Pemeriksaan Fisik Air
Pemeriksaan Fisik Air
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua makhluk hidup di dunia ini, termasuk manusia membutuhkan air
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tanpa air kita tidak akan bisa
bertahan hidup. Karena kita tahu bahwa komposisi tubuh manusia terdiri dari atas
75 persen air dan 25 persen bahan padat. Jika tubuh kita kekurangan air, kita akan
rentan terserang penyakit dan mengalami dehidrasi.
Akibatnya tubuh menjadi lemas dan dan konsentrasi terganggu. Tidak hanya
itu, dalam kehidupan sehari-hari pun kita membutuhkan banyak air, seperti untuk
memasak, mencuci, mandi dan keperluan-keperluan lainnya. Oleh karena itu, kita
tidak boleh menyepelekan keberadaan air dalam kehidupan kita.
Sesungguhnya bila kita telaah, alam begitu banyak mengandung air dan Tuhan
memang mencipatakan air untuk dimanfaatkan oleh manusia sebaik mungkin.
Namun yang patut dipertanyakan, kenapa kita kadang masih kekurangan air?,
khususnya air bersih. Apalagi di kota-kota besar seperti jakarta, air merupakan
barang yang begitu berharga atau bahkan bisa dianggap hampir langka.
Terbukti ketika PAM mati semua bingung mencari air. Untuk mendapatkan air
bersih kita harus berkorban mengeluarkan uang banyak. Dan ini terjadi tak lepas
dari kurangnya perhatian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian
alam dan menjaga air tetap bersih. Kita bisa lihat sungai-sungai saat ini telah
banyak tercemar oleh limbah industri, kotoran manusia dan sampah-sampah yang
dibuang sembarangan.
Maka dari itu, diharapkan kesadaran kita, bagaimana menjaga lingkungan kita
agar tetap bersih serta menggunakan air sesuai dengan fungsinya, tidak
menghambur-hamburkannya dengan sesuka hatinya. Sehingga ketersediaan air
tetap bisa kita nikmati sepanjang jaman, termasuk generasi kita yang akan datang.
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kualitas fisik air sumur yang dijadikan sampel
pemeriksaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Karakteristik Air
Air adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui. Jumlahnya sangat
melimpah di muka bumi ini tetapi sangat disayangkan kualitasnya mengalami
penurunan dikarenakan aktivitas manusia yang berdampak pada pencemaran
lingkungan hidup. Dengan adanya penurunan kualitas air ini, saat ini sangat sulit
menemukan air bersih untuk dikonsumsi manusia maupun untuk industri. Air
berasal dari dua sumber yaitu air permukaan (surface water) dan air tanah (ground
water).
Air permukaan adalah air yang berada di danau, waduk, rawa, sungai dan
badan air lain yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah sedangkan air tanah
adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat berupa air
sumur dalam maupun air sumur dangkal.
Air sumur dalam ialah air yang telah merembes melalui lapisan-lapisan
mineral masuk ke tanah, dimana selama perembesan bahan-bahan organiknya
tertahan, sehingga air sumur dalam dapat diminum karena bebas dari bakteri
sebaliknya air sumur dangkal tidak dapat langsung diminum.
1) Air
Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air
kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat pencemaran.
Berbagai jenis pencemar air berasal dari :
Sumber domestik (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan,
dan sebagainya.
Sumber non-domestik (pabrik, industri, pertanian, peternakan,
perikanan, serta sumber-sumber lainnya.
2) Semua bahan pencemar diatas secara langsung ataupun tidak langsung akan
mempengaruhi kualitas air. Berbagai usaha telah banyak dilakukan agar
kehadiran pencemaran terhadap air dapat dihindari atau setidaknya
diminimalkan. Masalah pencemaran serta efisiensi penggunaan sumber air
merupakan masalah pokok.
Suhu
Suhu yang juga disebut temperatur menunjukkan derajat panas benda.Secara
mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap
atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya
energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Empat
derajat suhu atau satuan suhu yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur,
5) Bau
Bau adalah sebuah sifat yang menempel pasa sebuah benda yang diakibatkan
adanya zat organik ataupun anorganik yang tercampur di dalam air, umumnya
dengan konsentrasi yang sangat rendah, yang manusia terima dengan indera
penciuman.
Pengukuran bau bersifat subjektif dengan respon organoleptik. Bau dapat
berupa bau enak maupun tak enak. Istilah wewangian atau aroma digunakan
terutama pada industri makanan dan kosmetik untuk menggambarkan bau
enak, dan kadang digunakan untuk merujuk pada parfum.
6) Warna
Warna adalah sensasi yang diciptakan system visual kita karena adanya
eksitasi radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai cahaya. Atau untuk
lebih detailnya, warna adalah hasil persepsi dari cahaya di daerah spectrum
electromagnetic yang dapat dilihat, yang mempunyai panjang gelombang dari
400nm sampai 700nm, yang datang ke retina manusia. Retina mempunyai 3
sel reseptor warna Retina mempunyai 3 sel reseptor warna yang disebut
dengan cone atau kerucut karena bentuknya yang menyerupai kerucut, yang
masing-masing mempunyai respon terhadap spektrum yang berbeda.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang
gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang
gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa
ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
2.2.
Desikator
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe
gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat
dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat alat gelas. Di bawah
piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari:
1. Silikagel
2. Asam sulfat pekat
3. Fosfor pentaoksida
4. Kalsium oksida dan sebagainya.
5
Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika
telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah
jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven
dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan
pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.
Saat ini ada 2 macam desikator yang sering digunakan : desikator biasa dan
desikator vakum. Desikator vakum adalah desikator yang dapat mempertahankan
kelembapan rendah pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg atau pada tekanan
lain yang ditetapkan dalam monografi. Desikator vakum pada bagian tutupnya
ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa.
2.3.
Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan
diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilserap
sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer singlebeam dan spektrofotometer double-beam. Perbedaan kedua jenis spektrofotometer
tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada single-beam, cahaya hanya
melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari
larutan yang dimasukan. Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer
double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang
diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Prinsipnya adalah dengan adanya
chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati
blanko (disebut juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (disebut
juga sample beam). Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer
double-beam memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai
absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi
blanko. Selain itu, pada single-beam, ditemukan juga beberapa kelemahan seperti
perubahan intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.
2.4.
Turbidimeter
Turbidimeter yaitu sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba.
Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi
jika kondisi-kondisi lainnya konstan.
Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas
berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung
juga pada warna. Untuk partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall sebanding dengan
pangkat tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik terhadap pangkat empat
panjang gelombangnya. Prinsip spektroskopi absorbsi dapat digunakan pada
turbidimeter dan nefelometer. Untuk turhidimeter, absorbsi akibat partikel yang
tersuspensi diukur sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh
suspensilah yang diukur.
Meskipun metode ini tidak tinggi tetapi mempunyai kegunaan praktis,
sedangkan akurasi pengukuran tergantung pada ukuran dan bentuk partikel.
Setiap instrumen spektroskopi absorbsi dapat digunakan untuk turbidimeter,
sedangkan nefelometer kurang sering digunakan pada analisis anorganik. Pada
konsentrasi yang lebih tinggi, absorbsi bervariasi secara Tinier terhadap
konsentrasi, sedangkan pada konsentrasi lebih rendah untuk sistem koloid Te dan
SnCl2, tembaga ferosianida dan sulfida-sulfida logam berat tidak demikian
halnya. Kelarutan zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu gelatin pelindung koloid
biasanya digunakan untuk membentuk suatu dispersi koloid yang seragam dan
stabil.
Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan,
yaitu :
a. Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap
intensitas cahaya yang datang.
b. Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak
tampak di dalam lapisan medium yang keruh.
BAB III
ISI
3.1.
Waktu dan Tempat
3.1.1. Pengambilan Sampel Air Sumur
Hari, tanggal : Selasa, 24 Agustus 2015
Jam
: 11.30 WIb
3.1.2. Pemeriksaan Suhu, pH, Bau, Rasa dan Kekeruhan Air Sumur
Hari, tanggal : Selasa, 24 Agustus 2015
Jam
3.2.
Alat dan Bahan
3.2.1. Pengambilan Sampel Air Sumur
3.2.1.1. Alat
No.
1.
2.
3.
4.
Alat
Botol
Tali
Pemberat
Tutup botol
Jumlah
2 buah
2 buah (2 meter)
2 buah
2 buah
9
3.2.1.2.
Bahan
No
Bahan
.
1.
Alat
Thermometer
Erlenmeyer 250ml
Jumlah
1 buah
1 buah
b. Bahan
No.
1.
Bahan
Sampel air sumur
3.2.2.2. Pemeriksaan pH
a. Alat
No.
1.
2.
Alat
pH meter
Indikator pH
Jumlah
1 buah
1 buah
b. Bahan
No.
1.
3.2.2.3.
Bahan
Sampel air sumur
10
a. Alat
No.
1.
2.
Alat
Cawan penguap
Penangas air
Jumlah
1 buah
1 buah
b. Bahan
No.
1.
Bahan
Sampel air sumur
Alat
Turbidimeter
Tissue
Pipet tetes
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
b. Bahan
No.
1.
Bahan
Sampel air sumur
Alat
Kertas filter
Erlenmeyer 250ml
Corong
Oven
Desicator
Pinset
Cawan penguap
Neraca analitik
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
b. Bahan
11
No.
1.
Bahan
Sampel air sumur
Alat
Spektrofotometer
Tissue
Pipet tetes
Cuvet
Buret
Gelas kimia 50ml
Labu ukur 50ml
Labu ukur 100ml
Jumlah
1 buah
1 buah
2 buah
6 buah
1 buah
2 buah
5 buah
1 buah
b. Bahan
No.
1.
2.
3.
3.3.
3.3.1.
a.
b.
c.
Bahan
Sampel air sumur
Aquadesh
Larutan induk
Cara Kerja
Cara Kerja Pengambilan Sampel Air Sumur
Siapkan botol berwarna bersih yang telah diikatkan dengan tali.
Ikatkan alat pemberat pada sisi luar botol.
Masukkan botol sampel ke dalam sumur hingga mencapai dasar. Pastikan air
12
13
d. Putar tombol off 20200 kea rah angka 20, dan alat siap untuk
dioperasikan.
e. Ambil tabung kalibrasi 0 (nol) masukkan ke dalam lobang deteksi, lalu
tutup.
f. Putar tombol zero control sampai angka pada monitor menunjukkan
angka 0 (nol).
g. Setelah pas di angka 0 (nol), keluarkan tabung kalibrasi 0 (nol), lalu
masukkan tabung kalibrasi 10.
h. Putar tombol zero control sampai angka pada monitor menunjukkan
angka 10/ sampai habis.
i. Setelah pas angka 10, keluarkan tabung kalibrasi.
j. Bersihkan tabung sampel dengan tissue, lalu masukkan ke lobang
turbidimeter. (Apabila angka pada monitor menunjukkan angka 1, putar
tombol off20200 ke angka 200)
k. Catat angka yang tertera pada monitor tanpa memutar tombol apapun.
l. Setelah selesai, keluarkan tabung sampel dari lobang turbidimeter dan
matikan alat dengan memutar tombol off20200 ke arah 200.
Turbidimeter Digital
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Masukkan sampel ke dalam tabung sampel sebelumnya dilap terlebih
dahulu dengan tissue.
c. Samakan dengan tabung kalibrasi 0.02NTU; 20NTU; 100NTU; 800NTU.
d. Tekan tombol ON.
e. Apabila tabung kalibrasi sudah dapat, masukkan tabung kalibrasi tersebut
kelobang turbidimeter.
f. Tunggu alat saat READ, setelah berhenti tekan tombol call (cari angka
yang mendekati) muncul STAND BY
g. Keluarkan tabung kalibrasi.
h. Ambil tabung sampel, lap dengan tissue, lalu masukkan ke dalam lobang
alat turbidimeter.
i. Tekan tombol READ Catat hasil yang telah diperoleh.
3.3.2.6. Cara Kerja Pemeriksaan Zat Padat
a. Lipat kertas saring menjadi 4 bagian.
b. Letakkan kertas saring tersebut ke dalam cawan penguap.
c. Panaskan kertas saring pada oven dengan suhu 1050C selama 30 menit.
d. Dinginkan kertas saring dengan desikator selama 5 menit.
e. Ambil kertas dengan pinset, dan timbang dengan timbangan analitik.
14
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
( 1,19831.16 ) x 1000
20
0,0383 x 1000
20
38,3
20
= 1,9 gr/ L
V1 =
50 x 5
500
V1 = 0.5 ml
-
16
aquadest
hingga
100ml
dan
ukur
lagi
dengan
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Pengamatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemeriksaan
PH
Suhu
Sampel
7
Air : 23C
Baku Mutu
6,5 8,5
Suhu udara 3C
MS / TMS
MS
MS
Bau
Rasa
Kekeruhan
Warna
Zat padat
Udara : 27C
Berbau besi
Pahit dan sedikit asin
6,83 NTU
150 TCU
1900 mg/ L
Tidak berbau
Tidak berasa
5 NTU
50 TCU
1500 mg/ L
TMS
TMS
TMS
TMS
TMS
Keterangan :
MS
: Memenuhi Standar
4.2.
Pembahasan
Pengambilan contoh air adalah kegiatan sampel air di badan air atau sumber
air yang digunanakan masyarakat untuk mengetahui kualitas air tersebut. Sampel
air yang diambil harus mewakili keadaan air yang sebenarnya sehingga dapat
dilakukan pemeriksaan dan diketahui kualitas air yang sebenar-benarnya.
Pengambilan contoh air hatus dilakukan dengan teliti dan dapat dipertanggung
jawabkan. Beberapa parameter mudah sekali berubah dengan cepat walaupun
sudah dilakukan pengawetan maka harus dilakukan pemeriksaan langsung
dilapangan dengan melakukan pengukuran suhu, pH, DO, bau dan rasa.
Untuk pengambilan contoh pada air sumur gali atau sungai dapat digunakan
botol timba dengan pemberat. Pastikan pada pengambilan sampel air harus
dilakukan dengan benar dan teliti agar tidak terjadi aerasi atau masuknya
gelembung udara.
18
Berdasarkan standar baku mutu untuk air bersih menurut permenkes Nomor
416/ MENKES/ Per/ 1990 didapatkan hasil pengukuran fisik air sampel yang
mana pHnya netral yaitu tidak asam dan juga tidak basa yang berarti sesuai
dengan standar baku mutu air bersih yaitu 6,5- 8,5.
Untuk bau, air berbau dan rasanya asin yang berarti air tidak sesuai dengan
standar baku mutu untuk air bersih. Untuk kekeruhan berada di atas standar baku
mutu air bersih yang berarti air tersebut tidak memenuhi persyaratan secara fisik.
Untuk pemeriksaan kadar zat padat yang terkandung setiap liter tidak sesuai
dengan standar baku mutu kualitas air bersih. Kemudian untuk pemeriksaan
warna juga tidak memenuhi standar yang telah di tetapkan oleh permenkes. Oleh
karena itu air sampel tidak bisa dikatakan sebagai air bersih dan berbahaya untuk
dikonsumsi.
19
BAB V
KESIMPULAN
5.1.
Kesimpulan
Air merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul H 2O. air merupakan
sesuatu yang sangat penting bagi manusia, rendahnya kualitas air dapat
menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan manusia, oleh karena itu sering
dilakukan pengambilan sampel huna pemeriksaan kualitas air.
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, dapat kita ketahui bahwa suhu air
sampel tersebut adalah 27,450C. Sampel berbau dan berasa, namun memiliki
tingkat kekeruhan di bawah baku mutu. Sampel air sumur ini memiliki tingkat
kekeruhan di atas 5 NTU, yaitu 9,85 NTU. Zat padat yang terkandung dalam 1
liter air yaitu 1900 mg. Serta memiliki tingkat warna diatas 50 TCU, yaitu 150
TCU.
Berdasarkan standar baku mutu untuk air bersih menurut permenkes No
416/menkes/per/1990 dan permenkes No 492/ Menkes / Per/ IV/ 2010 tentang
persyaratan air minum, maka didapatkan hasil pengukuran fisik air sampel tidak
layak dikatakan air bersih dan tidak layak untuk dikonsumsi.
5.2.
Saran
5.2.1
Kita
sebagai
mahasiswa
kesehatan
lingkungan
diharapkan
Kita
sebagai
mahasiswa
Kesehatan
Lingkungan
harus
bisa
air bersih yang baik untuk di konsumsi dan sesuai dengan standar kesehatan
20