Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UJIAN DOKTER GIGI

DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS INDONESIA
April 2015
Penguji

: drg. Munyati Usman, Sp.KG(K)


drg. Dini Asrianti, Sp.KG

Nama

: Immatania Armansyah (0906508781)

1. SOP perawatan saluran akar dari mulai akses-pengisian dengan teknik crown
down dan kombinasi crowndown & step back
Teknik Crown-Down
1. Jika gigi masih vital lakukan

Teknik Kombinasi Crown-down &


Step-Back
1. Lakukan pengukuran panjang

anestesi pada saraf Alveolaris

kerja estimasi sebelum dilakukan

Inferior atau Alveolaris Superior

perawatan dengan mengukur

Anterior, Media atau Posterior,

panjang kerja pada radiograf pre-

sesuai dengan gigi yang akan


dipreparasi. Teknik yang
dilakukan adalah blok
mandibular, infiltrasi dan jika
masih terasa sakit lakukan
anestesi intraligamen dan
intrapulpa
2. Isolasi daerah kerja dengan
cotton roll selama melakukan
prosedur perawatan saluran akar
3. Bersihkan gigi dari jaringan
karies/restorasi yang tidak baik
dengan menggunakan bur metal
bulat
4. Lakukan preparasi akses dengan

operatif dan kurangi 3mm.


2. Jika gigi masih vital lakukan
anestesi pada saraf Alveolaris
Inferior atau Alveolaris Superior
Anterior, Media atau Posterior,
sesuai dengan gigi yang akan
dipreparasi. Teknik yang
dilakukan adalah blok mandibular,
infiltrasi dan jika masih terasa
sakit lakukan anestesi
intraligamen dan intrapulpa
3. Isolasi daerah kerja dengan cotton
roll selama melakukan prosedur
perawatan saluran akar
4. Bersihkan gigi dari jaringan

cara :
- Buat regangan kavitas sesuai
dengan bentuk anatomis kamar
pulpa pada gigi yang akan
-

karies/restorasi yang tidak baik


dengan menggunakan bur metal
bulat
5. Lakukan preparasi akses dengan

dirawat
Lakukan preparasi dengan bur

cara :
- Buat regangan kavitas sesuai

intan bulat no. 10 yang dimulai

dengan bentuk anatomis

di permukaan palatal atau

kamar pulpa pada gigi yang

lingual sejajar sumbu gigi pada

akan dirawat
Lakukan preparasi dengan bur

gigi anterior atau tegak lurus

intan bulat no. 10 yang

permukaan oklusal pada gigi

dimulai di permukaan palatal

posterior sampai terasa tembus


-

atau lingual sejajar sumbu gigi

kamar pulpa.
Arahkan bur ke oklusal atau

pada gigi anterior atau tegak

insisal sampai seluruh kamar

lurus permukaan oklusal pada

pulpa terangkat dan tidak ada

gigi posterior sampai terasa

hambatan. Cek dengan sonde

tembus kamar pulpa.


Arahkan bur ke oklusal atau

berkait
Jika gigi masih vital, ekstirpasi

insisal sampai seluruh kamar

kamar pulpa, dan irigasi

pulpa terangkat dan tidak ada

dengan NaOCl 2,5%. Karies,

hambatan. Cek dengan sonde

debris dan material nekrotik

berkait
Jika gigi masih vital,

harus dihilangkan dari kamar

ekstirpasi kamar pulpa, dan

pulpa sebelum melanjutkan


-

irigasi dengan NaOCl 2,5%.

preparasi.
Ratakan dan haluskan seluruh

Karies, debris dan material

dinding kavitas tanpa

nekrotik harus dihilangkan

mengambil dasar kamar pulpa

dari kamar pulpa sebelum

dengan menggunakan
diamendo. Buang dinding
kavitas yang menghalangi
masuknya alat ke saluran akar
hingga terdapat regangan
kavitas dengan orifis pada
sudut-sudut kavitas pada gigi

melanjutkan preparasi.
Ratakan dan haluskan seluruh
dinding kavitas tanpa
mengambil dasar kamar pulpa
dengan menggunakan
diamendo. Buang dinding
kavitas yang menghalangi
masuknya alat ke saluran akar

posterior, periksa orifis dengan

hingga terdapat regangan

sonde lurus.
Akses selesai bila :
- Kavitas telah bebas dari

kavitas dengan orifis pada


sudut-sudut kavitas pada gigi
posterior, periksa orifis

jaringan karies dan restorasi


buruk juga sudah tidak ada
-

debri-debri jaringan nekrotik.


Atap pulpa telah teragkat

dengan sonde lurus.


Akses selesai bila :
- Kavitas telah bebas dari
jaringan karies dan restorasi

dengan sempurna yang

buruk juga sudah tidak ada

dievaluasi dengan sonde


-

berkait
Pandangan ke orifis dan

saluran akar terlihat jelas


Jarum endodontic dapat masuk
ke dalam saluran akar tanpa

hambatan
Bentuk kavitas memberi

dengan sempurna yang


dievaluasi dengan sonde
-

berkait
Pandangan ke orifis dan

saluran akar terlihat jelas


Jarum endodontic dapat

retensi baik bagi tumpatan


sementara
5. Irigasi dilakukan setiap
pergantian instrument dengan
menggunakan spuit dengan jarum
berukuran 27 gauge yang

debri-debri jaringan nekrotik.


Atap pulpa telah teragkat

masuk ke dalam saluran akar


-

tanpa hambatan
Bentuk kavitas memberi
retensi baik bagi tumpatan

sementara
6. Irigasi dilakukan setiap pergantian

ujungnya dibengkokkan dan

instrument dengan menggunakan

dimasukkan ke dalam saluran

spuit dengan jarum berukuran 27

akar secara perlahan untuk

gauge yang ujungnya

menghindari terdorongnya cairan

dibengkokkan dan dimasukkan ke

irigasi ke apical. Bahan yang

dalam saluran akar secara

digunakan adalah cairan NaOCl

perlahan untuk menghindari

2,5% yang dapat membersihkan

terdorongnya cairan irigasi ke

debri, bersifat bakterisid, dapat

apical. Bahan yang digunakan

melarutkan bahan-bahan organik

adalah cairan NaOCl 2,5% yang

dalam saluran akar, dan berfungsi

dapat membersihkan debri,

sebgaai pelumas selama preparasi

bersifat bakterisid, dapat

saluran akar. Cairan irigasi

melarutkan bahan-bahan organik

ditampung dengan cotton roll.

dalam saluran akar, dan berfungsi

6. Penjajagan saluran akar dan


ekstirpasi pulpa
- Setiap file menggunakan
stopper dan diolesi EDTA.
Titik acuan yang menyentuh
stopper mudah terlihat, stabil

sebgaai pelumas selama preparasi


saluran akar. Cairan irigasi
ditampung dengan cotton roll.
7. Penjajagan saluran akar dan
ekstirpasi pulpa
- Setiap file menggunakan
stopper dan diolesi EDTA.

dan tidak berubah pada bidang

Titik acuan yang menyentuh

insisal. EDTA dapat

stopper mudah terlihat, stabil

melunakkan dentin dan

dan tidak berubah pada bidang

melarutkan bahan-bahan
-

melunakkan dentin dan

dengan file ukuran kecil, untuk

melarutkan bahan-bahan

melepaskan perlekatan

anorganik pada saluran akar.


Penjajakan saluran akar

jaringan pulpa agar ekstirpasi


-

insisal. EDTA dapat

anorganik pada saluran akar.


Penjajakan saluran akar

dengan file ukuran kecil,

mudah dilakukan.
Penjajakan dilakukan dengan

untuk melepaskan perlekatan

gerakan watch-winding yaitu

jaringan pulpa agar ekstirpasi

goyangan kekiri dan kanan

mudah dilakukan.
Penjajakan dilakukan dengan

sekitar 30-60 derajat sambil

gerakan watch-winding yaitu

file ditekan masuk ke saluran


-

goyangan kekiri dan kanan

akar dengan tekanan ringan


Jarum ekstirpasi yang sudah

sekitar 30-60 derajat sambil

diproyeksikan dengan foto

file ditekan masuk ke saluran

radiograf preoperatif
dimasukkan sepanjang 2/3

diproyeksikan dengan foto

panjang kerja estimasi, putar

radiograf preoperatif

180 derajat searah jarum jam


-

dimasukkan sepanjang 2/3

lalu tarik keluar


Gigi nekrosis cukup irigasi

panjang kerja estimasi, putar

dengan NaOCl 2,5%.


7. Preparasi 2/3 koronal : Dilakukan
dengan menggunakan file S1
sepanjang 2/3 panjang kerja
estimasi, dilanjutkan dengan S2,
dan jika preparasi 2/3 koronal

akar dengan tekanan ringan


Jarum ekstirpasi yang sudah

180 derajat searah jarum jam


-

lalu tarik keluar


Gigi nekrosis cukup irigasi

dengan NaOCl 2,5%.


8. Menentukan panjang kerja
sebenarnya

masih belum flaring, maka

Masukkan file minimal 20 agar

terlihat jelas
Panjang kerja sebenarnya =

gunakkan SX. Irigasi dengan


NaOCl 2,5% setiap pergantian

panjang gigi radiograf x

instrument dan oleskan EDTA


sebelumnya.
8. Menentukan panjang kerja
sebenarnya
- Masukkan file minimal 20
-

agar terlihat jelas


Panjang kerja sebenarnya =
panjang gigi radiograf x

panjang file sebenarnya


Panjang kerja dikurangi 1 mm
agar mencegah konstriksi

apikal
9. Mencari 1/3 apikal
- Tentukan file awal (FA) yaitu
file terbesar yang dapat masuk
sepanjang saluran akar yang
belum dipreparasi dan terasa
pas 1/3 apikal dengan
mencocokkan dengan foto
-

panjang file sebenarnya


Panjang kerja dikurangi 1 mm
agar mencegah konstriksi

apical
9. Preparasi 2/3 koronal
Preparasi kombinasi crown-down
step-back dilakukan
menggunakan Gates Glidden
Drill (GGD), dimulai dari nomor
terbesar yang dapat masuk hingga
2 mm dengan membandingkan
dengan radiograf preoperatif,
dilanjutkan dengan nomor lebih
kecil berturut-turut samapai
masuk 2/3 panjang kerja. Irigasi
dengan NaOCl 2,5% setiap
pergantian instrument

preoperatif
FA dilakukan untuk
menentukan teknik preparasi

yang akan digunakkan


10. Preparasi saluran akar
menggunakan :
- Preparasi saluran akar
sepanjang kerja dengan
gerakan menyerut 360 derajat.
Jika ada tahanan saat
menyerut, putar kembali
instrument sebanyak 45-90
derajat, angkat 2-3 mm lalu
-

masukkan kembali
Lakukan pembentukan saluran

Gambar 2 : Sequence preparasi 2/3 koronal


menggunakan Gates-Glidden Drill

10. Preparasi 1/3 apikal


- Tentukan file awal (FA) yaitu
file terbesar yang dapat
masuk sepanjang saluran akar
yang belum dipreparasi
dengan cara membandingkan
file dengan radiograf saluran

akar (Shaping) dengan

akar 1/3 apikal. File awal

menggunakan S1 untuk

bertujuan untuk menentukan

membentuk koronal, tidak lupa


-

rekapitulasi dengan file no. 10


S2 untuk membentuk 1/3

lakukan preparasi saluran

tengah dan mulai membentuk

akar dengan memasukkan FA

1/3 apikal agar finishing

dengan gerakan reaming,

instrument dapat masuk.

irigasi dengan NaOCl 2,5%

rekapitulasi dengan file no. 15.


S1 dan S2 fungsinya adalah

setiap kenaikan satu nomor


alat diatasnya sampai

untuk mempreparasi bagian

didapatkan File Apikal Utama

2/3 koronal. Rekapitulasi

(FAU) yaitu file terbesar yang

menggunakan file bertujuan

dapat masuk sepanjang kerja

untuk memecahkan debris dan

setelah preparasi saluran akar.

menggerakannya ke soluble.

Setiap alat dioles EDTA dan

Juga untuk memastikan


-

panjang kerja.
F1, F2, F3 dan seterusnya

searah jarum jam untuk

rekapitulasi dengan file no. 20,

memotong dentin lalu ditarik

25, 30.
Rekapitulasi F1, F2, F3 dan
seterusnya untuk menentukan

untuk melepaskan dentin


-

patensi apikal. Dilihat apakah

dentin sehat. Minimal file

tidak. Preparasi dapat

nomor 30 untuk memastikan

dihentikan jika sudah ada

dentin terinfeksi terambil dan

tahanan pada file rekapitulasi.


Preparasi dilakukan sampai

memudahkan pada saat

mencapai dentin sehat dan

pengisian saluran akar


Lakukan pengecekan dengan

terlihat serbuk putih pada


cairan irigasi yang ditampun
-

yang terikat.
File apikal utama ditentukan
setelah preparasi mencapai

adanya tahanan (snug) atau

pergantian alat diirigasi.


Gerakan reaming merupakan
gerakan rotasi 45-90 derajat

digunakan untuk finishing,

teknik preparasi.
Setelah ditentukan file awal,

cotton roll
Irigasi NaOCl 2,5% dan
aplikasi EDTA setiap
pergantian alat

menggunakan kon gutap


utama(KGU). Jika preparasi
telah sesuai akan didapatkan
tahanan saat didorong/ditekan
yaitu apical stop dan saat

ditarik yaitu tugback. Hal ini


menandakan bahwa ujung
kon utama telah sesuai
dengan preparasi 1/3 apikal
-

yang dilakukan.
Apical stop menyediakan
resistence form, sehingga saat
kondensasi vertikal bahan

Gambar 1 : Ringkasan teknik crown-down


dengan menggunakan

tidak meluap keluar dari

protaper.

apikal. Tug back

11. Evaluasi hasil preparasi dan

menyediakan retention form

pembuatan radiograf dengan

untuk bahan pengisi.

KGU
Preparasi dikatan selesai bila:
- Seluruh dinding saluran akar
-

telah halus
Saat diirigasi tidak ada debris
KGU sesuai finishing

instrument terakhir.
Ada snug pada saat kon gutap
dimasukkan sepanjang kerja
dan saat ditarik keluar. Hal ini
disebabkan bentuk dan ukuran

Gambar 3 : Sequence Preparasi 1/3 Apikal

11. Preparasi step back,


- Preparasi menggunakan file
satu nomor lebih besar dari

kon gutap sudah sesuai dengan

FAU sepanjang kerja

bentuk saluran akar yang

dikurangi 2 mm dengan

dipreparasi
12. Evaluasi radiograf, KGU berada

gerakan reaming, lalu


rekapitulasi dengan FAU

pada konstriksi apikal yaitu

dengan gerakan

kurang dari 1 mm ujung apikal


11. Medikasi antar kunjungan untuk

circumferential filing, untuk

mengeliminasi bakteri yang tidak

memastikan bentuk saluran

terjangkau dengan instrument

akar tidak berubah, dan

secara mekanik dan irigasi secara

menghilangkan step yang

kimiawi, medikasi antar

terjadi saat preparasi step

kunjungan menggunakan
medikamen sesuai indikasi, lalu
tumpat dengan cavit. Lakukan

back.
Gerakan circumferential
filing adalah dengan gerakan

kontrol seminggu, dengan melihat

masuk keluar sambil

apakah adanya keluhan subyektif

memutarkan file dan

dan keluhan obyektif berupa

dilakukan pada seluurh

perkusi dan palpasi


12. Pengisian saluran akar dilakukan

dinding saluran akar.


Tujuannya adalah untuk

apabila
- Preparasi saluran akar telah

menghaluskan dinding
saluran akar.
Lalu dengan dilanjutkan 2

selesai
Tidak ada keluhan subyektif
Tidak peka perkusi dan palpasi
Saluran akar kering dan tidak

berbau
Saat irigasi tidak ada jaringan

3mm,
dan 3 nomor diatas FAU

nekrotik yang keluar

dikurangi 4 mm
Olesi EDTA dan irigasi

nomor diatas FAU dikurangi

Pengadukan sealer :
-

dengan NaOCl 2,5% setiap

Bubuk semen dan liquid

pergantian alat. Dan lakukan

(Eugenol) dicampur dengan

rekapitulasi dengan FAU

gerakan memutar sampai

setelah setiap preparasi step-

homogen. Campuran

back dilakukan.

diangggap baik bila semen


dapat diangkat dengan spatula
dari adukan setinggi kurang
-

lebih 2 cm tanpa terputus


Kumpulkan campuran semen
di spatula agar memudahkan
penggunaan

Single cone technique


-

Kon utama distrilkan dan


diolesi sealer, kemudian

Gambar 4 : Sequence preparasi step-back

12. Lakukan evaluasi radiograf


dengan Kon Gutap Utama (KGU)
Preparasi dikatan selesai bila:
- Seluruh dinding saluran akar

dimasukkan ke dalam saluran


akar perlahan, ditarik sekali
dua kali agar kelebihan udara

telah halus
Saat diirigasi tidak ada debris
KGU sesuai FAU
Ada apical stop dan tug back

dan semen dapat keluar, lalu

yang dievaluasi dengan kon

masukkan sepanjang kerja


Potong sampai dibawah orifis

gutap utama. Hal ini

1 mm, dengan instrument

menandakan ujung kon sesuai


dengan preparasi 1/3 apikal.

panas (ekskavator) , lalu

Saat KGU dimasukkan

kondensasi vertikal dengan

sepanjang kerja, spreader dapat

root canal plugger


Lakukan foto radiograf

masuk sampai kurang 2 mm

evaluasi
Kamar pulpa diirigasi dengan
NaOCl 2,5% dan dasar dilapisi
basis semen fosfat setebal 2
mm ditutup dengan tumpatan

sementara.
13. Kontrol 1 minggu dan lihat
keluhan subyektif dan obyektif
berupa perkusi dan palpasi

dari panjang kerja, yang


menandakan saluran akar telah
terpreparasi berbentuk flare.
13. Evaluasi radiograf, KGU berada
pada konstriksi apical yaitu
kurang dari 1 mm ujung apical
14. Medikasi antar kunjungan untuk
mengeliminasi bakteri yang
tidak terjangkau dengan
instrument secara mekanik dan
irigasi secara kimiawi, medikasi
antar kunjungan menggunakan
medikamen sesuai indikasi, lalu
tumpat dengan cavit. Lakukan
kontrol seminggu, dengan
melihat apakah adanya keluhan
subyektif dan keluhan obyektif
berupa perkusi dan palpasi
15. Pengisian saluran akar dilakukan
apabila
- Preparasi saluran akar telah
-

selesai
Tidak ada keluhan subyektif
Tidak peka perkusi dan

palpasi
Saluran akar kering dan tidak

berbau
Saat irigasi tidak ada jaringan
nekrotik yang keluar

Pengadukan sealer :
-

Bubuk semen dan liquid


(Eugenol) dicampur dengan
gerakan memutar sampai

homogen. Campuran
diangggap baik bila semen
dapat diangkat dengan spatula
dari adukan setinggi kurang
-

lebih 2 cm tanpa terputus


Kumpulkan campuran semen
di spatula agar memudahkan
penggunaan

Lateral condensing technique


-

Kon utama distrilkan dan


diolesi sealer, kemudian
dimasukkan ke dalam saluran
akar secara perlahan, ditarik
sekali dua kali agar kelebihan
udara dan semen dapat keluar,
lalu masukkan sepanjang

kerja
Kon utama ditekan dengan
spreader sampai rapat ke
dinding saluran akar.
Spreader ditekan ke apeks
hingga 2 mm lebih pendek
dari panjang kerja, putar
kekiri dan kanan. Kon
tambahan dioleskan dengan
semen dan segera
dimasukkan setelah spreader
keluar. Dilakukan sampai
spreader tidak dapat masuk

lagi.
Lakukan kondensasi vertikal

dengan root canal plugger


Lakukan foto radiograf

evaluasi
Kamar pulpa dibersihkan dan

diirigasi dan dasar dilapisi


basis semen fosfat setebal
2mm ditutup dengan
Tumpatan sementara
16. Kontrol 1 minggu untuk melihat
keluhan subyektif dan obyektif
berupa perkusi dan palpasi

Daftar Pustaka :
1. Cohen, Stephen. Cohens Pathways of the Pulp, 10th Edition. Elsevier, 2011.
2. Ingle, JI. Beveridge, EE. Endodontics, 5th edition. BC Decker Inc, 2002
3. Peters OA, Rotary Instrument : An Endodontic Perspective, Endodontics:
Colleagues for excellence, 2008
4. Ruddle, CJ. The Protaper Technique : Shaping the Future of Endodontic.
Endodontic Topics, 2005.

Anda mungkin juga menyukai