Tujuan Pengajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa akan dapat :
1. Memahami dan menyebutkan instrumen pasar modal
2. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko investasi pada saham
3. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko investasi pada obligasi
4. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko pada surat berharga turunan
5. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko pada Reksa Dana
Yang dimaksud dengan instrumen pasar modal adalah semua jenis surat
berharga (securities) yang diperdagangkan dipasar modal. Jenis-jenis surat berharga
yang diperdagangkan dipasar modal Indonesia terdiri dari :
Surat berharga yang bersifat ekuitas
Surat berharga yang bersifat utang
Surat berharga devivatif dan
Surat berharga berupa Reksa Dana.
3.1. Saham
Saham adalah surat tanda bukti penyertaan modal pada suatu perseroan
terbatas. Seseorang membeli saham berarti orang tersebut ikut memiliki perusahaan
yang menerbitkan saham, sehingga ia mempunyai klaim atas penghasilan dan aktiva
perusahaan tersebut. Saham pendiri (founder stocks) adalah saham yang diberikan
kepada orang yang berjasa mendirikan perusahaan. Saham pendiri tidak diperjualbelikan di bursa. Jenis-jenis saham yang diperdagangkan dibursa, dapat dibedakan
berdasarkan beberapa kriteria.
Hal. 25
Hal. 26
Dikenal beberapa nilai atau harga saham, diantaranya nilai nominal saham,
sering disebut nilai pari (par value / face value / face price) yaitu nilai yang tertera
pada lembaran saham. Nilai perdana saham atau harga perdana saham sering disebut
sebagai harga dasar (base price) adalah harga untuk pertama kali saham tersebut
diemisikan. Harga dasar inilah yang nantinya digunakan untuk menghitung indek
harga saham. Kemudian nilai pasar atau harga pasar (market value/ market price)
yaitu harga yang terjadi untuk transaksi saham pada saat tertentu setelah adanya
interaksi antara harga penawaran (supply) dan permintaan (demand). Harga pasar ini
nantinya akan menentukan nilai kapitalisasi pasar (market capitalization value),
yang bisa dihitung dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah lembar saham
yang beredar.
Manfaat Investasi pada Saham:
1. Dividen, adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh
Dewan Direksi dan disetujui dalam RUPS. Jenis dividen ada dividen tunai ,
dividen saham.
2. Capital Gain adalah selisih lebih antara harga jual diatas harga beli
Risiko Investasi pada Saham :
1. Tidak ada pembagian dividen yaitu apabila perusahaan tidak dapat
membukukan laba pada tahun berjalan atau RUPS memutuskan untuk tidak
membagikan dividen kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh
akan dipergunakan untuk ekspansi usaha.
2. Capital Loss, yang terjadi apabila harga jual saham lebih rendah dari pada
harga belinya.
3. Risiko Likuidasi, apabila perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham
memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh
kewajiban emiten dibayar, yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva
yang tersisa maka pemegang saham tidak memperoleh apa-apa.
4. Saham Delisting dari bursa, karena beberapa alasan saham dapat
dihapus/delisting dari bursa sehingga saham tersebut tidak dapat lagi
diperdagangkan.
Berdasarkan nilai kapitalisasi pasar, saham dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu : pertama, saham dengan nilai kapitalisasi lebih dari Rp. 5 triliun
yang sering disebut saham blue chip atau big capitalization stocks. Kedua, saham
dengan nilai kapitalisasi lebih dari Rp 1 triliun sampai dengan Rp 5 triliun disebut
saham baby blue chip atau middle capitalization stocks. Dan yang ketiga, saham
dengan nilai kapitalisasi kurang dari Rp. 1 triliun disebut small capitalization stocks.
Hal. 27
Tabel 3.1. berikut adalah nama-nama dari 50 saham tercatat di BEJ yang
mempunyai nilai kapitalisasi pasar terbesar.
Tabel 3.1.
Daftar 50 saham terbesar dengan nilai kapitalisasi terbesar per Januari 2005
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Nama Saham
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Astra International Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank Central Asia Tbk
HM. Sampoerna Tbk
Gudang Garam Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Indosat Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Bank Negara Indonesia Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Bumi Resources Tbk
Indocement Tunggal Perkasa Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Semen Gresik (Persero) Tbk
Bank International Indonesia Tbk
Medco Energi International Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
United Tractors Tbk
Energi Mega Persada Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Bank Pan Indonesia Tbk
Bank Permata Tbk
Kalbe Farma Tbk
Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Astra Agro Lestari Tbk
Semen Cibinong Tbk
Bank Buana Indonesia Tbk
Sari Husada Tbk
Bank Niaga Tbk
Tambang Batubara Bukit Asem Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Tempo Scan Pacific tbk
Bank NISP Tbk
Bank Lippo Tbk
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Bimantara Citra Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Berlian Laju Tanker Tbk
Adira Dinamika Multi Finance Tbk
Fajar Surya Wisesa Tbk
Gajah Tunggal Tbk
Plaza Indonesia Realty Tbk
Panin Life Tbk
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
Bank Mega Tbk
Matahari Putra Prima Tbk
Kawasan Industri Jababeka Tbk
Adhi Karya (Persero) tbk
Total 50 saham
% dari total JSX
JSX (Total)
Jumlah sama
(lembar)
20.159.999.280
4.048.355.314
19.933.893.043
12.185.708.560
4.383.000.000
1.924.088.000
11.737.840.950
5.286.326.500
7.630.000.000
13.148.870.526
4.857.852.780
19.404.000.000
3.681.231.699
993.633.872
4.398.961.305
593.152.000
47.305.512.768
3.332.451.450
9.444.189.000
2.848.832.500
9.491.445.177
5.470.982.941
15.890.433.573
7.665.694.664
8.121.600.000
7.000.000.000
1.572.984.500
7.662.900.000
4.938.230.880
1.970.000.000
7.787.897.652
2.145.302.500
1.907.691.950
450.000.000
4.092.639.628
3.876.575.709
1.335.702.240
1.296.368.631
2.050.943.750
4.144.385.476
1.000.000.000
2.477.888.787
3.168.000.000
355.000.000
11.982.506.676
2.000.000.000
930.827.700
2.705.994.000
13.780.872.551
1.801.320.000
336.372.088.532
51,19%
657.105.076.249
% dari total
13,62%
5,73%
5,44%
4,93%
4,60%
4,56%
4,54%
4,24%
3,76%
3,04%
2,86%
2,51%
1,79%
1,63%
1,58%
1,54%
1,33%
1,22%
1,16%
1,14%
1,12%
0,96%
0,96%
0,82%
0,79%
0,75%
0,66%
0,66%
0,56%
0,58%
0,52%
0,50%
0,49%
0,49%
0,47%
0,46%
0,44%
0,44%
0,44%
0,40%
0,37%
0,36%
0,32%
0,28%
0,28%
0,27%
0,26%
0,25%
0,24%
0,24%
Hal. 28
Saham yang tercatat di BEJ, seperti yang tertera pada statistik JSX,
dikelompokkan ke dalam 9 (sembilan) kelompok industri, yaitu meliputi:
Kelompok 1 : Agriculture
Kelompok 2 : Mining
Kelompok 3 : Basic Industry and Chemicals
Kelompok 4 : Miscellanfous Industry
Kelompok 5 : Consumer Goods Industry
Kelompok 6 : Property, Real Estate, and Building Construction
Kelompok 7 : Infrastructure, Utilities and Transportation
Kelompok 8 : Finance
Kelompok 9 : Trade, Service and Investment
3.2. Obligasi
Obligasi merupakan salah satu jenis instrumen efek dengan pendapatan tetap
(fix income securities) yang diperdagangkan di pasar modal. Obligasi menjadi salah
satu instumen yang sangat fleksibel serta sangat prospektif perkembangannya
dimasa mendatang, apalagi untuk investor institusional yang menginginkan investasi
dengan struktur pendapatan yang begitu variatif maka kehadiran berbagai instrument
obligasi akan sangat dinantikan. Pengertian obligasi menurut Baridwan, (2004)
Obligasi merupakan surat janji tertulis untuk membayar uang tertentu pada
tanggal tertentu di masa yang akan datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu.
Sedangkan pengertian menurut YKK-BI (2003) Obligasi adalah surat berharga
(efek) berpendapatan tetap yang diperdagangkan di masyarakat dimana
penerbitnya setuju untuk membayar sejumlah bunga untuk jangka waktu tertentu
dan akan membayar kembali jumlah pokoknya pada saat jatuh tempo.
Dalam melakukan investasi, yang paling umum dilakukan pada obligasi
adalah bahwa setiap investor baik perorangan ataupun lembaga akan membeli
obligasi dalam periode tertentu, misalnya 5 tahun atau 8 tahun. Dari pembelian
obligasi tersebut, investor akan menerima penghasilan (return) berbentuk
pendapatan bunga (coupon) yang akan diterima setiap tahun atau triwulan atau
sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya, ditambah nilai pokok (principle) yang
besarnya sama dengan nilai nominal dan akan diterima pada saat jatuh tempo.
Secara umum obligasi merupakan produk pengembangan dari surat utang
jangka panjang. Adapun karakteristik umum yang tercantum pada sebuah obligasi
yaitu :
Nilai Penerbitan Obligasi
Nilai penerbitan merupakan nilai obligasi pertama kali dikeluarkan yaitu saat
penjualan pertama. Nilai ini pada umumnya menunjukkan berapa besar penerbit
membutuhkan dana pinjaman untuk melakukan aktivitas usahanya. Penentuan
Hal. 29
Hal. 30
b.
Hal. 31
Jenis ini memberikan hak kepada siapa saja yang memegang sertifikat obligasi
ini untuk dapat menjadikan uang tunai serta secara hukum tidak memerlukan
endorsement.
(4.) Berdasarkan jaminan
Obligasi berdasarkan jaminan pada umumnya lebih diminati investor karena
mempunyai unsur jaminan sebagai syarat agar investor merasa aman dalam
berinvestasi membeli obligasi tersebut. Macam-macam obligasi berdasarkan
jaminan adalah :
a. Guaranted Bond (Obligasi dijamin garansi)
Obligasi ini adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokoknya dijamin oleh
institusi atau perusahaan yang bukan penerbit obligasi tersebut.
b. Mortgage Bond (Obligasi dijamin properti)
Obligasi ini diterbitkan dengan jaminan properti milik penerbit obligasi tersebut.
Jadi apabila terjadi wan prestasi maka pihak penerbit obligasi dapat menjual aset
properti tersebut untuk melunasi gagal bayar.
c. Collateral Bond (Obligasi dijamin surat berharga)
Jenis obligasi ini penjaminannya didasarkan pada surat berharga, yang biasanya
disimpan oleh pihak bank atau wali amanat.
d. Equipment Bond (Obligasi dijamin dengan peralatan)
Penjaminan obligasi ini didasarkan atas hak gadai atau hak jual atas peralatan
tertentu kepada pemegang obligasi.
e. Debenture Bond (Obligasi tanpa jaminan)
Obligasi ini biasanya dijamin hanya dengan goodwill penerbit, biasanya
diterbitkan oleh pemerintah. Meskipun obligasi jenis ini tidak memiliki jaminan,
banyak investor yang meminati obligasi jenis ini bila penerbitnya memiliki
goodwill yang bagus.
(5.) Jenis obligasi yang lain
a. Income Bond, yaitu obligasi dimana bunganya tidak perlu dibayar apabila laba
perusahaan tidak cukup untuk membayar bunga. Obligasi ini biasanya
dikeluarkan untuk restrukturisasi perusahaan karena kesulitan keuangan.
b. Convertible Bond, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk ditukarkan dengan saham setelah membayar sejumlah tertentu.
c. Callable Bond, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menuntut pelunasan sebelum jatuh tempo dengan harga tertentu.
d. Perfectual Notes, yaitu obligasi yang tidak mempunyai jatuh tempo.
e. Sukuk adalah obligasi yang dikeluarkan dengan aturan syariah Islam, antara lain:
- Sukuk Ijarah, dan Sukuk Mudharabah
Seperti halnya surat berharga yang lain, obligasi juga mempunyai nilai
nominal yaitu nilai yang tertera pada lembaran obligasi. Pada jual-beli, harga
obligasi dinyatakan dalam prosentase (%). Misalnya harga perdana obligasi 100%,
Hal. 32
ini berarti harga perdana obligasi tersebut sama dengan harga nominalnya (obligasi
at par). Apabila harga pasar obligasi lebih besar dari nilai nominalnya disebut
obligasi at premium atau harga obligasi lebih besar dari 100%. Sebaliknya bila
obligasi dijual dibawah nilai nominal disebut obligasi at discount, dengan harga jual
dibawah 100%. Semua jenis obligasi yang listed di pasar modal Indonesia,
diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan OTC (Over The Counter).
Setiap investasi selalu mengharapkan adanya pendapatan atau penghasilan
atas sejumlah dana yang diinvestasikan.
Manfaat Investasi pada Obligasi:
1. Bunga (Coupon )
Bunga dibayar secara regular sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam
persentase dari nilai nominal . Contoh Obligasi dengan kupon 10%, akan
membayar Rp. 100.000 setiap
Rp. 1.000.000. dari nilai nominal setiap
tahun. Biasanya pembayaran bunga terjadi setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
2. Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder
sehingga investor memperoleh kesempatan untuk mendapatkan capital gain.
Capital Gain juga dapat diperoleh apabila investor membeli obligasi dengan
diskon kemudian pada saat pelunasan memperoleh sebesar nilai nominal.
3. Hak Klaim pertama
Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur
mempunyai hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
4. Jika memiliki obligasi konversi, pemegang obligasi dapat mengkonversikan
obligasinya menjadi saham dengan harga yang telah ditetapkan, kemudian
berhak untuk memperoleh manfaat atas saham.
Risiko Obligasi :
1. Gagal Bayar (default)
Kegagalan dari emiten untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada waktu
yang telah ditetapkan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain
yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi.
2.Capital Loss, yang terjadi apabila sebelum jatuh tempo obligasi dijual lebih
rendah dari pada harga belinya.
3. Callability, sebelum jatuh tempo emiten mempunyai hak untuk membeli
kembali obligasi yang telah diterbitkan pada saat suku bunga cenderung
menurun, jadi pemegang obligasi yang mempunyai persyaratan callability
berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukkan kecenderungan menurun.
Hal. 33
Hal. 34
Hal. 35
Hal. 36
3.5. Ringkasan
Instrumen pasar modal adalah semua jenis surat berharga (securities) yang
diperdagangkan di pasar modal.
Hal. 37
Definisi
Keuntungan
Risiko
Saham
Sertifikat yang
menunjukan bukti
kepemilikan suatu
perusahaan
Capital Gain
Dividen
Capital Loss
Tidak ada
pembagian dividen
Risiko Likuidasi
Delisting dari
Bursa Efek
Obligasi
Bunga dengan
jumlah serta
waktu yang telah
ditetapkan
Capital Gain
Dapat dikonversi
menjadi saham
(untuk obligasi
konversi)
Memiliki hak
klaim pertama
pada saat emitten
dilikuidasi
Gagal bayar
Capital Loss
Callability
Bukti Right
Sekuritas yang
memberikan hak
kepada pemiliknya
untuk membeli saham
baru perusahaan
dengan harga dan
dalam periode tertentu
Capital Gain
dengan leverage,
jika bukti right
ditukar dengan
saham baru
Capital Gain yang
diperoleh di Pasar
Sekunder
Capital Loss
dengan leverage
Capital Loss yang
diperoleh di Pasar
Sekunder
Waran
Merupakan sekuritas
yang melekat pada
penerbitan saham
ataupun obligasi yang
memberikan hak
kepada pemiliknya
untuk mem-beli
saham perusahaan
dengan harga dan
pada jangka waktu
tertentu
Capital Gain
dengan leverage,
jika bukti waran
dikonversi
menjadi saham
Capital Gain yang
diperoleh di Pasar
Sekunder
Capital Loss
dengan leverage
Capital Loss yang
diperoleh di Pasar
Sekunder
Hal. 38
Kontrak
Berjangka
Indeks Saham
Kontrak/perjanjian
berjangka Indeks
Saham dengan
variable pokok Indeks
Hedging
instrument
Spekulasi dengan
leverage
Arbitase
Capital Loss
dengan leverage
Reksa Dana
Tingkat
pengembalian
yang potensial
Pengelolaan dana
oleh manajemen
yang profesional
Likuiditas
Capital Loss
Risiko Likuidasi
pada Reksa Dana
Tertutup
Bunga
Tidak ada Capital
Loss
Sebagai
Perbandingan:
Deposito
Berjangka
Hal. 39
Warrant
Bukti Right
Callable Bonds
Municipal Bonds
Asset Backed Securities
Mortgage Bonds
Debenture Bonds
Participating preffered stocks
5. Jelaskan terjadinya klaim atas penghasilan dan klaim atas aset perusahaan oleh
pemegang saham maupun oleh pemegang obligasi !
6. Apa yang dimaksud dengan potensi keuntungan pada investasi Reksa Dana ?
7. Jelaskan beberapa risiko yang menyertai pada investasi Reksa dana ?
8. Seorang investor membeli Waran dengan harga Rp. 100 per lembar dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp. 1.700 per lembar. Pada saat jatuh tempo harga
pasar Saham sebesar Rp. 2.000. per lembar. Apakah investor akan menukarkan
waran yang dimiliki ? Berapa keuntungan/ kerugian yang diperoleh ?
9. Seorang investor membeli bukti Right dengan harga Rp. 200 per lembar dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp. 1.700 per lembar. Pada saat jatuh tempo harga
pasar Saham sebesar Rp. 1.400. per lembar. Apakah investor akan menukarkan
bukti Right yang dimiliki? Berapa keuntungan/ kerugian yang diperoleh ?
10.Jelaskan bagaimana transaksi Kontrak Berjangka Indeks Saham dapat digunakan
sebagai sarana lindung nilai (Hedging) ?
Hal. 40