Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Dosen Pengampu : Dr. Endar Pituringsih, SE, M.Si. Ak, CA
Oleh
Kelompok 1 :
ABDUL MUFAKHIR
ASIH TRISNAWATI
BQ. VERA FEBRINA ANGRI
EVY KURNIATI
RAMLI AHMAD
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.
Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini, adalah :
Untuk mengetahuiteori dan pengertian akuntansi sektor publik.
Untuk memahami perlunya akuntansi dalam sektor publik.
Mengetahuiaturan dasar dan standar akuntansi keuangan sektor publik.
Mengetahui siklus akuntansi keuangan sektor publik.
Memahami analisis laporan keuangan sektor publik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Teori dan Pengertian Akuntansi Sektor Publik
2.1.1. Teori Akuntansi Sektor Publik
Teori Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik dapat diartikan
sebagai mekanisme teknik dan analisa akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan
dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen
dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun
pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Terdapat kaitan yang erat
antara teori akuntansi dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan
kepada pihak ekstemal.
Menurut Mardiasmo (2009) teori akuntansi memiliki tiga karakteristik dasar
yaitu : (1) kemampuan untuk menerangkan atan menjelaskan fenomena yang ada
(the ability to explain), (2) kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to
control given phenomena), (3) kemampuan untuk memprediksi (the ability to
predict). Sedangkan dasar dari tujuan untuk mempelajari teori akuntansi yaitu:
mempelajari kelemahan dan kekurangan dan praktik akuntansi yang saat ini
dilakukan, memahami praktik akuntansi yang ada saat ini, dan memperbaiki praktik
akuntansi di masa datang.
Akuntansi sektor publik sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu
akuntansi. Oleh karena itu, pengembangan teori akuntansi publik sangat tergantung
pada perkembangan ilmu akuntansi.Pengembangan akuntansi sektor publik
dilakukan untuk memperbaiki praktik yang saat ini dilakukan. Hal ini terkait dengan
upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik, yaitu laporan
keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat
diandalakan (reliable).Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang
relevan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala (constraints) atau hambatan
yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan tersebut adalah: objektivitas,
konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis dalam penyajian laporan, dan
materialitas.
1. Objektifitas
Obyektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan
yang relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan
kinerja yang telah dicapai oleh manajemen selama periode waktu tertentu kepada
pihak eksternal yang menjadi stakeholder organisasi.
Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya
benturan kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Manajemen
memiliki dorongan untuk memilih dan menerapkan teknik akuntansi yang bisa
menginformasikan laporan keuangan secara lebih baik sebagai ukuran kinerja
organisasi. Oleh karena itu, teknik akuntansi yang digunakan manajemen harus
memiliki derajat objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang menjadi
stakeholder.
2. Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama
untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode
waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan metode
akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi memiliki
orientasi jangka panjang (going concern) sedangkan laporan keuangan hanya
melaporkan kinerja selama satu periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi
keterputusan proses evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka
organisasi perlu konsisten dalam menerapkan metode akuntansinya.
3. Daya banding
Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait
dengan objektifitas karena semakin objektif suatu laporan keuangan maka akan
semakin tinggi daya bandingannya karena dengan dasar yang sama akan dapat
dihasilkan laporan yang berbeda.
4. Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik serta untuk menghindari
tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu
penyajian laporan terkait dengan lama waktu yang dibutuhkan oleh organisasi
4
lembaga lembaga pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja
pemerintah), peusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan , organisasi
politik dan organisasi massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), Universitas dan
organisasi nirlaba lainnya
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan
oleh sektor swasta, misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan
publik, seperti layanan komunikasi , penarikan pajak , pendidikan transportasi
publik, dan sebagainya. Akan tetapi untuk tugas tertentu keberadaaan sektor publik
tidak dapat tergantikantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi
pemerintahan . sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal
berbeda dengan akuntansi sektor swasta. Saat ini akuntansi sektor publik di
Indonesia memiliki perkembangann yang cukup berarti, salah satunya di tandai
dengan lahirnya peraturan perudang undangan yang mengatur tentang penerapan
akuntansi sektor publik khusus di pemerintahan. Perkembangan akuntansi sektor
publik meliputi bidang konsentrasi :
1. Akuntansi keuangan (financial accounting)
2. Akuntansi manajemen (management accounting)
3. Pemeriksaan (auditing)
Perkembangan
akuntansi
keuangan
sektor
publik
khususnya
pada
of
interest) :
kesalahan
akuntansi
muncul
ketika
mempengaruhi secara negatif pihak ketiga. Sebagai contoh, jika utang tidak
dicatat dengan baik, jumlah yang dibayarkan kepada kreditor akan berbeda
dengan jumlah yang seharusnya di terima sebagaimana tercatat dalam akun
piutang yang di akui kreditor.
4. Menghitung pengaruh masing - masing operasi Terdapat beberapa kesamaan
akuntansi keuangan baik pada sektor publik maupun sektor swasta. Sebagai
contoh , pada kedua sektor tersebut di rekomendasikan untuk menggunakan
sistem pembukuan berpasangan dalam mencatat akun akun transaksi . kedua
sektor sama
pedoman pencatatan agar terdapat perlakuan yang sama terhadap suatu transaksi.
Siklus akuntansi pada kedua sektor tidak jauh berbeda.
Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan dihasilkannya
laporan eksternal dan penghitungan biaya pelayanan. Oleh karena itu , akuntansi
keuangan sektor publik pada dasarnya berbicara masalah tujuan laporan keuangan
sektor publik , jenis laporan keuangan sektor publik, sistem akuntansi, standar
keuangan akuntansi sektor publik, dan akuntansi biaya sektor publik. Akuntansi
biaya sektor publik sendiri bukan murni bagian dari akuntansi keuangan sektor
publik. Akuntansi biaya sektor publik merupakan hybrid dari akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen sektor publik.
7
2.3.
10
10
11
yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi, yang salah satu bentuknya
adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses
11
12
pembukuan
dicatat
dalam
buku
jurnal. Transaksi-transaksi
yang sama yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus.
2. Peringkasan/pengikhtisaran
12
13
mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu entitas dalam
aktivitasnya untuk mencapai tujuan.
Adapunkomponen komponen dalam laporan keuangan sektor publikterdiri
dari:
13
14
dan
politik
serta
sebagai
bukti
pertanggungjawaban
rinci
tujuan
akuntansi
dan
laporan
keuangan
organisasi
pemerintah adalah :
14
15
membutuhkan
penilaiannya
(process
accountability)
sehingga
program
tersebut
dapatmemberikan hasil atau dampak seoptimal mungkin, sesuai dengan sasaran atau
tujuan yang ditetapkan (outcome accountability).
Menurut LAN RI dan BPKP (2001: 29) menjelaskan akuntabilitas keuangan
merupakan pertanggung jawaban mengenai integritas keuangan, pengangkatan dan
ketaatan terhadap peraturan perundangan. Sasaran pertanggung jawaban ini adalah
laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku yang
mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi
pemerintah.
Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai:
Integritas Keuangan
Pengungkapan
15
16
dan
pengeluaran
uang
oleh
instansi
pemerintah.
Dengan
tercermin
didalam
laporan
keuangan
yang
merupakan
media
17
paham dan tidak salah tafsir terhadap laporan keuangan tersebut. Pengungkapan
lengkap merupakan bagian dari prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan,
dimana laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan
dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau catatan atas laporan
keuangan.
3. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan
Akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah harus menunjukkan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan, antara lain:
Undang-undang APBN
18
antar
kelompok
pemakai
laporan
keuangan
tersebut
dan
menjelaskan
dasarnya
masyarakat
(publik)
memiliki
hak
dasar
terhadap
pemerintah, yaitu :
a. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu suatu kebijakan dan keputusan
tertentu.
b. Hak untuk diberi informasi (right to be informed), yang meliputi hak untuk
diberi penjelasansecara terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang
menjadi perdebatan publik.
c. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listen to)
18
19
sebagai
bukti
pertanggungjawaban
dan
pengelolaan
19
20
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Teori akuntansi sektor publik dapat diartikan sebagai mekanisme teknik dan
analisa akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembagalembaga tinggi Negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah,
BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun proyek kerjasama sektor publik
dan swasta. Akuntansi sektor publik merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan
yang diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki
manfaat. Perkembangan akuntansi sektor publik meliputi bidang konsentrasi :
akuntansi keuangan (financial accounting), akuntansi manajemen (management
accounting) dan pemeriksaan (auditing). Perkembangan akuntansi keuangan sektor
publik khususnya pada pemerintahan ditandai dengan adanya standar akuntansi
pemerintahan (SAP).Sistem akuntansi pemerintah daerah secara garis besar terdiri
atas 4 (empat) prosedur akuntansi yaitu : prosedur akuntansi penerimaan kas,
pengeluaran kas, selain kas dan asset. Sedangkan siklus akuntansi dimulai dari
pencatatan dan penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian /pelaporan.
Adapunkomponen dalam laporan keuangan sektor publikterdiri dari: laporan
realisasi anggaran (LRA), laporan perubahan saldo anggaran lebih (Laporan
Perubahan SAL), neraca, laporan operasional (LO), laporan arus kas (LAK), laporan
perubahan ekuitas (LPE) dan catatan atas laporan keuangan (CaLK)
Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah
untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan
ekonomi,sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban (accontability)
dan pengelolaan (stewardship)serta sebagai sumber informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.Akuntabilitas keuangan
merupakan pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran pertanggungjawaban ini
adalah laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh
instansi pemerintah.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
21