Anda di halaman 1dari 4

PRE-EKLAMPSIA

Preeklampsia merupakan suatu gangguan multisistem idiopatik yang spesifik pada kehamilan
dan nifas. Pada keadaan khusus, preeklampsia juga didapati pada kelainan perkembangan
plasenta, dimana digambarkan disuatu kehamilan hanya terdapat trofoblas namun tidak
terdapat jaringan fetus (kehamilan mola komplit). Meskipun patofisiologi preeklampsia
kurang dimengerti, jelas bahwa tanda perkembangan ini tampak pada awal kehamilan. Telah
dinyatakan bahwa pathologic hallmark adalah suatu kegagalan total atau parsial dari fase
kedua invasi trofoblas saat kehamilan 16-20 minggu kehamilan, hal ini pada kehamilan
normal bertanggung jawab dalam invasi trofoblas ke lapisan otot arteri spiralis. Seiring
dengan kemajuan kehamilan, kebutuhan metabolik fetoplasenta makin meningkat.
Bagaimanapun, karena invasi abnormal yang luas dari plasenta, arteri spiralis tidak dapat
berdilatasi untuk mengakomodasi kebutuhan yang makin meningkat tersebut, hasil dari
disfungsi plasenta inilah yang tampak secara klinis sebagai preeklampsia. Meskipun menarik,
hipotesis ini tetap perlu ditinjau kembali.
Preeklampsia merupakan suatu diagnosis klinis. Definisi klasik preeklampsia meliputi 3
elemen, yaitu onset baru hipertensi (didefinisikan sebagai suatu tekanan darah yang menetap
140/90 mmHg pada wanita yang sebelumnya normotensif), onset baru proteinuria
( didefinisikan sebagai 300 mg/24 jam atau +2 pada urinalisis bersih tanpa infeksi traktus
urinarius), dan onset baru edema yang bermakna. Pada beberapa konsensus terakhir
dilaporkan bahwa edema tidak lagi dimasukkan sebagai kriteria diagnosis.
Pre-eklampsia menurut dorland adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
hipertensi, edema, dan/ atau protein uria. Jika disertai dengan kejang dan koma disebut
eklampsia.
Penyebab Timbulnya
Menurut pengamatan para ahli, pre-eklampsia yang juga dikenal dengan sebutan kehamilan
dengan pembengkakan - proteinuria- tekanan darah tinggi ini, lebih banyaj terjadi di negara
berkembang, termasuk Asia, dimana kebanyakan penduduknya mengkonsumsi nasi. Apa
hubungan penyakit ini dengan nasi tetap belum jelas benar. Ada dugaan lantaran titik
beratnya pada nasi, maka ibu jadi kurang memperhatikan zat gizi lain, misalnya susu, telur,
ikan, daging, sayur, buah-buahan dan lain-lain. Namun sampai saat ini, etiologi pasti dari preeklampsia/eklampsia belum diketahui.
Ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut di atas,
sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory. Adapun teori-teori
tersebut antara lain:
1. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pengeluaran hormone ini memunculkan efek perlawanan pada tubuh. Pembuluh-pembuluh
darah menjadi menciut, terutama pembuluh darah kecil, akibatnya tekanan darah meningkat.
Organ-organ pun akan kekurangan zat asam. Pada keadaan yang lebih parah, bisa terjadi
penimbunan zat pembeku darah yang ikut menyumbat pembuluh darah pada jaringanjaringan vital.
2. Peran Faktor Immunologis
Pre-eklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan
berikutnya. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan blocking
antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada
kehamilan berikutnya.
3. Peran Faktor Genetik/Familial

Beberapa bukti yang menunjukkan peran faktor genetic pada kejadian PE-E antara lain:
a. Pre-eklampsia hanya terjadi pada manusia.
b. Terdapatnya kecendrungan meningkatnya frekuensi PE-E pada anak-anak dari ibu yang
menmderita PE-E.
c. Kecendrungan meningkatnya frekuensi PE-E pada anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat
PE-E dan bukan pada ipar mereka.
d. Peran Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS).
Pembagian
-

Preeklampsia Ringan
. Defenisi
Preeklampsia ringan adalah suatu sindroma spesifik kehamilan yang menurunnya
perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi
endotel.
. Diagnosis
Diagnosis Preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai
proteinuria dan/atau edema setelah kehamilan 20minggu.
~Hipertensi sistolik/diastolik 140/90 mmHg. Kenaikan sistolik 30 mmHg dan
kenaikan diastolik 15 mmHg.
~Proteinuria 300 mg/24 jam
~ Edema :lokal tidak dimasukkan dalam kriteria Preeklampsia, kecuali edema pada
lengan,muka dan perut, edema generalisata.
. Tujuannutama perawatan Preeklampsia
Mencegah kejang, perdarahan intrakranial, mencegah gangguan fungsi organ vital dan
melahirkan bayi sehat.
. Rawat Jalan (ambulatoir)
Ibu hail dengan Preeklampsia ringan dapat dirawar secara rawat jalan. Dianjurkan
agar ibu hamil banyak beristirahat (berbaring/tidur miring), tetapi tidak harus mutlak
selalu tirah baring.
Pada umur kehamilan >20 minggu,tirah baring dengan posisi mring menghilangkan
tekanan rahim pada V, kava inferior, sehingga meningkatkan aliran darah balik dan
akan menambah curah jantung. Hal ini berarti pula meningkatkan aliran darah ke
organ- organ vital. Penambahan alirn darah ke ginjal akan meningkatkan filtrasi dan
meningkatkan diuresis. Diuresis dengan sendirinya meningkatkan ekskresi
natrium,menurunkan reaktivitas kardiovaskular,sehingga mengurangi vasospasme.
Peningkatan curah jantung akan meningkatkan aliran darah rahim,menambah
oksigenasi plasenta, dan memperbaiki kondisi janin dalam rahim.
Diet yang mengandung 2 gr Natrium atau 2-4 gr NaCl adalaj cukup. Kehamilan
sendiri lebih banyak membuang garam lewat ginjal,tetapi pertumbuhan janin justru
membutuhkan lebih banyak konsumsi garam. Bila konsumsi garam hendak
dibatasi,hendaknya diimbangi dengan konsumsi cairan yang banyak,berupa susu atau
air buah.
Dia diberikan cukup protein,rendah karbohidrat,lemak, garam secukupnya dan
roboransia pranatal.
Tidak diberikan obat-obatan diuretik, anti hipertensi, dan sedative. Dilakukan
pemeriksaan laboratorium Hb, hematokrit,fungsi hati,urin lengkap dan fungsi ginjal.

.Rawat inap(dirawat di RS)


Pada keadaan tertentu,ibu hamil dengan Preeklampsia ringan perlu dirawat di RS.
Kriteria Preeklampsia ringan di rawat di RS, ialah
a. Bila tidak ada perbaikan: spasi tekanan darah,kadar proteinuria selama 2
minggu
b. Adanya satu atau lebih gejala dan tanda-tanda Preeklampsia berat. Selama di
RS dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorik. Pemeriksaan
kesejahteraan janin berupa pemeriksaan USG dan Doppler khususnya untuk
evaluasi pertumbuhan janin dan jumlah cairan amnion. Pemeriksaan nonstress
test dilakukan 2 kali seminggu dan konsultasi dengan bagian mata,jantung,dll.
. Perawatan Obstetrik yaitu sikap terhadap kehamilannya
Menurut Williams, kehamilan preterm ialah kehamilan antara 22 minggu sampai 37
minggu. Pada kehamilan preterm (37 minggu), bila tekanan darah mencapai
normotensif, selama perawatan,persalinannya ditunggu sampai aterm. Sementara itu
pada kehamilan aterm(37 minggu) persalinan ditunggu sampai terjadi onset
persalinan/dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan pada taksiran tanggal
persalinan. Persalinan dapat dilakukan secara spontan ;bila perlu memperpendek kala
II
-

Preeklampsia Berat
. Defenisi
Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik 160 mmHg dan
tekanan darah diastolik 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5g/24 jam.
. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasar kriteria Preeklampsia berat sebagai mana tercantum di
bawah ini:
Preeklampsia digolongkan Preeklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala
sbb:
~ Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 110 mmHg.
Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di RS dan sudah
menjalani tirah baring.
~ Proteinuria > 5 gr/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif.
~ Oligouria, yaitu produsi urin < 500 cc/24 jam.
~ Kenaikan kadar kreatinin plasma.
~ Gangguan fisus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala skotoma dan
pandangan kabur
~ Nyeri epigastrium/ nyeri pada kuadran atas kanan abdomen( akibat teregangnya
kapsula Glisson).
~ Edema paru- paru dan sianosis.
~ Trombosianosis berat <100.ooo sel /mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat.
~ Gangguan fungsi hepat (kerusakan hepatoseluler) : peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotrasferase
~ Pertumbuhan janin uterin yang terhambat.
~ Sindrom HELLP

.Pembagian Preeklampsia Berat


Preeklampsia berat dibagi menjadi:
a. Preeklampsia berat tanpa impending eclampsia
b. Preeklampsia berat dengan impending eclampsia
Disebut Impending Eclampsia bila preeclampsia berat disertai gejala- gejala subjektif
berupa nyeri kepala hebat, gangguan fisus, muntah- muntah, nyeri epigastrium dan
kenaikan progresis tekanan darah.
. Monitoring selama di RS
Pemeriksaan sangat diteliti diikuti dengan observasi harian tentang tanda klinik
berupa: nyeri kepala,gangguan fisus, nyeri epigastrium, dan kenaikan cepat berat
badan. Selain itu, perlu dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran protenuria,
pengukuran tekanan darah pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan USG dan NST.

KOMPLIKASI
Komplikasi tergantung dari berat ringannya Preeclampsia/eclampsia. Yang paling sering
ditemukan adalah oligouria yang bertanggung jawab atas berbagai komplikasi lainnya.
Karena ini biasanya perlu dipasang kateter menetap (Foley kateter). Penyebab utama
kematian pada Preeclampsia/eclampsia adalah penimbunan cairan di paru-paru akibat
kegagalan jantung kiri. Sebab lainnya adalah pendarahan otak, terganggunya fungsi ginjal,
dan masuknya isi lambung ke dalam saluran pernapasan. Pada pre dan eklamsia berat, perlu
dirawat di rumah sakit. Biasanya akan dipikirkan untuk mengakhiri kehamilan karena
harapan hidup janin tak besar dan gejala hilang segera setelah janin diangkat.
Predisposisi
1. Kehamilan multifetal (kembar) dan hidropsfetalis (kehamilan air)
2. Penyakit vaskuler (pembuluh darah), termasuk hipertensi esensial kronis dan diabetes
mellitus
3. Penyakit ginjal.
4. meningkat pada primigravida, umur yang ekstrem, kehamilan kembar.

Anda mungkin juga menyukai