Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya aktivitas-aktivitas operasi produksi dalam suatu perusahaan
adalah untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya sefesien
mungkin. Perusahaan untuk melakukan kegiatan operasinya memerlukan sumber
daya-sumber daya yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan tidak
ingin merugi yang diakibatkan akibat aktivitas-aktivitas penggunaan sumber daya
yang kurang efektif sehingga berpengaruh pada penetapan harga yang cenderung
tinggi. Perubahan harga akan mengakibatkan perubahan atau pergerakan kurva
permintaan yang telah terbentuk, baik harga itu mengalami penurunan atau pun
kenaikan. Perubahan kurva permintaan yang diakibatkan oleh kenaikan harga
karna ketidakefesiennya produksi akan mengakibatkan perubahan interaksi
permintaan dan penawaran yang terjadi dan keseimbangan pasar pun akan
berubah. Perubahan keseimbangan pasar ini pada akhirnya berdampak pada
pembentukan surplus perusahaan itu sendiri. Harga yang cenderung bergerak naik
akan mengurangi surplus perusahaan yang telah dicapai dan juga sebaliknya.
Pemecahan masalah bagaimana suatu perusahaan mengatur suatu kegiatan
operasi produksi agar dapat meningkatkan keuntungan adalah bukan perkerjaan
yang mudah. Perusahaan memerlukan sejumlah teori yang dijadikan sebagai
pedoman dalam membaca situasi dalan kegiatan produksi, situasi pasar untuk
menetapkan harga yang tepat dan wajar dan harga yang sanggup dibayar oleh
konsumen. Hal inilah yang sebagai dasar pemahaman bagaimana surplus
perusahaan terbentuk dari aktivitas-aktivitas operasi produksi perusahaan yang
mempengaruhi tingkat harga yang ditetapkan seminimal mungkin dan aktivitasaktivitas pasar yang membetuk keseimbangan pasar dan pada akhirnya mampu
mengantarkan perusahaan dalam meraih keuntungan yang maksimum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Surplus Produsen (perusahaan)
beberapa
aliran
heterodoks
ekonomi,
surplus
ekonomi
menunjukkan total pendapatan yang berasal dari kelas penguasa yang langka
kepemilikan faktor-faktor produksi yang baik diinvestasikan kembali.
Dalam ekonomi Marxis, istilah surplus mungkin juga merujuk kepada nilai
lebih, produk surplus dan surplus buruh.
2.2 JenisJenis Kelompok Produsen (perusahaan)
Kelompok produsen dapat dibagi dalam tiga kelompok sehubungan
dengan kemampuan menjualnya, yaitu:
1. Penjual Supermarginal
Penjual supermarginal adalah penjual yang berani menjual produknya di
bawah harga pasar. Produsen ini menggunakan konsep dan falsafah
produksi dalam pemasarannya yaitu memproduksi barang sebanyakbanyaknya kemudian menjualnya dengan harga yang semurah-murahnya
tapi tetap masih peroleh keuntungan.
2. Penjual Marginal
Penjual marginal adalah produsen yang menjual produknya sama dengan
harga pasar. Biasanya produsen ini hanya menjual produknya di tempat-
akan
dapatkan
suplus
jika
preferensi
harga
yang
a
b
2.4.1
akan terbentuk pada saat di mana MR=MC, yang ditunjukkan dalam gambar 2.
AC
C/P
MC
c
190
90
AVC
E
a
b
7
Q
Gambar 2: Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna
AC
A
B
D=AR
D=AR Q Pada
JUMLAH BARANG
MR Perusahaan
Pasar Monopoli
Q
0Gambar 3: Surplus
MC
P
AC
A
B
AC
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemecahan masalah bagaimana suatu perusahaan mengatur suatu kegiatan
operasi produksi agar dapat meningkatkan keuntungan adalah bukan perkerjaan
yang mudah. Perusahaan memerlukan sejumlah teori yang dijadikan sebagai
pedoman dalam membaca situasi dalan kegiatan produksi, situasi pasar untuk
menetapkan harga yang tepat dan wajar dan harga yang sanggup dibayar oleh
konsumen. Harga yang mahal mengakibatkan konsumen akan membayar terlalu
tinggi untuk membeli suatu barang dibanding benefit yang konsumen dapatkan,
jelas berdasarkan hukum permintaan, permintaan perlahan akan turun dan
mempengaruhi keadaaan keseimbangan pasar serta secara tidak langsung surplus
perusahaan yang telah tercapai sebelumnya akan mengalami penurunan dan
berlaku juga sebaliknya. Hal inilah yang sebagai dasar pemahaman bagaimana
surplus perusahaan pada awalnya terbentuk dari aktivitas-aktivitas operasi
produksi perusahaan yang mempengaruhi tingkat harga yang ditetapkan
seminimal mungkin dan aktivitas-aktivitas pasar yang membetuk keseimbangan