RENCANA KEGIATAN
1. Metode
Ceramah , diskusi dan Tanya jawab.
2. Media dan Alat Bantu
Leaflet/lembar balik
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal
: Menyesuaikan dengan jadwal kegiatan di ruangan
Waktu
: 20 menit
Pertemuan ke
: pertama
Tempat
: Ruang 21 RSSA
4. Materi
Pokok Bahasan :
Mengenal penyakit Kanker Payudara (Ca. Mammae)
Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian penyakit kanker payudara
b. Tanda dan Gejala penyakit kanker payudara
c. Penyebab penyakit kanker payudara
d. Penatalaksanaan penyakit kanker payudara
e. Komplikasi penyakit kanker payudara
f. Pencegahan penyakit kanker payudara
5. Pemateri :
a. Qigih Adetya Junaedi
b. Qory Tifani Rahmatika
c. Lisa Theana Dewi
d. Yessie Rohan
6. Peserta : pasien dan keluarga pasien di ruang 21
7. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Pendahuluan
3 menit
Kegiatan Pemateri
1.
2.
3.
4.
Penyajian
10 menit
1.
2.
3.
Penutup
7 menit
Mengucapkan salam
Menjelaskan maksud
dan tujuankegiatan
Menjelaskan kontrak
waktu
Mengkaji
pemahaman klien
secara lisan
Menyampaikan materi
a. Menjelaskan
definisi penyakit
kanker payudara
b. Menjelaskan tanda
dan gejala penyakit
kanker payudara
c. Menjelaskan
penyebab penyakit
kanker payudara
d. Menjelaskan
penatalaksanaanpe
nyakit kanker
payudara
e. Menjelaskan
komplikasi pada
penyakit kanker
payudara
f. Menjelaskan
pencegahan pada
penyakit kanker
payudara
Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
mengklarifikasi/bertanya
Menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta
1. Menyampaikan
kesimpulan
2. Menyampaikan
tindak lanjut yang
berupa petunjuk
tentang apa yang
harus dilakukan atau
dipelajari peserta
penyuluhan
Kegiatan Peserta
1. Menjawab salam
2. Memperhatikan
dengan seksama
3. Menyetujui kontrak
waktu
4. Menjawab
pertanyaan
Metode
Media
Diskusi
Tanya
jawab
Lisan
1. Mendengarkan
penjelasan
dengan
seksama
2. Mengajukan
klarifikasi/perta
nyaan
3. Mendengarkan
penjelasan
terkait
pertanyaan
yang diajukan
Ceramah
Diskusi
Tanya
jawab
Lembar
balik
(leflet)
1. Mendengarkan
penyampaian
kesimpulan
2. Mendengarkan
penjelasan
tentang tindak
lanjut
3. Menjawab
salam
Diskusi
Tanya
jawab
Lisan
selanjutnya
3. Menutup acara dan
mengucapkan
terimakasih serta
salam
Evaluasi
1. Struktur
Peserta ada di ruangan sesuai dengan kontrak waktu , tempat dan topik penyuluhan
yang sudah dikoordinasikan terlebih dahulu sebelum penyuluhan.
Persiapan yang sudah matang terkait materi, media, alat bantu, serta sarana
prasarana yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan
Peserta penyuluhan siap menerima materi penyuluhan dilihat dari ketepatan waktu
2. Proses
Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan
Peserta mendengarkan penyampaian materi dengan baik
Peserta aktif dalam kegiatan Tanya jawab
3. Hasil
Peserta mengalami peningkatan pengetahuan
BAB III
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Kanker Payudara
Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan
mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi
dan destruktif dapat bermetastase (Soeharto Resko Prodjo, 1995).
Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang
tidak normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara
( Mulyani, 2013).
Kanker sering disebut karsinoma, neoplasma ganas ataupun tumor ganas
yaitu jaringan baru yang timbul dalam tubuh pada lokasi tertentu yang
dipengaruhi berbagai penyebab sehingga jaringan setempat terjadi pertumbuhan
yang tidak normal dan dapat menyebar ke organ lain (WHO, 2013).
B. Gejala Kanker Payudara
Stadium I
Gejala kanker payudara stadium I masih sulit dideteksi, karena pada stadium ini
biasanya penderita tidak terdapat rasa nyeri atau sakit pada bagian payudara.
-
berbau.
Pada palpasi ditemukan benjolan kecil pada payudara atau di bawah ketiak
yang berdiameter tidak lebih dari 2 cm. Benjolan ini tidak menimbulkan rasa
nyeri.
Stadium II
Pada stadium ini, sel kanker dapat menginfeksi kelenjar getah bening di daerah
ketiak. Pada kanker payudara stadium 2 ini, puting juga dapat mengeluarkan
cairan berwana kehijauan atau nanah secara tiba-tiba. Selanjutnya akan timbul
luka pada daerah sekitar payudara dan ketiak yang tidak kunjung sembuh.
Biasanya penderita payudara akan terasa nyeri yang timbul di sebabkan karena
sel-sel kanker pada stadium ini sudah semakin berkembang dan menjalar ke
bagian ketiak
-
Pada
Inspeksi
didapatkan
perubahan
warna
puting
payudara, serta
benjolan juga akan mengerut dan menjadi kasar. Terkadang ukuran benjolan
sudah mencapai 5cm tetapi belum menyebar ke bagian lain.
Stadium III
Gejala kanker payudara stadium 3 ini merupakan perkembangan dari kanker
stadium sebelumnya, yaitu stadium 1 dan kanker payudara stadium 2. Pada
kanker payudara stadium 3 si penderita tidak bisa menunda pengobatan lagi.
Gejala yang terjadi pada kanker payudara stadium 3, yaitu :
Stadium IV
Pada stadium 4 sel kanker mengalami fase metastasis, yaitu penyebaran sel
kanker ke jaringan tubuhnya yang semakin luas. Penyebaran sel kanker akan
menjalar ke kelenjar getah bening dan sel kanker tersebut dapat menjalar ke
tulang, otak, paru-paru dan hati. Bila sel kanker sudah sangat menyebar, maka
bisa saja akan timbul komplikasi penyakit lainnya.
Mekanisme hormonal
Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam
lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan
bagi ca mammae
payudara.
Gaya Hidup (Life Style)
Diet tinggi lemak, mengkonsumsi alkohol (minum 2x sehari), obesitas, trauma payudara,
dan merokok dapat menjadi pemicu sel-sel berkembang menjadi sel kanker.
Riwayat Terdiagnosis Keganasan pada Organ yang Lain
Riwayat kesehatan sebelumnya seperti terdeteksinya sel-sel abnormal yang mengarah
pada keganasan pada organ yang lain dapat menjadi faktor predisposisi tumbuhnya sel
dua
tipe
pemeriksaan
mamografi:
skrining
dan
Gambaran
mamografi untuk lesi ganas dibagi atas tanda primer dan tanda sekunder.
3.3 Bone scan, foto, toraks, USG Abdomen
Pemeriksaan bone scan (sidik tulang) bertujuan untuk evaluasi metastasis
ditulang. Pemeriksaan ini dianjurkan pada kasus: advanced local disease,
lymfe node metastases, distant metastases dan ada simptonpada tulang.
Bone scan
dianjurkan pada
stadium
dini
yang
adalah
penggunaan
obat
anti
kanker
(sitostatika)
untuk
Kelelahan
Kelelahan adalah keluhan subjektif umum yang terkait dengan terapi adjuvant,
dan gejala seperti kelelahan tubuh total , pelupa, dan ingin meningkatkan
istirahat dari waktu ke waktu di seluruh terapi. Pasien di saran kan untuk istirahat
secara teratur sepanjang hari dan mencoba merencanakan kegiatan semaksimal
mungkin.
Kerontokan Rambut
Efek dari kemoterapi yang sering terjadi dan di takuti wanita adalah
kerontokan pada rambut atau alopecia. Meskipun tidak mengancam jiwa,
kehilangan rambut memiliki dampak sosial dan psikologis yang mendalam pada
individu
dan
pada
penerimaan
pengobatan.
Obat
kemoterapi
dapat
mempengaruhi tumbuh aktif rambut dengan rata rata 85% dari folikel kulit
kepala rambut di fase pertumbuhan aktif pada satu waktu dan lokasi yang paling
umum untuk rontok adalah kulit kepala (Panno, 2005).
Tidak seperti rambut rontok alami, kerontokan rambut terjadi cepat dan
biasanya mulai dari 1 3 minggu setelah dosis kemoterapi di berikan. Hal ini
tampak jelas setelah 1 2 bulan. Alopecia bersifat reversible. Setelah perhentian
pengobatan, pertumbuhan kembali terlihat dalam 6 8 minggu.
D. Komplikasi Kanker Payudara
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura,
tulang dan hati. Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:
a. metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh
darahkapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab
hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum
tulang ,otak ,syaraf.
b. Gangguan neuro varkuler
c. Fibrosis payudara
E. Pencegahan Kanker Payudara
Pencegahan kanker payudara dapat di mulai dari masyarakat yang sehat
yang memiliki faktor risiko untuk terkena kanker payudara. Beberapa upaya
untuk mencegah peningkatan kasus kanker payudara pada masyarakat yang
dapat dilakukan berupa :
1. Pencegahan (primer) adalah usaha agar tidak terkena kanker payudara.
Pencegahan primer berupa mengurangi atau meniadakan faktor-faktor risiko
yang diduga sangat erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker
payudara. Pencegahan primer atau supaya tidak terjadinya kanker secara
sederhana adalah mengetahui faktor-faktor risiko kanker payudara, seperti
yang telah disebutkan di atas, dan berusaha menghindarinya
2. Pencegahan sekunder adalah melakukan skrining kanker payudara. Skrining
kanker payudara adalah pemeriksaan atau usaha untuk menemukan
abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara pada seseorang atau
kelompok orang yang tidak mempunyai keluhan. Tujuan dari skrining adalah
untuk menurunkan angka morbiditas akibat kanker payudara dan angka
kematian.Pencegahan sekunder merupakan primadona dalam penanganan
kanker secara keseluruhan
untuk
pengobatan
mendapatkan
menjadi
efektif;
kanker
dengan
payudara
demikian
dini
sehingga
akan
hasil
menurunkan
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, D.C., & JoAnn, C.H. (2000). Keperawatan medikal bedah: buku saku dari
Brunner dan Suddarth.Jakarta: EGC.
Desen, W., 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis. Dalam: Mintian, Y. & Yi, W. (eds). Karsinoma
Mammae. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit FK UI. 366-83.
Gustawan, I.W., K. Nomor Aryasa, dkk. (2007). Kolelitiasis pada anak dalam Maj kedokt
Indon, volum:57, Nomor: 10, Oktober 2007.
Kemenkes. 2015. Panduan Nasional Penanganan Kanker Payudara, Versi 1.0
Lesmana, L. (2000). Batu empedu. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4.
Jakarta. EGC.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.
Sudoyo, A.W., dkk. (2006). Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV. Jakarta: Pusat
Penerbitan.
Sudoyo, A.W., dkk. (2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I edisi IV. Jakarta: Internal
Publishing.
World
Health
Organization
(WHO).
2013.
Cancer
Fact
Sheet.
Available
from:
http://www.searo.who.int/entity/noncommunicable_diseases/advocacy/cancer_fact_s
heet.pdf?ua=1 [Accesed 22 Juli 2016].