Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Ditemukan flora normal vaginal adalah Lactobacillus sp, bakteri yang
mampu menghasilkan asam laktat dari glikogen dan mengubah pH pada sekret
vagina. Kombinasi jumlah Lactobacillus spdan pH yang rendah pada vagina
merupakan mekanisme protektif pada vagina wanita yang sehat. Banyak patogen
potensial dapat ditemukan pada wanita yang sehat. Namun, seiring dengan usia
kehamilan yang bertambah, ditemukan bahwa terjadi peningkatan pada jumlah
Lactobacillus sp. 1,2,3,4,5
Vaginosis bakterial (VB) adalah suatu kelainan pada vaginal normal
dengan pengurangan jumlah Lactobacillus sp, peningkatan pH dan peningkatan
jumlah patogen-patogen potensial termasuk Gardenerella vaginalis, Bacteroides
sp,Escherichia
coli,
group
Bstreptococcus,Peptostreptococcus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 EPIDEMIOLOGI
VB adalah salah satu infeksi umum pada wanita usia reproduktif.
Diperkirakan sekitar 16% wanita di Amerika Serikat mendapat VB pada suatu
waktu. Studi epidemiologi juga menunjukkan risiko VB meningkat pada wanita
dari ras Afrika (Simhan et al.2008; Cherpes et al.2008; Klatt et al.2010), AfroAmerika dan Afro-Karibia. Kadar insidens infeksi ini sulit ditentukan karena
banyak kasus asimptomatik yang ditemukan dan kurangnya metode skrining.
Sementara di Asia, wanita di India dan Indonesia prevalensi VB dilaporkan
sebesar 32%. 3,4,5
2.3ETIOPATOGENESIS
Cairan pelumas di vagina disekresi oleh kelenjar Bartholin yang terletak
dekat dari pembukaan vagina dan serviks. Pada waktu pubertas dan menopaus, pH
vagina antara 3.5 dan 4.5. Daerah ini menjadi tempat biakan mikroorganisme dan
Lactobacillus sp adalah spesies dominan. Glikogen adalah analog kanji yang
ditemui pada manusia yang merupakan sumber utama nutrisi bagi flora mikrobial
yang hidup pada lumen vagina. 8
Metabolisme glikogen pada sistem vagina di mediasi oleh hormonestrogen
melalui reseptor estrogen yang terletak di sel epitel lumen vagina. Aktifitas
reseptor estrogen tergantung pada siklus hormon ovari. Peningkatan pada
proliferasi sel epitel dan konsentrasi glikogen pada fase tengah siklusmenstrual
yang berhubungan dengan peningkatan lapisan sel epitel. Kuantiti mukus yang
melapisi epitel vagina meningkat apabila konsentrasi estrogen meningkat. 8
Peningkatan estrogen menyebabkan penurunan viskositas mukus yang
akhirnya menjadikan mukus lebih encer. Apabila siklus menstrual masuk ke fase
folikular, produksi lapisan mukus meningkat sebanyak 30 kali lipat. Selain dari
perubahan pada epitel dan lapisan mukosal, fisiologi mukosa juga tergantung pada
siklus menstrual. Pada waktu menstrual, terdapat peningkatan pH kepada pH 6
pada hari kedua menstrual dan penurunan pH kepada pH 4 pada hari keempat. 8
Perubahan yang dinamik pada kondisi vagina sewaktu siklus menstrual
menyebabkan
perubahan
drastik
pada
ekologi
mikoflora
vagina.Secara
menginvasi
sel
epitel
dan
menyebabkan
respon
2.5 DIAGNOSIS
2.5.1 Anamnesis
Pruritus pada vagina, sekret dari vagina atau kedua-duanya dapat
disebabkan oleh infeksi atau inflamasi pada mukosa vagina (vaginitis), inflamasi
pada vulva (vulvovaginitis). Gejala yang timbul dapat berupa iritasi, sensasi
terbakar, kadang disuria dan dispareunia. Selain keluhan pada penderita yang
ditanyakan, riwayat penyakit sekarang penderita juga digali. Riwayat penyakit
sekarang termasuk perjalanan gejala yang dialami (contohnya gatal, sensasi
terbakar, nyeri dan sekret), durasi dan intensitas gejala. Sekiranya terdapat sekret
vagina, ditanyakan tentang warna dan bau sekret dan jika terjadinya eksaserbasi,
ditanyakan kemungkinan faktor-faktor penyebab remisi (terutama faktor yang
berhubungan menstrual dan senggama). 11
Selain itu, ditanyakan juga penggunaan semprot hiegin atau parfum,
spermisida, krim vagina atau lubrikan, kondom karet, cincin kontrasepsi vagina
dan diafragma. Tambahan, ditanyakan gejala-gejala penyerta yang mengacu
bening.
9) Dibilas secara berhati-hati dengan air mengalir.
10) Digenang kaca objek dengan larutan safranin.
11) Dibiarkan spesimen mengering selama 30 detik.
12) Dibilas secara berhati-hati dengan air mengalir.
13) Dialir air yang berlebihan pada kaca objek dan dibiarkan mengering
dengan posisi tegak.
Gambar 2 : Gambaran sel clue ; bakteri bacilli Gram negatif berpasangan dan
tidak berpasangan pada sel epitel gepeng. (pewarnaan Gram dengan pembesaran
1000x)13
2.5.5 Kriteria Nugent3,4,9,14,15,16,17,18
Pada tahun 1991, Nugent et al. telah membuat satu modifikasi skoring
pewarnaan Gram pada apusan dengan diagnosa VB menggunakan metode
Spiegel. Nilai 0 hingga 10 diberikan dari penilaian jumlah bakteri batang Grampositif yang besar (morfotipe Lactobacilluus sp), jumlah bakteri batang Gramnegatif/Gram-variabel
yang
kecil
(morfotipe
G.vaginalis)
dan
bakteri
11
>30
Lactobacillus sp
Gardenerella dan
4
0
3
1
2
2
1
3
0
4
anerobik GNR
Mobiluncus sp
ini
berdasarkan
penemuan
pada
pewarnaan
Gram
dan
12
Manfaat
Kriteia Amsel
Pewarnaan Gram
Hay Ison
Mudah dilakukan
Ya
Ya
Mikroskop diperlukan
Ya
Ya
Ya
Tidak
2.6 SKRINING
Skrining dianjurkan pada kelompok wanita:7,9
Wanita dengan gejala sekret vagina yang berbau atau gejala genital
lainnya.
Wanita dengan gejala sekret vagina yang banyak pada waktu
pemeriksaan.
Wanita hamil dengan riwayat kelahiran preterm.
Belum ada bukti yang cukup bagi wanita hamil yang asimptomatik.
Ada beberapa bukti mendukung skrining dan pengobatan VB sebelum
terminasi kehamilan bagi mengurangi risiko endometritis dan PID.
2.7 MANAJEMEN
Penderita harus menghidari dari pengunaan pembersih vagina, sabun
mandi pada vagina dan agen antiseptik atau shampo jika berendam. 2,16,17,18
4) Hasil positif dari pemeriksaan mikroskopi tanpa gejala penyerta. Wanitawanita dengan karakteristik ini dapat menunjukkan pembaikan pada sekret
setelah diterapi.
5) Pasangan laki-laki tidak memerlukan terapi.
Rekomendasi regimen pada infeksi B.vaginosis (bukti tingkat Ia, derajat A).16,17,18
Pilihan pertama :
Metronidazol 400-500 mg per oral dua kali sehari selama 5 sampai 7 hari
atau
Metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal atau
Tinidazol 2 gram per oral dosis tunggal
Metronidazol intravagina gel (0.75%) satu kali sehari selama 5 hari atau
Klindamisin intravaginal krim (2%) satu kali sehari selama 7 hari atau
Klindamisin per oral selama 7 hari.
14
oral dan 79% pada pengambilan per intravagina setelah pengambilan selama 4
minggu. Eradikasi sebanyak 71% bagi kedua-dua modalitas. Eradikasi dalam
tempoh waktu 1 bulan setelah penggunaan krim klindamisin vagina sebanyak
66% hingga 83% berbanding 68% hingga 87% dengan penggunaan krim
metronidazol. 16,17,18
Dilakukan perbandingan pada pengambilan per oral metronizadol, 0.75%
krim metronidazol dan krim klindamisin 2%. Didapatkan masing-masing
85%,75% dan 86% persentasi keberhasilan. Pemberian secara intravagina
berbanding oral klindamisin menunjukkan keberhasilan yang sama tetapi
didapatkan kurang efek samping pada modalitas intravagina. Krim klindamisin
dan gel metronidazol mengandung minyak mineral yang mampu melemahkan
kondom. Makanya, penggunaan konsepsi penghalang tidak dianjurkan selama
pengobatan per intravagina. 16,17,18
2.7.1 Alergi
Alergi pada metronidazole jarang ditemukan namun jika terjadi
penggunaan krim klindamisin 2% dapat digunakan. 16,17,18
2.7.2 Kehamilan dan Menyusui
Hasil meta-analisa mendapatkan bahwa tidak ada bukti teratogenik pada
penggunaan metronidazol bagi wanita pada kehamilan trimester satu.16,17,18
15
16
2.7.6 Rekuren VB
Beberapa penelitian telah mengevaluasi wanita yang sering kambuh dan
menganjurkan:2,4,16,17,18
2.8KOMPLIKASI
Kebanyakkan
wanita
dengan
VB
tidak
ada
komplikasi
tetapi
meningkatkan angka risiko dengan masalah medis lainnya. Penderita lebih mudah
mendapat infeksi menular seksual seperti gonorea, klamidia atau herpes pada
penderita dengan VB. Penderita juga rentan mendapat infeksi HIV jika terpapar
dengan virus penyebab. Risiko menularkan virus HIV pada pasangan juga tinggi
pada penderita dengan VB. Risiko infeksi meningkat pada penderita VB setelah
operasi seperti abortus, dilatasi dan kuretase atau histerektomi. Pada wanita hamil
17
sering menyebabkan kelahiran preterm, ketuban pecah dini, infeksi intra amniotik
dan post partum endometritis.2,3,17
BAB 3
KESIMPULAN
18
pewarnaan gram, kromatografi pada sekret vagina atau dengan penemuan klinis
yaitu perubahan pH vagina, bau amis dan penemuan sel clue pada apusan tebal
sekret vagina. Tidak ada perubahan signifikan pada tes-tes diagnostik VB dalam
menentukan kelahiran preterm.
Dua antibiotik yang sering digunakan adalah metronidazol yang diberikan
secara oral atau klindamisin yang dapat diberikan secara oral atau per vaginam.
Klindamisin mempunyai manfaat berbanding metronidazol karena efeknya pada
bakteri anerobik, Mycoplasma hominis dan Urea urealyticum yang sering juga
dikaitkan dengan VB. Penemuan terbaru didapatkan skrining pada wanita hamil
dengan risiko kelahiran preterm berdasarkan riwayat obstetrik atau riwayat
pengobatan VB dapat dilakukan tetapi tidak ada suatu penelitian menganjurkan
skrining rutin pada kelompok wanita hamil.
DAFTAR PUSTAKA
19
20