AGUS KURNIAWAN
G4D014015
STASE KEPERAWATAN DEWASA I
A.
Latar Belakang
Gagal jantung merupakan salah satu penyebab morbiditas & mortalitas yang
paling sering ditemukan. Akhir- akhir ini insiden gagal jantung mengalami
peningkatan. Gagal jantung merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung
dan merupakan masalah kesehatan dunia. Di Asia, terjadi perkembangan
ekonomi secara cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup,
peningkatan konsumsi kalori, lemak dan garam, peningkatan konsumsi rokok,
dan penurunan aktivitas. Akibatnya terjadi peningkatan insiden obesitas,
hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit vaskular yang berujung pada
peningkatan insiden gagal jantung.
Gagal jantung adalah penyakit klinis yang sering terjadi. Hasil Survey
Kesehatan Rumah Tangga kontribusi penyakit jantung terhadap kematian 19,8%
pada tahun 1993 menjadi 24,4% pada tahun 1998. Sementara hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga tahun 1986 dan 2001 terlihat adanya kecenderungan
peningkatan
proporsi
angka
kesakitan
pada
penyakit
Definisi
sistemik.
Terdapat
sejumlah
faktor
yang
berperan
dalam
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Dongoes (2000) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
untuk menegakkan diagnosa CHF yaitu :
1. Elektrokardiogram (EKG)
Hipertropi atrial atau ventrikuler, penyimpangan aksis, iskemia, disritmia,
takikardi, fibrilasi atrial.
menunjukkan
dimensi
pembesaran
bilik,
perubahan
dalam
G. Pathway
-Penyakit arteri koroner
-Hipertensi
-Kelainan klep jantung
Beban sistol
Kebutuhan metabolisme
Preload
Suplai darah ke
Gangguan pertukaran
Kelebihan volume
Tekanan
vena
pulmo
jaringan
sel
gas paru
cairan
Nutrisi
Metabolisme
Lemah
dan
dan
Oletih
Curah
Forward
jantung
failure
(COP)
Retensi
Pelepasan
Renal
Hambatan
Edema
Na
flow
Gagal
dan
RAA
Jantung
air
pompa
ventrikel
Back
Edema
ward
kapiler
failure
paru
jantung
Gagal
Beban
pengosongan
jantung
Kongestif
ventrikelTekanan
Beban
kerja
jantung
2 sel
Intoleransi
aktivitas
Penurunan
curah
H. Pengkajian
Pengkajian Primer
a. Airways
Sumbatan atau penumpukan secret
Wheezing atau krekles
b. Breathing
Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
Ronchi, krekles
Ekspansi dada tidak penuh
Penggunaan otot bantu nafas
c. Circulation
Nadi lemah , tidak teratur
Takikardi
TD meningkat / menurun
Edema
Gelisah
Akral dingin
Pengkajian Sekunder
a. Keluhan
Dada terasa berat (seperti memakai baju ketat).
Palpitasi atau berdebar-debar.
sesak nafas saat beraktivitas, batuk (hemoptoe), tidur harus
pakai bantal lebih dari dua buah.
Kaki bengkak dan berat badan bertambah
b. Riwayat penyakit: hipertensi renal, angina, infark miokard kronis,
diabetes melitus, bedah jantung, dan disritmia.
c. Riwayat diet: intake gula, garam, lemak, kafein, cairan, alkohol.
d. Merokok: perokok, cara/ jumlah batang per hari, jangka waktu.
I. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
J. Fokus Intervensi
No
.
1.
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Keperawata
Hasil
n
Penurunan
NOC :
NIC :
curah jantung
Cardiac Pump
Cardiac Care
effectiveness
Evaluasi
adanya
nyeri
dada
Circulation Status
( intensitas,lokasi, durasi)
Vital Sign Status
Catat adanya disritmia jantung
Kriteria Hasil:
Catat adanya tanda dan gejala
apat mentoleransi
aktivitas, tidak ada
kelelahan
T
idak ada edema
paru, perifer, dan
tidak ada asites
T
idak ada
penurunan
kesadaran
2.
Gangguan
pertukaran
gas
NOC :
NIC :
Respiratory Status : Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan teknik
Gas exchange
chin lift atau jaw thrust bila perlu
Respiratory Status :
Posisikan
pasien
untuk
ventilation
memaksimalkan ventilasi
Vital Sign Status
Identifikasi
pasien
perlunya
Kriteria Hasil :
pemasangan alat jalan nafas buatan
Mende
Pasang mayo bila perlu
monstrasikan
peningkatan
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
ventilasi
dan Keluarkan sekret dengan batuk atau
oksigenasi
yang
suction
adekuat
Auskultasi suara nafas, catat adanya
Memeli
suara tambahan
hara kebersihan paru
Lakukan suction pada mayo
paru dan bebas dari
Berika bronkodilator bial perlu
tanda tanda distress
Barikan pelembab udara
pernafasan
Atur
intake
untuk
cairan
Mendemonstrasikan
mengoptimalkan keseimbangan.
batuk efektif dan
suara nafas yang Monitor respirasi dan status O2
bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu Respiratory Monitoring
Monitor rata rata, kedalaman,
(mampu
irama dan usaha respirasi
mengeluarkan
pergerakan
dada,amati
sputum,
mampu Catat
bernafas
dengan
kesimetrisan,
penggunaan
otot
mudah, tidak ada
tambahan,
retraksi
otot
pursed lips)
supraclavicular dan intercostal
Tanda tanda vital Monitor suara nafas, seperti dengkur
dalam
rentang Monitor pola nafas : bradipena,
normal
takipenia, kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
Kelebihan
volume
cairan
NOC :
Electrolit and acid
base balance
Fluid balance
Kriteria Hasil:
Terbebas dari
edema, efusi
Bunyi nafas
bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu
NIC :
Fluid management
Timbang
popok/pembalut
jika
diperlukan
Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
Pasang urin kateter jika diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
osmolalitas urin )
Monitor
status
hemodinamik
Terbebas dari
distensi vena
jugularis, reflek
hepatojugular (+)
Memelihara
tekanan vena
sentral, tekanan
kapiler paru,
output jantung dan
vital sign dalam
batas normal
Terbebas dari
kelelahan,
kecemasan atau
kebingungan
Menjelaskan
indikator
kelebihan cairan
4.
Intoleransi
NOC :
Fluid Monitoring
Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
Tentukan kemungkinan faktor resiko
dari ketidak seimbangan cairan
(Hipertermia,
terapi
diuretik,
kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit urine
Monitor serum dan osmilalitas urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor tekanan darah orthostatik
dan perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik
infasif
Catat secara akutar intake dan output
Monitor adanya distensi leher, rinchi,
eodem perifer dan penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari edema
NIC :
aktivitas
Energy
Energy Management
Observasi adanya pembatasan klien
conservation
dalam melakukan aktivitas
Self Care : ADLs
K. Daftar Pustaka
Dochterman, J. M. & Bulechek, G. M. (2000). Nursing interventions classification
(NIC). United States of America : Mosby.
Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana asuhan keperawatan :pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC.
Herdman, T. H. (2012). Diagnosa keperawatan : definisi dan klasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC.
Mansjoer, A., Suprohita., Wardani, W.I., & Setiowulan, W. (2000). Kapita selekta
kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Price, A & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit
(Vol 2). Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah (8 ed)
(Vol 2). Jakarta: EGC.