UNDANG2 Ambulans
UNDANG2 Ambulans
Sebagaimana diatur dalam Pasal 134 UULLAJ jo Pasal 65 ayat (1) PP 43/1993 sesuai urutan
berikut: a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu
negara;
f. Iring-iringan pengantar jenazah; dan
g. Konvoi dan/ atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Lebih jauh diatur dalam Pasal 65 ayat (4) PP 43/993, perintah atau larangan yang dinyatakan
dengan alat pemberi isyarat lalu lintas tentang isyarat berhenti (lampu merah) tidak diberlakukan
pada kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, ambulans mengangkut
orang sakit, kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas, kendaraan
Kepala Negara atau Pemerintah Asing yang menjadi tamu negara, dan iring-iringan pengantaran
jenazah. meSedangkan ambulans adalah termasuk pengguna jalan yang memperoleh hak utama
untuk didahulukan sebagaimana diatur dalam Pasal 134 UULLAJ jo Pasal 65 ayat (1) PP
43/1993 sesuai urutan berikut: a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan
tugas;
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu
negara;
f. Iring-iringan pengantar jenazah; dan
g. Konvoi dan/ atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Lebih jauh diatur dalam Pasal 65 ayat (4) PP 43/993, perintah atau larangan yang dinyatakan
dengan alat pemberi isyarat lalu lintas tentang isyarat berhenti (lampu merah) tidak diberlakukan
pada kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, ambulans mengangkut
orang sakit, kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas, kendaraan
Kepala Negara atau Pemerintah Asing yang menjadi tamu negara, dan iring-iringan pengantaran
jenazah.laksanakan tugas di lalu-lintas == Penjelasan dari: Pasal 134 dan 135 UU No 22 tahun
2009 mengenai prioritas dan hak kendaraan gawat darurat di lalulintas sebagai berikut: "Hak
utama kendaraan tertentu Tidak memberikan prioritas jalan bagi kendaraan bermotor
memiliki hak utama yang menggunakan peringatan dengan bunyi dan sinar dan/atau yang
dikawal oleh petugas Polri : a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang
melaksanakan tugas; b. Ambulans yang mengangkut orang sakit; c. Kendaraan untuk
memberikan pertolongan pada kecalakaan lalu lintas; d. Kendaraan pimpinan Lembaga
Negara Republik Indonesia; e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta
lembaga internasional yang menjadi tamu negara;". Dari penjelasan tersebut, diprioritaskan
kendaraan-kendaraan yang telah disebut untuk diberi laluan aman dan cepat di jalan raya.
Ketentuannya yaitu:
1. Ambulans, Pemadam Kebakaran, dan Kendaraan Polisi yang sedang membunyikan
sirene dan lampu-lampu di jalanan wajib diberi jalan dan lintasan aman guna sampai pada
tujuan dengan selamat, dimana pengemudi lainya harus minggir ataupun berhenti di tepi
jalan dan beri laluan aman.
2. Ketiga kendaraan darurat tersebut mempunyai keistimewaan untuk bisa melanggar
rambu-rambu lalulintas seperti melawan arus lalu-lintas, menerobos lampu merah,
melewati jalur busway, dll pada kondisi darurat dan tidak boleh di ganggu oleh
pengemudi lainya.
3. Seluruh pengemudi lalu-lintas yang melihat dan mendengar sirene atau lampu-lampu dari
kendaraan darurat tersebut wajib berusaha memberi jalan walaupun pada kondisi
kemacetan lalulintas. Jika tidak memungkinkan, pengemudi wajib berusaha semaksimal
mungkin untuk minggir dan memberi jalan.
4. Dilarang keras menghadang, mengabaikan, dan mengganggu perjalanan ketiga kendaraan
darurat tersebut dalam melaksanakan tugas untuk menyelamatkan nyawa.
5. Selain keperluan tertentu, dilarang membuntuti atau mengikuti ketiga kendaraan darurat
tersebut dalam melaksanakan tugas guna melewati kemacetan atau cari jalan cepat,
karena dapat membahayakan dan menyelakai kendaraan darurat tersebut jika terjadi rem
mendadak, dll.