c. Pada paket yang berisi 28 pil, dianjurkan mulai minum pil sejak hari
pertama haid dan diteruskan setiap hari sampai pil habis dan jika habis,
sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru.
d. Bila menggunakan pil yang berisi 21 pil, dianjurkan minum pil mulai hari
ke 5 haid, bila telah habis istirahat dan tunggu haid, kemudian diteruskan
pak/ kemasan yang selanjutnya pada hari ke 5 haid.
e. Bila lupa minum 1 pil, segera minum pil ketika ingat atau minum 2 pil pada
waktu yang sama.
f. Bila lupa 2 pil atau lebih, sebaiknya minum 2 pil setiap hari selama pil yang
tertunda pada jadwal yang ditetapkan. Dalam hal ini sebaiknya gunakan
metoda kontrasepsi yang lain, atau tidak melakukan hubungan seksual
sampai paket pil terus habis.
g. Bila tidak haid, segera periksa ke klinik.
Efektifitas:
Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi ini tergantung pada disiplin
pemakai. Kegagalan teoritis lebih dari 0,35%, tetapi dalam praktek berkisar 18 % untuk pil kombinasi, 3-10% untuk mini pil.
Keuntungan:
a. Reversibilitasnya atau kembalinya kesuburan tinggi.
b. Mudah menggunakannya.
c. Mengurangi rasa sakit pada waktu menstruasi.
d. Mencegah anemia defesiensi zat besi.
e. Mengurangi kemungkinan infeksi panggul dan kehamian ektopik.
f. Mengurangi resiko kanker ovarium.
g. Cocok sekali digunakan untuk menunda kehamilan pertama pada PUS
muda.
h. Tidak mempengaruhi produksi ASI pada pil yang mengandung
progesterone antara lain exluton/mini pil.
i. Tidak mengganggu hubungan seksual.
Kerugian:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Penanggulangan:
1) Ketika akseptor menetapkan akan memilih pil KB, sebelumnya harus
dijelaskan bahwa pil KB tidak menyebabkan tekanan darah tinggi, akan
tetapi pada wanita yang mempunyai bakat atau riwayat tekanan darah
tinggi, maka gejala darah tinggi akan lebih jelas.
2) Bila terdapat kenaikan tekanan darah perlu dikonsulkan ke spesialis
penyakit dalam dan sebaiknya diganti dengan alat kontrasepsi non
hormonal.
d. Kloasma
Gejala dan Keluhan:
Terjadi hiperpigmentasi berwarna coklat dan biasanya timbul pada daerah
dahi dan pipi sebelah atas.
Penanggulangan
1) Jelaskan kepada akseptor bahwa salah satu efek samping pemakaian pil
adalah kloasma, hal ini tidak berbahaya, tetapi perlu dideteksi secara
dini.
2) Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara teratur setiap 4 atau 6 bualn
sekali ke dokter atau bidan.
3) Bila mengganggu, dirujuk ke dokter ahli kulit dan anjurkan ganti cara ke
kontrasepsi bukan hormonal.
e. Tromboemboli
Gejala dan Keluhan:
Gejala yang timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah oleh darah yang
membeku (trombus). Gejala yang timbul tergantung dari bagian yang
tersumbat dan dapat terjadi di daerah otak, arteri koronaria, pada pembuluh
vena paru-paru, tetapi hal ini jarang sekali terjadi.
Penanggulangan
1) Jelaskan secara jujur kepada calon akseptor bahwa ada kemungkinan
terjadinya tromboemboli, walaupun sangat kecil, dan biasanya dapat
dikurangi kemungkinannya dengan pemakaian pil KB dengan dosis
estrogen rendah pada calon akseptor yang mempunyai varises dan
gangguan pembuluh darah tidak dianjurkan menggunakan pil.
2) Segera hentikan pemakaian Pil KB.
3) Bila diagnosa pasti sudah dibuat, segera dirujuk ke rumah sakit.
f. Air Susu Berkurang
Gejala dan Keluhan
Air susu ibu berkurang bahkan kadang-kadang sampai berhenti setelah
pemakaian pil KB dengan estrogen.
Penanggulangan
1) Jelaskan bahwa pemakaian pil KB tidak dianjurkan pada wanita yang
menyusui. Bagi waanita yang menyusui dapat memakai pil mini yang
hanya mengandung progestin.
2) Pemberian Vitamin B6 50 mg 3x1 tablet sehari. Hentikan pemakaian pil,
dang anti dengan pil mini dan kontrasepsi non hormonal.
g. Rambut Rontok
Gejala dan Keluhan.
Apabila rontoknya rambut setelah pemakaian pil KB lebih banyak
dibandingkan sebelum menggunakan pil KB.
Penanggulangan
1) Jelaskan bahwa rontoknya rambut tersebut sangat jarang terjadi,
biasanya bersifat sementara. Anjurkan untuk konsultasi ke dokter kulit.
2) Hentikan pemakaian pil. Ganti cara dengan kontrasepsi non hormonal.
h. Varises
Gejala dan Keluhan
Rasa pegal dan nyeri pada tungkai serta terdapat pelebaran pembuluh darah
balik (vena) pada ekstremitas bawah yang biasanya terlihat menonjol
dibawah kulit.
Penanggulangan
1) Jelaskan bahwa Varises hanya terjadi pada wanita tertentu tidak pada
semua orang. Bagi wanita yang mempunyai varises ringan tetap dapat
memakai pil KB. Ganti cara dengan metoda hormonal bila sangat
mengganggu.
2) Anjurkan untuk menggunakan perband elastic pada tungkai dan bila
istirahat/tidur meninggikan tungkai.
i. Perubahan Libid
Gejala dan Keluhan
Terjadi peningkatan atau penurunan libido. Sulit dinilai karena bersifat
subyektif dan juga dapat disebabkan berbagai faktor termasuk kondisi fisik,
faktor psikologis.
Penanggulangan
1) Jelaskan pada akseptor bahwa peningkatan atau penurunan libido
biasanya disebabkan faktor psikis (kejiwaan) dan biasanya bersifat
sementara.
2) Ganti cara kontrasepsi bila sangat mengganggu dan menimbulkan
ketidakpuasan pasangan.
j. Pusing dan Sakit Kepala
Gejala dan Keluhan
Rasa berputar atau sakit pada kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi atau
seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara.
Penanggulangan
1) Jelaskan secara jujur kepada calon akseptor bahwa kemungkinan
tersebut mungkin ada, tetapi biasanya bersifat sementara dan jarang
terjadi.
2) Pemberian anti postagladin dan obat-obatan pengurang rasa sakit.
3) Bila tidak ada perubahan ganti dengan kontrasepsi non hormonal.
Tempat Pelayanan Pil KB
Untuk pemberian pertama pil KB dapat dilakukan:
1) Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat atau poliklinik swasta atau poliklinik
pemerintah.
e. Perubahan Libido
Gejala dan Keluhan:
Menurunnya atau meningkatnya libido akseptor. Hal ini bersifat subyektif dan
sulit dinilai.
Penanggulangan:
Menjelaskan kepada klien kemungkinan hal ini, dan sifatnya yang subyektif.
Perubahan libido bias disebabkan banyak faktor, sebaiknya klien dianjurkan
memperbaiki keadaan umum termasuk kesehatan dan bila perlu konsultasi ke
psikolog.
f. Perubahan Berat Badan
Gejala dan Keluhan:
Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram dalam beberapa bulan
setelah pemakaian suntikan KB.
Penanggulangan:
1) Jelaskan kepada akseptor suntik bahwa kenaikan dan penurunan BB adalah
salah satu efek samping dari pemakaian suntikan, akan tetapi tidak selalu
perubahan berat tersebut diakibatkan dari pemakaian Kb suntik. Kenaikan
dapat disebabkan oleh hal-hal lain, namun dapt pula terjadi penurunan BB. Hal
inipun tidaklah selalu disebabkan oleh KB suntik dan perlu diteliti seksama.
2) Pengaturan diet merupakan hal yang paling utama. Anjurkan akseptor KB
suntik untuk melakukan diet rendah kalori dan olahraga teratur. Apabila terlalu
kurus anjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil, anjurkan untuk
ganti caara ke kontrasepsi non hormonal.
g. Pusing dan Sakit Kepala
Gejala dan Keluhan:
Sakit kepala/pusing, hal ini dapat terjadi pada satu sisi atau kedua sisi atau
seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara.
Penanggulangan:
1) Jelaskan secara jujur kepada calon Akseptor bahwa kemungkinan tersebut
mungkin ada, tetapi jarang terjadi. Biasanya bersifat sementara.
2) Pemberian anti prostaglandin atau obat mengurangi keluhan misalnya:
Asetosal 500 mg 3x1 tablet/hari atau paracetamol 500 mg 3x1.
3) Bibila tidak ada perubahan ganti cara kontrasepsi non hormonal.
h. Hematoma
Gejala dan Keluhan:
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan dibawah kulit.
Penanggulangan:
1) Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan yang dapat
terjadi.
2) Kompres pada daerah yang membiru dengan kompres hangat hingga warna
biru / kuning hilang.
i. Infeksi dan Abses: karena pemakaian jarum suntik yang tidak suci hama/steril.
Penanggulangan:
Pemberian antibiotic jika terjadi abses: Bila telah ada fluktuasi pada abses, dapat
dilakukan insisi abses. Setelah itu berikan tampon dan drain. Jangan lupa berikan
antibiotic seperti pada perlukaan infeksi.
Pelayanan KB Suntik dapat dilakukan:
1) Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin/Rumah Bersalin.
2) Puskesmas/Balai
Kesehatan
Masyarakat/Poliklinik
Swasta/Poliklinik
Pemerintah.
3) TKBK / Puskesmas Keliling.
4) Dokter / Bidan Swasta.
3. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) / Implant
Implan adalah alat kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak permanen dan
dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga hingga lima tahun. Keefektifitasnya sangat tinggi, kegagalan secara teoritis mencapai 0,2% dan dalam
praktek mencapai 1-3%.
Jenis-jenis Implant:
a. Norplant adalah implant yang teridir dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang
kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36 mg.
b. Jadelle adalah implant dua batang yang melepaskan levonorgestrel (sekitar 35
ig/hari hingga 18 bulan), memiliki profil farmakologis dan klinis identik dengan
Norplant. Keuntunganny adalah pemasangannya lebih mudah dari pada Norplant.
c. Implanon adalah implant system satu batang yang melepaskan levonorgestrel
dengan dosis yang bertahap, yaitu 60-70 ig/hari pada bulan pertama pemasangan,
35-45 ig/hari pada akhir tahun pertama pemasangan, sampai 25-30 ig/hari pada
akhir than ketiga. Kenuntungannya adalah mudah dalam pemasangan dan
pengeluaran.
Cara Kerja Implant AKBK
a. Dengan disusupkannya kapsul silastik implant di bawah kulit, maka setiap hari
dilepaskan secara tetap sejumlah levonorgestrel kedalam darah melalui proses
difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik tersebut.
b. Besar kecilnya levonorgestrel tergantung besar kecilnya permukaan kapsul
silastik dan ketebalan dari dindingnya. Satu sel implant yang terdiri dari 2, 4 atau
6 kapsul dapat bekerja secara efektif selama lima tahun. Sedangkan Jadelle dan
Implanon efektif selama 1-3 tahun.
Cara Kerja dalam Mencegah Kehamilan
Dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan kontinyu
maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hamper sama
dengan pil dan suntik yang terdiri dari 3 mekanisme dasar, yaitu:
a. Menghambat terjadinya ovulasi.
b. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi.
c. Mempertebal lendir serviks.
d. Menipiskan lapisan endometrium.
Keuntungan
a. Tidak menekan produksi ASI.
b. Praktis, efektif.
c. Tiak ada faktor lupa.
Langkah 6: Buka dengan hati-hati kemasan steril implan dengan menarik kedua
lapisan pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul dalam
mangkok steril.
Langakah 8: setelah kedua kapsul terpasang dan posisi setiap kapsul sudah
dipastikan tepat keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi
dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan
perdarahan. Bersihkan tempat pemasangan dengan kasa antiseptic.