Anda di halaman 1dari 12

Arus Laut (Sea Current)

Arus terjadi karena adanya proses pergerakan massa air menuju


kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air.
Gerakan tersebut merupakan resultan dari Beberapa gaya yang bekerja dan
beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan
massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas)
maupun secara horizontal (gerakan ke samping).
Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang
membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke
kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.
Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam
(ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di
belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya
coriolis dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).
Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari
massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang
terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada
permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector
yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja
yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air
laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990)
Pond dan Pickard 1983 mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan
penyebabnya, terbagi atas :
1.

Gerakan dorongan angin

Angin adalah faktor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin
mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang
dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan
kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.
2.

Gerakan termohalin

Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2
massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah
permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.
3. Arus Pasut
Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda
angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.

4. Turbulensi
Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya
gesekan antar lapisan.
5. Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar
laut saat etrjadi gempa.
6.

Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi :


1.
Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Faktor pembangkit
arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga
angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari
kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan
makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak
berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000).
Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas)
mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin
musim sangat terlihat perubahannya antara musim barat dan musim timur maka
arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh
adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut
Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.
2. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal
yang dikenal dengan upwelling dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses
upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman
sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan
mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah
menggantikan kekosongan yang berada di atas.
Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan
atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin
dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus
ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung
mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai
makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan.
Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh faktor internal seperti perbedaan
densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air dan faktor
eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan

dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya
tektonik dan angin ( Gross, 1990).
Menurut Bishop (1984), gaya-gaya utama yang berperan dalam sirkulasi
massa air adalah gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya
gesekan, dan gaya sentrifugal.
Gaya-gaya yang bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan
angin, gaya Viskositas, gaya Coriolis, gaya gradien tekanan horizontal, gaya yang
menghasilkan pasut.
Ketika angin berhembus di laut, energi ditransfer dari angin ke batas
permukaan, sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang
gravitasi permukaan, yang memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah
perambatan gelombang sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat
kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut,
sehingga semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara angin
dengan permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air
laminar dan pergerakan air turbulen (Supangat,2003).
Gaya Viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya
pergerakan angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa
air yang berdekatan secara periodik, hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan
pada fluida. Gaya viskositas dapat dibedakan menjadi dua gaya yaitu viskositas
molecular dan viskositas eddy. Gesekan dalam pergerakan fluida berasal dari
transfer momentum diantara bagian-bagian fluida yang berbeda. Pada saat fluida
bergerak dalam aliran laminer, transfer momentum terjadi. Hasil transfer antara
batas yang berdekatan yang disebut viskositas molekular.
Di permukaan laut gerakan air tidak pernah laminer tetapi turbulen,
sehingga massa air bukan berupa molekul individu, molekul air bertukar antara
satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan internal yang dihasilkan lebih besar dari
pada yang disebabkan oleh pertukaran molekul individu dan disebut viskositas
eddy.
Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan
membelokan arah angin dari arah yang lurus. Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya. Gaya Coriolis ini yang membelokan arus
dibagian bumi utara kekanan dan dibagian bumi selatan kearah kiri. Pada saat
kecepatan arus berkurang, maka tingkat perubahan arus yang disebabkan gaya
Coriolis akan meningkat. Hasilnya akan dihasilkan sedikit pembelokan dari arah
arus yang relaif cepat dilapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi lebih
besar pada aliran arus yang kecepatanya makin lambat dan mempunyai kedalaman
makin bertambah besar.

Akibatnya akan timbul suatu aliran arus dimana makin dalam suatu
perairan maka arus yang terjadi pada lapisan-lapisan perairan akan dibelokan
arahnya. Hubungan ini dikenal sebagai Spiral Ekman, Arah arus menyimpang 450
dari arah angin dan sudut penyimpangan. bertambah dengan bertambahnya
kedalaman (Supangat, 2003).
Gaya gradien tekanan horizontal sangat dipengaruhi oleh tekanan, massa
air, kedalaman dan juga densitas dari massa air tersebut, yang mana jika densitas
laut homogen, maka gaya gradien tekanan horizontal adalah sama untuk
kedalaman berapapun. Jika tidak ada gaya horizontal yang bekerja, maka akan
terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Gelombang-gelombang yang panjang pada lautan menghasilkan peristiwa
pasang surut air laut. Pasang surut ini menimbulkan pergerakan massa air yang
mana prosesnya dipengaruhi oleh gaya tarik bulan, matahari dan benda angkasa
lainya selain itu juga dipengaruhi oleh gaya sentrifugal dari bumi itu sendiri.
Ada tiga hal yang akan kita bahas sehubungan dengan gerakan air laut ini
yaitu arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.
1.

Arus Laut

Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke
tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan
dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massaair yang dikarenakan
tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang
panjang.Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal
dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang
terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada
permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector
yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja
yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air
laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990).
Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang
bertiup di atasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan
(atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan
berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada
akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000)
Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas)
mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin
musim sangat terlihat perubahannya antara musim barat dan musim timur maka
arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh

adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan
lautFlores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:
1. Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau pulau yang ada di sekitarnya.
Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari
tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas
batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung
membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2. Gaya Coriollis dan arus ekman. Gaya Corriolis mempengaruhi aliran
massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang
lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan
perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai
dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.Pembelokan itu akan
mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mengarah ke kiri di belahan
bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang
searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan
dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari
pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman
(Pond dan Pickard, 1983).
3. Perbedaan densitas serta upwelling dan sinking. Perbedaan densitas
menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah
kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik.
Adapun jenis jenis arus dibedakan menjadi:
1. Berdasarkan penyebab terjadinya
a. Arus ekman : Arus yang dipengaruhi oleh angin.
b. Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
c. Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.
d. Arus geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan
mendatar dan gaya coriolis.
e. Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan
angin dan terjadi pada lapisan permukaan.
2. Berdasarkan Kedalaman
a. Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan,
bergerak dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran
angin.
b. Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya
tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air
dari daerah kutub ke daerah ekuator.
3.
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus
bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus
bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.

4.
Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus dingin. Arus
panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedang
kan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang
dilaluinya.
Pond dan Pickard 1983 mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan
penyebabnya, terbagi atas :
a. Gerakan dorongan angin
Angin adalah factor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin
mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang
dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan
kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.
b. Gerakan termohalin
Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas antara 2
massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar di bawah
permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.
c.Arus Pasang Surut
Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda
angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.
d. Turbulensi
Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya
gesekan antar lapisan.
e. Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar
laut saat terjadi gempa.
f. Gelombang lain :
Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal
yang dikenal denganupwelling dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses
upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman
sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan
mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah
menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air yang dari
kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan
oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air
permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan
nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak

fitoplankton.Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan,


dengan demikian di daerah upwellingumumnya kaya ikan.
Faktor Penyebab Terjadinya Arus

Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien
tekanan mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya
tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya
coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin ( Gross,
1990).
Menurut Bishop (1984), gaya-gaya utama yang berperan dalam sirkulasi massa
air adalah gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan
gaya sentrifugal.
Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas
permukaan, sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang
gravitasi permukaan, yang memberikan pergerakan air dari yang kecil ke arah
perambatan gelombang sehingga terbentuklah arus di laut. Semakin cepat
kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut,
dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara angin dengan
permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air laminar dan
pergerakan air turbulen (Supangat,2003).

Gaya Viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan


angin pada permukaanlaut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodik, hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada
fluida. Gaya viskositas dapat dibedakan menjadi dua gaya yaitu viskositas
molecular dan viskositas eddy. Gesekan dalam pergerakan fluida hasil dari
transfer momentum diantara bagian-bagian yang berbeda dari fluida. Dalam
pergerakan fluida dalam aliran laminer, transfer momentum terjadi hasil transfer
antara batas yang berdekatan yang disebut viskositas molekular. Di permukaan
laut, gerakan air tidak pernah laminer, tetapi turbulen sehingga kelompokkelompok air, bukan molekul individu, ditukar antara satu bagian fluida ke yang
lain. Gesekan internal yang dihasilkan lebih besar dari pada yang disebabkan oleh
pertukaran molekul individu dan disebut viskositas eddy.

Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokan
arah angin dari arah yang lurus. Gaya ini timbul sebagai akibat dari perputaran
bumi pada porosnya. Gaya Coriolis ini yang membelokan arus dibagian bumi

utara kekanan dan dibagian bumi selatan kearah kiri. Pada saat kecepatan arus
berkurang, maka tingkat perubahan arus yang disebabkan gaya Coriolis akan
meningkat. Hasilnya akan dihasilkan sedikit pembelokan dari arah arus yang relaif
cepat di lapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi lebih besar pada
aliran arus yang kecepatanya makin lambat dan mempunyai kedalaman makin
bertambah besar. Akibatnya akan timbul suatu aliran arusdimana makin dalam
suatu perairan maka arus yang terjadi pada lapisan-lapisan perairan akan
dibelokkan arahnya. Hubungan ini dikenal sebagai Spiral Ekman, Arah arus
menyimpang 450 dari arah angin dan sudut penyimpangan. bertambah dengan
bertambahnya kedalaman (Supangat, 2003).

Gambar 1.Pola arus spiral Ekman

Gaya gradien tekanan horizontal sangat dipengaruhi oleh tekanan, massa air,
kedalaman dan juga densitas dari massa air tersebut, yang mana jika densitas laut
homogen, maka gaya gradien tekanan horizontal adalah sama untuk kedalaman
berapapun. Jika tidak ada gaya horizontal yang bekerja, maka akan terjadi
percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.

Gambar 2. Gaya Gradien Tekanan Horizontal

Gelombang-gelombang yang panjang pada lautan menghasilkan peristiwa pasang


surut air laut. Pasangsurut ini menimbulkan pergerakan massa air yang mana
prosesnya dipengaruhi oleh gaya tarik bulan, matahari dan benda angkasa lainya
selain itu juga dipengaruhi oleh gaya sentrifugal dari bumi itu sendiri.
Upwelling

Upwelling merupakan fenomena oseanografi yang melibatkan wind-driven


motion yang kuat, dingin dan biasanya membawa massa air yang kaya akan
nutrien ke arah permukaan laut. Upwelling adalah fenoma atau kejadian yang
berkaitan dengan gerakan naiknya massa air laut. Gerakan vertikal ini adalah
bagian integrasi dari sirkulasi laut tetapi ribuan sampai jutaan kali lebih kecil dari
arushorizontal. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas air
laut karena dengan penambahan kedalaman mengakibatkan suhu menurun dan
densitas meningkat yang menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air
secara vertikal. Laut juga terstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan
nutrien yang semakin meningkat seiring pertambahan kedalaman. Dengan

demikian adanya gerakan massa air vertikal akan menimbulkan efek yang
signifikan terhadap kandungan nutrien pada lapisan kedalaman tertentu.
Setidaknya ada lima tipe upwelling yaitu coastal upwelling, large-scale winddriven upwelling in the ocean interior, upwelling associated with eddies,
topographically-associated upwelling, and broad-diffusive upwelling in the ocean
interior.
Coastal Upwelling

Coastal upwelling adalah tipe yang paling banyak memiliki hubungan dengan
aktivitas manusia dan memberikan banyak pengaruh terhadapa produktivitas
perikanan di dunia, seperti ikan pelagis kecil (sardines, anchovies, dll.). Laut
dalam kaya akan nutrien termasuk nitrate and phosphate, yang merupakan hasil
dari dekomposisi materi organik (dead/detrital plankton) dari permukaan laut.
Ketika sampai ke permukaan, nutrien tersebut digunakan oleh fitoplankton,
beserta CO2 terlarut dan dan energi cahaya matahari untuk menghasilkan bahan
organik melalui proses fotosintesis. Daerah Upwelling memiliki produktivitas
yang tinggi dibanding dengan wilayah lainnya. Hal ini berkaitan dengan rantai
makanan, karena fitoplankton berada pada level dasar pada rantai makanan di laut.
Daearah dari upwelling antara lain pantai Peru, Chile, Laut arab, western South
Africa, eastern New Zealand, southeastern Brazil dan pantai California.
Adapun rantai makanan di laut adalah sebagai berikut :
Phytoplankton -> Zooplankton -> Predatory zooplankton -> Filter feeders ->
Predatory fish
Karena ini menjadi sebuah rantai makanan, ini berarti bahwa setiap spesies adalah
spesies kunci dalam zona upwelling. Bagian kunci dari oseanografi fisika yang
menimbulkan coastal upwellingadalah efek Coriolis yang didorong oleh winddriven yang derung diarahkan ke sebelah kanan di belahan bumi utara dan ke arah
kiri di belahan bumi selatan.

Equatorial Upwelling
Fenomena yang sama terjadi di ekuator. Apapun lokasinya ini merupakan hasil
dari divergensi, massa air yang nutrien terangkat dari lapisan bawah dan hasilnya
ditandai oleh fakta bahwa pada daerah ekuator di pasifik memiliki konsentrasi
fitoplankton yang tinggi.
Southern Ocean Upwelling

Upwelling dalam skala besar juga terjadi di Southern Ocean. Di sana, dipengaruhi
angin yang kuat dari barat dan timur yang bertiup mengelilingi Antarctika, yang
mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap aliran massa air yang menuju
ke utara. Sebenarnya tipe ini masih termasuk ke dalam coastal upwelling. Ketika
tidak ada daratan antara Amerika Selatan dengan Semenanjung Antartika,
sejummah massa air terangkat dari lapisan dalam. Dalam banyak pengamatan dan
sintesis model numerik, upwelling samudra bagian Selatan merupakan sarana
utama untuk mengaduk material lapisan dalam ke permukaan.Beberapa model
sirkulasi laut menunjukkan bahwa dalam skala luas upwelling terjadi di daerah
tropis, karena didorong tekanan air mengalir berkumpul ke arah lintang rendah
dimana terdifusi dengan lapisan hangat dari permukaan.

Tropical cyclone upwelling


Upwelling juga bisa disebabkan oleh tropical cyclone yang melanda suatu wilayah
laut, biasanya apabila bertiup dengan kecepatannya kurang dari 5 mph (8 km/h).

Artificial Upwelling
Upwelling tipe jenis ini dihasilkan oleh perangkat yang menggunakan energi
gelombang laut atau konversi energi panas laut untuk memompa air ke
permukaan. Perangkat seperti telah dilakukan untuk memproduksi plankto.
Non-oceanic upwelling
Upwellings juga terjadi di lingkungan lainnya, seperti danau, magma dalam
mantel bumi. Biasanya akibat dari konveksi.
Spiral Ekman

Ekman spiral merujuk ke struktur arus atau angin di dekat garis batas horisontal
yang arah alirannya berputar dan bergerak menjauh. Istilah Ekman Spiral ini
berasal dari seorang ilmuwan kelautanSwedia yang bernama Vagn Walfrid
Ekman. Defleksi dari arus permukaan pertama kali ditemukan oleh ilmuwan
oseanografi Norwegia yang bernama Fridtjof Nansen ketika berlangsungnya
ekspedisi Fram (1893-1896).Efek dari Ekman Spiral ini adalah akibat efek
Coriolis yang menyebabkan benda dipaksa bergerak ke kanan pada belahan bumi
utara dan ke arah kiri pada belahan bumi selatan. Dengan demikian ketika angin
berhembus pada permukaan laut di belahan bumi utara, aruspermukaan bergerak
kearah kanan dari arah angiin.

Diagram yang di sebelah kanan menunjukkan gaya yang terkait dengan Ekman
spiral. Gaya yang bekerja di atas permukaan yang diberi warna merah (sebagai
akibat adanya hembusan angin di permukaan air), gaya Coriolis (di sudut kanan
dari gaya yang bekerja di atas permukaan air) berwarna kuning, dan resultan
perpindahan (arus) berwarna merah jambu, yang kemudian menjadi memberikan
pengaruh pada lapisan di bawahnya, dan secara gradual membentuk spiral secara
bertahap searah jarum jam dengan gerakan ke arah bawah.

Manfaat Arus
-Perikanan
Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempattempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh
karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat
dimanfaatkan untuk mendetek si tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis
ikan.
-Pariwisata
Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang banyak
memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan.
Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya
besar.
-Pertanian Laut
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang
bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan
usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang,
mutiara dan lainlain), kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil
pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.
- Pelayaran
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran
terutamakapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada
prinsipnya dalamperjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak
maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.
- Energi (pembangkit tenaga listrik)
Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan
gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik).
Sedangkan di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan
PenerapanTeknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini

sedang melakukan uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan
memanfaatkan gerakan air laut di selat Bali.

Anda mungkin juga menyukai