Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Kebutuhan energi Indonesia semakin naik dari tahun ke tahun. Gambar

1.1 menunjukkan kenaikan intensitas konsumsi energi per kapita Indonesia dari
tahun 2000 2010.

Gambar 1.1
[Center for Data and Information on energy and Mineral Resource
Ministry of Energy and Mineral Resource
2011 Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia]

Kenaikan ini memerlukan manajemen terutama di bidang energi agar


tercipta keseimbangan antara energi yang dibangkitkan dengan energi yang
dikonsumsi. Manajemen energi menitikberatkan pada dua sisi yaitu penyedia
energi (supply side management) dan pemakai energi (demand side management).
Salah satu bentuk dari supply side management ialah efisiensi pada sisi penyedia
energi yang salah satunya adalah PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Sampai
dengan tahun 2012, PLTU menyuplai 44,02 % kebutuhan listrik nasional. Oleh
karena itu diperlukan analisis unjuk kerja pada PLTU. Salah satu parameter unjuk
kerja adalah nilai efisiensi sistem yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi
maupun optimasi sistem. Evaluasi efisiensi sistem suatu pembangkit diperlukan
untuk mengetahui unjuk kerja komponen baik secara parsial maupun keseluruhan.
Dengan mengetahui unjuk kerja komponen secara parsial maupun keseluruhan,

keputusan untuk mengganti atau memperbaiki komponen dapat dilakukan


sehingga dapat mengembalikan sistem pembangkit pada kerja maksimalnya.
Dengan modal yang sama, pembangkit dengan efisiensi sistem lebih tinggi dapat
menghasilkan daya yang lebih besar sehingga lebih menguntungkan baik dari segi
ekonomi maupun lingkungan.
Perumusan Masalah
Mengapa energi harus dihemat???? Padahal energi itu kekal. konsep entropi .
Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa energi memiliki kualitas dan
kuantitas. Pada kenyataannya, proses secara alami berlangsung dengan arah yang
menurunkan kualitas energi. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah salah
satu instalasi penghasil listrik yang melayani kebutuhan listrik masyarakat.
Sampai dengan tahun 2012, PLTU menyuplai 44,02 % kebutuhan listrik nasional
Indonesia [1]. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak
digunakan karena efisiensinya tinggi [2] sehingga menghasilkan energi listrik
yang ekonomis.

Energi dinilai baik dari kuantitas maupun kualitasnya.

Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Analisis dilakukan pada kondisi steady state.
2. Analisis dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek ekonomi.
3. Analisis unjuk kerja dan analsis termodinamika dilakukan melalui
pemodelan dengan asumsi dan pendekatan yang disesuaikan dengan
perangkat lunak cycle tempo.
Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi komponen PLTU
Paiton Unit 5 dan 6 menggunakan perangkat lunak Cycle Tempo sebagai piranti
analisis termodinamika sistem.

Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di bidang pembangkitan
listrik terutama PLTU pada umumnya dan memberikan referensi dalam analisis
efisiensi pada PLTU menggunakan mode simulasi pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai