Anda di halaman 1dari 1

Kasus DBD Kembali Telan Korban

on: Kamis, 11 Februari 2016, 09:12In: Sulselbar

BARRU,BKM Kasus Demam Derdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban. Kali ini
menimpa Andi Diah (19) meninggal dunia Rabu (10/2) pagi disalah satu Rumah Sakit Di
Kota Parepare diduga akibat virus (DBD). Warga Desa Ajakkang Kecamatan Soppeng Riaja
ini sempat dirawat dua hari di RS Parepare hingga nyawanya tidak bisa lagi tertolong.
Bahkan sebelum dirujuk ke RS Parepare, korban sempat dibawah ke salah satu Puskesmas.
Akan tetapi kondisi trombositnya terus mengalami penurunan, sehingga pihak orang tua
membawah anaknya ke Parepare.
Sebelumnya Andi Suci ibu kandung Andi Diah, sempat bolak balik ke Barru untuk mengurus
surat BPJS milik anaknya. Tapi ternyata ada masalah administrasi pertanggungan korban
yang
tidak lagi diakomodir pihak bendahara sekolah tempat mengajarnya.
Andi Suci menuturkan ketika itu kalau kondisi Andi Diah terus mengalami penurunan.
Trombositnya turun hingga angka 70 an dan keadaan dialami korban hingga dinyatakan
meninggal dunia. Mayat korban kini sudah dibawah ke rumah keluarganya di Kelurahan
Mallawa Kecamatan Mallusetasi untuk dimakamkan.
Informasi yang dihimpun BKM dalam periode awal 2016 ini. Andi Diah merupakan korban
ke 4 yang
meninggal dunia akibat virus nyamuk aedes egypti. Sebelumnya ada tiga korban meninggal
dunia akibat virus serupa di Kecamatan Tanete Rilau.
Sekretaris Dinas Kesehatan Barru H Udin saat dihubungi Rabu kemarin mengaku belum
menerima
laporan tentang meniggalnya Andi Diah akibat DBD. H Udin kemudian meminta
menghubungi Kepala Puskesmas Mallusetasi dan Soppeng Riaja. Kedua Kepala Puskesmas
ini saling lempar tanggungjawab.
Kapus Mallusetasi, Jufri menyatakan yang bersangkutan warga Soppeng Riaja sehingga yang
rujuk ke Pare-pare adalah pihak Puskesmas Soppeng Riaja.
Hanya saja mayatnya dibawa ke Kelurahan Mallawa dirumah kerabatnya. Sedangkan
Kepala
Puskesmas Soppeng Riaja Andi Baharuddin menyatakan justru korban dibawah ke salah satu
RS Parepare setelah dirujuk pihak Puskesmas Mallusetasi. Jadi tidak benar informasi Kepala
Puskesmas Mallusetasi, karena justru pihaknya yang minta ke keluarga korban untuk dirujuk
ke Pare-pare, aku Andi Baharuddin (udi/C)

Anda mungkin juga menyukai