Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Kebiasaan merokok sudah berkembang di masyarakat Indonesia termasuk


remaja. Merokok merupakan perilaku yang merugikan kesehatan, seperti dapat
menyebabkan penyakit paru, jantung, kanker tenggorokan, dan merusak otak.
Tahun 2030 diperkirakan 80% kematian akibat rokok akan terjadi di negaranegara berkembang, termasuk Indonesia. Provinsi Aceh menduduki peringkat
pertama provinsi dengan jumlah batang rokok yang dihisap per hari, yaitu 21-30
batang (Riskesdas, 2010). Kebiasaan merokok ini disebabkan oleh berbagai faktor
salah satu diantaranya kondisi psikologis, yaitu stres. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui tingkat stres, distribusi frekuensi perilaku merokok dan
menganalisa hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada siswa
laki-laki di SMA Negeri 1 Gandapura tahun 2015. Desain penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross
sectional dengan metode pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive
sampling sebanyak 69 responden. Hasil penelitian berdasarkan tingkat stres
menunjukkan bahwa responden dengan tingkat stres ringan sebanyak (30,4%),
tingkat stres sedang sebanyak (62,3%), dan tingkat stres berat-sangat berat
sebanyak (7,2%). Hasil penelitian berdasarkan perilaku merokok menunjukkan
bahwa responden dengan perilaku merokok rendah sebanyak (62,3%) dan
responden perilaku merokok tinggi sebanyak (30,4%). Analisa data dilakukan
dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05)
dan didapat nilai p = 0,02. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara tingkat stres dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki di SMA Negeri
1 Gandapura tahun 2015.
Kata kunci : Stres, Perilaku Merokok, Siswa Laki-laki

Anda mungkin juga menyukai