Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH PERAWATAN

PEMBANGKIT DAYA TURBIN UAP

Disusun Oleh :
Ahmad Algozali Hasan

1415021004

Ahmad Azhari

1415021005

Ahmad Zakia Akbar

1415021006

Ahmat Wahit Dudin

1415021007

Alan Nurcahya

1415021010

Amrizal Danur Sasongko

1415021012

Angga Darma Prabowo

1415021013

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat saat ini. Energi listrik
dibangkitkan oleh sektor pembangkit daya dan disebarkan melalui kabel
transmisi aliran listrik. Terdapat barbagai macam pesawat pembangkit listrik
salah satu yang paling banyak digunakan adalah pembangkit daya uap.
Pembangkit jenis ini memanfaatkan uap bertemperatur dan bertekanan tinggi
untuk memutar turbin uap dan diteruskan ke generator untuk dikonversi
menjadi energi listrik.
Terdapat empat komponen utama dalam pembangkit daya uap yaitu pompa,
boiler, turbin, dan kondensor. Semua komponen membutuhkan perawatan
secara berkala namun komponen yang paling banyak membutuhkan perhatian
adalah turbin. Hal tersebut dikarenakan turbin bekerja pada temperatur,
tekanan, dan putaran tinggi. Tidak hanya beban statik yang bekerja pada turbin
namun putaran tinggi menyebabkan beban dinamik yang tinggi pula. Selain
itu sudu turbin yang selalu berkontak dengan uap air yang masuk kategori
superheated juga rawan terjadi korosi.
Kerusakan yang terjadi pada turbin baik besar maupun kecil sangat
berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan sehingga kondisi turbin harus
dijaga dalam kondisi baik.Oleh karena itu perawatan berkala harus dilakukan
untuk mengecek kondisi turbin atau dilakukan perbaikan atau penggantian
komponen jika diperlukan. Untuk mengoptimalkan hasil dari perawatan
berkala maka perawan harus dilakukan sesuai prosedur yang telah standar.

1.2.

Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud turbin uap ?

2. Komponen -komponen apa sajakah yang terdapat pada turbin uap ?


3. Bagaimanakah prosedur perawatan turbin uap yang telah terstandar ?

1.3.

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui komponen-komponen turbin uap dan pembebanan yang
diberikan
2. Mengetahui jenis-jenis kerusakan pada turbin uap
3. Mengetahui prosedur perawatan turbin uap

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Turbin Uap


Turbin uap merupakan kelompok pesawat-pesawat konversi energi yang
mengkonversikan energi potensial uap menjadi energi mekanik pada poros
turbin. Sebelum dikonversikan menjadi energi mekanik terlebih dahulu
dikonversikan menjadi energi kinetik dalam nozel (pada turbin impuls) atau
dalam nozel dan sudu-sudu gerak (pada turbin reaksi).
Cara kerja turbin uap adalah uap masuk kedalam turbin melalui nosel.
Didalam nosel energi panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap
mengalami pengembangan.Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih
kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan
uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam nosel.Uap yang
memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk
lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui
celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan
dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang
mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin.

Menurut jenis fluida kerja yang bekerja pada turbin, maka turbin dapat
digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Turbin dengan fluida kerrja uap disebut turbin uap, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial uap menjadi tenaga mekanis.
2. Turbin dengan fluida kerja gas disebut turbin gas, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial gas menjadi tenaga mekanis.
3. Turbin dengan fluida kerja air disebut turbin air, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial air menjadi tenaga mekanis. Tenaga air yang
digunakan misalnya tenaga potensial dari air terjun atau air sungai.
4. Turbin dengan fluida kerja angin disebut turbin angin, yaitu turbin yang
merubah tenaga potensial angin menjadi tenaga mekanis.

Dari keempat jenis turbin diatas pada prinsipnya adalah sama, hanya fluida
kerjanya saja yang berbeda. Ada beberapa keuntungan turbin uap jika
dibandingkan dengan mesin uap, yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peralatan pada turbin tidak banyak macam ragamnya/lebih sedehana.


Gerak yang dihasilkan lebih tenang, karena banyak gerak putar saja.
Gerakan putanya secara langsung tanpa perantara.
Torsi yang dihasilkan pada porsi lebih besar.
Tidak ada kerugian gesek pada rotasinya.
Dibandingkan dengan mesin uap yang horizontal, maka turbin uap tidak

memerlukan pondasi yang begitu besar.


7. Dari ukuran turbin uap sama dengan mesin uap, maka turbin memperoleh
daya yang besar.
8. Akibat banyak timbul gerak putar saja, maka getaran yang ditimbulkan
lebih kecil dari pada mesin uap.
Bahan Turbin : Titanium, material ini dipilih sebagai bahan yang digunakan
untuk membuat sudu karena material merupakan material yang sangat kuat
serta tahan fatigue (kelelahan) karena sudu ini merupakan pengkonversi
utama dari energi uap menjadi energi gerak yang akan menggerakan poros
turbin.
Cara pendinginan turbin yaitu menggunakan air pendingin merupakan media
pendingin untuk menyerap panas laten uap bekas dari turbin yang mengali
kedalam kondensor. Untuk mengkondensasikannya uap menjadi air
diperlukan air pendingin. Proses pendingingan :
Tahap 1 : Air pendingin utama siklus tertutup meenggunakan media air
pendingin yang sama secara berulang ulang.
Tahap 2 : Akibat proses penyerapan panas dikondensor, temperatur air
pendingin keluar kondensor akan naik. Karena air akan disirkulasikan
kembali ke kondensor, maka air pendingin ini harus didinginkan terlebih
dahulu di menara pendingin.

Tahap 3 : Didalam menara pendingin, air pendingin didinginkan oleh udara


sehingga temperaturnya kembali turun dan siap disirkulasikan kembali
kedalam kondensor.

2.2 Komponen Turbin Uap


Turbin uap bertingkat dengan kondensasi dalam satu rumah bekerja menurut
proses tekanan sama dengan roda turbin sendiri-sendiri tetapi masih tetap
dalam satu poros. Selain itu untuk turbin uap yang dibuat dengan
menggunakan proses tekanan lebih, rotornya terdiri atas sebuah tromol
yang dilengkapi dengan sudu-sudu. Turbin uap terdiri dari rotor dan rumah
turbin, yaitu sebagai berikut :
2.2.1 Rotor Turbin
1. Penggerak Pompa Oil Utama dan Regulator
Di kanan kedua titik adalah : baut penutup cepat (over speed trip)
bila terjadi kemungkinan putaran rotor turbin sampai lebih besar
dari pada yang telah ditentukan (over speed), maka peralatan ini
akan bergerak keluar dan dengan melalui sistem pemindahan tuas
uap yang masuk ke dalam turbin bisa di kurangi (kedua baut
tersebut adalah untuk pengaman).
2. Bantalan tekan dan bantalan dukung dari rotor turbin
Bantalan atau bearing yang digunakan pada turbin uap ialah bantalan
luncur radial (journal bearing) dan bantalan luncur aksial (Thrust
bearing) materialnya terbuat dari Cuprum (Cu), Plumbum (Pb), Sn
ataupun paduan alumunium.

Penggantian bearing dilakukan 4-5

tahun lamanya. Bearing akan semakin panjang umurnya apabila


sering dilakukannya inspeksi dan penggantian oli karena bearing
merupakan alat yang bertugas mengurangi getaran serta gesekan
yang terjadi selama turbin uap bekerja.
3. Tabung Paking Poros

Dengan adanya Paking Labirin kebocoran uap melalui celah antara


poros dan rumah turbin yang bebas dari singgungan atau geseran
bisa dikurangi dengan sangat atau dibendung, tetapi kerugian
kebocoran ini tetap tidak bisa dihindari.
4. Sudu Tingkat Pertama
Disini uap baru setelah melalui nozel laval menggerakan roda curtis
dengan 2 sudu jalan.
5. 11 tingkat sudu turbin, yang masing-masing dengan rod aturbn
sendiri-sendiri. Bagian ini bisa disebut sebagai bagian turbin
tekanan tinggi. Toleransi dari keseimbangan putaran turbin uap :
Putaran mesin yang direncanakan pada mesin yaitu saat keadaan
idle yaitu 3000 rpm, dengan toleransi yang diijinkan yaitu 10%,
bila putaran turbin melebihi putaran yang ditentukan maka
tegangan yang disebabkan gaya sentrifugal pada sudu sudu gerak
akan melebihi tegangan lumer (yield strength), material dan rotor
akan retak dan pecah secara perlahan.
6.

4 tingkat turbin tekanan rendah dengan pertambahan panjang sudu


yang sangat besar.

7.

Uap dari sebelah pinggir tabung paking poros bagian tekanan tinggi
diambil dan dialirkan ke tabung paking tingkat tekanan rendah
untuk dipakai sebagai uap perintang.

8.

Tabung paking tingkat tekanan rendah, disebelah kiri tabung ini


terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 bar). Dengan
dialirkannya uap perintang maka udara luar sekitar turbin terhalang
tidak terhisap masuk kedalam saluran uap bekas.

9.

Bantalan dukung penghantar.

10. Kopling
Di luar adalah peralatan untuk memutar poros. Setelah turbin
berhenti dan sebelum dioperasikan rotor turbin yang besar yang
bekerja dengan temperatur uap yang tinggi, diputar dengan pelanpelan supaya bagian-bagian turbin bisa dipanaskan dengan merata.
11. Bantalan dukung generator

2.2.2 Rumah Turbin


Rumah turbin dibagi ditengah horisontal, dengan maksud supaya rotor
bisa ditaruh kedalam rumah dari atas :
1. Regulator
2. Rumah Bantalan
Rumah ini disangga diatas pondasi dari pada pemuaian akibat panas
melalui pegas bantalan ini mengadakan penyesuaian akibat dengan
garis sumbu turbin. Rumah bantalan dan rumah turbin mempunyai
hubungan lepas.
3. Cerobong uap tabung paking bagian tekanan tinggi.
Sisa uap bocoran dalam rumah turbin dibuang melalui saluran ini.
4. Katup pengatur uap baru
Turbin mempunyai 3 sampai 5 katup, yang fungsinya untuk
merubah besarnya daya yang dhasilkan turbin dengan jalan
mengatur banyaknya uap yang dimasukkan kedalam turbin.
5. Rumah Katup
Pada temperatur uap baru yang tinggi seperti dalam masalah ini,
sebagian atau seluruh uap tersebut dialirkan melalui nozel laval
untuk menggerakan sudut-sudut roda turbin curtis.
6. Rumah turbin bagian tekanan tinggi.
Ruang kosong antara dinding sebelah luar dan dinding dalam
digunakan untuk mengalirkan uap ekstraksi (uap yang di cerat dari
turbin) E1 dan E2 guna dimasukkan ke dalam pesawat pemanas
pendahuluan air pengisi ketel. Uap ini melalui lubang dibelakang
roda jalan 4 dan 7. Tekanan dan temperatur akan terbagi merata,
sehingga beban dan tekanan panas (tekanan yang timbul akibat
adanya panas) dalam bagian-bagian rumah turbin bisa turun.
7. Pelat pembungkus
Dibawah pelat ini terdapat suatu bahan isolasi penyekat panas.
8. Cerobong uap tabung paking tingkat tekanan rendah

Dari cerobong ini harus bisa dilihat bahwa sisa uap perintang
mengalir keluar, yang berarti menunjukkan bahwa prosesnya tidak
terbalik menjadi udara luar yang terhisap masuk kedalam saluran
uap bekas.
9. Saluran uap bekas
Yang

serentak

sebagai

penghubung

antara

turbin

dengan

kondensator dan dinding penyekat dengan pemegang sudu


pengarah, di bagian bawah pada E3 adalah tempat pengambilan uap
ekstraksi untuk dialirkan ke pesawat pemanas pendahuluan air
pengisi ketel.
Pada saluran uap bekas terdapat rumah bantalan yang dituang. Titik
tetap, tempat rumah turbin dihubungkan dengan fondasi adalah
disini. Bila rumah turbin memuai karena panas ia akan bergeser dari
tempat ini ke kiri. Sebab rumah turbin di titik tetap sini di ikat
dengan fondasi (maka rumah turbin bagian muka akan meluncur
diatas fondasi) penyangga sebelah kiri, dengan demikian penumpu
bantalan yang dimuka (hantara pada nomor 2) ikut bergeser. Pada
saat bersamaan rotor dari bantalan tekan pada nomor 2 juga akan
dibawa ke kiri. Tetapi dengan adanya kelonggaran yang ukurannya
sesuai dengan geseran kesisi (yang aksial) antara rotor dan rumah
turbin, juga pada tabung paking, nama kontak atau gesekan satu
sama lainnya bisa dihindari.

2.2.3 Governor
Governor merupakan suatu sistem kendali atau sistem kontrol, yang
banyak disambungkan ke sensor sensor yang pasang pada turbin uap
diantaranya ialah sensor suhu, sensor tekanan untuk mengetahui
pressure oil yang bekerja, sensor mekanis, sensor atau detektor magnet
dan sensor getaran.

Akibat governor tidak berfungsi dengan baik ialah seluruh oprasi turbin
akan melakukan breakdown maintance karena governor merupakan alat
pemantau sekaligus operator turbin sehingga apabila governor tidak
berjalan dengan baik maka turbin akan bergerak tidak stabil yang
berujung kerusakan total. Jadi diusahakan melakukan pengecekan rutin
sehingga governor tidak sampai mengalammi kerusakan yang parah
sehingga harus memberhentikan oprasi turbin uap.

Gambar 2.1 Governor

2.3 Jenis Gangguan ( Trouble Shooting ), Kerusakan pada Turbin Uap

Turbin uap bekerja pada putaran yang tinggi, sehingga seringkali mengalami
gangguan. Adapun jenis gangguan yang sering terjadi pada umumnya adalah:
1.

Turbin bergetar, disebabkan oleh :


a.

Alignment poros tidak tepat

b.

Clearance bantalan teralu besar

c.

Kopeling kering

d.

Kopeling aus atau rusak

e.

Rotor rusak ( unbalance )

f.

Rotor mengandung kerak,unbalance

g.

Karbon ring longgar

h.

Ada air kondensat dalam rai sudu-sudu

i.

Poros bengkok

j.

Baut pengikat longgar atau patah

k.
2.

Cakra longgar

Turbin tidak bisa di star, adapun penyebabnya adalah :


a.

Tekanan uap masuk tidak cukup tinggi kemungkinan ada tirisan


uap dari katup

b.

Ada gangguan dalam saringan uap ( steam strainer )

c.

Katup gerak cepat ( quick action valve ) tidak terbuka

d.

Katup uap masuk dalam keadaan tertutup

e.

Trip valve tertutup

f.

Salah stel pada alat kontrol

3. Putaran poros turbin tidak bisa naik akibatnya daya turbin tidak memadai,
adapun penyebabnya adalah :

4.

a.

Governor tidak berfungsi

b.

Kedudukan katup nozel ( hand nozel valve ) tidak tepat

c.

Tekanan uap bekas terlalu tinggi

d.

Terejadi beban lebih ( over load )

e.

Tekanan dan temperatur uap masuk rendah

f.

Roda sudu-sudu rusak

g.

Sudu-sudu tetap ( group nozel ) dan sudu-sudu gerak tidak befungsi

h.

Kerugian energi termal terlalu besar

i.

Kapasitas uap masuk tidak cukup

Kelajuan putaran poros tidak dapat dikawal


a.

Governor tidak berfungsi

5. Turbin berhenti sebelum waktunya, yaitu sebelum pembebanan. Adapun


penyebabnya adalah :
a.

Over speed trip mechanime, berbentuk cakra dengan baut dan

perspiral

6.. Turbin tidak kunjung dingin setelah katup uap di stop, adapun
penyebabnya adalah
a.

Terdapat tirisan pada katup pemasuk uap

b.

Ada tirisan uap dari katup uap bekas

c.

Ada uap masuk turbin melalui pipa drain

7. Pemakaian uap terlalu banyak, adapun penyebabnya adalah :


a.

Kedudukan katup nozel tangan tidak tetap

b.

Kondisi uap masuk, rendah ( tekanan dan temperatur rendah )

c.

Kondisi uap bekas terlalu tinggi

d.

Terjadi over load

e.

Group nozel sudu-sudu tetap tidak berfungsi

8. Terlalu cepat terjadinya keausan bantalan, adapun penyebabnya adalah :


a.

Terjadinya over heat

b.

Cincin oli rusak

c.

Oli kurang

d.

Oli kotor

e.

Permukaan bantalan kasar

f.

Terdapat kandungan air dalam oli

g.

Fibrasi yang berlebihan dari poros

h.

Alignment poros salah

9. Temperatur bantalan naik, adapun penyebabnya adalah :


a.

Terjadi keausan pada bantalan

b.

Air pendngin kurang lancar

c.

Viskositas oli terlalu tinggi

10. Terdapat kandungan air dalam oli, adapun penyebabnya adalah :


a.

Terjadi ketirisan uap melalui cincin karbon ke dalam rumah bantalan

11. Terjadi tirisan uap melalui karbon, adapun penyebabnya adalah :

a.

Cincin karbon aus atau rusak

b.

Paking gland ( sealing ) kotor

c.

Cincin penahan rusak atau lemah

d.

Tekanan uap terlalu besar terhadap seal

e.

Terjadi keausan poros pada bagian posisi paking

12. Terjadi denyutan pada putaran poros, adapun penyebabnya adalah :


a.

Fundasi cacat

b.

Ada tirisan pada pipa uap

c.

Terjadi kesalahan pada centering ( alignment )

d.

Bantalan utama ( main bearing ) rusak

e.

Terjadi penyimpangan pada bagian rotor karena shock oleh air


kondensat dalam rotor

f.

Roda tidak balance karena kekurangan sudu-sudu

g.

Roda tidak balance karena terdapat kotoran melekat

h.

Denyut putaran pada beban

i.

Terjadi kerusakan pada bantalan peluru ( ball bearing ) dari roda


gigi penggerak perlengkapan ( auxiliary ) turbin

j.

Roda gigi utama ( main gear ) rusak

2.4. Prosedur Pemeliharaan Turbin Uap


Sesuai dengan standar dari pabrikan Mitsubishi Heavy Industries (MHI),
pemeliharaan dapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) tipe, yaitu :
1. Preventive maintenance

Bertujuan untuk mencegah kerusakan peralatan secara dini dengan cara


mendiagnosa kondisi operasi secara kontinu dan melakukan perbaikan
dengan segera jika ditemukan kelainan.
2. First overhaul / inspection
Dilakukan setelah unit beroperasi selama 1 tahun pertama. Bertujuan
untuk mengetahui efek yang timbul karena pengaruh kondisi operasi
yang terjadi (menyangkut material, errection dan desain pabrikan)
3. Periodical minor overhaul / inspection
Dilakukan setelah 2 tahun dari First overhaul/ inspection dan
berkelanjutan (periode 2 tahun sekali)
Adapun lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut:
a. Overhaul sistem kontrol
b. Overhaul bearing pada turbin turbin uap
c. Overhaul pada sistem lubrikasi minyak pelumas
4. Periodical major overhaul / inspection
Dilakukan setelah 4 tahun dari First overhaul / inspection dan
berkelanjutan (periode 4 tahun)
5. Simple inspection
Dilakukan diperiode antara periodical major dan minor overhaul jika
ditemukan gangguan operasi dan diperlukan shut down unit.

2.5. Chek List Preventive Maintenance


2.5.1.

Turbin utama

Peralatan
Casing and

Item Yang Diperiksa


Casing expansion

Frekuensi
Pemeriksaa
n
Harian

Catatan

Pembukaan katup governor

Harian
(Double
Amplitude)
Sebelum
Putaran
Operasi

Eccentricity

Normal < 0.05


mm
Alarm > 0.075
mm

Rotor

Periksa tekanan dan


temperatur masuk turbin
Periksa kebocoran uap

Harian

Harian

Casing horizontal
flange
Each gland
Batasan:
(Alarm) 80oC

Temperatur keluar turbin LP

Harian

(Trip)

120oC

Set temp. control


spray 70oC
Periksa kondisi poros

Harian

Pedestal

Isi Anti seize compound


(molykote) pada sliding shoe
pada casing dan pedestal

Bantalan

Suplai
tekanan
bantalan

minyak

3-6 bulan

Harian
Batas-batas:
Thrust metal:

Temperatur metal dan


minyak pelumas

Harian

Alarm 99oC
Trip 107oC
Drain oil :
Alarm 77oC

Periksa kebocoran minyak


pada seal ring dan pedestal
Periksa aliran drain minyak
pelumas bantalan (lubang

Harian
Harian

intip)

Aliran uap
perapat

Turning
gear

2.5.2.

Kondisi katup dan kontroller


uap perapat

Harian

Periksa tekanan uap perapat

Harian

Periksa kebocoran vakum


condenser

Harian

Periksa kondisi steam trap


dan bersihkan strainer

Mingguan

Periksa temperatur uap


perapat turbin LP (120o180oC)

Harian

Periksa kebocoran minyak


pelumas

Harian

Periksa posisi tuas turning


gear

Harian

Gland steam
condenser

Set point 150oC

MSV dan GV
Frekuensi
Peralatan

Item Yang Diperiksa

Pemeriksaa
n

Freedom test
Semua katup harus menutup,
MSV, GV,

saat turbin trip

RSV, ICV

Periksa kebocoran uap dari


stem/ bonnet katup
Kelainan suara, kebisingan
dan vibrasi

Mingguan
Harian
Harian

Extraction
Non Return

Katup stem freedom test

Mingguan

Katup
Gov. utama.

Kondisi operasi

Harian

Catatan

Periksa hubungan
Load limiter
katup, Aux.
Governor,
Initial
Pressure
Regulator

Periksa tekanan minyak


pelumas di masing-masing

antar tekanan,
Harian

peralatan

posisi katup
governor, beban
dan tekanan uap

Periksa kestabilan tekanan


pada sistem kontrol minyak

Harian

pelumas
Periksa kebocoran minyak

Harian

Pompa
minyak

Periksa tekanan minyak pada

pelumas

suction dan discharge pompa

utama, Gov.

minyak pelumas utama

Harian

Impeller
Posisikan tuas pada posisi

A (Alarm), T

test, lakukan test untuk :

(Trip)
A: 0.750.05

Bearing oil pressure low trip

T: 0.5 (+0.10,0.05)

Protective
Device

Thrust bearing wear trip

Bulanan

A: 2.10.1
T: 5.6 (+0, -0.3)
A: 65025mmHg

Vacuum low trip

T: 550mmHg
(+0, -100)

Oil trip test of over speed

2.5.3.

Sistem lube oil


Peralatan

Item Yang Diperiksa

Frekuensi

Catatan

Pemeriksaa
n
Level minyak pelumas

Harian

Kebocoran minyak pelumas

Harian

Seting vakum di tangki


minyak pelumas

Harian

Kelainan suara, kebisingan,


vibrasi dan temperatur
Tangki oil,

bantalan pada extraction

oil cooler

vapour fan

dan

Periksa kondisi minyak

pemipaanny

pelumas (by laboratorium)

Periksa temperatur keluar


pendingin minyak pelumas
Periksa kebocoran oil cooler
Putar cuno filter yang ada
pada tangki dan pedestal

Harian

Mingguan

Analisa minyak
pelumas

Harian
Harian
Harian

2-3 putaran
Saat

Periksa dan bersihkan


strainer pada tangki minyak

membersihkan,
Mingguan

pelumas

harus dilakukan
cepat agar vakum
tidak drop

2.5.4.

Clean / dirty oil system


Prosedur kerja

Item pemeriksaan

Oil storage tank

Periksa kebersihan di

Metode
VI

Kriteria dan
pengukuran
Saat membersihkan,

dalam tangki saat

gunakan kain nylon,

kosong :

sponge karet dan

a. Periksa scale atau

VI
cairan pembersih

material asing
b. Periksa erosi
Oil purification

Dilakukan saat

(centrifugal oil

periodical overhaul /

purifier)

inspection

VI

VI, DI

Bersihkan tangki
(setelah kosong /
dipindahkan ke
dirty/clean oil tank)
Periksa screen
precipitation, bersihkan

VI

dan adjust water ejector


Periksa dan ganti bag
Oil Conditioner

filter. Bersihkan glass


gauge level oil
Periksa dan ganti

VI

cartridge oil. Lakukan


overhaul pada vent fan

VI, DI

Periksa aksesories
lainnya: relief katup,
circulating pump, oil
inlet dan outlet katup,

VI, DI,
PT

dsb

2.5.5.

Kondenser
Peralatan

Item Yang Diperiksa

Frekuensi
Pemeriksaa

Catatan

n
Periksa kondisi vakum

Harian

Periksa hotwell level

Harian

Periksa kandungan Clpada air kondensat


Periksa sistem proteksi
katodik
Kondenser

Periksa kelainan suara


dan deformasi
Kebocoran

Harian
Harian
Harian
Harian

Periksa temperatur
exhaust turbin dan

Harian

hotwell
Condenser backwash

2.5.6.

Harian

Dilakukan operator

Deaerator
Peralatan

Item Yang Diperiksa


Periksa kebocoran
Periksa level storage
tank

Deaerator

Periksa kondisi
venting udara

Frekuensi
Pemeriksaan
Harian
Harian
Harian

Periksa kelainan
suara (water hammer,
dsb)

Harian

Catatan
Manhole flange,
level gauge, dsb

2.5.7.

LP dan HP Heater
Peralatan

Item Yang Diperiksa


Periksa kebocoran

Frekuensi

Catatan

Pemeriksaan
Harian

Desain setting :
Emergency high
NWL+250
mm
LP dan HP
Heater

Periksa drain level


control

Harian

High alarm
NWL+150
mm
Low alarm
NWL- 50
mm

2.5.8.

Pompa
Peralatan
Pompa

Item Yang Diperiksa


Vibrasi pada body dan
motor
Kelainan suara,
kavitasi
Temperatur bantalan
motor
Tekanan discharge dan
suction
Kebocoran perapat,
temperatur dan

Frekuensi
Pemeriksaan
Mingguan

Catatan
< 0.12 mm P-P

Mingguan
Mingguan
Harian
Harian

< 40oC

tekanan sealing
Lube oil unit of

Temperature minyak

Hydro coupling

pelumas
Level minyak pelumas
Kondisi minyak
pelumas

Harian
Harian
Harian

Discharge, suction,
Tekanan

lube oil, strainer

Harian

difference
Temperatur
Vibrasi
Kelainan suara
Lube condition

Bantalan, perapat
Arah horisontal, aksial
dan vertikal
Bearing box, casing
Level, flow dan
deterioration

Harian
Mingguan
Mingguan
Mingguan

Driver:
Motor
Turbin

2.5.9.

Arus (Ampere)
Tekanan uap (inlet,

Harian

outlet, chest)

Lingkup Pekerjaan Overhaul


Peralatan
Turbine casing

Item Pemeriksaan
Bongkar HP-LP outer

Tipe Overhaul / Inspection


Major
X

casing
Bongkar HP-LP inner
casing
Periksa deformasi

Minor

Simple

material

Overhaul HP-LP

turbine rotor
Inspeksi sudu-sudu
Turbine rotor

Inspeksi clearance
(rotor)
Mengamati kondisi

X
X
X

(tingkat kerusakan)
Blade ring
Dummy ring, gland

Periksa kondisi semua


part
Periksa kondisi semua
part

Baut untuk daerah

Periksa tingkat

panas

kerusakan baut

X
X
X

Periksa bantalan
aksial

Periksa bantalan

Periksa secara visual

Overhaul

Bantalan
radial
Turning gear device

Insulasi

Periksa ketebalan
lapisan

Bongkar dan periksa

Bongkar servo motor

Bongkar dan periksa

Bongkar servo motor

Bongkar dan periksa

MSV
X

GV
ICV

Bongkar servo motor

Bongkar dan periksa

Bongkar servo motor

Main Governor

Bongkar dan periksa

Load limiter

Bongkar dan periksa

Bongkar dan periksa

Bongkar dan periksa

Bongkar dan periksa

RSV

Auxilliary
Governor
Initial Pressure
Regulator
Protective Device
Main Oil Pump,

X
X

Bongkar dan periksa

Relief valve

Bongkar dan periksa

Multiple orifice

Bongkar dan periksa

Air pilot valve

Bongkar dan periksa

Periksa inner parts

Overhaul aksesoris

Bersihkan pipa dalam

Gov. Impeller

Main Oil Tank

Oil Cooler
Oil conditioner

X
Overhaul tube bundle

Bersihkan dan periksa

tube

Periksa water

Bersihkan tube

Periksa kondisi nozzle

Periksa kebocoran

Bersihkan tube
Periksa kebocoran
Condenser

chamber
Air ejector
Gland Steam

tube dan water


Condenser

chamber
Periksa motor dan fan
Periksa tube

Feedwater Heater

Periksa water
chamber

Deaerator and
storage tank

Periksa dan bersihkan


Periksa kondisi pipa

Pemipaan

Periksa deformasi
pipa

X
X

GSW Pump

Overhaul dan periksa

Condensate pump

Overhaul dan periksa

Heater drain pump

Overhaul dan periksa

Overhaul dan periksa

Overhaul dan periksa

Condenser sump
pump
Condenser priming
pump

2.6.

Overhaul / Inspection
2.6.1. Pedoman inspeksi bearing
Pada saat inspeksi bearing, tahapan yang perlu dilakukan
adalah :
a. Periksa clearance bearing
b. Contact check
c. Visual inspection
d. Penetrant test

2.6.2.

Prosedur pemeriksaan clearance bearing


Prosedur periksa clearance pada tilting pad type bearing
adalah sebagai berikut :
a. Metode lead wire

Persiapkan lead wire :


a. Diameter wire = 1,5 x desain clearance bearing
b. Panjang wire = panjang lingkaran dari rotor
c. Jumlah 4 wire

Buka upper bearing cover, shell dan 2 bearing pad.


Kemudian angkat upper bearing (gambar 3.2)

Letakkan 4 lead wires di atas journal bearing (gambar


3.3):

1 sisi governor side


1 sisi turbin uap side

2 lead wire dililit jadi satu bagian, diletakkan ditengah


lead wire sebelumnya

Pasang kembali cover bearing dan upper bearing,


kemudian kencangkan baut pengikat cover.

Buka cover dan upper bearing, ambil lead wire, ukur


dengan micrometer di 6 titik tertentu. Kalkulasi nilai
rata-rata dari ke 6 titik tersebut. Itulah nilai clearance
dari bearing tersebut.

Gambar 3.1: Tilting pad bearing

Gambar 3.2 : Metode lead wire pada tilting pad bearing


b. Metode independent bearing assembly
Pasang tilting pad bearing tanpa rotor turbin.
Ukur diameter dalam bearing
Dimensi yang diukur adalah antara sisi bawah kiri pad
dan sisi atas kanan pad menggunakan alat ukur inside
micrometer
Membandingkan dan mengkalkulasi perbedaan dimensi antar diameter dalam dan
diameter rotor, didapatkan clearance bearing

Metode rotor displacement


Buka cover bearing
Buka bearing shoe dan plug M16 pada bearing housing
Pasang dial indicator pada lubang yang tersedia, ambil data
Pasang 2 buah jack bolt diantara lubang (tempat dial indicator).

Kencangkan jack bolt, sampai pad terangkat maksimal dan tidak bergerak lagi.
Amati perubahan dial indicator, catat.

Nilai

clearance

bearing

adalah

penunjukkan

perubahan dial indicator (sebelum diangkat dan


setelah diangkat jack bolt)

2.6.3.

Contact check bearing


Tahapan-tahapan dalam melakukan contact check adalah
sebagai berikut:

Buka bearing cover

Angkat upper bearing

Lepas termokopel

Pasang special tool (jack) untuk menopang poros


turbin. Angkat poros dengan jack bolt, dimonitor
dengan dial (0,60mm)

Lepas lower bearing

Bersihkan permukaan poros turbin dan bearing.

Beri red check pada permukaan poros

Pasang lower bearing

Turunkan poros turbin, dengan cara mengendorkan


jack bolt sampai ke tempat semula.

Angkat poros dengan jack bolt, ambil lower bearing

Amati permukaan lower bearing. Jika permukaan


lower bearing yang terkena red check 1/3 x luas
permukaan bearing, maka bidang kontak masih dalam
toleransi (normal). Jika kurang dari nilai tersebut,
lakukan sekrap pada permukaan bearing.

2.6.4.

Visual inspection

Amati kondisi bearing secara menyeluruh (visual).


2.6.5.

Penetrant test
Langkah-langkahnya adalah:

Bersihkan permukaan bearing dari minyak dan kotoran, menggunakan cairan


pembersih dan majun

Semprotkan cairan indikator (penetrant) berwarna merah, biarkan 5-10 menit

Bersihkan cairan indikator (penetrant) dengan majun dan cairan pembersih.

Semprotkan developer berwarna putih, tunggu beberapa saat.

Amati permukaan bearing, jika ada kelainan (crack) maka akan timbul warna
merah pada permukaan babit (white metal) atau sambungan antara metal dengan
body

2.6.6.

Eccentricity Poros Turbin


Eccentricity poros turbin harus dijaga posisinya (0,05
0,075 mm). Jika lebih dari batasan tersebut, maka akan
menyebabkab vibrasi.
Adapun lokasi pengukuran adalah:
1. Center of the rotor
2. Face and circumference of coupling
3. Part contacted by the shoe of a vibrometer

2.6.7.

Inspeksi baut kopling (coupling bolts)


Metode inspeksi :

Ukur panjang baut

Ukur diameter luar dan reamer part


Batasan toleransi antara reamer dan bolt = 6/100 mm

Ukur diameter dalam lubang kopling

Lakukan penetrant test pada alur baut (screw of bolt)

Gambar 3.3 : Rigid coupling (HIP-LP1)

Data material baut yang digunakan pada turbin uap adalah :

2.6.8. Inspeksi Rotor Turbin

Pekerjaan inspeksi pada sudu turbin adalah :


1. Ukur clearance rotor (sudu), diposisi k
2. Periksa defleksi poros
3. Periksa end travel
4. Gunakan metode DI, VI
5. Periksa kondisi dimensi rotor (diameter luar dan eccentricity)
6. Lakukan pemeriksaan bore
7. Lain-lain (lebih detail, bisa dilihat dilampiran)

Gambar 3.4 : Sudu reaksi HP Turbine

2.6.9.

Inspeksi Katup Turbin (MSV, ICV, GV dan RSV)


Pemeriksaan yang dialkukan adalah sebagai berikut:
1. Periksa sambungan pengelasan di pipa main steam inlet
2. Periksa bonet (gasket seal face, roughness)
3. Ukur deformasi pada flange
4. Periksa defleksi dudukan katup
5. Ukur diameter luar guide portion
6. Periksa kondisi stem
7. Periksa kontak back seat
8. Ganti spare part sesuai rekomendasi dari Instruction
Book
9. Lain-lain (lebih detail, bisa dilihat dilampiran)

2.6.10. Inspeksi Turning Gear


Pekerjaan inspeksi yang dilakukan :
1.

Periksa kondisi gear mesh (visual inspection)

2.

Periksa chain coupling

3.

Periksa kondisi bearing bushing

4.

Penetrant test

Gambar 3.5 : Turning gear

BAB III. KESIMPULAN

3.1.

Kesimpulan
a. Turbin Merupakan komponen utama dan sangat berpengaruh terhadap
daya keluaran pada pembangkit daya uap
b. Turbin uap tidak hanya menerima beban statis berupa temperatur dan
tekanan tinggi namun juga beban dinamik berupa putaran yang sangat
tinggi.
c. Komponen turbin uap harus dilakukan perawatan berkala dengan
standar dan prosedur yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Pemeliharaan turbin uap. Jakarta : PT Indonesia Power

Anda mungkin juga menyukai