Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Program Profesi Ners pada Stase
Keperawatan Medikal Bedah
Disusun oleh:
IRMA TRI MULIA
22012160036
Eliminasi
BAK
Setelah masuk RS
Klien makan:
Frekuensi 2-3x sehari
Porsi sedikit, habis
Komposisi sayur dan lauk pauk disertai
buah-buahan dan agar-agar dari RS.
Keluhan : habis.
Klien minum:
Frekuensi sebanyak 1500 liter/hari
Keluhan : Klien sering terbangun. Terkadang klien tidur
setelah diberikan obat jam 20.00 WIB dan
terbangun jam 00.00 WIB kemudian tidur
lagi.
Keluhan: waktu tidur tidak teratur.
Klien BAK dengan:
Karakteristik : kuning jernih
Keluhan : urin 700 cc
Eliminasi
BAB
Personal
hyigiene
Aktivitas
8. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital:
Komposmentis, E4M5V6
HR : 120 kali/menit (70-120 kali/menit)
RR : 40 kali/menit
(18-30 kali/menit)
o
S : 36,8 C
(36,5 oC 37,5 oC)
TD : 130/90 mmHg
Antropometri :
BB : 47 kg
TB: 172 cm
2
BMI : 47/(1,72) = 15,88
Pemeriksaan Fisik :
1) Kepala
Inspeksi : kooperatif, ekspresi wajah tidak cerah, rambut hitam dan rontok,
bibir kering, hidung bersih, lidah putih.
Palpasi : rambut rontok, kulit kering.
2) Mata
Inspeksi : mata dan alis simetris, edema palpebra: exophtalmus (+/+),
pupil bulat isokor, konjungtiva anemis, sclera ikterik (-), ketajaman
penglihatan baik pada (+/+), refleks cahaya (+/+) dan gerakan bola mata
normal pada mata kiri dan kanan.
3) Telinga
Inspeksi : simetris, bersih, serumen -/-, klien bercakap-cakap dengan
normal.
4) Hidung
Inspeksi : udara dari lubang +/+, pernapasan cuping hidung +/+, oedem
mukosa (-), bersih dan lesi (-), terpasang oksigen rebrething mask 9 lpm.
Palpasi : nyeri tekan (-)
5) Leher
Inspeksi : lesi (-), JVP 5+2 cmH2O
Palpasi : pembesaran KGB dan kelenjar tiroid (multiple nodul), warna
kulit sama dengan sekitar, nyeri tekan (-), kaku kuduk (-)
6) Thoraks
Pulmo : Inspeksi : gerak napas simetris, sesak (+)
Palpasi : Fremitus vokal simetris menurun.
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Suara napas vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing-/Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tampak di ICS V sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V sinistra
Perkusi
:
9) Ekstremitas Atas
Inspeksi : akral hangat, sianosis (-), Oedem (-), luka bekas bisul disebalh
kanan, gerakan bebas dan nyeri tekan (-).
Palpasi : kulit kering dan kasar.
10) Ektremitas Bawah
Inspeksi : akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-), luka bekas gatal,
gerakan bebas dan nyeri tekan (-).
Palpasi : kulit kering dan kasar.
9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 29 Desember 2016
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Interpretasi
Hematologi 8 Parameter
*Hemoglobin
6.6
12-16
Tidak normal
*Hematokrit
21
35-47
Tidak normal
*Eritrosit
2.22
3.6-5.8
Tidak normal
*Leukosit
30.800
4.400-11.300
Tidak normal
*Trombosit
101.000
150.000-450.000
Index eritrosit
MCV
95.0
80-100
MCH
29.7
26-34
*MCHC
31.3
32-36
Hitung Jenis Leukosit
*Basofil
0
0.1-1
*Eosinofil
0
1-6
*Batang
0
3-5
*Segmen
9
40-70
*Limfosit
62
30-45
*Monosit
5
2-10
*Blast
24
Kimia Klinik
*Kreatinin
1.70
0.7-1.2
*Ureum
71
15-50
GDS
97
> 140
Asam urat
5.3
3.4-7.0
Kalium
4.3
3.6-5.5
Natrium
137
135-145
*Kalsium
4.67
4.7-5.2
Magnesium
2.05
1.70-2.55
Phospor Anorganik
4.4
2.7-4.5
Pemeriksaan pada tanggal 30 Desember 2016
*Hemoglobin
7.0
12-16
*Hematokrit
23
35-47
*Eritrosit
2.39
3.6-5.8
*Leukosit
32.400
4.400-11.300
*Trombosit
89.000
150.000-450.000
Index eritrosit
MCV
95.4
80-100
MCH
29.3
26-34
*MCHC
30.7
32-36
Hitung Jenis Leukosit
*Basofil
0
0.1-1
*Eosinofil
0
1-6
*Batang
2
3-5
*Segmen
8
40-70
*Limfosit
70
30-45
*Monosit
1
2-10
*Blast
19
Kimia Klinik
*Kreatinin
1.76
0.7-1.2
*Albumin
31
35-52
*Protein total
5.5
6.6-8.7
*ureum
68
15-50
Tidak normal
Normal
Normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak normal
Normal
Normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Normal
Normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
7.245
4.44
124
18.5
37.5
8.3
98
7.34-7.44
35-45
69-116
22-26
22-29
(-2) (+3)
95-98
Asam
Normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Normal
Pemberian Terapi
Ketorolac 30 gr amp, 3x30 gr
Jenis: obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Fungsi: meredakan pembengkakan
dan nyeri pasca operasi
Tanggal
Pemberian
30-01
Januari
2017
Implikasi Keperawatan
Ketorolac sebaiknya tidak digunakan
saat hamil atau melahirkan. Obat ini
juga menurunkan kesuburan jadi tidak
dianjurkan bagi mereka yang sedang
mencoba untuk hamil.
30-01
Januari
2017
30-01
Januari
2017
Sesuaikan
konsumsi
kalsium
dengan dosis yang sesuai.
Penderita Sarkoidosis dan ginjal
berhati-hati dalam mengkonsumsi
obat tersebut.
Dapat diberikan sebelum atau
bersama makanan akgar dapat
Natrium Bikarbonat
6.
30-01
Januari
2017
30-01
Januari
2017
30-01
Januari
2017
B. ANALISA DATA
Data
Etiologi
Masalah
DS :
Klien mengeluh sesak, sesak
dirasakan terus menerus
Sesak berkurang dengan posisi
duduk
dan
badan
dibungkukkan
Sesak disertai nyeri dada
Penurunan curah
jantung
DO :
TTV: HR 120 kali/menit, RR
Efusi pericardium
Cardiac output
DS :
Klien mengeluh sesak, sesak
dirasakan terus menerus
Sesak berkurang dengan posisi
duduk
dan
badan
dibungkukkan
Sesak disertai nyeri dada
Efusi pericardium
DO :
TTV: HR 120 kali/menit, RR
40 kali/menit, suhu 36,8 oC,
TD 130/90 mmHg
Cairan > 1000 cc
Kalsium 4.67
Akral agak dingin
Veshicular Breathing Sound
Asidosis metabolik
Hiperventilasi
Pernafasan kussmaul
Pernafasan cuping hidung
Cardiac output
DS:
Keluarga klien mengatakan
tentang penyakitnya kenapa
belum ada perbaikan.
Efusi pericardium
Cardiac output
Perfusi jaringan
Asites
Gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Kurang
informasi
DO:
Klien dan keluarga tampak
bingung dan ragu tentang
rencana operasinya.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan sekuncup jantung,
ditandai dengan:
Data subjektif : klien mengeluh sesak, sesak dirasakan terus menerus, sesak
berkurang dengan posisi duduk dan badan dibungkukkan, sesak disertai
nyeri dada.
Data objektif : HR 120 kali/menit, RR 40 kali/menit, suhu 36,8 oC, TD
130/90 mmHg, nadi melemah, suara jantung terdengar redup dan menjauh,
EKG abnormal, JVP 5 + 2 cmH2O, cairan > 1000 cc, Kalsium 4.67, akral
agak dingin, edema palpebra (+/+).
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, ditandai
dengan:
Data subjektif : klien mengeluh sesak, sesak dirasakan terus menerus, sesak
berkurang dengan posisi duduk dan badan dibungkukkan, sesak disertai
nyeri dada.
Data objektif : HR 120 kali/menit, RR 40 kali/menit, suhu 36,8 oC, TD
130/90 mmHg, Veshicular Breathing Sound , asidosis metabolik,
hiperventilasi, pernafasan kussmaul, pernafasan cuping hidung.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan
kelemahan fisik, ditandai dengan:
Data subjektif : klien mengatakan mengalami kesulitan saat makan, klien
mengatakan makan tidak habis, porsi sedang.
Data objektif : turgor kulit kering, konjungtiva anemis, tampak lemas, IMT
15,88, Hb 7.0 mg/dl
4. Kurang informasi berhubungan dengan proses penyakit dan
penatalaksanaanya, ditandai dengan:
Data subjektif : keluarga klien mengatakan tentang penyakitnya kenapa
belum ada perbaikan, keluarga klien mengatakan menolak untuk dilakukan
tindakan perikardiektomi, klien menanyakan tentang masalah biaya dan
risiko dilakukan rencana operasi.
Data objektif : klien dan keluarga tampak bingung dan ragu tentang rencana
operasinya.
1.
NO
2.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
9.
3.
6.
10.
Pe
PERENCANAAN
TUJUAN
7.
INTERVENSI
11.
1. Monitor TTV berkelanj
2. Auskultasi suara ja
frekuensi dan irama jan
1.
NO
2.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
20.
30.
3.
PERENCANAAN
6.
TUJUAN
7.
INTERVENSI
emergency.
Tekanan darah normal,
8.
Periksa
EKG,
fo
akral hangat,
echocardiografi dan do
tidak sianosis,
indikasi.
TTV dalam batas normal
9. Kolaborasi:
lakukan
12.
perikardiosintesis.
21.
Pol
26.
Pantau ketat tanda-tanda vi
frekuensi pernafasan
Monitor isi pernafasan, pe
dada, keteraturan pernafasan
dan penggunaan otot bantu
Berikan posisi semifowler
kontraindikasi.
27.
Nafsu
meningkat
Tidak
penurunan BB
Masukan
adekuat
Menghabiskan
makan
Hasil lab
makan
terjadi
nutrisi
porsi
normal
1.
NO
3.
6.
2.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
35.
43.
Ku
42.
PERENCANAAN
TUJUAN
7.
(albumin, kalium, Hb)
INTERVENSI
45.
48.
49.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
50.
Nama Klien
Ruangan
51.
No. Medrek
Nama Mahasiswa
1.
2.
3.
4.
78.
5.
6.
7.
: Tn. Y
: Fresia 2
: 0001580279
: Irma Tri Mulia
54. Imple
menta
si
Memberikan oksigen sesuai indikasi
98.
79.
99.
80.
81.
82.
Memberikan cairan intravena sesuai indikasi
atau untuk akses emergency.
Memonitor TTV berkelanjutan
83.
84.
Melakukan auskultasi suara jantung, kaji
frekuensi dan irama jantung
85.
86.
Mengkaji akral dan adanya sianosis atau pucat
87.
Mengkaji adanya distensi vena jugularis
88.
Berkolaborasi melakukan pemeriksaan EKG,
55. Evaluasi
100.
S : Klien
mengeluh
sesak, sesak
terus
menerus,
bertambah
saat berbaring
dan
berkurang
jika
posisi
duduk
membungkuk
.
101.
O
:
Orthopne (+),
pernafasan
54. Imple
menta
si
foto thorax, echocardiografi dan doppler sesuai
indikasi.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
8. Berkolaborasi: lakukan tindakan perikardiektomi
97.
55. Evaluasi
cuping
hidung
102.
S:103.
O : NaCl
0.9
%
sebanyak
1500
cc/24
jam
104.
S:105.
O : TD
140/90
mmHg,
T
37,8 OC, RR
38 x/menit,
HR 78x/menit
106.
S :107.
O
:
suara/bunyi
jantung
menjauh,
irama jantung
irreguler, nadi
melemah
108.
S:109.
O : akral
dingin,
sianosis,
konjungtiva
anemis
110.
S:111.
O
:
peningkatan
JVP 5 + 3
cmH2O
112.
S:113.
O:
Pemeriksaan EKG: abnormal voltase QR rendah,
irama ireguler, sinus takikardi.
Pemeriksaan Foto Thorax: suspek kanker meta
54. Imple
menta
si
55. Evaluasi
114.
S : klien
mengatakan
telah
dilakukan
pengeluaran
cairan melalui
jantung
(perikardiosnt
esis). Klien
tampak cemas
dan bingung
tentang
keadaan yang
tidak kunjung
sembuh.
Keluarga
klien
mengatakan
bahwa klien
ingin pulang.
115.
O : dokter
dan perawat
berkolaborasi
akan
merencanaka
n
operasi
pericardekto
mi/pericardial
window
116.
1. Memonitor TTV berkelanjutan
122.
123.
124.
2. Melakukan auskultasi suara
frekuensi dan irama jantung
128.
jantung,
kaji
125.
3. Mengkaji akral dan adanya sianosis atau pucat
126.
127.
4. Mengkaji adanya distensi vena jugularis
117.
129.
S :130.
O : TD
130/100
mmHg, HR
100 x/menit,
T 37.6O C, RR
40 x/menit
131.
S :132.
O
:
suara/bunyi
jantung
menjauh,
54. Imple
menta
si
55. Evaluasi
151.
irama jantung
irreguler, nadi
melemah
133.
S:134.
O : akral
dingin,
sianosis,
konjungtiva
anemis
135.
S:136.
O
:
peningkatan
JVP 5 + 3
cmH2O
137.
138.
139.
140.
152.
S:153.
O
:
terpsasang
alat
bantu
nafas
rebreathing
mask 9 lpm
154.
155.
S :156.
O : klien
diberikan
obat kalitake,
alopurinol,
natrium
bikarbonat
3x24 jam
157.
S:158.
O : TD
150/90
mmHg, Nadi
100 x/menit,
RR
38
x/menit,
T
37OC
159.
S : klien
54. Imple
menta
si
55. Evaluasi
174.
mengatakan
masih terasa
sesak
160.
O
:
orthopne (+),
pernafasan
cuping
hidung,
retraksi
dinding dada,
pernafasan
bibir.
161.
S :162.
O : klien
intoleran
terhadap
posisi
semifowler.
Klien tampak
nyaman
dalam posisi
duduk
membungkuk
dan
tidur
membungkuk
ke
sebelah
kanan
175.
S:176.
O : tidak
ada
tandatanda
efek
samping dari
penggunaan
obat,
obat
diberikan
kembali
sesuai
dosisnya;
ceftriaxone,
ketorolac,
callos,
natrium
bikarbonat
54. Imple
menta
si
55. Evaluasi
205.
dan kalitake
177.
178.
S:179.
O : TD
150/90
mmHg, Nadi
100 x/menit,
RR
40
x/menit, T 38
O
C
180.
S : klien
mengatakan
sesak
semakin
bertambah
dan
nyeri
dada. Skala
nyeri 5 (1-10)
181.
O
:
tampak
pernapasan
dinding dada,
dan
cuping
hidung, klien
tampak
gelisah dan
cemas
182.
206.
S : klien
mengatakan
tidak
mual
dan muntah,
BB menurun
207.
3 kg
setelah sakit.
208.
O : turgor
kulit kering,
edema di kaki
209.
210.
S : klien
mengatakan
tidak
nafsu
makan,
54. Imple
menta
si
199.
200.
201.
202.
203.
204.
gizi dalam
55. Evaluasi
keluarga klien
211.
meng
atakan makan
sedikit
tapi
serng
dan
harus
212.
dipak
sa makan.
213.
O : R : 40
x/menit
214.
S :
o
37,7 C
215.
TD :
130/90
mmHg
216.
HR :
100 x/menit
217.
218.
S : klien mengatakan akan makan saat makannya
hangat.
219.
O : klien makan dalam kondisi sesak. Irma Tri
Mulia
220.
S : keluarga klien akan membantu untuk
melakukan perawatan mulut dan gigi dengan cara
membersihkan menggunakan kasa dan mendorong
klien untuk menggosok giginya.
221.
O:222.
223.
S:224.
O : klien
tampak
makan
dengan bubur
saring
dan
sayur
225.
diserta
i buah pisang,
puding
coklat.
54. Imple
menta
si
1.
2.
3.
4.
5.
55. Evaluasi
230.
231.
S : klien
mengatakan
mual muntah
tidak
ada,
nafsu makan
232.
masih
berkurang,
perawatan
mulut
dilakukan
setiap
233.
pagi
dan sore.
234.
O : klien
tampak
makan
sedikit-sedikit
tapi
sering,
porsi
235.
sedan
g dan tidak
habis, puding
dan
buah
dimakan
236.
habis.
238.
239.
E. CATATAN PERKEMBANGAN
240.
Nama
:
Klien
Tn.
Ruangan
: Fresia 2
241.
No.
:
Medrek
0001580279
Nama
Mahasiswa
249.
250.
09.00 - 10.30 WIB
248.
31 Desember 2016
245.
251.
S : Klien mengeluh
bertambah saat berbaring da
252.
duduk membun
dilakukan pengeluaran caira
253.
(perikardiosntes
bingung tentang keadaan ya
254.
Keluarga klien m
pulang.
255.
O : Orthopne (+), perna
% sebanyak 1500 cc/24 jam
256.
37,8 OC, RR 38 x/m
jantung menjauh, irama jant
257.
melemah, akra
anemis, peningkatan JVP 5
258.
perawat berkolabo
pericardektomi/pericardial w
259.
mencakup:
Pemeriksaan EKG: abnormal voltase QR rendah, irama ireguler,
Pemeriksaan Foto Thorax: suspek kanker meta paru, efusi p
276.
O : terpsasang alat bant
klien diberikan obat kalitake
277.
natrium bikarbona
Nadi 100 x/menit, RR 38 x/
278.
orthopne (+), per
dinding dada, pernafasan bib
279.
terhadap posisi sem
dalam posisi duduk membun
280.
membungkuk ke seb
281.
A : Masalah belum ter
pericardiektomi.
282.
P : intervensi dilanjutka
WIB
283.
285.
288.
290.
291.
292.
293.
294.
DAFTAR PUSTAKA
286.
287.
Abdallah R. Etiologic and characteristic of large symptomatic pericardial
effusion in a community hospital in the contemporary era. Q J Med
2014:107:363-368
289. Corwin, E. J. (2009). Buku Saku :
Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Hockenberry dan Wilson. 2010. Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik
Volume 2. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
NANDA International. 2015. Nursing Diagnoses Definitions and
Classification 2015-2017. Willey-Blackwell.
Safri Z, Roswati E. Perikardiosentesis pada Efusi Perikardium Masif.
2013;CDK-202;40:3.
Sauleda.J.S, Merce.A.S Soler.J.S. (2011). Diagnosis and Management of
Pericardial Effusion. World Journal of Cardiology , page 35-143.
Khandaker, M. H., Espinosa, R. E., & Nishimura, R. A. (2010, June).
Pericardial Disease: Diagnosis and Management. Symposium on
Cardiovascular Diseases , 572-593.
295.
296.