Anda di halaman 1dari 6

PENYELESAIAN DENGAN PENGUNDURAN DIRI SEORANG SEKUTU

Seorang sekutu mempunyai wewenang (power) untuk mengundurkan diri dari


persekutuan firma setiap saat. Jika seorang sekutu mempunyai hak (right) untuk
mengundurkan diri di bawah ketentuan dalam persetujuan, maka ia berhak untuk mengklaim
jumlah penuh kepentingannya dalam perusahaan. Akan tetapi, jika sekutu ini mengundurkan
diri dengan melanggar persetujuan persekutuan firma, dan tanpa kesepakatan bersama
seluruh partisipan, maka ia harus bertanggung jawab kepada sekutu lainnya atas setiap
kerugian (damage) yang mereka derita akibat tindakan sekutu yang mengundurkan diri ini.
Dalam hal ini, klaim seorang sekutu yang mengunduran diri atas kepentingannya mungkin
menjadi lemah sebagian atau seluruhnya akibat kerugian yang disebabkan oleh pengunduran
dirinya.
Pengunduran diri seorang sekutu dapat menyebabkan pembubaran sepenuhnya
perusahaan. Sebaliknya, perusahaan dapat dilanjutkan tanpa hambatan, sementara
penyelesaian dengan sekutu yang menggundurkan diri dilakukan dengan (1) pembelian
kepentingannya oleh salah seorang sekutu yang lain atau dengan (2) pembayaran kepadanya
uang kas perusahaan atau aktiva lainnya untuk memenuhi kepentingannya. Penyelesaian
pembayaran oleh persekutuan firma kepada sekutu yang mengundurkan diri mengakibatkan
penurunan aktiva perusahaan, yang dibarengi dengan penghapusan modal sekutu yang
mengundurkan diri. Jika penyelesaian ditangguhkan sampai tanggal pengunduran diri, maka
perkiraan modal sekutu yang mengundurkan diri ditutup dan perkiraan kewajiban dikreditkan
sebesar jumlah yang harus dibayarkan dalam penyelesaiaan.
Perlu diperhatikan, bahwa pengunduran diri seorang skutu dari persekutuan firma dan
penyelesaiannya dengan perusahaan, tidaklah membebaskan sekutu yang mengundurkan diri

ini dari tanggung jawab pribadi atas klaim persekutuan firma yang ada dalam hal tidak ada
persetujuan dengan kreditor.
Pengunduran diri seorang sekutu biasanya membutuhkan penilaian atas aktiva
perusahaan firma dan uraian mengenai aktiva dan saldo modal menurut penilaian kembali.
Keuntungan dan kerugian daru penilaia kembali diperuntukkan dan dibebankan pada modal
para sekutu dalam rasio laba dan rugi. Penilaian kembali aktiva ini dibutuhkan, tidak hanya
dalam upaya untuk mencapai penetapan yang layak mengenai kepentingan seorang sekutu
yang mengundurkan diri, tetapi juga dalam upaya untuk penetapan yang layak pada
kepentingan para sekutu yang melanjutkan perusahaan. Deengan pembentukan persekutuan
firma baru dan dengan persetujuan baru untuk pembagian laba rugi, maka saldo modal awal
harus melaporkan dengan benar investasi para sekutu.
Para sekutu dapat menyetujui untuk membayar kepada sekutu yang mengundurkan
diri suatu jumlah yang sama dengan saldo modalnya. Sebaliknya, para sekutu mungkin setuju
untuk membayarkan kepada sekutu yang mengundurkan diri, suatu jumlah yang lebih besar
atau lebih kecil daripada saldo yang dilaporkan dalam perkiraan modalnya.
A. Pembayaran Kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri Suatu Jumlah yang Melebihi
Saldo Modalnya
Seorang sekutu yang mengundurkan diri dari persekutuan firma, yang telah
mengalami kemajuan pesat dapat menuntut jumlah yang melebihi saldo modalnya. Para
sekutu yang ada bersedia memenuhi tuntutan ini demi kelanjutan perusahaan ini adalah
prosedur yang dapat dipaksakan oleh sekutu yang mengundurkan diri kepada sekutu lainnya
yang ada. Dalam hal seperti ini, para sekutu mungkin setuju, bahwa (1) kelebihan jumlah
yang dibayarkan akan dianggap sebagai bonus yang harus dipikul oleh para sekutu yang

meneruskan perusahaan, atau (2) kelebihan jumlah yang dibayarkan akan digunakan sebagai
dasar untuk mencatat goodwill persekutuan firma.
Bonus. Asumsikan, bahwa perkiraan modal J, K, dan L masing-masing sebesar
$10.000, bahwa aktiva dinilai dengan tepat dan, bahwa masing-masing sekutu berbagi laba
dalam rasio 50%, 25%, dan 25%. Para sekutu setuju umtuk membayar L sebesar $11.500
dalam penyelesaian kepentigannya. Jika kelebihan sebesar $1.500 harus dianggap sebagai
bonus yang dapat dibebankan pada J dan K, maka ayat jurnalnya adalah:
Modal L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

$10.000

Modal J . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.000

Modal K . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

500

Hutang yang Hrus Dibayar Kepada L . . . . . . . . . . . . . .

$11.500

Goodwill. Akan tetapi, asumsikan bahwa J dan K tidak tersedia perkiraan modal
mereka berkurang, kendati mereka bersedia untuk membayar L dengan $11.500 dalam
penyelesaian kepentingannya. Pemberian kelebihan sebesar $1.500 kepada L atas
kepentingannya ini dapat dipandang sebagai pembayaraan untuk goodwill yang menyangkut
persekutuan firma, tetapi tidak dicatat dalam buku. Oleh karena L memperoleh bagiandalam
kenaikan aktiva bersih sampai sebesar 25%, maka jumlah $1.500 dapat dianggap sebagai
25% dari goodwill yang ada sekarang, dengan demikian total goodwill adalah $6.000. Untuk
menetapkan goodwill persekutuan firma seperti yang ditentukan dan untuk melaporkan
kewajiban dari sekutu yang mengundurkan diri, maka dapat sidudun ayat-ayat jurnal sebagai
berikut:

Goodwill . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

$6.000

Modal J . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

$3.000

Modal K . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.500

Modal L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.500

Modal L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Htang yang Harus Dibayar Kepada L . . . . . . . . . .

$11.500
$11.500

Akan tetapi, ada beberapa pihak yang mendukung penetapan goodwill hanya sebesar
jumlah yang diberikan kepada sekutu yang mengundurkan diri, kemudian dalam buku hanya
dilaporkan goodwill yang sebenarnya dibeli oleh sekutu yang melanjutkan perusahaan.
Jika, dalam ilustrasi diatas, goodwill hanya ditetapkan sebesar kelebihan pembayaran kepada
L, maka ayat jurnalnya akan terbaca:
Modal L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Goodwill . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Hutang yang Harus Dibayar Kepada L . . . . . . . . . .

$10.000
1.500
$11.500

Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill. Walupun metode bonus maupun


goodwill dapat digunakan untuk mencatat pengunduran diri sekutu L, namun kedua metode
ini memberikan hasil yang sama hanya apabila para sekutu yang ada terus membagi laba
dalam rasio semula. Akan tetapi, jika diasumsikan bahwa J dan K memutuskan untuk
membagi rata bala perusahaan yang baru, maka jika metode bonus digunakan akan
menguntungkan bagi sekutu K. Sebaliknya jika metode goodwill digunakan, maka bagian K
dalam penurunan ini akan lebih besar daripada kredit pada modalnya atas pengunduran diri L.
Mengingat perbedaan ini, maka penting bagi para sekutu untuk menyetujui prosedur yang
tepat, yang harus ditempuh.

B. Pembayaran Kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri dengan Jumlah yang Lebih
Kecil Daripada Saldo Modalnya
Seorang sekutu yang ingin mengundurkan diri mungkin menerima jumlah yang lebih
kecil daripada saldo yang dilaporkan dalam perkiraan modalnya. Keinginannya untuk
menerima jumlah yang lebih kecil ini dapat timbul dari kesadaran, bahwa penjualan akriva
perusahaan

yang

dipaksakan

dapat

menimbulkan

kerugian

dan

penurunan

kepentingannyasebesar atau lebih besar daripada yang dapat terjadi lewat persetujuan.
Apabila sekutu yang mengundurkan diri setuju menerima jumlah yang lebih kecil daripada
jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan modalnya, maka selisihnya dapat dipandang (1)
sebagai bonus yang harus diberikan kepada sekutu lainnya, yang melanjutkan, atau (2)
dimana goodwill telah dicatat sebelumnya, sebagai ini imbangan terhadap saldo goodwill.
Bonus. Asumsikan dalam contoh diatas, bahwa L setuju untuk menerima $8.500
dalam penyelesaian secara penuh kepentingannya sebesar $10.000. Jika selisih sebesar
$1.500 harus ditangani sebagai bonus kepada sekutu lainnya yang melanjutkan perusahaan,
maka ayat jurnalnya adalah:
Modal L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

$10.000

Hutang yang Harus Dibayar Kepada L. . . . . . . . . .

$8.500

Modal J. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.000

Modal K. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Goodwill.

Akan

tetapi,

asumsiskan

bahwa

buku-buku

500

persekutuan

firma

menunjukkan saldo goodwill. Saldo perkiraan modal L menggambarkan aktiva tak berwujud
sebagian. Dalam hal seperti itu, para sekutu dapat menganggap bahwa pembayaran kepada L
dalam jumlah yang lebih kecil daripada saldo modalnya ini, sebagai penurunan dalam
goodwill dan bukan sebagai kenaikan dalam modal para sekutu yang melanjutkan
persekutuan firma. Asumsikan bahwa L dibayar $8.500 untuk kepentingannya yang

dilaporkan sebesar $10.000, dengan kelebihan kredit yang ditangani sebagai pengurangan
terhadap goodwill, maka ayat jurnal yang harus disusun adalah sebagai berikut:
Modal L. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .

$10.000

Goodwill. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

$1.500

Hutang yang Harus Dibayar Kepada L . . . . . . . . . . . . . .

8.500

Adalah mungkin untuk menetapkan seluruh penurunan dalam goodwill persekutuan


firma ke dalam penyelesaian dengan L. karena penurunan sebesar $1.500 menyangkurt 25%
kepentingan, maka seluruh penurunan goodwill dapat dipertimbangkan sebesar $6.000, dan
ayat jurnalmya adalah sebagai berikut:
Modal J. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

$3.000

Modal K. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.500

Modal L. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10.000

Goodwill. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

$6.000

Hutang yang harus Dibayar Kepada L . . . . . . . . .

8.500

Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill. Meskipun metode bonus maupun


goodwill dapat digunakan untuk mencatat pengunduran diri sekutu L, namun disini perlu kita
amati seperti halnya dalam contoh dimuka mengenai masalah bonus dan goodwill, bahwa
metode alternatif akan memberikan hasil akhir yang sama hanya apabila sekutu yang
melanjutlan persekutuan firma terus membagi laba rugi dalam rasio semula.

Anda mungkin juga menyukai