Bab 4 Ustek
Bab 4 Ustek
A. PENDEKATAN
Kegiatan ini menggunakan pendekatan metode yuridisnormatif, karena merupakan
penelitian hukum atau peraturan yang bersifat normatif (legal research) atau penelitian
hukum doktriner. Pendekatan yuridis normatif, yaitu cara pendekatan yang digunakan
untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu
untuk kemudian dilanjutkan dengan meneliti data primer yang ada di lapangan.
Pendekatan Yuridis-normatif yaitu dengan mengkaji peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah peraturan-peraturan mengenai tata cara pinjam pakai dan
sewa sarusun. Untuk mempertajam penelitian ini akan digunakan juga pendekatan
komparatif, yaitu metode yang mempelajari hokum dengan membandingkan antara tata
hukum yang berlaku di suatu wilayah tertentu dengan tata hukum yang berlaku di wilayah
lain.
Pendekatan dan metode pada tahap pelaksanaan atau operasional kegiatan ini harus
bertumpu pada seperangkat peraturan perundang-undangan yang memberikan dasar
hukum serta kekuatan mengikat dari sistem itu pada instansi instansi yang diaturnya,
dalam arti :
a. mengintegrasikan sistem dan prosedur penyelenggaraan mekanisme dan tata cara
pelaksanaan pinjam pakai dan sewa sarusun secara nasional termasuk
pelaksanaan pedoman kegiatan di daerah dengan baik.
b. keberadaan
hukum
(legal
existence)
institusi-institusi
administrasi
negara
e. memberikan dasar hukum yang kuat atas pengakuan kedudukan penegakan hak
dan kewajiban, serta tanggung jawab dan fungsi pemerintah dalam teknis tata cara
pelaksanaan pinjam pakai dan sewa sarusun.
Selain itu dalam kegiatan Reviu Permenpera tentang Penyelenggaraan Rumah
Susun Sederhana Sewa ini juga harus didasarkan pada beberapa strategi yang
berkaitan dengan ketersedian sarana, SDM, sistem dan prosedur dan ketersediaan
dana hingga penggunaan dana untuk kepentingan kegiatan ini dapat dilakukan
secara simultan dengan berpegang pada panduan pengeloalaan kegiatan.
Pendekatan dan strategi tersebut adalah :
1. Pendekatan kuantitatif
Pendekatan menitikberatkan pada segi kuantitas atau jumlah sumberdaya yang
dimiliki dalam rangka menunjang setiap proses kegiatan dari tahap persiapan
hingga tahap perumusan dan implementasi hasil kegiatan itu sendiri
2. Pendekatan kualitatif
Pendekatan menitikberatkan pada segi kebutuhan efektifitas sumberdaya yang
ada dapat digunakan secara optimal untuk kepentingan persiapan hingga
operasionalnya dan implementasi hasilnya.
3. Pendekatan Fungsional
Pendekatan menitikberatkan pada segi pemenuhan sumberdaya sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang sudah direncanakan dan bukan hanya melihat jumlah
sumberdaya yang tersedia saja . Sehingga pendekatan ini lebiih berorientasi pada
seberapa besar beneficaries (tingkat kemanfaatan) secara sosial dan ekonomi
bagi
masyarakat
tentang
kinerja
pemerintah
dalam
penyusunan
Reviu
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat,
Peraturan
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
No.
Negara/Daerah,
tahun
Peraturan
2006
tentang
Pemerintah
No.
Pengelolaan
88
tahun
Barang
2014
Milik
tentang
b.
Bahan hukum sekunder, yaitu semua bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap
bahan hukum primer. Meliputi jurnal, buku-buku referensi, hasil karya ilmiah para sarjana,
hasil-hasil penelitian ilmiah yang mengulas mengenai masalah hukum yang diteliti.
c.
Bahan hukum tersier, yaitu semua bahan hukum yang memberikan petunjuk/penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Meliputi bahan dari media internet,kamus,
ensiklopedia dan sebagainya.
3. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis secara analitis kualitatif yuridis yaitu
dengan memperhatikan fakta-fakta yang ada di lapangan kemudian dikelompokan,
dihubungkan dan dibandingkan dengan ketentuan hukum yang berkaitan.
Pada penyusunan pedoman ini, data terutama diperoleh dari bahan pustaka dimana
pengolahan, analisis dan konstruksi datanya dilaksanakan dengan cara penelitian
yang menggunakan metode kualitatif yang merupakan suatu cara penelitian yang
menghasilkan data deskriptif analisis serta komparatif.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis nonstatistik. Analisis
data pada penelitian hukum ini dikerjakan dengan menggunakan logika deduksi,
artinya pola berpikir dari hal-hal yang bersifatumum (premis mayor) ke hal-hal yang
khusus (premis minor), untuk membangun sistem hukum positif.
4. Kerangka Pemikiran
Dengan mangacu pada beberapa peraturan perundang-undagan terkait dengan
Penyelenggaraan Rumah Susun Sederhana Sewa, maka kegiatan Reviu Permenpera
tentang Penyelenggaraan Rumah Susun Sederhana Sewa perlu dijabarkan dalam
kerangka pemikiran sebagai berikut :
b.
Koordinasi
Tujuan koordinasi adalah untuk menjalin komunikasi dan koordinasi secara efektif
kepada semua pihak yang terkait dengan pekerjaan ini yang akan dilakukan secara
terjadwal dan sesuai dengan kebutuhan.
Penyelenggaraan
Rumah
Susun
Sederhana
Sewa,
bahan
pendukung
2. TAHAP PELAKSANAAN
a. Kunjungan Lapangan, dan Penyebaran Instrumen Kajian
Kunjungan Lapangan dan Penyebaran Instrumen Reviu Permenpera tentang
Penyelenggaraan Rumah Susun Sederhana Sewa n dilaksanakan dalam rangka
Pengumpulan data dan akan dilaksanakan pada sampel unit/satuan kerja
perangkat daerah di pemerintah daerah yang terkait dengan Penyelenggaraan
Rumah Susun Sederhana Sewa.
b. Tabulasi dan Analisis Hasil
Tabulasi hasil penyebaran dan pengisan instrumen Reviu Permenpera tentang
Penyelenggaraan Rumah Susun Sederhana Sewa akan dilaksanakan setelah
semua data yang dibutuhkan dari lapangan terkumpul dan akan diklasifikasikan
berdasarkan tahapan kegiatan. Sedangkan evaluasi hasil Reviu Permenpera
tentang Penyelenggaraan Rumah Susun Sederhana Sewa akan dilakukan secara
utuh dan akan disesuaikan dengan isi dan substansi dari petunjuk pelaksanaan
kegiatan.
c. Rapat Pembahasan Teknis dan Koordinasi (interdep)
Rapat pembahasan dan koordinasi merupakan saran untuk menyamakan persepsi
dan pemahaman, mengumpulkan gagasan dan masukan, bertukar informasi,
menyepakati
hal-hal
penting
terkait
dengan
Reviu
Permenpera
tentang
pelaksanaan
(SOP)
dan
petunjuk
teknis
pemberian
bantuan
pembangunan rumah susun berdasarkan tanggapan dan saran yang telah disusun
tersebut. Kegiatan sosialisasi dilakukan dalam rangka implementasi terhadap reviu
yang telah disusun tersebut.
3. TAHAP PELAPORAN
Penyusunan
Laporan
pelaksanaan
kegiatan
Reviu
Laporan Pendahuluan
Permenpera
tentang
Laporan Antara
Laporan Antara sebanyak 10 eksemplar yang sekurang-kurangnya memuat naskah
akademis, serta daftar isi draft peraturan.
hasil kajian/analisis data dan konsep naskah akademis dan draft peraturan
Laporan Draft Final:10 eksemplar (diserahkan 5 bulan sejak SPMK)
Laporan Akhir
Laporan Akhir harus diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan dengan jumlah
sebanyak 10 eksemplar. Selain Laporan Akhir juga diserahkan Ringkasan Eksekutif
(executive summary) sebanyak 15 eksemplar dan produk kajian (draft peraturan
final). Keseluruhan laporan selanjutnya disimpan dalam bentuk softcopy dalam CD
(compact disc), dan diserahkan bersamaam waktunya dengan penyerahan Laporan
Akhir. Dalam hal ini, dokumen data/literatur dan softcopy serta album dokumentasi
wajib diserahkan dan menjadi milik pemberi tugas.