tr

o.

o.ct

c d

E.
A FE
dovtC
H EE S

a s.E-u;
c.r
k

s,

nsruas usil SVTINITVS

-.-

"etFIF

q
hvlooora.o
oXe{6lid

.:: .rJ'7. .-

Cd

()

Benthos 137

Meskipun estuarin merupakan suatu tempat yang sulit untuk


ditempati, daerah ini bersifat sangat produktif (lihat atas); yang
dapat mendukung sejumlah besar biomass. Oleh karena itu, umum
dikatakan bahwa estuarin relatif hanya dapat dihuni oleh beberapa spesies saja, meskipun demikian kenyataannya yang terjadi
adalah sebaliknya. Di sini terdapat bermacam-macam spesies yang
jumlahnya amat banyak' Paling tidak, ada empat faktor yang
dipercaya yang menyebabkan daerah ini mempunyai nilai produktivitas tinggi yaitu: L di sana terdapat suatu penambahan bahanbahan organik secara terus-menerus yang berasal dari daerah aliran
sungai, 1. peraian estuarin umumnya adalah dangkal, sehingga
cukup menerima sinar matahari untuk menyokong kehidupan
tumbuh-tumbuhan yang sangat banyak, 3' daerah ini merupakan
tempat yang relatif kecil rnenerima aksi gelombang, akibatnya
detritus dapat menumpuk di dalamnya dan 4. aksi pasang selalu
rnengaduk bahan-bahan organik yang berada di sekitar tumbuhtumbuhan. Daerah estuarin merupakan tempat hidup yang baik
bagi populasi ikan jika dibandingkan dengan jenis hewan yang lain.
Daerah ini merupakan tempat untuk berpijah dan membesarkan
anak-anaknya bagi beberapa spesies ikan. SayangnYl, manusia
membuat daerah ini menjadi suatu tempat yang lebih tercemat
daripada bagian lautan lainnya. Pembuangan sampah dan kotorano
kotoran hasil industri yang khususnya mengandung racun yang
tinggi kebanyakan dibuang ke dalam sungai-sungai di mana mereka
ini kemudian diangkut ke amh muara sungai.dan masuk ke dalarn
estuarin.

DAERAH HUTAN BAKAU @ANGROVE SWAMPS)


Daerah hutan bakau umumnya didapat di estuarin di wilayah
tropis atau terdapat di sepanjang pantai yang terlindung oleh,
terumbu karung(coral reef) atau pulau-pulau yang terletak di lepas
pantai. Daerah hutan bakau merupakan suatu tempat yang bergerak, di mana tanah lumpur dan daratan secara terus-rnenerus
-clibentuk
oleh tumbuh-tumbuhan yang kemudian secara perlahan'
lahan berubah menjadi daerah semi-terrestricl (semi daratan).
Kecepatan rata-rata pembentukan dataran ini sangat mengejutkan, diperkirakan hutan bakau yang baru dibentuk dan menyebar
ke arah laut, mempunyai kecepatan rata-rata antara 100 sampai
200 meicr setiap tahun di beberapa tempat di Indonesia'

38

Pengantar oseanografi

Tumbuh-tumbuhan pertama yang membentuk dataran lumpur


adalah dari jenis yang tahan terhadap salinitas yang
tinggi dan
tahan terendam air laut. Begitu mereka dapat meneta'p, sedirnensedimen cenderung untuk rnengumpul di sekitar akar-ikarmereka
dan dari sini secara sedikit demi sedikit akan menaikkan daerah
pantai. Dengan terbentuknya dataran baru ini rnenciptakan
suatu lingkungan hidup yang cocok untuk tempat tumUui
Oagi
tumbuh-tumbuhan yang kurang tahan terhadap
t"nungur air raut
dan mereka ini kem.udian akan menggantikan spesies asli yang
membentuk dataran ini. proses sedimentasi tetap terlangsung
dan
tumbuh-tumbuhan yang kedua pun akhirnya akan Jigantikan
oleh spesies yang lain sesuai dengan kenaikan daerah pantai
yang semakin lama menjadi semakin lebih tinggi. Akibatnya
di
sana akan terbentuk secara berturut-turut suatu batas penyebaran dari tumbuh-tumbuhan yang dap4t diikuti dengan mempelajari
mintakat (wilayah) dari spesies tumbuh_tumbuhan yang ada.
Mereka dapat diteliti murai dari yang tumbuh pada daeiah-daerah
hutan bakau yang bersifat baru dibentuk yurrg
-.rrgarah ke laut
sampai kepada tumbuh-tumbuhan yang tumbutrnya ilakin
ke arah
daratan. Golongan utama pohon-pohonan dan semak-semakan
yang hidup pada mintakat ini dapat dilihat pad.a
Gambar 12.10.
Jenis pohon bakau baru yang terdapat pada batas pantai yang
mengarah ke laut didominasi oleh Auicennia, yaitu jenis pohon
pohonan yang mempunyai akar gantunE (aertal
roots). pofron
bakau merah, Rhizophora. menggantikan jenis Auticen'nio
Ou6u
tingkat pemukiman yang berikutnya, yang terretak pada mintakat lainnya yang dekat dengan daratan. Jenis pohon ini ditandai
oleh bentuk akar-akarnya yang bersifat menopang (akar tunjang)
yang sangat tebal dan hampir tidak dapat ditembus. Biji Rhrzophora berkecambah di pohon dan tidak jatuh ke bawah permukaan tanah sampai semaian ini mempunyai panjang beberapa
centimeter. Bruguiria merupakan spesies tumbuh-tumbuhan
lain yang sering dijumpai pada mintakat berikutnya yang meng_
arah ke daratan dan kemudian diikuti oleh tumbuh-tumbutran
semak, ceriops.
Sejak daerah hutan bakau merupakan suatu lingkungan
hidup
yang bersifat setengah darat (semi terrestriar)
aan seteingah laut
(semi-marine), mereka dapat dihuni oleh bermacam-macam
fauna- Hewan-hewan darat termasuk serangga seperti ftreflies
eenis
kumbang yang dapat mengeluarkan cahaya), kera pemakan daun_

A
@
t..-

o\
C)

.o
g
(

C)
.dcd

o
c

Cd

or
g
o

<

pc

o
o
cd
cd

.o
o
q)

o.
d
O
d

n
O
c.l

pd
d
LJ

140

PengantdrOeeanografi

daunan yang suka hidup di bawah naungan pohon-pohon, ular


dan golongan binatang melata l4innya. Hewan laut diwakili oleh
golongan epifauna yang beraneka ragam di mana hidupnya rnenempel pada batang-batang pohon, dan golongan infauna yang
tinggal di dalam lapisan tanah atau lumpur. Fauna di daerah ini
juga memperlihatkan suatu pola penyebaran dari hewan-hewan
yang hidup pada batas-batas mintakat yang mengarah ke laut
sampai ke darat (lihat Gambar 12.11).
Hutan bakau merupakan suatu daerah yang mempunyai
arti yang begitu penting di negara-negara di mana sejumlah besar
pulau-pulaunya terdiri dari area yang berawa-rawa seperti di
Indonesia. Kayu dari pohon bakau itu sendiri adalah suatu hasil
produksi yang berharga, tetapi karena tanah rawa ini juga merupakan suatu tempat hidup bagi organisme-organisme yang mempunyai arti ekonomi yang penting, maka perlu dijaga agar penebangan pohon-pohon di sini tidak sampai merusak lingkungan
hidup. Sebagai contoh, juvenile dari udang golongan Penaeus
banyak yang hidup di sini di antara akar-akar pohon bakau.
TERUMBU KARANG (CORAL REEFS)
Meskipun beberapa karang dapat dijurnpai di lautan-lautan
subtropis, tetapi spesies yang membentuk mereka hanya terdapat
di daerah tropis. Kehidupan mereka di lautan dibatasi oleh kedalaman yang biasanya kurang dari25 meter dan oleh area-areayang
mempunyai suhu rataqata minimum dalam setahun sebesar l0oC.
Pertumbuhan maksimum terumbu karang terjadi pada kedalaman
kurang dari 10 meter dan suhu sekitar 25o sampai 29oC.
Dibedakan empat tipe utama dari terumbu karang yang biasa
dijumpai di lautan. Bentuk atol adalah jenis karang yang berbentuk lingkaran yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam. Hal ini sudah dibicarakan oada Bab 4.
Finging reefs, adalah karang yang terdapat di daerah dekat pantai yang mengelilingi pulau; barier reefs, terletak sejajar dengan
garis pantai dan berjarak beberapa kilometer dari garis pantai,
dan platform reefs, yang terbentuk di perairan dangkal lagoon
yang terletak di antarabarrier reef dan daratan
Kenyataannya organisme pembangun karang hanya dapat
hidup di perairan yang dangkal di mana terdapat sinar matahari yang cukup, sehingga memberi kesan, bahwa cara hidup

Blorogl Oseanogrcfl: Benthoe

DAE RAH
Jenis kepi-

Scyllo

\effata

ting

a. Thallassina anomala
b. Paracleistostoma depressum

Gambar

l2.ll

14t

Melaplax Uca

Uca

Sesanha

elegans signatus consobrinus talniolata

c.

Sesarma bataviana

Daerah penyebaran kepiting (crab) yang hidup di dabrah


mangrove ditinjau dari sifat menggali lubang. (Soegiarto dan
Polunin, 1982).

mereka seolah-olah seperti tumbuh-tumbuhan. Walaupun demikian karang adalah hewan yang tidak dapat melangsungkan proses
fotosintesa. Mereka tergantung kepada sinar matahari yang cukup,
karena di dalam jaringan tubuh mereka terdapat sejumlah
besar tumbuh-tumbuhan air yang bersel tunggal (unicellulair)
zooxanthellae. Organisme inilah yang memerlukan sinar matahari
untuk fotosintesa. Hubungan antara karang dengan zooxanthellae
adalah bersifat simbiose, yaitu suatu hubungan di mana keduanya
menclnpnt konntnngan. Zooxanthellae mendapat lindungan cluri

142

PengdntarOseanogtaf,

karang dan menggunakan beberapa hasil sampingan metabolisme


karang seperti karbondioksida, amonia, nitrat dan fosfat sebagai
bahan makanan. Sebaliknya karang mendapat keuntungan dari
pelepasan bahan-bahan organik termasuk glukose, gliserol dan
amonia acid yang dikeluarkan oleh zooxanthellae. Nilai hubungan
ini telah ditunjukkan pada jenis karang Manicina. .Ienis karang
ini mengendapkan zat kapur (calsium) dalam rangkanya 16 kali
lebih cepat apabila zooxanthellae terdapat dalam jaringan tubuhnya jika dibandingkan dengan keadaan di mana apabila tumbuhtumbuhan ini tidak ada. Keuntungan ini hanya diperoleh oleh
karang pada waktu terdapat sinar matahari, yaitu ketika zooxanthellae dapat melangsungkan proses fotosintesa. Acropora dapat
mengendapkan zat kapur di dalam rangkanya l0 sarnpai 13 kali
lebih cepat di tempat yang terung daripada di tempat yang gelap.
Beberapa karang lunak (soft coral) sama sekaii tergantung pada
zooxanthellae dan tidak mempunyai pilihan lain, bahwa makanannya pun tergantung dari algae ini. Meskipun demikian kebanyakan
karang adalah carnivora. Mereka menangkap zooplankton dengan
mempergunakan tentakel yang mempunyai tangan-tangan dengan
dilengkapi oleh sel-sel penyengat yang dikenal sebagai nem,atocyt.
Terumbu karang selalu hidup bersama-sama dengan hewan
lain. Rangka karang itu sendiri memberikan suatu tempat perlindungan bagi bermacam-macam spesies hewan termasuk jenis
penggali lubang dari golongan moluska, cacing polychaete dan
kepiting. Terurnbu karang juga merupakan ternpat hidup yang
sangat baik bagi ikan hias. Jika diperhatikan kelompok tumbuhtumbuhan hijau tampak seolah-olah tidak kelihatan terdapat
pada terumbu, tetapi sebuah gambaran lain akan tampak jika
sebidang kecil karang diisolasikan dari hewan-hewan lain. Kemudian karang ini ditretakkan di dalarn sebuah sangkar yang terbuat dari kawat. Karang ini akan cepat sekali ditutupi oleh lapisan
tebal algae hijau. Algae-algae ini biasanya akan dimakan secara
cepat sekali oleh golongan karang yang bersifat herbivora,sehingga
dalam keadaan yang demikian tumbuh-tumbuhan ini tidak mempunyai kesempatan untuk tumbuh, sehingga seolah-olah mereka
tidak pernah ada di terurnbu karang.
Ikan yang hidup di sekitar terumbu karang merupakan jenis
ikan ya-ng rnempunyai arti ekonomi penting. Sebagai contoh,
42 ltrls lkan karang yang tertangkap dari 287 jenis ikan yang

Biologi Oaeanogrcfi:

Benthot

143

tercatat hidup di daerah terumbu di Muangthai, merupakan jenis


ikan yang dapat dimakan (food fiish). Karang itu sendiri juga
merupakan suatu sumber batu kapur yang d.apat dipakai sebagai
bahan untuk membangun jembatan-jembatan, tembok, dan
fondasi jalan raya. Hal ini mengakibatkan hancurnya daerah terumbu di beberapa daerah. Akibatnya perbatasan pantai tidak
lagi terlindung oleh aksi gelombang, yang akhirnya dapat menimbulkan erosi di daerah pantai. Gambar 12.12, merrr erlihatkan
kepada kita, bagaimana caranya salah satu bagian paniai yang tidak terlindung di Pulau Bali, terkikis oleh aksi gelombang akibat
hancurnya daerah terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai