Anda di halaman 1dari 3

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah 17.504 pulau.

Namun,
menurut data PBB, sesuai dengan yang dilaporkan indonesia, indonesia hanya
memiliki 13.466 pulau. dimana 2408 pulau terdapat di provinsi kepulauan riau
dan 1058 pulau diantaranya, tidakn memiliki nama. Hal ini sesuai dengan yang
disampaikan badan geografi dan toponimi pada tahun 2010.
Dengan jumlah pulau yang tak bisa dikatakan sedikit, maka sumber daya alam dan
lingkungan bahari yang dimiliki tidak bisa dianggap sepele/remeh (yang mana
yang lebih bakulah, ray)
untuk itu perlu dilakukan suatu kegiatan yang dapat memaksimalkan potensi yang
dimiliki pulau tanpa memberi dampak negatif bagi kehidupan yang ada di pulau
tersebut mau pun disekitar pulau. Kegiatan ini biasa disebut Ekowisata.
Ekowisata bahari itu sendiri adalah pemanfaatan daya tarik yang berasal sari
sumberdaya hayati pesisir dan pulau-pulau kecil yang berwawasan lingkungan.
Caranya adalah mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan dan memberi
kehidupan kepada penduduk lokal. Hal ini juga dapat mendukung pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan.
Kepulauan Riau sendiri memiliki Natuna dan Anambas sebagai pulau yang
berkelas dunia namun masih dikategorikan sebagai 2 daerah dari 183 daerah
tertinggal oleh kementerian desa tertinggal pada tahun 2014 lalu.

Padahal Anambas dan Natuna sendiri memiliki keindahan yang tak kalah dengan
pulau Maladewa yang sering dijadikan turis sebagai destinasi wisata. Untuk itu
perlunya melakukan ekowisata bahari. Dengan mengadakan kerjasama antara
pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pemerintah daerah perlu melakukan
observasi dan bekerjasama dengan masyarakat dan membuat strategi ekowisata
bahari untuk kedua daerah tersebut. kemudian melaporkan dan mendapatkan izin
untuk melaksanakan strategi yang telah dirancang kepada pemerintah pusat.

Tentunya tanpa kerjasama dengan pemerintah pusat, ekowisata bahari Anambas


dan Natuna tidak akan berjalan dengan baik.

Status Anambas dan Natuna sebagai daerah 3T merupakan sebuah ancaman


tersendiri terhadap kedaulatan NKRI sendiri. Mengapa dikatakan demikian?
Maka berbaliklah kita pada masa lalu, sebuah kejadian memilukan karena
kurangnya perhatian pemerintah kepada daerah tertinggal yang mengakibatkan
masyarakat kekurangan pengetahuan atas kedaulatan negaranya sendiri bahkan
memilih negara lain untuk dijadikan sebagai tempat bergantung karena kurangnya
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Meskipun kementerian desa dan daerah tertinggal telah dibentuk, namun ternyata
dampaknya tidak begitu terasa pada pulau Natuna yang pada 2015 silam diklaim
China sebagai wilayah mereka. Tentunya hal itu disebabkan karena ternyata masih
kurangnya perhatian pemerintah.

Natuna sendiri memiliki 2 gugusan pulau yang masing-masing terdiri dari 3 pulau.
Ditambah dengan Anambas yang memiliki 238 pulau meskipun hanya 26 pulau
yang berpenghuni. Dalam situasi ini Ekowisata bahari itu sendiri dapat dijadikan
sebagai tolak kebangkitan dari Anambas dan Natuna. Hal utama dari ekowisata
bahari itu sendiri adalah dengan memberdayakan wisata Anambas dan Natuna.

Anambas yang memiliki pulau bawah yang mendapatkan sebagai Asia's top five
tropical island paradise harusnya menjadikan pemerintah untuk semakin
menggenggam dan memperkenalkannya kepada dunia. Keuntungannya tentu
banyak, Indonesia akan mendapatkan devisa dari kunjungan wisata yang ada,
perekonomian Indonesia akan meningkat, dan status Anambas sebagai daerah 3T
tentunya akan terkikis pelan-pelan. Berlaku pula untuk Natuna.

Kedua daerah tersebut memiliki pulau-pulau yang memiliki potensi luar biasa
dengan kekayaan biota laut, gas alam, minyak bumi, pasir putih yang berkilau, air
jernih berwarna biru hijau yang menyejukkan mata dan meningkatkan hasrat
untuk melakukan snorkling oleh para turis.

Anda mungkin juga menyukai