2.
3.
4.
5.
6.
1. Martil/palu
Meteran
Alat sipat datar
Siku
Benang
Sendok Tembok
7. Waterpass batang
8. Cangkul
9. Ember
10. Unting-unting
11. Linggis
II. Bahan
Campuran semen, pasir, dan kapur, dengan perbandingan 1 Kp: 1 Sm: 2 Ps
III. Langkah Kerja
Survei lokasi lapangan yang akan digunakan
siapkan peralatan dana bahan yang akan digunakan
Pasanglah patok ukur sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dengan menggunakan palu atau
martil
4. Setelah pemasangan patok selesai, periksalah ketegakan patok tersebut dengan menggunakan
unting-unting atau waterpass batang
5. Ikatlah benang dari patok ke patok di bagian tiang bawah patok kira-kira tinggi bata ditambah spesi
dari muka tanah
6. Timbanglah benang tersebut kedatarannya dengan menggunakan waterpass batang
7. Tuangkanlah adukan sesuai kebutuhan di atas permukaan tanah
8. Pasanglah yang pertama, yaitu bata utuh pada lapis dengan acuan salah satu sudut sisi menempel
pada benang dan dilanjutkan pemasangannya pada lapis 1 sesuai jumlah bata yang ditentukan dalam
gambar kerja
9. Setelah selesai lapis satu, periksalah kembali kedataran antar bata dengan menggunakan waterpass.
10. Setelah lapis satu selesai, selanjutnya naikkanlah benang tadi pada patok ukur sesuai jarak ayang
ditentukan (tinggi bata + tebal spesi)
11. Pasanglah adukan spesi di atas lapis satu sesuai kebutuhan kemudian pasanglah bata dengan acuan
salah satu susdut sisinya menempel pada benang, lalu periksalah kedatarannya.Pekerjaan dilanjutkan
sampai lapis seterusnya.
1.
2.
3.
1. Martil/palu
Meteran
Alat sipat datar
Siku
Benang
Sendok Tembok
7. Waterpass batang
8. Cangkul
9. Ember
10. Unting-unting
11. Linggis
II. Bahan
Campuran semen, pasir, dan kapur, dengan perbandingan 1 Kp: 1 Sm: 2 Ps.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
III.Langkah Kerja
Memasang bata pada jalur pertama untuk lapis pertama sesuai acuan benang yang telah
direntangkan dari patok ke patok dengan kebutuhan sesuai dengan gambar kerja
Memasang bata pada jalur kedua sesuai dengan jumlah ayng ditentukan dalam gambar kerja sampai
bertemu di suatu titik sehingga terbentuk pasangan bata siku dan tidak lupa menggunakan bata
pada bagian ujung tiap lapis
memeriksa kedataran setiap bata ke bata dengan memakai waterpass batang
memeriksa kebersihan dan kerapihan spesi baik itu spesi tegak maupun spesi yang mendatar
Memeriksa kesikuan jalur pertama dengan jalur kedua dengan menggunakan siku-siku
Selanjutnya melakukan pemasangan bata lapis kedua sesuai dengan langkah-langkah seperti di atas
Mengukur kembali ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass batang
melakukan pekerjaan tersebut sampai lapis terakhir
memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan
I. Alat dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pemasangan Bata
Memasang bata pada jalur pertama untuk lapis pertama sesuai acuan benang yang telah
direntangkan dari patok ke patok dengan kebutuhan sesuai dengan gambar kerja.
Memasang bata pada jalur kedua sesuai dengan jumlah yang ditentukan dlaam gambar kerja sampai
bertemu di suatu titik sehingga terbentuk pasangan bata siku dan tidak lupa menggunakan bata 1/3
pada bagian tengah lapis
Memeriksa kedataran setiap bata ke bata dengan memakai waterpass batang
Memeriksa kebersihan dan kerapihan spesi, baik itu spesi tegak maupun spesi mendatar
Memeriksa kesikuan jalur pertama dengan jalur kedua dengan menggunakan siku-siku
Selanjutnya melakukan pemasangan bata lapis kedua sesuai dengan langkah-langkah seperti di atas.
Mengukur kembali ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass batang
Melakukan pekerjaan tersebut sampai lapis terakhir.
2.7 PEKERJAAN PASANGAN DINDING IKATAN SETENGAH BATA MENYILANG
11. Sikup
12. Sendok tembok
13. Ember
14. Pasir
15. Kapur + air
16. Sepatu Both
18. Wearpak
19. Kaos tangan
20. Patok
B. Langkah kerja
Pekerjaan persiapan
1.
2.
3.
4.
5.
Persiapan
Memakai wearpark, dan alat alat keselamatan kerja lainnya.
Membuat daftar rincian bahan bahan yang akan dipakai
Membuat daftar bahan yang akan digunakan
Meminjam alat kepada tool man
6.
7.
8.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
Memasang bata pada jalur pertama untuk lapis pertama sesuai acuan benang yang telah
direntangkan dari patok ke patok dengan gambar kerja.
b. Memasang bata pada jalur kedua sesuaai dengan jumlah yang ditentukan dalam gambar kerja sampai
bertemu di suatu titik sehingga terbentuk pasangan bata siku dan tidak lupa menggunakan bata 1/3
pada bagian tengah tiap lapis.
c. Memeriksa kedataran setiap bata ke bata dengan memakai waterpass batang.
d. Memeriksa kebersihan dan kerapihan spesi baik itu spesi tegak maupun spesi yang mendatar.
e. Memeriksa kesikuan jalur pertama dengan jalur kedua dengan menggunakan siku siku.
f. Selanjutnya melakukan pemasangan bata lapis kedua sesuai dengan langkah langkah diatas.
g. Mengukur kembali ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass batang.
h. Melakukan pekerjaannya sampai lapis terakhir.
i.
Memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan baik itu ketegakan,
kerapian siar, kedataran dan kebersihan area sekitar lokasi pekerjaan.
j.
Melaporkan kepada instruktur setelah pekerjaan selesai.
k. Mengukur hasil pekerjaan bersama dengan instruktur.
l.
Membongkar kembali hasil pekerjaan dan menyimpan kembali bahan.
m. Membersihkan kembali lokasi yang telah diselesaikan.
n. Merapihkan alat yang telah digunakan.
o. Membersihkan alat sebelum dikembalikan kepada tool man.
p. Mengembalikan alat kepada tool man dan masuk kembali kedalam kelas.
q. Berdoa dan bersyukur kepada Alloh karena pekerjaan telah selesai
2.8 PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK LANTAI
A. Peralatan dan bahan
11. Martil dan Palu
12. Meteran
13. Roda dorong
14. Siku
15. Benang
16. Cangkul
17. Waterpass slang
11. Sikup
12. Sendok tembok
13. Ember
14. Pasir
15. Kapur + air
16. Sepatu Both
18. Wearpak
B. Langkah kerja
Pekerjaan persiapan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Persiapan
Memakai wearpark, dan alat alat kerja lainnya.
Membuat daftar rincian bahan bahan yang akan dipakai.
Membuat daftar bahan yang akan digunakan.
Meminjam alat kepada tool man.
Menentukan lokasi yang akan digunakan untuk pemasangan.
Membersihkan daerah yang akan digunakan.
Mengambil bahan.
Pekerjaan pembuatan set out
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Memasang adukan pada daerah yang sudah dibuat pasangan set out kemudian mendatarkan
sehingga pada saat dilapisi oleh keramik tidak terdapat rongga/daerah yang kosong pasang kantal
keramik pada adukan kemudian tekan dengan menggunakan palu karet supaya kuat dan
memperhatikan batas set out supaya kedataran tetap terjaga.
Memasang keramik kedua dengan cara memasangkan paku sebagai pembatas antara keramik yang
pertama dengan yang kedua kemudian melakukan pekerjaan seperti pemasangan keramik yang
pertama setelah itu ukurlah kedataran dengan menggunakan waterpass batang.
Melakukan pekerjaan pemasangan keramik hingga selanjutnya sesuai dengan yang diinstruksikan
hingga selesai.
Memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan baik itu ketegakan,
kerapian siar, kedataran dan kebersihan area sekitar lokasi pekerjaan.
Mengukur kedataran seluruh keramik dengan menggunakan waterpass slank.
Melakukan pekerjaan pengecoran keramik dengan menggunakan semen yang dicampur dengan air.
g.
Melakukan pekerjaan pengecoran dengan cara mengoleskan adukan coran pada siar siar pasangan
keramik dengan menggunakan bahan gabus.
h. Melakukan pekerjaan pengecoran hingga selesai.
i.
Melaporkan kepada instruktur setelah pekerjaan selesai.
j.
Mengukur hasil pekerjaan bersama dengan instruktur.
k. Membongkar kembali hasil pekerjaan dan menyimpan kembali bahan.
l.
Membersihkan kembali lokasi yang telah diselesaikan.
m. Merapihkan alat yang telah digunakan.
n. Membersihkan alat sebelum di kembalikan kepada tool man.
o. Mengembalikan alat kepada tool man dan masuk kembali kedalam kelas.
p. Berdoa dan bersyukur kepada alloh karena pekerjaan telah selesai.
2.9 PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK DINDING
A. Peralatan dan bahan
1. Keramik
2. Semen Kapur
3. Sendok Tembok
4. Ember
5. waterpass batang
6. Selang air
7. Unting-unting
8. Palu Besi
9. palu karet
10. Sarung Tangan
11. Helm Pro
12. Benang
13. Paku Beton
B. Langkah Kerja
Pekerjaan persiapan
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Persiapan
Memakai wearpark, dan alat alat keselamatan kerja lainnya.
Membuat daftar rincian bahan bahan yang akan dipakai.
Membuat daftar bahan yang akan digunakan.
Meminjam alat kepada tool man.
Menentukan lokasi yang akan digunakan.
Membersihkan daerah yang akan digunakan.
Mengambil bahan.
Pekerjaan pembuatan set out
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Membasahi kramik dengan menggunakan air agar pasangan kramik tidak cepat kering.,
Memilah milah kramik yang ukurannya sesuai sehingga saat pemasangan siar tetap terjaga
kelurusannya.
Pekerjaan pembuatan bahan untuk pengecoran kramik.
a.
b.
c.
d.
a.
Memasang adukan pada daerah yang sudah dibuat pasangan set out kemudian mendatarkan
sehingga pada saat dilapisi oleh kramik tidak terdapat rongga/daerah yang kosong pasang kantal
keramik pada adukan kemudian tekan dengan menggunakan palu karet supaya kuat dan
memperhatikan batas set out supaya kedataran tetap terjaga.
b. Memasang keramik kedua dengan cara mamasangkan paku sebagai pembatas antara keramik yang
pertama dengan yang kedua kemudian melakukan pekerjaan seperti pemasangan keramik yang
pertama setelah itu ukurlah kedataran dengan menggunakan waterpass batang.
c. Melakukan pekerjaan pemasangan keramik hingga selanjutnya sesuai dengan yang diinstruksikan
hingga selesai.
d. Memeriksa kembali hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan baik itu ketegakan,
kerapian siar, kedataran dan kebersihan area sekitar lokasi pekerjaan.
e. Mengukur kedataran seluruh keramik dengan menggunakan waterpass slank.
f. Mengukur ketegakan seluruh pasangan keramik dengan menggunakan waterpass batang.
g. Melakukan pekerjaan pengecoran keramik dengan menggunakan semen yang dicampur dengan air.
h. Melakukan pekerjaan pengecoran dengan cara mengoleskan adukan coran pada siar siar pasangan
keramik dengan menggunakan bahan gabus.
i.
Melakukan pekerjaan pengecoran hingga selesai.
j.
Melaporkan kepada instruktur setelah pekerjaan selesai.
k. Mengukur hasil pekerjaan bersama dengan instruktur.
l.
Membongkar kembali hasil pekerjaan dan menyimpan kembali bahan.
m. Membersihkan kembali lokasi yang telah diselesaikan.
n. Merapihkan alat yang telah digunakan.
o. Membersihkan alat sebelum di kembalikan kepada tool man.
p. Mengembalikan alat kepada tool man dan masuk kembali kedalam kelas.
q. Berdoa dan beersyukur kepada alloh karena pekerjaan telah selesai.
2.10 PEKERJAAN PASANGAN BETON BERTULANG SEDERHANA
A. Peralatan dan Bahan
1. Gergaji baja
2. Kunci pembengkok
3. Meteran dan unting unting
4. Gegep
5. Palu kayu
6. Pacul
7. Gergaji kayu
8. Ember adukan
9. Besi tulangan d.6, 10mm
10.kawat tulangan
11. Papan 2/20 dan kaso 5/7
12. Semen
13. Agregat (pasir&kerikil)
14. Paku
B. Langkah kerja
1. Pekerjaan pembesian (pembuatan tulangan beton)
Pasang tulangan yang sudah dirakit sesuai peruntukan, baik untuk tulangan sloof beton, kolom beton /
praktis maupun pada pekerjaan ringbalk.
2. Pekerjaan pembuatan bekisting
3.
Siapkan bahan kayu yang digunakan (kayu dan papan dari kaso).
Potong sesuai dengan ukuran beton bertulang yang diinginkan.
Pasang bekisting dengan cara disesuaikan dengan pekerjaan sebelum dan sesudahnya (pas.dinding)
dengan memperhatikan kekuatannya.
Pekerjaan pengecoran beton
Siapkan adukan beton bertulang dengan perbandingan sesuai yang direncanakan.
Lakukan pengecekan bekisting dan tulangan sebelum pengecoran.
Lakukan pengecoran dengan memperhatikan kepadatan adukan beton beton pada bekisting dan
diupayakan tidak ada rongga kosong.
Upayakan air semen pada beton bertulang tidak keluar dari adukan waktu pengecoran yang berakibat
pada penurunan kualitas beton.
Pada pekerjaan sloof, bekisting bisa dibuka 1 minggu setelah pengecoran dan dilanjutkan dengan
pasangan dinding.
Pada pekerjaan kolom,dilakukan bersamaan dengan pasangan dinding, dimana setiap dinding 1 m
dilakukan pengecoran.
Pada pekerjaan ringbalk,dilakukan setelah pasangan dinding bata selesai.