Ieee
Ieee
IEEE adalah organisasi internasional, beranggotakan para insinyur, dengan tujuan untuk
mengembangan teknologi untuk meningkatkan harkat kemanusiaan.
Sebelumnya IEEE memiliki kepanjangan yang dalam Indonesia berarti Institut Insinyur
Listrik dan Elektronik (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Namun kini
kepanjangan itu tak lagi digunakan, selain untuk keperluan legal; sehingga organisasi ini
memiliki nama resmi IEEE saja[1].
IEEE adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli di
bidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak
sebagai pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek
dalam industri dan rekayasa (engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan
komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.[butuh rujukan]
IEEE memiliki lebih dari 415.000 anggota individual yang tersebar dalam lebih dari
150 negara[2]. Aktivitasnya mencakup beberapa panitia pembuat standar, publikasi
terhadap standar-standar teknik, serta mengadakan konferensi.[butuh rujukan]
IEEE Indonesia Section berada pada IEEE Region 10 (Asia-Pasifik).[3]. Section ini
dinyatakan berdiri pada 16 Februari 1988[4]. [3] Saat ini IEEE Indonesia Section memiliki
beberapa chapter, yaitu:[3]
Berikut ini adalah contoh unit kerja dan bidang yang merekan tangani : [6]
Unit Kerja
802.1
802.3
802.11
802.15
802.16
802.17
802.18
802.19
Coexistence TAG
802.20
802.21
802.22
Bilangan Floating-Point
Notasi floating-point dapat digunakan untuk merepresentasikan baik bilangan yang sangat
besar (|N| 0), bilangan yang sangat kecil atau dekat dengan nol (|N| 1), maupun bilangan
yang terdiri dari keduanya. Floating-point membuat proses operasi aritmatika menjadi relatif
lebih mudah. Floating-point merepresentasi bilangan nyata dalam bentuk persamaan:
N = m Re
Dimana:
m merupakan bagian bilangan pecahan yang biasa disebut significand atau mantissa
e adalah bagian bilangan bulat yang biasa disebut exponent
R merupakan basis dari suatu sistem bilangan
Bagian bilangan pecahan m merupakan p-digit bilangan dengan bentuk (d.dddd ... dd), dimana
semua digit d adalah bilangan bulat antara 0 dan R-1. Jika digit terdepan (sebelak kiri) dari m
bukan angka nol, maka bilangan ini dapat dikatakan sebagai normalized.
Sebagai contoh, bilangan desimal 0,0003754 dan 1234 dapat direpresentasi dalam notasi
floating point sebagai 3,754 104 dan 1,234 103. Bilangan heksadesimal 257,ABF dapat
direpresentasi sebagai 2,57ABF 162. Dalam kasus bilangan biner normalized, angka terdepan
(MSB) selalu '1' dan dengan demikian tidak perlu disimpan secara eksplisit. Bilangan biner
campuran 1100,10112 dapar direpresentasi dalam notasi floating point sebagai 0,1101011
23 = 0,1101011e+0011. Disini, 0,1101011 adalah mantissa dan e+0011 menunjukan bahwa
eksponennya adalah +3. Contoh lainnya, 0,0001112 dapat ditulis sebagai 0,111e-0011, dengan
0,111 adalah mantissa dan e-0011 menunjukkan eksponen dari -3. Jika kita ingin
merepresentasikan mantissa menggunakan delapan bit, maka angka 0,1101011 dan 0,111
dapat ditulis seperti 0,11010110 dan 0,11100000.
Jika mantissa disimpan dalam jumlah n bit, maka itu dapat merepresentasi sebuah bilangan
desimal antara 0 dan 2n-1 seperti mantissa yang disimpan sebagai bilangan bulat tak-bertanda
(unsigned). Jika M adalah bilangan terbesar seperti 10 M-1 kurang dari atau sama dengan 2n-1,
maka M adalah presisi yang dinyatakan sebagai angka desimal presisi. Misalnya, jika mantissa
dinyatakan dalam 20 bit, maka angka desima presisi dapat ditemukan sekitar 6, seperti 2 20-1
sama dengan 1 048 575 dimana sedikit lebih kecil dari 10 6-1.
Mantissa 0
0, -0
Subnormal
Nilai ternormalisasi
Bukan bilangan
(NAN=not-a-number)
Persamaan
(1)S 0.bit signifikan
2126
(1)S 0.bit signifikan 2E127
Saat nilai mantissa (M) dinormalisasi, most significant bit (MSB) selalu 1. Namun, bit MSB ini
tidak perlu disertakan secara eksplisit di field mantisa (Tabel diatas). Nilai mantissa yang
sebenarnya adalah 1.M, sehingga nilai bilangan floating-pointnya menjadi:
Di bilangan subnormal, nilai mantissa sebenarnya adalah 0.M, sehingga bilangan floatingpointnya menjadi:
Dengan mantissa 23 bit ini ditambah 1 bit implisit, total presisi dari representasi floating-point
32-bit ini adalah 24 bit atau sekitar 7 digit desimal (yaitu 24 log 10(2) = 7,225). Dalam bahasa
pemrograman, suatu bilangan single-precision ini dideklarasikan dengan tipe data float (C, C++,
Java) atau single (Pascal, VB, MATLAB).
2. Bilangan Floating-Point 64-bit (double-precision)
Persamaan
0, -0
Subnormal
Nilai ternormalisasi
Bukan bilangan
(NAN=not-a-number)
1-2046
2047
Mantissa 0
Nilai mantisa (M) dinormalisasi, yang berarti most significant bit (MSB) selalu 1. Bit MSB ini
tidak perlu disertakan secara eksplisit di field mantisa. Nilai mantisa sebenarnya adalah 1.M,
sehingga nilai bilangan floating-pointnya menjadi:
Dengan mantissa 52 bit ini ditambah 1 bit implisit, total presisi dari representasi floating-point
32-bit ini adalah 53 bit atau sekitar 16 digit desimal (yaitu 53 log 10(2) = 15.955). Dalam
pemrograman, suatu bilangan double-precision ini dideklarasikan dengan tipe data double (C,
C++, Java).
Komplemen suatu bilangan N dalam suatu sistem bilangan yang berbasis R dapat didefinisikan
sebagai berikut:
Komplemen R dari N :
Nc,R
= Rn - N ,
=0,
= Rn - R-m - N
N0
N=0
Dimana:
n = banyaknya bilangan bulat
m = banyaknya bilangan pecahan
Contoh:
Tentukan komplemen R dan R-1 dari bilangan-bilangan dibawah ini:
a. 34510
b. 327,1510
c. 101102
d. 1101,012
e. 2578
f. 257,1028
g. 32016
h. A53,216
a.
f. Komplemen 7: 257,102c,7
Sebenarnya, komplemen bilangan biner dapat diperoleh dengan sangat mudah. Komplemen 1
diperoleh dengan menggantikan setiap angka 0 menjadi 1 dan angka 1 menjadi 0. Komplemen
2 dapat diperoleh dengan menambahkan 1 pada bilangan komplemen 1 atau kalau kita
melakukan proses komplemen dari kanan ke kiri, biarkanlah semua angka 0 dan 1 yang terletak
paling kanan dan semua angka setelah bit 1 paling kanan diubah dari 0 menjadi 1 dan dari 1
menjadi 0.