Anda di halaman 1dari 2

Memahami Status Perpajakan Suami Istri

(KK, PH, MT, HB)


Dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Form 1770 dan 1770 S)
untuk pelaporan tahun pajak 2014 terdapat tampilan yang baru dalam kolom Identitas, tampilan
tersebut yaitu munculnya Status Kewajiban Perpajakan Suami Istri yang harus kita pilih.
Ada 4 pilihan Status Kewajiban Perpajakan Suami Istri, diantaranya KK, HB, PH, MT. Berikut
tampilannya dalam SPT:

Mulai pelaporan pajak tahun 2014 dan seterusnya WPOP diwajibkan untuk mengisi status
perpajakan suami istri tersebut, maka dari itu kita harus memahami pengertian dan definisi dari
masing-masing status tersebut, karena ketika kita memilih salah satu status perpajakan tersebut
penghitungan pajak terutangnya akan berbeda.
Berikut saya uraikan satu persatu status perpajakan tersebut:
Kepala Keluarga (KK) adalah penghasilan dari seluruh anggota keluarga Wajib Pajak yang
digabungkan sebagai satu kesatuan, dan pemenuhan kewajiban pajaknya Wajib Pajak sebagai
Kepala Keluarga.
Kita silang dalam kotak KK apabila suami dan istri yang masing-masing bekerja pada pemberi
kerja dimana istri tidak memiliki NPWP sendiri melainkan ikut / nebeng NPWP suaminya.
dengan kata lain cukuplah suami yang memiliki NPWP, dan cukup suamilah yang membuat
laporan SPT Tahunan, sedangkan penghasilan istri cukup dilaporkan dilampiran SPT nya (form
1770 S bila karyawan).

Hidup Berpisah (HB) adalah bila suami istri yang telah hidup berpisah berdasarkan putusan
hakim / bercerai.
Dengan menyilang kotak HB maka status perpajakan suami atau istri tersebut adalah Tidak
Kawin (TK) termasuk dalam menghitung besaran PTKP nya pun harus TK. WP yang menyilang
kotak HB maka penghitungan pajak terutangnya harus masing-masing, penghasilan suami
dihitung pajak terutangnya sendiri, begitupun penghasilan istri. Suami istri tersebut harus
melaporkan SPT Tahunannya masing-masing.
Pisah Harta dan Penghasilan (PH) adalah bila suami istri yang tidak bercerai akan tetapi
melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan.
Bila suami istri melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, maka istri harus
memiliki NPWP sendiri, dan penghitungan pajak terutangnya dihitung berdasarkan
penggabungan penghasilan neto suami dan istri yang kemudian dihitung secara
proporsional sesuai dengan perbandingan penghasilan neto mereka.
Manajemen Terpisah (MT) adalah bila suami istri yang tidak bercerai akan tetapi istri
menghendaki / memilih untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya secara terpisah.
Suami istri yang memilih / menyilang MT kondisi dan persyaratannya sama dengan status PH
yaitu istri harus mengajukan untuk memiliki NPWP sendiri, trus penghitungan pajak
terutangnya dihitung berdasarkan penggabungan penghasilan neto suami dan
istri yang kemudian dihitung secara proporsional sesuai dengan perbandingan penghasilan
neto mereka.
Untuk wajib pajak yang memilih status perpajakannya PH dan MT, ada formulir tambahan yang
harus diisi dalam lampiran SPT Tahunan baik Formulir 1770 maupun Formulir 1770 S.
Demikian artikel tentang Memahami Status Perpajakan Suami Istri, setelah memahami status
perpajakan tersebut kita dapat mengisi dan menghitung pajak terutangnya dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai