Anda di halaman 1dari 26

AMDAL merupakan singkatan dari Analisis mengenai dampak lingkungan. Jadi, dampakdampak atau akibat disekitar lingkungan.

Seperti :

Penataan lingkup kota yang tidak teratur dampaknya menjadi banjir karena ketidak teraturan
dalam penataan yang kurang maksimal (kurang rapi).

Lahan yang seharusnya untuk saluran kali dipakai untuk rumah-rumah sehingga dampak
lingkungan menjadi banjir.

AMDAL adalah kajian dampak besar dan sangatlah penting dalam lingkungan hidup, dibuat
dalam tahap perencanaan dan digunakan dalam proses keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam
proses AMDAL antara lain yakni :
Ekologi

Fisik Kimia

Sosial Budaya

Sosial Ekonomi
Agar pelaksanaan AMDAL sesuai tujuan dan sasaran maka, harus dengan pengkaitan
perizinan terhadap pemerintah, dan harus mempertimbangkan keputusan AMDAL demi
mendapatkan suatu perizina (usaha/kegiatan)
Manfaat AMDAL antara lain :

Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah

Untuk Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan


hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan


lingkungan hidup

Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan

UKL (Upaya Kelola Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan)


Upaya Kelola Lingkungan merupakan usaha/ upaya yang dilakukan dalam pengelolaan di
lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan kegiatan tidak wajib melakukan AMDAL
(keputusan menteri negara lingkungan). Upaya pemantauan Lingkungan merupakan usaha/
upaya yang dilakukan dalam Pemantauan di lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan
kegiatan tidak wajib melakukan AMDAL (keputusan menteri negara lingkungan)

Menurut saya penjabaran dari UKL (Upaya Kelola Lingkungan) adalah pengelolaan caracara/ usaha-usaha untuk memaksimalkan di sekitar lingkungan seperti penanaman pohon di
tengah kota untuk meminimalisir terjadinya banjir.
Penjabaran dari UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) merupakan pemantauan dari sekitar
lingkungan sehingga terjadi hasil seperti halnya meng-analisa masalah-masalah yang terjadi
disekitar lingkungan dan dicarilah solusi yang pantas untuk membenahi masalah tersebut
Kaitan dengan AMDAL dan UKL & UPL adalah :
Rencana kegiatan yang sudah ditetapkan wajib menyusun AMDAL tidak lagi diwajibkan
menyusun UKL (Upaya Kelola Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan).UKLUPL dikenakan bagi kegiatan yang telah diketahui teknologi dalam pengelolaan limbahnya.

Sekian pembahasan saya dari tulisan AMDAL, UKL, dan UPL. apabila ada kesalahan tolong
dibenarkan. Semoga bermanfaat.. Terima Kasih :)
Diposkan oleh Anisah Izzah di 01.57 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Sabtu, 20 Oktober 2012
ARSITEKTUR SADAR LINGKUNGAN

EKOLOGI
Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi :
segala
jenis mahluk hidup (tumbuhan, binatang , manusia) dan lingkungannya ( cahaya,
suhu,
curah hujan, kelembapan, topografi, dsb.)
Istilah Ekologi secara luas berati kehidupan manusia dengan lingkungannya
baik dengan
makhluk hidup maupun benda mati, yang menghormati dan memasuki diri sendiri
di
dalam daur ulang alam. Secara tersebut memungkinkan kehidupan masyarakat
yang sehat
di dalam lingkungannya.
Ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara sesama mahluk
hidup serta
antara mahluk hidup dengan lingkungannya, aliran energinya dan interaksinya
dengan
sekitar.
ARSITEKTUR SADAR LINGKUNGAN
Salah satu kehidupan dasar manusia adalah papan (rumah) disamping
sandang dan
pangan. Pemuasan kebutuhan dasar di bidang arsitektur sebaiknta dilaksanakan
dengan
pembangunan yang sehat dan ekologis, menurut Rudolf Doernach merupakan
bangunan
hidup dan bukan dengan pembangunan teknis saja yang menantang kehidupan
yang
menurut Rudolf Doernach adalah bangunan mati.
Atas dasar pengetahuan dasar dasar ekologi, maka perhatian pada arsitektur
sebagai

ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang memperhitungkan juga


keselarasan dengan alam.
Arsitekttur yang sadar lingkungan adalah bidang keilmuan yang mempengaruhi
usaha
terhadap kelanjutan, keselarasan ekologi, dan kegiatan manusia yaitu yang
menyangkut
masalah :
-pemeliharaan dan perawatan biosfer
-mendaur ulang sumber bahan baku alam
-pentrasformasikan energi secukupnya secara ekonomis
Saat ini hampir semua gedung modern merupaka sistem tertutup yang
menggunakan
bahan sintetis yang canggih seperti kaca atau aluminium (yang bersifat padat, tidak
berpori yang menghambat sirkulasi) sehingga menggunakan penghawaan teknis
(AC),
menggunakan bahan pelapis dinding dan langit langit yang tipis dengan
permukaan
licin dan keras sehingga tidak dapat meredam suara dan panas. Menyadari hal
tersebut,
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Perencanaan arsitektur
Penentuan struktur dan kontruksi
Pemilihan material
Pengetahuan ekologi

ARSITEKTUR YANG SADAR LINGKUNGAN

1. Holistik

Konsep ekologi arsitektur yang holistik


Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung juga bagian-bagian dari
arsitektur biologis (arsitektur kemnusiaan yang memperhatikan kesehatan),
arsitektur
alternatif, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), arsitektur
bionik
(teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia), serta biologi
pembangunan. Maka istilah eko-arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas
dan
mengandung semua bidang.
Eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur
karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku.
Namun,
eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.
Eko-

arsitektur mengandung juga dimensi yang lain seperti waktu, lingkungan alam,
sosio
cultural, ruang, serta teknik bangunan. Hal ini menunjukkan bahwa eko-arsitektur
bersifat
lebih kompleks, padat, vital dibandingkan dengan arsitektur pada umumnya.
2. Hemat Energi.
Manusia hidup bagi banyak kegiatan ia pasti memerlukan energi, untuk
menyediakan
makanan, untuk membakar batu bara dan untuk memproduksi peralatan dalam
bentuk
apapun dan pasti akan selalu membebani lingkungan alam. Api yang dapat
memberikan kehangatan dan menerangi kegelapan tetapi yang juga mengandung
kekuatan merusak yang menakutkan, dapat melambangkan energi dan bahan
bakarnya. Bahan bakar dapat digolongkan menjadi 2 kategori yaitu yang dapat
diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Walaupun kita telah mengetahui
perbedaan diantara keduanya, manusia tetap cenderung memanfaatkan energi
yang
tidak dapat diperbaharui (batu bara, minyak, dan gas bumi) karena dianggap
penggunaannya lebih mudah. Penggunaan energi untuk seluruh dunia diperkirakan
3x1014 MW per tahun, yang berarti bahwa bahaya bagi manusia bukan hanya
terletak
pada kekurangan energi tetapi juga pada kebanyakan energi yang dibakar dan
mengakibatkan kelebihan karbondioksida di atsmosfer yang mempercepat efek
rumah
kaca dan pemanasan global.
3. Material Ramah Lingkungan.
Adapun prinsip-prinsip ekologis dalam penggunaan bahan bangunan :

- Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin.


-Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil
pula limbah yang dihasilkan.
- Bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan.
- Bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapat
dikembalikan kedalam rantai bahan (didaur ulang).
- Menggunakan bahan bangunan harus menghindari penggunaan bahan yang
berbahaya (logam berat, chlor).
- Bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama.
- Bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.
4. Peka Terhadap Iklim
Pengaruh iklim pada bangunan. Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka
dengan
jarak yang cukup diantara bangunan tersebut agar gerak udara terjamin. Orientasi
bangunan ditepatkan diantara lintasan matahari dan angin sebagai kompromi
antara
letak gedung berarah dari timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus terhadap
arah
angin. Gedung
penerapan
ventilasi silang.

sebaiknya

berbentuk

persegi

panjang

yang

menguntungkan

Sumber :
https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:tgxd9GFlbhUJ:images.archimades.multiply.multiplycontent.c
om/attachment/0/Rr05ugoKCsQAAESdit41/Arsitektur%2520Sadar
%2520Lingkungan.pdf%3Fnmid
%3D53271415+&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESilt5Phq6DBNRlLuhTd
CQ6CxeuOK7NR7erSKSqRO-4EQWlJLbApR4QdL7vwEiPwICTikJl5FaBwKVDOQGuGTN2bORdq74IwXaEgZmzI
cgoh6l2OcSh2CVzcMPSbaX7Mwc9o9Nz&sig=AHIEtbSJcINdGaeSAZ0va3farImWll9EQ
Diposkan oleh Anisah Izzah di 22.02 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
EKOLOGI ARSITEKTUR
Definisi Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari
kata Yunani oikos ("habitat") danlogos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
Istilah
ekologi
pertama
kali
dikemukakan
oleh Ernst
Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem
dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang
saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada
tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak
hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi
mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai
makanan manusia dan tingkat tropik.

Ekologi dan Arsitektur


Arsitektur ekologis merupakan pembangunan berwawasan lingkungan, dimana
memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Info lingkungan
Kualitas arsitektur biasanya sulit diukur, garis batas antara arsitektur yang bermutu dan yang
tidak bermutu. Kualitas arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk bangunan dan
konstruksinya, tetapi mengabaikan yang dirasakan sipengguna dan kualitas hidupnya. Apakah
pengguna suatu bangunan merasa tertarik.
Pola Perencanaan Eko-Arsitektur selalu memnfaatkan alam sebagai berikut :

Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas,
angin dan hujan.

Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat
pembangunan harus seminal mungkin.

Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian


Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan

Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya
serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di
dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa
menghemat banyak energi.

Apabila Ekologi tidak diterapkan dalam dunia Arsitektur


Salah satu aspek penting dalam disain arsitektur yang semakin hari semakin dirasakan
penting adalah penataan energi dalam bangunan. Krisis sumber energi tak terbaharui
mendorong arsitek untuk semakin peduli akan energi dengan cara beralih ke sumber energi
terbaharui dalam merancang bangunan yang hemat energi. Konsep penekanan desain ekologi
arsitektur didasari dengan maraknya issue global warming. Diharapkan dengan konsep
perancangan yang berdasar pada keseimbangan alam ini, dapat mengurangi pemanasan global
sehingga suhu bumi tetap terjaga. Kebanyakan arsitek hanya mementingkan desain pada
bangunan itu sendiri dan tidak melihat disekeliling dampak pada lingkungan tersebut. Apabila
tidak diterapkan ekologi dalam arsitektur maka akan terjadi :

1. - Apabila bangunan terbuat dari kaca akan terjadi pemanasan global dan seharusnya di
di perbanyak vegetasi pada bangunan dan lingkungan tersebut
2. - Apabila bangunan tersebut termasuk penghambat arah lajur perairan maka akan
menghambat air-air bekas hujan sehingga mengakibatkan banjir.

Terimakasih sudah membaca ^^ apabila ada kekurangan dan kesalahan tolong di kritik dan di
beri saran. Selebihnya terimakasih :)
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_ekologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_ekologi
http://eprints.undip.ac.id/32380/
Diposkan oleh Anisah Izzah di 21.21 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Rabu, 10 Oktober 2012
PENGERTIAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari
level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk
kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Bagi sebagian besar orang, waktu mereka dihabiskan untuk terlibat dalam organisasi baik
formal maupun informal. Sejak kita memasuki masa sekolah hingga hidup bermasyarakat,
tentunya banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, seperti kelompok paduan suara,
tim olahraga, kelosmpok musik atau drama, organisasi keagamaan di lingkungan tempat
tinggal, atau juga bisnis.
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan
pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang
mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat
terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya kelompok

arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan pribadi dan
kelompok dalam suatu organisasi.
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan
pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang
mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat
terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya kelompok
arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan pribadi dan
kelompok dalam suatu organisasi.
PENGARUH ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN
Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau
ahli lingkungan binaan.
Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang
bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi
konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek
bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah
tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan,
lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional.
Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur,
ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana.
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master
pembangun), arkhi (ketua) +tekton (pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas
(pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai
dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan
sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor.
Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan
perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Namun dalam penerapan pekerjaan arsitektur jarang yang memperhatikan dampak lingkungan
binaan sekitar
Pengaruh posotif pekerjaan arsitek terhadap lingkungan
1. Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa
bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia
tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh
manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkugannya sehingga
memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis
dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak dampak negatif yang
ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green
design.
2. Memberikan dampak pada estetika bangunan
3. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.

4. Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan
didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa
dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam
pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang
tercipta.
Contoh :
Taman ismail marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
banyaknya lingkungan hijau di site bangunan tersebut dan pembuatan taman pada atap
sehingga membuat dampak positif untuk mengurangi dampak global warming.

Sebagai taman hijau kota.


Pembuatan the "Artificial Sungai" dibuat sepanjang sisi barat laut situs untuk membantu
mengumpulkan air hujan untuk didaur ulang dan mengganti pagar sebagai batas ramah antara
taman dan sekitarnya.

Pengaruh buruk dari pekerjaan arsitek yang tidak memperdulikan lingkunagan


Ambrolnya sisi utara jalan raya RE Martadinata sepanjang 103 meter.

ambrolnya jalan RE martadinata tersebut merupakan contoh dari ketidak pedulian arsitek
terhadap lingkungan sekitarnya, daerah yang seharusnya menjadi tempat hijau (tempat
penanaman pohon bakau) dijadikan jalan raya. yang mengjutkan lagi seharusnya di pinggirpinggir jalanan ditanami pohin bakau agar tidak terjadi abrasi terhadap tanah tapi ini tidak ada,
bagai mana tidak ambrol apabila begitu?

Banjirnya Kota Jakarta


Banjirnya kota jakarta merupakan akibat dari sitem pembangunan-pembangunan di jakarta
yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan yang
seharunya merupakan daerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan pemakaian plester
penuh pada stiap permukaan tanah di kota jakarta sehingga tidak adanya tempat lagi untuk
resapan air.
seharusnya untuk jalan pejalan kaki tidak perlu menggunakan plester melainkan menggunakan
bata konblok agar air dapat meresap ke tanah.
negatif:

Positif:

sebagai makhluk sosial tentu kita tidak dapat hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain
baik dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup maupun berinteraksi dalam suatu kelompok
organisasi.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur

http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
http://hartoyoswnd.blogspot.com/2010/11/pengaruharsitekturterhadaplingkungan.html

Diposkan oleh Anisah Izzah di 23.58 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 05 Oktober 2012


GREEN ARSITEKTUR
LATAR BELAKANG

Zaman yang sudah modern seperti saat ini, banyak sekali fasilitas yang sudah memadai. Dengan
adanya kebutuhan yang serba instant, membuat orang semakin malas untuk melakukan sesuatu secara
konvensional.
Kebutuhan papan yang sekarang menjadi kebutuhan capital bagi setiap orang membuat bidang properti
menjadi meningkat. Hal ini dapat mempengaruhi percepatan arus urbanisasi dan dampak social yang
terjadi. Mereka yang belum memiliki tempat tinggal secara permanen, telah membentuk lingkungan yang
kumuh. Selain itu, pemanfaataan sumber daya alam yang sudah tidak diperhitungkan lagi seberapa
besar dampak yang akan terjadi, menambah kerusakan pada alam ini.

Banyak sekali dampak yang terjadi dari pemanfaatan alam yang tidak dimanfaatkan secara sebaikbaiknya. Akhir-akhir ini telah kita rasakan dampak yang terjadi akibat pengaruh dari kerusakan alam ini.
Sekarang, ruang hijau menjadi semakin berkurang, dan resapan air juga semakin berkurang sehingga
menyebabkan terjadinya banjir.
Dengan danya Konsep Bangunan Go Green Masa Depan ini , saya rasa dapat menyelamatkan dunia kita
ini
Green Architecture atau sering disebut sebagai Arsitektur Hijau adalaharsitektur yang minim
mengonsumsi sumber daya alam, ternasuk energi, air, dan material, serta minim menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan. (Arsitektur Hijau, Tri Harso Karyono, 2010)

Green arsitektur
Arsitektur hijau merupakan langkah untuk mempertahankan eksistensinya di muka bumi dengan
cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan di mana mereka tinggal. Istilah keberlanjutan
menjadi sangat populer ketika mantan Perdana Menteri Norwegia GH Bruntland memformulasikan
pengertian Pembangunan Berkelanjutan (sustaineble development) tahun 1987 sebagai pembangunan
yang dapat memenuhi kebutuhan manusia masa kini tanpa mengorbankan potensi generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Keberlanjutan terkait dengan aspek lingkungan alami dan buatan, penggunaan energi, ekonomi, sosial,
budaya, dan kelembagaan. Penerapanarsitektur hijau akan memberi peluang besar terhadap kehidupan
manusia secara berkelanjutan. Aplikasui arsitektur hijau akan menciptakan suatu
bentuk arsitektur yang berkelanjutan. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar-gambar bangunan
yang menggunakan konsep Green Architecture.

Prinsip-prinsip Green Architecture

Penjabaran prinsi-prinsip green architecture beserta langkah-langkah mendesain green building menurut: Brenda
dan Robert Vale, 1991, Green Architecture Design fo Sustainable Future:

1. Conserving Energy (Hemat Energi)

Sungguh sangat ideal apabila menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan sedikit mungkin
menggunakan sumber energi yang langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkannya kembali.
Solusi yang dapat mengatasinya adalah desain bangunan harus mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasi
dengan lingkungan bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya dengan memanfaatkan potensi
matahari sebagai sumber energi. Cara mendesain bangunan agar hemat energi, antara lain:

1.

Banguanan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan menghemat energi
listrik.

2.

Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai sumber listrik
dengan menggunakan alat Photovoltaicyang diletakkan di atas atap. Sedangkan atap dibuat miring dari
atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur dengan arah peredaran matahari untuk
mendapatkan sinar matahari yang maksimal.

3.

Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu juga menggunakan alat
kontrol penguranganintensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya sebanyak
yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu.

4.

Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas cahaya dan
energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.

5.

Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan untuk
meningkatkan intensitas cahaya.

6.

Bangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni dan cahaya
matahari yang masuk melalui lubang ventilasi.

7.

Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan lift.

2. Working with Climate (Memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami)

Melalui pendekatan green architecture bangunan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan dengan
memanfaatkan kondisi alam, iklim dan lingkungannya sekitar ke dalam bentuk serta pengoperasian bangunan,
misalnya dengan cara:

1.

Orientasi bangunan terhadap sinar matahari.

2.

Menggunakan sistem air pump dan cros ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih dan sejuk
ke dalam ruangan.

3.

Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat kolam air di sekitar
bangunan.

4.

Menggunakan jendela dan atap yang sebagian bisa dibuka dan ditutup untuk mendapatkan cahaya dan
penghawaan yang sesuai kebutuhan.

3. Respect for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)

Perencanaan mengacu pada interaksi antara bangunan dan tapaknya. Hal ini dimaksudkan keberadan bangunan
baik dari segi konstruksi, bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan sekitar, dengan cara sebagai
berikut.

1.

Mempertahankan kondisi tapak dengan membuat desain yang mengikuti bentuk tapak yang ada.

2.

Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan mendesain bangunan secara vertikal.

3.

Menggunakan material lokal dan material yang tidak merusak lingkungan.

4. Respect for User (Memperhatikan pengguna bangunan)

Antara pemakai dan green architecture mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kebutuhan akan green
architecture harus memperhatikan kondisi pemakai yang didirikan di dalam perencanaan dan pengoperasiannya.

5. Limitting New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)

Suatu bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material yang ada dengan meminimalkan penggunaan
material baru, dimana pada akhir umur bangunan dapat digunakan kembali unutk membentuk tatanan arsitektur
lainnya.

6. Holistic

Memiliki pengertian mendesain bangunan dengan menerapkan 5 poin di atas menjadi satu dalam proses
perancangan. Prinsip-prinsip green architecturepada dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling berhubungan
satu sama lain. Tentu secar parsial akan lebih mudah menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, sebanyak

mungkin dapat mengaplikasikan green architecture yang ada secara keseluruhan sesuai potensi yang ada di dalam
site.
Ini Beberapa Konsep Bangunan Go Green Masa Depan
The Modern Design of High Rise Building with Garden di Cina

MAD Architects telah merancang model bangunan yang akan berlokasi di Chonquing, Cina. Bangunan tinggi ini
bukan desain bangunan kaku biasa. Ini adalah ide inovatif dalam desain bangunan. Bangunan futuristik dihubungkan
oleh sebuah struktur silinder inti, setiap lantai telah ditempatkan sedikit dari pusat, memberikan tampilan gedung ini
unik.
Konsep dari susunan lantai menciptakan persepsi bahwa setiap lantai mengambang di atas yang lain. Di sini, di
gedung ini, sifat dan kota metropolis perkotaan pencampuran menjadi hutan kota. Taman balkon adalah ide besar
desain bangunan ramah lingkungan.
The Interlace Residential Building di Singapore

The Interlace terdiri dari tiga puluh satu blok apartemen. Setiap blok memiliki enam lantai dan panjangnya identik.
Blok ini ditumpuk dalam susunan heksagonal sekitar delapan halaman terbuka dan permeable skala besar.
Bangunan hunian kontemporer ini terletak di situs delapan hektar di pegunungan hijau Selatan. Area situs 81.000 m2
untuk program ini: 1.040 asrama di 144.000 m2; clubhouse perumahan / fasilitas 1.500 m2; ritel 500m2; tambahan /
core / MEP 24.000 m2; parkir bawah tanah 2.600 ruang. Total area lantai dibangun 170.000 m2. Tinggi blok
perumahan adalah 83m dengan 24 lantai atas dan satu ruang bawah tanah dengan dimensi 16,5 x 70m. OMA
Architects telah merancang bangunan tinggi mengingat fitur kesinambungan melalui analisis mendalam dari
matahari, angin, dan kondisi iklim mikro dan integrasi strategi energi rendah dampak pasif.

Vertical Village -Mix- use Building wiht Solar Panels in Dubai

Vertikal Village adalah bangunan tinggi yang dirancang untuk mengurangi keuntungan dan memaksimalkan produksi
surya surya. Untuk mengurangi penetrasi matahari, di sisi utara dan pada arah timur-barat bangunan ini
menggunakan campuran self-teduh. Agregasi energi matahari dimaksimalkan oleh kolektor surya di sebelah selatan.

Bangunan ini memiliki bentuk sudut futuristik seperti jaring laba-laba. Gedung ini dimaksudkan untuk mendapatkan
Sertifikat Emas LEED.

Eco-Frendly Tower Design in Singapore

Singapura juga akan memiliki bangunan yang indah tinggi dengan perusahaan EDITT Tower (Ecological Design in
the Tropics). Proyek ini akan dibangun dengan dukungan finansial dari National University. Desain menara ini terdiri
dari 26 lantai dengan panel fotovoltaik. Bangunan pencakar langit akan menggunakan vegetasi organik untuk
membungkus bangunan yang juga berfungsi sebagai insulator dinding hidup. Proyek ini diambil oleh TRHamzah &
Yeang dan dirancang untuk mengumpulkan air hujan, baik untuk irigasi tanaman dan kebutuhannya.
The Reflection Building Design Kepley Bay di Singapore

Daniel Libeskind telah merancang menara Refleksi di Keppel Bay, Singapura. Menara yang terletak di pintu masuk
ke pelabuhan Singapura Keppel bersejarah. Rancangan proyek duduk sekitar 84.000 meter persegi tanah dengan
luas garis pantai 750 meter.
Pengembangan tepi laut ini terdiri dari enam menara bertingkat tinggi, beberapa dihubungkan oleh skybridges, dan
luas low-rise villa. Kompleks bangunan ini menampung 1.129 unit rumah. Bangunan ini dirancang dengan
pertimbangan interaksi dengan laut dan panorama indah sekitarnya termasuk mount faber, lapangan golf club
Keppel, Labrador Park, sentosa dan resor terpadu kota mendatang.
The Design of Saudi Arabia Pavilion di Sanghai (World Expo 2010)

Proyek ini merupakan kombinasi dari desainer Cina dan Saudi. Saudi Arabia Pavilion untuk Shanghai World Expo
2010 ini dirancang untuk menjadi duplikasi Arab Saudi. Desain paviliun melakukan "perahu bulan" bentuk yang
dikelilingi oleh padang pasir dan laut. Ada 150 kurma sekarang ditanam di paviliun. Sebuah layar IMAX besar
menjadi daya tarik utama dengan 1600 meter persegi dalam jumlah besar. Layar ini akan menyajikan film pendek.
The Design of Fake Hill Residential Building di China

Pertumbuhan penduduk China yang cepat kebutuhan ketersediaan ekonomis perumahan. Ini di bawah proyek
konstruksi merupakan salah satu solusi inovatif arsitektur. Bukit Fake merupakan bangunan hunian apartemen yang
terletak di situs tepi laut di Beihai, China. Bangunan ini akan menyediakan perumahan, kantor dan fasilitas hotel di
luas bangunan 492.369 meter persegi di kawasan situs 109.203 meter persegi. Bangunan ini unik memiliki
ketinggian berbeda di berbagai puncaknya 106-194 m.
Desain bangunan didasarkan pada dua tipologi untuk pembangunan perumahan, yaitu naik gedung tinggi dan
panjang blok low rise. Sama seperti bentuk bukit, bentuk ini diwakili situs topologi dan juga untuk memaksimalkan
pemandangan. Ini akan membangun landmark telah mengubah obsesi arsitektur tradisional Cina dengan alam
dengan menciptakan sebuah struktur yang menjadi bentuk alami buatan manusia itu sendiri. Design by MAD.

McAllen Building in Massachussets di Amerika Serikat

Kantor Arsitek dA telah dirancang MacAllen Bangunan dalam revitalisasi perkotaan Selatan Boston, Massachusetts,
Amerika Serikat. Bangunan hunian ini terletak di wilayah proyek 32.516 meter persegi. Ini desain bangunan
disesuaikan dengan skala yang berbeda dan konfigurasi perkotaan karena situs peralihan yang menjadi perantara

antara landai off-jalan raya, sebuah kain perumahan tua, dan zona industri. Desain ini juga menanggapi kondisi yang
ada dan iklim. Sebagai hasil dari desain rumah yang berkelanjutan, bangunan MacAllen menerima sertifikasi LEED
Gold.

Vertical Farm for Futuristic London Bridge Proposal by Chetwood

Arsitek Chetwood telah memenangkan kompetisi arsitektur untuk merancang hunian baru London Bridge. Laurie
Chetwood telah merancang pertanian vertikal dan pasar umum pada desain nya versi hunian baru dari London
Bridge. Konsep ini dibuat di Jembatan London sebagai tempat pertemuan pusat dan tempat untuk berkumpul, dan
juga tempat perdagangan. Jembatan yang melintasi Sungai Thames yang berpusat pada 2 elemen utama - sebuah
pertanian vertikal dan pusat komersial untuk pasar makanan segar, kafe, restoran, dan akomodasi perumahan.
Sebuah dermaga dihubungkan dengan jembatan memungkinkan barang yang harus dikirim dan membeli pada
tingkat air dan bahkan lebih menghasilkan yang akan ditanam melalui hidroponik. Dua pasar menghasilkan akan
ditempatkan pada kedua sisi jembatan, satu pasar grosir dan pasar yang lain organik publik.
Energi terbarukan juga akan diberikan dalam desain jembatan baru. Sebuah ide cemerlang efisiensi penggunaan air
dan pemanas efisien dan teknologi pendinginan telah diluncurkan oleh pemenang. Pertanian vertikal akan melayani
menara pendingin, menggambar udara dingin di tingkat jembatan dan, sementara udara panas terdorong keluar
melalui bagian atas. Ventilasi alami ini juga kekuatan turbin axiswind vertikal ditempatkan di puncak menara.
Pemanasan surya untuk air panas terjadi dalam gulungan konveksi, sementara EFTE atas inti dari pertanian
menyediakan kulit PV ringan surya untuk pembangkit listrik. Setiap kelebihan panas tidak diperlukan untuk pertanian
akan diberikan kepada pengecer. Koleksi Air hujan akan pergi untuk mendukung toilet dan pertanian hidroponik, dan
abu-abu-air akan diperlakukan dan didaur ulang.

Sumber :

http://kolom-inspirasi.blogspot.com/2011/11/konsep-arsitektur-go-green-yangramah.html#ixzz28Qm6KumJ
http://ndyteen.blogspot.com/2012/07/green-architecture-arsitektur-hijau.html http://kolom-

inspirasi.blogspot.com/2011/11/konsep-arsitektur-go-green-yang-ramah.html

Anda mungkin juga menyukai