BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada
jaringan di payudara, berasal dari komponen-komponen(epitel saluran maupun
lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak,
pembuluh darah, dan persyarafan payudara.Kanker payudara (Ca mammae)
adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.
Penyakit ini oleh Word Health Organitation (WHO) dimasukan kedalam
International Classification Of Diseases(ICD) dengan kode nomor 174
(Servasius, 2014; Rasjidi, 2010).
Penyebab atau etiologi dari kanker payudara ini tidak dapat diketahui dengan
pasti, namun ada beberapa faktor resiko yang diduga dapat terkena penyakit
kanker payudara itu sendiri. Penyebab itu diantara pengaruh hormon, gaya
hidup (life style) yaitu suka makan makanan yang instan seperti mie instan,
makanan yang memakai bahan pengawet, makanan siap saji dan sebagainya,
perokok (pasif dan aktif), serta faktor genetik atau keturunan (Servasius,2014).
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar
kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar,
kanker lambung dan kanker hati, sementara data dari pemeriksaan patologi di
Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah kanker leher
Rahim, kanker payudara, kanker getah bening, kulit dan kanker nasofaring.
Kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita.Kanker payudara merupakan
penyebab kematian karena kanker tertinggi pada wanita yaitu sekitar
pasien yang menderita kanker payudara. Dari 8 orang tersebut yang menjalani
operasi sebanyak 4 orang dan 4 orang lagi menjalani pemeriksaan biopsi.
Berdasarkan data tersebut maka dari itu, kami tertarik untuk
mengangkat masalah kanker payudara pada kasus seminar ini supaya bisa
memberikan asuhan keperawatan yang mendalam terhadap klien dengan
kanker payudara.
B Tujuan
1 Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada Ny.N dengan kanker
2
kanker payudara.
Bagi Institusi STIKes Mercubaktijaya Padang
kanker payudara.
Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis sendiri dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Dasar
1 Pengertian
Kanker mamae adalah suatu penyakit yaitu pertumbuhan sel akibat
adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada
jaringan payudara (Karsono,2012).
Tumor mamae merupakan keganasan yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara.Ca mamae merupakan
tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh
didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat
2
e
f
g
h
i
j
Klasifikasi
Ca mamae dapat diklasifikasikan berdasarkan stadiumnya, yaitu:
a Stadium 0
Sel-sel kanker berada pada tempatnya didalam payudara yang normal
b Stadium 1
Kanker dengan garis tengahnya kurang dari 2 cm dan belum menyebar
c
keluar payudara
Stadium 2a
Kanker dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar
Stadium 3b
Korpus (badan)
Yaitu bagian yang membesar.Korpus dari alveolus adalah sel Aciner,
jaringan
lemak,
sel
plasma,sel
otot
polos
dan
pembuluh
terdapat
duktus
laktiferus
yang
merupakan
tempat
bening, serat serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga
bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan
menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan serat serat otot yang
longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut. Payudara
terdiri dari 15 25 lobus. Masing masing lobulus terdiri dari 20 40
lobulus. Selanjutnya masing masing lobulus terdiri dari 10 100
alveoli dan masing masing dihubungkan dengan saluran air susu
( sistem duktus ) sehingga merupakan suatu pohon. Puting susu dapat
pula menjadi tegak bukan sebagai hasil dari beberapa bentuk
perangsangan seksual yang alami dan puting susu seorang wanita
mungkin tidak menjadi tegak ketika ia terangsang secara seksual. Pada
daerah areola terdapat beberapa minyak yang dihasilkan oleh kelenjar
Montgomery.Kelenjar ini dapat berbentuk gelombang-gelombang naik
dan sensitif terhadap siklus menstruasi seorang wanita. Kelenjar ini
bekerja untuk melindungi dan meminyaki puting susu selama
menyusui. Beberapa puting susu menonjol ke dalam atau rata dengan
permukaanpayudara. Keadaaan tersebut kemudian ditunjukkan sebagai
puting susu terbalik dan tidak satu pun dari keadaan tersebut yang
memperlihatkan kemampuan seorang wanita untuk menyusui, yang
berdampak negative.Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang
normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted).
10
Payudara
mengalami
tiga
perubahan
yang
dipengaruhi
pubertas,
masa
fertilitas,
sampai
ke
klimakterium
dan
perubahan
sesuai
dengan
daur
timbul
benjolan
yang
nyeri
dan
tidak
11
dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel
alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting
susu.
5
(Samsuhidajat, 2012)
Patofisiologi
Kanker payudara ini adalah kanker yang bersifat ganas karena ia
mempunyai kemampuan untuk bermetastase atau menyebar. Kanker
payudara berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel
atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma insitu dan menginvasi
stroma. Karsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel
tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kirakira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari
karsinoma
mammae
telah
bermetastasis.Karsinoma
mammae
fungsi
jaringan
normal
dengan
meninfiltrasi
dan
12
Komplikasi
Menurut Samsuhidajat (2012), komplikasi dari tumor mamae
antara lain:
a Gangguan neurovaskuler
b Metastasis : otak, paru, hati, tulang tengkorak, tulang panjang
c Fibrosis payudara
d Kematian
8 Pemeriksaan Penunjang
a Pemeriksaan Diagnostik
1 Biopsy payudara
13
ultrasonografi.
CT Scan & MRI
Dilakukan scanning untuk mengevaluasi kelainan payudara sekarang
sudah
mulai
diselidiki.Teknik
ini
mengambil
peran
dalam
pada
payudara.
Kelebihan
mammografi
adalah
haid.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium meliputi: morfologi sel darah, LED, Test fal
marker (CEA) dalam serum/plasma, pemeriksaan sitologis.
(Samsuhidajat, 2012)
Penatalaksanaan
Menurut Smeltzer & Bare (2014) penatalaksanaa kanker payudara
adalah:
a Pengobatan lokal kanker payudara
Tujuan utama terapi local adalah untuk menyingkirkan adanya kanker
lokal.
Mastektomi
Pengangkatan keseluruh tubuh payudara dan beberapa nodus limfe
Terapi radiasi
b
14
B Askep Teoritis
1 Pengkajian
a Identitas klien
Meliputi nama, no MR, umur, pekerjaan, agama, status perkawinan,
alamat, penanggung jawab, alamat, tanggal masuk rs, yang mengirim,
cara masuk rs, riwayat alergi (obat, makanan dll) dan alat bantu yang
dipakai.
b Riwayat kesehatan
1 Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya genetik, pernah terjadi trauma, pernah mengalami atau
menderita optical hyperplasia, biasanya terjadi juga pada wanita
yang tidak menyusui dan riwayat melahirkan anak pertama diatas
35 tahun serta life style atau makan makanan yang memakai
15
(Ramli.M, 2013)
Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya kemungkinan ada keluarga yang menderita kanker
terutama ibu, anak perempuan serta saudara perempuan. Resikonya
meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker pada usia kurang
16
) Berhenti...............(tgl) (
) Pipa (
_______/minggu_______/bulan
Obat lain : ( ) Tidak (
Penggunaan_____________
Alergi (obat-obatan, makanan, plester, zat warna): biasanya tidak ada
Obat-obatan warung/tanpa resep dokter :biasanya tidak ada
d Pola Nutrisi/Metabolisme
1) Pola Makan
Di rumah
Frekuensi
: biasanya klien makan 3 x/hari dan habis 1 porsi
makan
Makan Pagi : biasanya klien makan nasi goreng atau lontong
Makan Siang : biasanya klien makan nasi, lauk pauk, sayuran dan
buah-buahan
Makan Malam :biasanya klien makan nasi, lauk pauk, sayuran dan
buah-buahan
Pantangan/Alergi :biasanya tidak ada
Makanan yang disukai: tergantung dengan selera klien
Di rumah sakit
Diet/Suplemen Khusus
: biasanya klien mendapatkan diit
khusus dari rumah sakit
Instruksi Diet Sebelumnya : ( ) Ya ( ) Tidak
Nafsu Makan: (
) Normal (
) Meningkat ( ) Menurun ()
Penurunan Sensasi Kecap(
) Mual (
) Muntah, ..........cc (
Stomatitis
NG tube : ( ) Tidak ( ) Ya
Kesulitan Menelan (Disfagia): ( ) Tidak (
Cair
)Makanan Padat (
17
) Tak ada (
) Ya,
(__Parsial
______Lengkap)
RiwayatMasalah Kulit/Penyembuhan _____ Tak ada__biasanya
ada__Penyembuhan
AbNormal_____
Ruam____Kering
____Keringat berlebihan
2) Pola Minum
Di rumah
Di rumah
sakit
Frekuensi
:biasanya 8 x/hari
Jenis
:biasanyaair putih
Jumlah
Pantangan
Minuman
disukai
Frekuensi
Jumlah
:biasanya 5 x/hari
Pola Eliminasi
1) BAB
Di rumah
Frekuensi
Di rumah sakit
:biasanya klien BAB Frekuensi
1-2 x/hari
: biasanya keras
Warna
: ( ) kuning ( ) ada
darah(
)
lainnya, .............
:biasanya
kuningan
kekuning- Warna
) diare (
) inkontinensia
18
Kolostomi : (
) tidak (
) ya,.........Jenis, ..........karakter
2) BAK
Di
rumah
Di rumah
sakit
Jumlah
Jumlah
Warna
Kateter : (
f
kuning-
) tidak ( ) ya
kurang rapi
3) Alat bantu : biasanya memakai alat bantu misal kursi roda
4) Rekreasi dan aktivitas sehari-hari dan keluhan
Biasanya klien hanya beraktifitas didalam ruangan
5) Olah raga : biasanya tidak ada klien melakukan olah raga
6) Kekuatan otot:biasanya lemah
g Pola Istirahat Tidur
Di rumah : Biasanya klien tidur 8-10 jam/hari, tidur siang 1-2 jam/hari
dan tidur malam 7-8 jam/hari
Di rumah sakit: Biasanya klien mengatakan suka tidur karena badan
lemah dan lebih sering tidur, siang 1 jam/hari sering
dan malam 7 jam/hari dan jika badanya panas baru
agak sulit untuk tidur
h Pola Kognitif Persepsi
Biasanya klien dalam kondisi sadar, tidak mengalami gangguan bicara.
Biasanya tingkat ansietas klien berat karena penyakit yang di alaminya
i
19
Pola Seksualitas/Reproduksi
Biasanya mengalami masalah dalam siklus menstruasi, terkadang klien
sering terlambat dan tidak beraturan dalam menstruasi. Biasanya klien
sudah menapause.
k Pola Persepsi Diri/ Konsep Diri
1) Body image/gambaran diri
Biasanya klien merasa malu dengan kondisi yang dialaminya
karena payudara sudah mengalami pembengkakan.
2) Role/peran
Biasanya klien mengalami perubahan peran dan tidak bisa
beraktifitas seperti biasa.
3) Identity/identitas diri
Biasanya klien hanya bisa bergantung kepada keluarganya.
4) Self esteem/harga diri
Biasanya klien merasa rendah diri dengan kondisi yang
dialaminya, klien merasa takut berkomunikasi dengan orang lain
dan merasa malu.
5) Self ideal/ideal diri
Biasanya klien mudah putus asadengan penyakit yang dialamiya.
20
Tinggi badan
Berat badan :
LILA
:
Kepala
Rambut : biasanya rambut hitam dan kulit kepala tampak bersih
Mata
: biasanya mata simetris kiri dan kanan.Konjungtiva
anemis, sclera tidak ikterik dan palpebrl tidak oedema.
Hidung
: biasanya hidung kurang bersih, tampak secret, adanya
pernafasan cuping hidung yang disebabkan klien sesak
nafas terutama pada pasien yang kankernyasudah
4
5
bermetastase ke paru-paru.
Bibir : biasanya mukosa bibir tampak kering dan pucat
Leher
Trakea : biasanyan teraba, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
JVP : biasanya 5-2 cmH2O
Thorak
Inspeksi
: biasanya simetris kiri dan kanan
Palpasi
: biasanya fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi
: biasanya pekak
Auskultasi
: biasanya vesikuler
Jantung
Inspeksi
: biasanya IC tidak tampak
Auskultasi
: biasanya jantung cepat/lambat
Palpasi
: biasanya IC teraba
Perkusi
: biasanya batas jantung jelas
Abdomen
Inspeksi
: biasanya perut tidak ada nodul
21
Auskultasi
: biasanya hipoperistaltik usus
Palpasi
: biasanya ada atau terdapat nyeri tekan abdomen
Perkusi
: biasanya tympani
8 Ekstremitas
Kekuatan otot : biasanya lemah
Inspeksi
: biasanya normal
Palpasi
: biasanya normal
9 Integumen
Inspeksi
: biasanya tidak ada udema, tugor kulit dingin
Palpasi
: biasanya tidak ada benjolan/bekas luka
10 Neurologi
Status mental : biasanya kompos mentis
Status cranial : biasanya tidak ada kelainan
Status fisiologis : Biasanya positif
Status patologis : Biasanya negatif
11 Mamae
Pre Op
Inspeksi
: biasanya asimetris kiri dan kanan, terlihat adanya
benjolan, papila mamae mengeluarkan cairan,
aerola mamae hiperpigmentasi
Palpasi
: biasanya ada pembengkakan mamae, menetap/larilari
Post Op
Inspeksi
: biasanya tampak adanya bekas lukaoperasi,
payudara simetris kiri dan kanan
Palpasi
: biasanya sudah tidak ada lagi pembengkakan
12 Urogenital
Inspeksi
: biasanya normal
Palpasi
: biasanya normal
13 Anus
Inspeksi
: biasanya normal
Palpasi
: biasanya normal
o Pemeriksaan penunjang
a CT Scan & MRI
b Biopsy payudara
c Ultrasonografi
d Mammografi
p Pengobatan
a Antibiotic
b Analgetik
Diagnosa Keperawatan
a Diagnosa pre op
1 Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis
2 Ansietas berhubungan dengan akan dilakukan operasi
b Diagnosa post op
1 Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik (proses pembedahan)
2 Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan insisi
22
3
4
Rencana Keperawatan
Diagnosa Pre Op
No
1
Diagnosa
NOC
NIC
Nyeri bd agen Pain control
Manajemen nyeri
cedera biologis
Pain level
Aktivitas keperawatan
Comfort level
1 Kaji
nyeri
secara
Indikator
komprehensif
(lokasi,
1 Mampu mengontrol nyeri
durasi, frekuensi, skala dan
yaitu tahu penyebab nyeri,
karakteristik)
2
Observasi
reaksi
non
mampu
menggunakan
verbal melalui raut wajah
teknik non farmakologis
3
Kontrol
lingkungan
2 Melaporkan bahwa nyeri
penyebab nyeri
berkurang
dengan
4 Bantu pasien & keluarga
manajemen nyeri
untuk
mencari
dan
3 Mampu mengenali nyeri
menemukan dukungan
yaitu
skala,
intensitas,
5
Ajarkan
teknik
non
frekuensi dan tanda nyeri
farmakologis (tarik nafas
4 Menyatakan rasa nyaman
dalam)
setelah nyeri berkurang
6 Pantau ttv
5 Ttv dalam rentang normal
Analgetik
Administration
TD : 110-150/60-90 mmHg
o
o
1
Catat
riwayat alergi
S : 36,5 C - 37,5 C
2 Kolaborasi dengan dokter
N: 70-80 x/mnt
RR: 16-20 x/mnt
dalam pemberian analgetik
3 Tentukan pilihan analgetik
berdasarkan beratnya nyeri
4 Pantau respon klien dalam
terhadap analgetik
5 Evaluasi
efektifitas
analgetik.
Anxiety reduction
23
Kontol kecemasan
Aktivitas keperawatan
Indikator
1 Gunakan pendekatan yang
1 Klien
mampu
menenangkan
2
Jelaskan semua prosedur
mengidentifikasi
dan
dan apa yang akan
mengunkapkan gejala cemas
Ansietas
bd 2 Mengidentifikasi
dan
dirasakan selama prosedur
akan dilakukan
3
Dengar dengan penuh
mengungkapkan
teknik
tindakan operasi
harapan
untuk kontrol cemas
3 Postur
tubuh,
ekspresi 4 Bantu klien mengenal
situasi yang menimbulkan
wajah, bahasa tubuh dan
kecemasan
tingkat aktifitas menunjukan
5
Libatkan keluarga untuk
cemas berkurang
mendampingi klien
7 Berikan informasi tentang
penyakit, pengobatan dan
prognosis
8 Pantau TTV
24
Diagnosa Post Op
No
Diagnosa
NOC
NIC
25
Nyeri bd agen
cidera
fisik
(proses
pembedahan)
Pain control
Pain management
Pain level
Aktivitas keperawatan
Comfort level
1 Kaji
nyeri
secara
Indikator
komprehensif
(lokasi,
1 Mampu mengontrol nyeri
durasi, frekuensi, skala dan
2 Melaporkan bahwa nyeri
karakteristik)
berkurang
dengan
2 Observasi
reaksi
non
menggunakan
verbal ketidaknyamanan
3
Kontrol lingkungan yang
manajemen nyeri
3 Mampu mengenali nyeri
mempengaruhi nyeri
4 Ajarkan
teknik
seperti skala, intensitas,
nonfarmakologis
seperti
frekuensi dan tanda nyeri
4 Menyatakan rasa nyaman
tarik nafas dalam, kompres
setelah nyeri berkurang
air hangat, distraksi dan
5 Ttv dalam rentang normal
relaksasi
TD : 110-150/60-90
5 Bantu klien dan keluarga
mmHg
untuk
menemukan
S :36,5oC - 37,5 oC
dukungaan
N :70-80 x/mnt
6 Pantau TTV
RR :16-20 x/mnt
Analgetik Administration
1 Catat riwayat alergi
2 Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian analgetik
3 Tentukan pilihan analgetik
berdasarkan beratnya nyeri
4 Pantau respon klien dalam
terhadap analgetik
5 Evaluasi
efektifitas
analgetik.
26
bd tindakan insisi
Manajemen infeksi
Aktivitas keperawatan
Kontrol infeksi
1 Pertahankan
teknik
Indikator
antiseptic
1 Tidak terjadi infeksi
2 Pantau tanda-tanda vital
2 Meningkatkan
(TD,N,S,RR)
penyembuhan
luka
Resiko infeksi bd
3
Lakukan pencucian tangan
dengan benar
tindakan insisi
yang baik dan perawatan
3 Bebas dari tanda-tanda
luka yang aseptik
infeksi
4 Observasi keadaan luka
dan insisi.
5 Berkolaborasi
dengan
pemberian
antibiotik
sesuai indikasi
Implementasi
Implementasi adalah tahap pelaksanaan terhadap rencana tindakan
keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat bersama klien.
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah validasi,
disamping itu juga dibutuhkan keterampilan interpersonal, intelektual,
teknikal yang tepat dan memperhatikan keamanan fisik dan psikologis
(Nursalam, 2011)
Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap terakhir dari proses
keperawatan. Tujuan dari evaluasi adalah untuk menentukan efektifitas
27