Anda di halaman 1dari 4

Minggu, 2008 April 20

konsep dan model keperawatan virgina handerson


MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
VIRGINIA HANDERSON
Disajikan dalam rangka kuliah konsep dasar keperawatan
1. PENGERTIAN
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model
konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat
yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau
penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat
dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu
perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan yang harus dimiliki.
2. MANUSIA / KLIEN
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa
jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia
adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin
dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care).(pengantar
profesi & praktek keperawatan professional, Kusnanto)
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada
keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya : (konsep dasar keperawatan, Azis
alimul H)
Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan
perkembangandalam rentang kehidupan.
Dalam melaksankan aktifitas sehari hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh,
lingkungan dan kesehatan.
Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan
aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
3. PERAWAT
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa
tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat
menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan
keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim
kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien
dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia
lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
v Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
v Berusaha mengerti maksud klien
v Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
v Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.

Berusaha mengenal dan menghargai klien.


4. KEPERAWATAN
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan
sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan
penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan
bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini
dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin. (fundamental of nursing, perry & potter).
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan,
pakaian, kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu
sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari
bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun
kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau
memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya.
Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain adalah
sangat terbatas sekali.
5. TUJUAN KEPERAWATAN
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah
Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu
klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien
merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan
spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan
dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh
kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya
kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam
memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan,
melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
6. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson
adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan
dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan 14 komponen
tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu
kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya
dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien
melakukan hal-hal berikut ini:
Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih
tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai
alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan
mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang
normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan

tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien.


Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak
waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan
bersandar.
Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan
bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.
Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian
yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya
keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau
pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi
aktifitasnya.
Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa
walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa
menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin
banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan
pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam
memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu
menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan
meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh
terhadap upaya penyembuhan.
Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien
sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus
bekerja.
Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman
dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan
meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan

CONTOH APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK


KEPERAWATAN.
Pola nafas tidak efektif
Tinggikan kepala tempat tidur.
Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk
isthirahat tangan.
Gangguan pola tidur.
Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.
Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi mis : bantal, guling.
Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas
susu hangat.
Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti
aktifitas beberapa jam sebelum tidur.
Instruksikan pasien untuk relaksasi.

DAFTAR PUSTAKA
Zaidin Ali,2002, Dasar-Dasar Keperawatan Professional Cetakan I, Widya Medika,
Jakarta
A. Aziz Alimul Hidayat, 2007, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2, Salemba
Medika, Jakarta
Poter PA & Perry AG, 1991, Fundamental of Nursing ; Concept, Process and Practice terj
3th Edition, ST Louis CV Mosby Company
Meidiana Dwidiyanti, 1998, Aplikasi Model Konseptual Keperawatan Cetakan I, Akper
Depkes Semarang, Semarang
Nasrul Effendy, 1998, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2, EGC,
Jakarta
Kusnanto, 2004, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional, EGC, Jakarta
Marilyn E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler, 1999, Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, EGC, Jakarta
Abu Muhlis. Blogspot.com, Jurnal Pemebelajaran Teori Model Keperawatan Jurnal
Keperawatan.
Azrul Harianto.Multiply.Com, Konsep Keperawatan Dalam Praktek Keperawatan Jurnal
Keperawatan
Diposting oleh MAS OI......!!!!!!! di 11:10

Anda mungkin juga menyukai