Anda di halaman 1dari 16

BAB III

INSTRUMEN PASAR MODAL

Tujuan Pengajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa akan dapat :
1. Memahami dan menyebutkan instrumen pasar modal
2. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko investasi pada saham
3. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko investasi pada obligasi
4. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko pada surat berharga turunan
5. Memahami dan menjelaskan manfaat dan risiko pada Reksa Dana

Yang dimaksud dengan instrumen pasar modal adalah semua jenis surat
berharga (securities) yang diperdagangkan dipasar modal. Jenis-jenis surat berharga
yang diperdagangkan dipasar modal Indonesia terdiri dari :
Surat berharga yang bersifat ekuitas
Surat berharga yang bersifat utang
Surat berharga devivatif dan
Surat berharga berupa Reksa Dana.

3.1. Saham
Saham adalah surat tanda bukti penyertaan modal pada suatu perseroan
terbatas. Seseorang membeli saham berarti orang tersebut ikut memiliki perusahaan
yang menerbitkan saham, sehingga ia mempunyai klaim atas penghasilan dan aktiva
perusahaan tersebut. Saham pendiri (founder stocks) adalah saham yang diberikan
kepada orang yang berjasa mendirikan perusahaan. Saham pendiri tidak diperjualbelikan di bursa. Jenis-jenis saham yang diperdagangkan dibursa, dapat dibedakan
berdasarkan beberapa kriteria.

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 25

1. Berdasarkan cara pengalihan / pemindahan tangan dibedakan;


a. Saham atas nama (registered stocks) yaitu saham dimana identitas
pemiliknya tertera pada lembaran saham.
b. Saham atas unjuk (bearer stocks), tanpa identitas pemilik, sehingga
pemegang saham itulah pemilik saham.
2. Berdasarkan hak tagihan, ada 2 jenis saham yaitu;
a. Saham biasa (common stocks)
Saham biasa merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh
emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis
yang paling popular di Pasar Modal. Karakteristik saham biasa adalah:
Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
Hak suara proporsional yaitu one share one vote pada pemilihan
direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS)
Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam
RUPS
Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan
kepada masyarakat
b. Saham preferen (preferred stocks)
Pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara didalam RUPS, tetapi
mempunyai hak untuk didahulukan dalam hal pembagian dividen maupun
klaim terhadap aktiva perusahaan, karakteristik saham preferen sebagai
berikut :
Mempunyai hak klaim terlebih dahulu dibanding saham biasa jika
perusahhan dilikuidasi
Mempunyai hak utama atas dividen
Mempunyai penghasilan tetap
Mempunyai jangka waktu terbatas, tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya pembelian kembali oleh perusahaan
Tidak mempunyai hak suara dalam RUPS
Dapat dikonversi menjadi saham biasa
Ada beberapa jenis saham preferen seperti : cumulative preffered stocks yaitu
jenis saham preferen yang mempunyai ciri apabila emiten tidak membayar dividen
maka akan diakumulasikan pada tahun berikutnya, non cumulative preffered stocks
mendapat prioritas dividen sampai sejumlah prosentase tertentu, tetapi tidak
diakumulasikan pada pembagian dividen tahun berikutnya. Dan participating
preffered stocks mempunyai ciri disamping memperoleh dividen biasa juga
diberikan dividen ekstra oleh perusahaan emisi (emiten).
Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 26

Dikenal beberapa nilai atau harga saham, diantaranya nilai nominal saham,
sering disebut nilai pari (par value / face value / face price) yaitu nilai yang tertera
pada lembaran saham. Nilai perdana saham atau harga perdana saham sering disebut
sebagai harga dasar (base price) adalah harga untuk pertama kali saham tersebut
diemisikan. Harga dasar inilah yang nantinya digunakan untuk menghitung indek
harga saham. Kemudian nilai pasar atau harga pasar (market value/ market price)
yaitu harga yang terjadi untuk transaksi saham pada saat tertentu setelah adanya
interaksi antara harga penawaran (supply) dan permintaan (demand). Harga pasar ini
nantinya akan menentukan nilai kapitalisasi pasar (market capitalization value),
yang bisa dihitung dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah lembar saham
yang beredar.
Manfaat Investasi pada Saham:
1. Dividen, adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh
Dewan Direksi dan disetujui dalam RUPS. Jenis dividen ada dividen tunai ,
dividen saham.
2. Capital Gain adalah selisih lebih antara harga jual diatas harga beli
Risiko Investasi pada Saham :
1. Tidak ada pembagian dividen yaitu apabila perusahaan tidak dapat
membukukan laba pada tahun berjalan atau RUPS memutuskan untuk tidak
membagikan dividen kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh
akan dipergunakan untuk ekspansi usaha.
2. Capital Loss, yang terjadi apabila harga jual saham lebih rendah dari pada
harga belinya.
3. Risiko Likuidasi, apabila perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham
memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh
kewajiban emiten dibayar, yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva
yang tersisa maka pemegang saham tidak memperoleh apa-apa.
4. Saham Delisting dari bursa, karena beberapa alasan saham dapat
dihapus/delisting dari bursa sehingga saham tersebut tidak dapat lagi
diperdagangkan.
Berdasarkan nilai kapitalisasi pasar, saham dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu : pertama, saham dengan nilai kapitalisasi lebih dari Rp. 5 triliun
yang sering disebut saham blue chip atau big capitalization stocks. Kedua, saham
dengan nilai kapitalisasi lebih dari Rp 1 triliun sampai dengan Rp 5 triliun disebut
saham baby blue chip atau middle capitalization stocks. Dan yang ketiga, saham
dengan nilai kapitalisasi kurang dari Rp. 1 triliun disebut small capitalization stocks.

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 27

Tabel 3.1. berikut adalah nama-nama dari 50 saham tercatat di BEJ yang
mempunyai nilai kapitalisasi pasar terbesar.
Tabel 3.1.
Daftar 50 saham terbesar dengan nilai kapitalisasi terbesar per Januari 2005
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Nama Saham
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Astra International Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank Central Asia Tbk
HM. Sampoerna Tbk
Gudang Garam Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Indosat Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Bank Negara Indonesia Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Bumi Resources Tbk
Indocement Tunggal Perkasa Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Semen Gresik (Persero) Tbk
Bank International Indonesia Tbk
Medco Energi International Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
United Tractors Tbk
Energi Mega Persada Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Bank Pan Indonesia Tbk
Bank Permata Tbk
Kalbe Farma Tbk
Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Astra Agro Lestari Tbk
Semen Cibinong Tbk
Bank Buana Indonesia Tbk
Sari Husada Tbk
Bank Niaga Tbk
Tambang Batubara Bukit Asem Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Tempo Scan Pacific tbk
Bank NISP Tbk
Bank Lippo Tbk
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Bimantara Citra Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Berlian Laju Tanker Tbk
Adira Dinamika Multi Finance Tbk
Fajar Surya Wisesa Tbk
Gajah Tunggal Tbk
Plaza Indonesia Realty Tbk
Panin Life Tbk
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
Bank Mega Tbk
Matahari Putra Prima Tbk
Kawasan Industri Jababeka Tbk
Adhi Karya (Persero) tbk
Total 50 saham
% dari total JSX
JSX (Total)

Jumlah sama
(lembar)
20.159.999.280
4.048.355.314
19.933.893.043
12.185.708.560
4.383.000.000
1.924.088.000
11.737.840.950
5.286.326.500
7.630.000.000
13.148.870.526
4.857.852.780
19.404.000.000
3.681.231.699
993.633.872
4.398.961.305
593.152.000
47.305.512.768
3.332.451.450
9.444.189.000
2.848.832.500
9.491.445.177
5.470.982.941
15.890.433.573
7.665.694.664
8.121.600.000
7.000.000.000
1.572.984.500
7.662.900.000
4.938.230.880
1.970.000.000
7.787.897.652
2.145.302.500
1.907.691.950
450.000.000
4.092.639.628
3.876.575.709
1.335.702.240
1.296.368.631
2.050.943.750
4.144.385.476
1.000.000.000
2.477.888.787
3.168.000.000
355.000.000
11.982.506.676
2.000.000.000
930.827.700
2.705.994.000
13.780.872.551
1.801.320.000
336.372.088.532
51,19%
657.105.076.249

Nilai kapitalisasi pasar


(Rp. Juta)
96.767.997
40.685.971
38.671.753
35.033.912
32.653.350
32.420.883
32.279.063
30.132.061
26.705.000
21.564.148
20.281.535
17.851.680
12.700.249
11.575.835
11.217.351
10.913.997
9.461.103
8.664.374
8.216.444
8.119.173
7.972.814
6.838.729
6.832.886
5.825.928
5.603.904
5.320.000
4.718.954
4.674.369
3.950.585
3.743.000
3.699.251
3.539.749
3.471.999
3.465.000
3.315.038
3.256.324
3.138.900
3.111.285
3.096.925
2.859.626
2.600.000
2.552.225
2.249.280
2.023.500
1.977.114
1.920.000
1.861.655
1.758.896
1.722.609
1.693.241
614.709.665
86,53%
710.400.630

% dari total
13,62%
5,73%
5,44%
4,93%
4,60%
4,56%
4,54%
4,24%
3,76%
3,04%
2,86%
2,51%
1,79%
1,63%
1,58%
1,54%
1,33%
1,22%
1,16%
1,14%
1,12%
0,96%
0,96%
0,82%
0,79%
0,75%
0,66%
0,66%
0,56%
0,58%
0,52%
0,50%
0,49%
0,49%
0,47%
0,46%
0,44%
0,44%
0,44%
0,40%
0,37%
0,36%
0,32%
0,28%
0,28%
0,27%
0,26%
0,25%
0,24%
0,24%

Sumber: JSX Monthly Statistics, January 2005

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 28

Saham yang tercatat di BEJ, seperti yang tertera pada statistik JSX,
dikelompokkan ke dalam 9 (sembilan) kelompok industri, yaitu meliputi:
Kelompok 1 : Agriculture
Kelompok 2 : Mining
Kelompok 3 : Basic Industry and Chemicals
Kelompok 4 : Miscellanfous Industry
Kelompok 5 : Consumer Goods Industry
Kelompok 6 : Property, Real Estate, and Building Construction
Kelompok 7 : Infrastructure, Utilities and Transportation
Kelompok 8 : Finance
Kelompok 9 : Trade, Service and Investment

3.2. Obligasi
Obligasi merupakan salah satu jenis instrumen efek dengan pendapatan tetap
(fix income securities) yang diperdagangkan di pasar modal. Obligasi menjadi salah
satu instumen yang sangat fleksibel serta sangat prospektif perkembangannya
dimasa mendatang, apalagi untuk investor institusional yang menginginkan investasi
dengan struktur pendapatan yang begitu variatif maka kehadiran berbagai instrument
obligasi akan sangat dinantikan. Pengertian obligasi menurut Baridwan, (2004)
Obligasi merupakan surat janji tertulis untuk membayar uang tertentu pada
tanggal tertentu di masa yang akan datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu.
Sedangkan pengertian menurut YKK-BI (2003) Obligasi adalah surat berharga
(efek) berpendapatan tetap yang diperdagangkan di masyarakat dimana
penerbitnya setuju untuk membayar sejumlah bunga untuk jangka waktu tertentu
dan akan membayar kembali jumlah pokoknya pada saat jatuh tempo.
Dalam melakukan investasi, yang paling umum dilakukan pada obligasi
adalah bahwa setiap investor baik perorangan ataupun lembaga akan membeli
obligasi dalam periode tertentu, misalnya 5 tahun atau 8 tahun. Dari pembelian
obligasi tersebut, investor akan menerima penghasilan (return) berbentuk
pendapatan bunga (coupon) yang akan diterima setiap tahun atau triwulan atau
sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya, ditambah nilai pokok (principle) yang
besarnya sama dengan nilai nominal dan akan diterima pada saat jatuh tempo.
Secara umum obligasi merupakan produk pengembangan dari surat utang
jangka panjang. Adapun karakteristik umum yang tercantum pada sebuah obligasi
yaitu :
Nilai Penerbitan Obligasi
Nilai penerbitan merupakan nilai obligasi pertama kali dikeluarkan yaitu saat
penjualan pertama. Nilai ini pada umumnya menunjukkan berapa besar penerbit
membutuhkan dana pinjaman untuk melakukan aktivitas usahanya. Penentuan

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 29

nilai penerbitannya berdasarkan kemampuan aliran kas perusahaan serta kinerja


bisnisnya.

Jangka Waktu Obligasi


Setiap obligasi mempunyai waktu jatuh tempo (maturity). Jangka waktu ini
menunjukkan berapa lama waktu pengembalian pinjaman, dimana saat jatuh
tempo pihak penerbit kewajiban melunasi pembayaran pokok obligasi tersebut.

Tingkat Suku Bunga Obligasi


Suku bunga ini menunjukkan tingkat return/pendapatan yang akan diterima
investor selama memiliki obligasi tersebut. Penentuan tingkat suku bunga
biasanya ditentukan dengan membandingkan tingkat suku bunga perbankan pada
umumnya, sebab suku bunga obligasi akan berkaitan secara langsung dengan
tingkat suku bunga perbankan. Istilah untuk suku bunga obligasi adalah kupon
obligasi (coupon).

Jadwal Pembayaran Suku Bunga Obligasi


Jadwal pembayaran kupon merupakan kewajiban rutin bagi penerbit yang
dilakukan secara periodik untuk membayar bunga obligasi kepada investor
sebesar kepemilikannya atas obligasi yang diterbitkan.

Obligasi merupakan salah satu sarana investasi yang menguntungkan. Akan


tetapi, setiap investor harus terlebih dahulu mengetahui informasi yang menyeluruh
tentang obligasi yang akan dibelinya. Mulai dari informasi tentang suku bunganya,
kinerja penerbitnya, jangka waktunya, risikonya, serta beberapa informasi yang
dibutuhkan lainnya. Selain itu, informasi mengenai berbagai jenis obligasi juga
harus didapatkan secara lebih mendetail. Jenis-jenis obligasi dapat dikelompokkan
berdasarkan pada :
(1.) Berdasarkan penerbitnya
Jenis obligasi berdasarkan penerbitnya ini untuk mengetahui apakah reputasi
penerbit obligasi tersebut bagus dan terjamin, sehingga risiko lebih kecil. Macammacam obligasi berdasarkan penerbitnya adalah :
a. Obligasi Pemerintah (Government Bond)
Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah pusat dengan tujuan untuk kepentingan
pemerintah atau skala nasional. Obligasi jenis ini banyak diminati investor
karena merupakan obligasi yang memberikan keamanan dan jaminan pasti untuk
memenuhi kewajibannya. Contoh obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah
Republik Indonesia adalah obligasi seri FR......., untuk jenis fixed rate bond,
obligasi seri VR ......untuk jenis variable rate bond dan obligasi SUN (Surat
Utang Negara).
b. Obligasi Pemerintah Daerah (Municipal Bond)
Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 30

Obligasi ini yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam rangka


mengembangkan proyek fasilitas umum diwilayah tersebut.
c. Obligasi Korporasi (Corporate Bond)
Obligasi ini diterbitkan oleh perusahaan swasta/komersil yang bertujuan untuk
mendukung kepentingan bisnisnya. Contoh ; obligasi korporasi adalah obligasi
Telkom, obligasi Pupuk Kaltim, Obligasi Indofood, obligasi Indosat, dan
sebagainya. Sampai dengan pertengahan tahun 2008 tercatat ada 179 emiten
yang menerbitkan obligasi dengan total nilai emisi sebesar Rp. 145,915 triliun
(statistik pasar modal , Juli 2008).
(2.) Berdasarkan suku bunganya
Suku bunga obligasi dapat dijadikan salah satu pertimbangan utama investor
obligasi dalam melakukan transaksi.
Macam-macam obligasi berdasarkan suku bunga adalah :
a. Floating Rate Bond
Obligasi ini merupakan obligasi dengan suka bunga mengambang yang besar
bunganya didasarkan pada tingkat suku bunga variable dan tingkat penyesuaian
bunganya dilakukan secara berkala. Obligasi tersebut diperhitungkan atas dasar
rata-rata bunga deposito (Average Time Deposit) dari beberapa bank ditambah
nilai premi tertentu.
b. Fixed Rate Bond
Obligasi dengan suku bunga tetap memberikan keuntungan kepada investor
dalam jumlah yang tetap (fixed). Besarnya kupon (suku bunga) telah ditetapkan
lebih awal.
c. Mixed Rate Bond
Kombinasi dari suku bunga tetap dan mengambang, jenis obligasi ini
memberikan keuntungan bagi investor yang sifatnya konservatif.
d. Zero Coupon Bond
Dengan obligasi tanpa bunga ini investor mendapatkan keuntungan selisih
potongan nilai pokok dan nilai investasi. Penerbit obligasi kupon nol ini tidak
membayar bunga berkala kepada pemegang obligasi.

b.

(3.) Berdasarkan kepemilikan


Sebagai produk investasi yang sangat berharga sebuah obligasi mempunyai
status kepemilikan yang sangat fleksibel yaitu :
a. Register Bond (Obligasi Terdaftar / Atas Nama)
Pada jenis obligasi ini, nama pembeli tercantum dalam sertifikat obligasi
tersebut. Pemilik nama yang tercantum dalam obligasi tersebut yang berhak
mencairkan obligasi.
Bearer Bond (Atas Unjuk)

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 31

Jenis ini memberikan hak kepada siapa saja yang memegang sertifikat obligasi
ini untuk dapat menjadikan uang tunai serta secara hukum tidak memerlukan
endorsement.
(4.) Berdasarkan jaminan
Obligasi berdasarkan jaminan pada umumnya lebih diminati investor karena
mempunyai unsur jaminan sebagai syarat agar investor merasa aman dalam
berinvestasi membeli obligasi tersebut. Macam-macam obligasi berdasarkan
jaminan adalah :
a. Guaranted Bond (Obligasi dijamin garansi)
Obligasi ini adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokoknya dijamin oleh
institusi atau perusahaan yang bukan penerbit obligasi tersebut.
b. Mortgage Bond (Obligasi dijamin properti)
Obligasi ini diterbitkan dengan jaminan properti milik penerbit obligasi tersebut.
Jadi apabila terjadi wan prestasi maka pihak penerbit obligasi dapat menjual aset
properti tersebut untuk melunasi gagal bayar.
c. Collateral Bond (Obligasi dijamin surat berharga)
Jenis obligasi ini penjaminannya didasarkan pada surat berharga, yang biasanya
disimpan oleh pihak bank atau wali amanat.
d. Equipment Bond (Obligasi dijamin dengan peralatan)
Penjaminan obligasi ini didasarkan atas hak gadai atau hak jual atas peralatan
tertentu kepada pemegang obligasi.
e. Debenture Bond (Obligasi tanpa jaminan)
Obligasi ini biasanya dijamin hanya dengan goodwill penerbit, biasanya
diterbitkan oleh pemerintah. Meskipun obligasi jenis ini tidak memiliki jaminan,
banyak investor yang meminati obligasi jenis ini bila penerbitnya memiliki
goodwill yang bagus.
(5.) Jenis obligasi yang lain
a. Income Bond, yaitu obligasi dimana bunganya tidak perlu dibayar apabila laba
perusahaan tidak cukup untuk membayar bunga. Obligasi ini biasanya
dikeluarkan untuk restrukturisasi perusahaan karena kesulitan keuangan.
b. Convertible Bond, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk ditukarkan dengan saham setelah membayar sejumlah tertentu.
c. Callable Bond, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menuntut pelunasan sebelum jatuh tempo dengan harga tertentu.
d. Perfectual Notes, yaitu obligasi yang tidak mempunyai jatuh tempo.
e. Sukuk adalah obligasi yang dikeluarkan dengan aturan syariah Islam, antara lain:
- Sukuk Ijarah, dan Sukuk Mudharabah
Seperti halnya surat berharga yang lain, obligasi juga mempunyai nilai
nominal yaitu nilai yang tertera pada lembaran obligasi. Pada jual-beli, harga
obligasi dinyatakan dalam prosentase (%). Misalnya harga perdana obligasi 100%,

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 32

ini berarti harga perdana obligasi tersebut sama dengan harga nominalnya (obligasi
at par). Apabila harga pasar obligasi lebih besar dari nilai nominalnya disebut
obligasi at premium atau harga obligasi lebih besar dari 100%. Sebaliknya bila
obligasi dijual dibawah nilai nominal disebut obligasi at discount, dengan harga jual
dibawah 100%. Semua jenis obligasi yang listed di pasar modal Indonesia,
diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan OTC (Over The Counter).
Setiap investasi selalu mengharapkan adanya pendapatan atau penghasilan
atas sejumlah dana yang diinvestasikan.
Manfaat Investasi pada Obligasi:
1. Bunga (Coupon )
Bunga dibayar secara regular sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam
persentase dari nilai nominal . Contoh Obligasi dengan kupon 10%, akan
membayar Rp. 100.000 setiap
Rp. 1.000.000. dari nilai nominal setiap
tahun. Biasanya pembayaran bunga terjadi setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
2. Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder
sehingga investor memperoleh kesempatan untuk mendapatkan capital gain.
Capital Gain juga dapat diperoleh apabila investor membeli obligasi dengan
diskon kemudian pada saat pelunasan memperoleh sebesar nilai nominal.
3. Hak Klaim pertama
Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur
mempunyai hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
4. Jika memiliki obligasi konversi, pemegang obligasi dapat mengkonversikan
obligasinya menjadi saham dengan harga yang telah ditetapkan, kemudian
berhak untuk memperoleh manfaat atas saham.
Risiko Obligasi :
1. Gagal Bayar (default)
Kegagalan dari emiten untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada waktu
yang telah ditetapkan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain
yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi.
2.Capital Loss, yang terjadi apabila sebelum jatuh tempo obligasi dijual lebih
rendah dari pada harga belinya.
3. Callability, sebelum jatuh tempo emiten mempunyai hak untuk membeli
kembali obligasi yang telah diterbitkan pada saat suku bunga cenderung
menurun, jadi pemegang obligasi yang mempunyai persyaratan callability
berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukkan kecenderungan menurun.

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 33

3.3. Surat Berharga Derivatif


Surat berharga derivatif adalah surat berharga yang nilainya tergantung pada
aset yang mendasarinya (underlying asset). Surat berharga derivatif yang diperjual
belikan di pasar modal Indonesia meliputi :
1. Warrant (waran) adalah hak untuk membeli saham baru pada harga dan waktu
tertentu, waran biasanya melekat sebagai daya tarik dalam penawaran umum
saham maupun obligasi. Setelah saham atau obligasi dipasarkan di bursa maka
waran dapat dipasarkan secara terpisah. Harga pelaksanaan biasanya lebih
rendah daripada harga pasar saham.
Manfaat Waran:
Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan
dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut dipasar
sekunder dengan cara menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga
saham tersebut melebihi harga pelaksanaan.
Contoh: seorang investor membeli waran pada harga Rp.100 per lembar
dengan harga pelaksanaan Rp. 2.500 dan pada tanggal pelaksanaan harga
pasar saham dipasar sekunder Rp. 2.800 per lembar, maka ia dapat
membeli saham tersebut dengan harga Rp.2.600 (2.500 + 100) lebih
murah dibandingkan apabila membeli langsung dipasar sekunder
harganya Rp. 2.800 per lembar.
Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran
mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain bila harga jual
melebihi harga beli waran.
Risiko Waran:
Jika harga saham pada pelaksanaan (exercise price) lebih rendah dari
harga pelaksanaan maka pemilik waran tidak akan menukarkan waran
yang dimilikinya sehingga mengalami kerugian sebesar harga waran.
Contoh: seorang investor membeli waran pada harga Rp.100 per lembar
dengan harga pelaksanaan Rp. 2.500 dan pada tanggal pelaksanaan harga
pasar saham dipasar sekunder Rp. 2.300 per lembar, maka ia tidak akan
menukarkan waran yang dimilikinya karena harus membayar Rp. 2.600
(2.500 + 100) lebih mahal dibandingkan apabila membeli langsung
dipasar sekunder harganya Rp. 2.300 per lembar. Apabila tidak
menukarkan waran, maka kerugian yang ditanggung sebesar Rp. 100 per
lembar.

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 34

Karena waran dapat diperdagangkan, maka pemilik waran dapat saja


menderita rugi (Capital Loss) jika harga jual dibawah harga beli.
2. Bukti Right
Bukti Right adalah hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan harga
yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Bukti Right diterbitkan pada saat
penawaran saham terbatas (Right Issue) dimana saham baru terlebih dahulu
ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan tujuan supaya tidak terjadi
dilusi (dilution) yaitu penurunan secara proporsional terhadap jumlah saham
yang diterbitkan oleh perusahaan. Bukti Right dapat diperjual belikan di pasar
sekunder.
Manfaat Bukti Right:
Investor mempunyai hak istimewa untuk membeli saham yang baru
diterbitkan oleh perusahaan pada harga yang telah ditetapkan dengan
menukarkan bukti Right, sehingga memungkinkan investor memperoleh
harga yang lebih murah.
Contoh: seorang investor membeli Bukti Right pada harga Rp.200 per
lembar dengan harga pelaksanaan Rp. 2.000 dan pada tanggal
pelaksanaan harga saham naik menjadi Rp. 2.500 per lembar, maka ia
dapat membeli saham tersebut dengan harga Rp.2.200 (2.000 + 200)
sehingga investor memperoleh keuntungan Rp. 300 per lembar.
Bukti Right dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga
kemungkinan memperoleh Capital Gain.
Risiko Bukti Right:
Jika harga saham pada saat pelaksanaan menurun menjadi lebih rendah
daripada harga pelaksanaan maka investor tidak akan menggunakan bukti
Right tersebut sehingga menderita kerugian sebesar harga Bukti Right.
Ada kemungkinan investor menderita Capital Loss, karena harga jual
Bukti Right lebih rendah daripada harga belinya.
3. Kontrak Berjangka Indeks saham,
Adalah kontrak atau perjanjian antara 2 pihak yang mengharuskan mereka untuk
menjual atau membeli produk dimasa yang akan datang dengan harga yang telah
ditetapkan pada saat ini. Obyek yang dipertukarkan disebut Underlying Asset.
Setiap pihak harus menyetorkan margin awal dan pada saat jatuh tempo posisi
kontrak harus ditutup pada berapapun harga yang terjadi di bursa.

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 35

Manfaat Kontrak Berjangka Indeks Saham :


Sebagai sarana lindung nilai (Hedging) sehingga dapat mengurangi
risiko.
Sebagai cara investor untuk melakukan spesikulasi dibandingkan
melakukan transaksi untuk masing-masing saham. Investor dapat
memperoleh keuntungan dari pergerakan harga saham dengan modal
yang lebih kecil dibanding jumlah modal untuk melakukan transaksi
perdagangan masing-masing saham.
Arbitrase, investor dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan harga
antara harga pada pasar tunai (spot) dengan harga pasar berjangka.
Risiko Kontrak Berjangka Indeks Saham:
Pada saat jatuh tempo investor harus menutup/menyelesaikan posisinya
sehingga apabila harga yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan,
maka kemungkinan investor menderita rugi yang besar dibanding modal
awal. Apabila hal ini terjadi maka investor harus menyetor uang lagi ke
lembaga kliring.
4. Efek Beragun Aset (EBA) atau Asset Backed Securities (ABS)
Adalah surat tanda utang yang dijamin dengan sekelompok Efek tertentu seperti:
Tagihan Kartu Kredit
Sewa Guna usaha
Kredit Rumah
Meskipun telah ada aturan mengenai EBA, namun pada saat ini EBA belum
diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia.

3.4. Reksa Dana


Adalah sekumpulan Saham, Obligasi dan Efek lain yang dibeli oleh
sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi yang
profesional. Dengan membeli sebagian Unit Penyertaan atau Saham dari perusahaan
investasi tersebut, investor dengan dana yang kecil dapat menikmati manfaat atas
kepemilikan pada berbagai efek.
Klasifikasi Reksa Dana, berdasarkan jenis investasinya Reksa Dana dapat
diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu:
v Reksa Dana saham
v Reksa Dana Obligasi
Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 36

v Reksa Dana Pasar Uang


v Reksa Dan Campuran
Bentuk / Tipe Reksa Dana :
Tipe Perseroan yaitu PT (Perseroan Terbatas)
Tipe Kontrak Investasi Kolektif (KIK), merupakan kontrak antara Manajer
Investasi (MI) dengan Bank Kustodian yang mewakili legalisasi dari
pemilik Unit Penyertaan atau investor. MI bertindak sebagai pengelola
portofolio investasi kolektif.
Kategori Reksa Dana :
Reksa Dana Terbuka, dimana MI selalu siap untuk membeli kembali
apabila investor akan mengembalikan/menjual Unit Penyertaan yang
dimiliki kapan saja, sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit .
NAB Reksa Dana = Nilai pasar aktiva RD Total Kewajiban.
NAB per Unit = NAB / jumlah Unit Penyertaan yang beredar
Reksa Dana Tertutup, pada RD kategori ini apabila investor akan menjual
saham RD nya maka dapat langsung menjual melalui bursa dengan harga
sesuai harga yang terbentuk antara permintaan dan penawaran.
Manfaat Reksa Dana :
Tingkat pengembalian (Return) yang potensial yang dapat berasal dari
Dividen atau Bunga yang diterima dari MI, juga Capital Gain dari
peningkatan NAB.
Risiko berkurang karena adanya diversifikasi yang dapat dilakukan dengan
dana yang relative kecil.
Keamanan investasi karena dikelola oleh MI yang profesional.
Likuiditas terjamin karena kapan saja investor dapat mengembalikan Unit
penyertaannnya kepada MI.
Risiko Reksa Dana :
Rentan terhadap risiko, kecuali RD Pasar Uang.
Risiko likuiditas untuk RD Tertutup.

3.5. Ringkasan
Instrumen pasar modal adalah semua jenis surat berharga (securities) yang
diperdagangkan di pasar modal.

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 37

Ringkasan Instrumen Pasar Modal Indonesia


Instrumen

Definisi

Keuntungan

Risiko

Saham

Sertifikat yang
menunjukan bukti
kepemilikan suatu
perusahaan

Capital Gain
Dividen

Capital Loss
Tidak ada
pembagian dividen
Risiko Likuidasi
Delisting dari
Bursa Efek

Obligasi

Efek bersifat hutang

Bunga dengan
jumlah serta
waktu yang telah
ditetapkan
Capital Gain
Dapat dikonversi
menjadi saham
(untuk obligasi
konversi)
Memiliki hak
klaim pertama
pada saat emitten
dilikuidasi

Gagal bayar
Capital Loss
Callability

Bukti Right

Sekuritas yang
memberikan hak
kepada pemiliknya
untuk membeli saham
baru perusahaan
dengan harga dan
dalam periode tertentu

Capital Gain
dengan leverage,
jika bukti right
ditukar dengan
saham baru
Capital Gain yang
diperoleh di Pasar
Sekunder

Capital Loss
dengan leverage
Capital Loss yang
diperoleh di Pasar
Sekunder

Waran

Merupakan sekuritas
yang melekat pada
penerbitan saham
ataupun obligasi yang
memberikan hak
kepada pemiliknya
untuk mem-beli
saham perusahaan
dengan harga dan
pada jangka waktu
tertentu

Capital Gain
dengan leverage,
jika bukti waran
dikonversi
menjadi saham
Capital Gain yang
diperoleh di Pasar
Sekunder

Capital Loss
dengan leverage
Capital Loss yang
diperoleh di Pasar
Sekunder

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 38

Kontrak
Berjangka
Indeks Saham

Kontrak/perjanjian
berjangka Indeks
Saham dengan
variable pokok Indeks

Hedging
instrument
Spekulasi dengan
leverage
Arbitase

Capital Loss
dengan leverage

Reksa Dana

Saham, obligasi, atau


efek lain yang dibeli
oleh sejumlah investor
dan dikelola oleh
sebuah perusahaan
investasi profesional

Tingkat
pengembalian
yang potensial
Pengelolaan dana
oleh manajemen
yang profesional
Likuiditas

Capital Loss
Risiko Likuidasi
pada Reksa Dana
Tertutup

Jenis tabungan pada


bank dengan jangka
waktu tertentu

Bunga
Tidak ada Capital
Loss

Tingkat suku bunga


yang rendah
Tidak ada Capital
Gain

Sebagai
Perbandingan:
Deposito
Berjangka

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 39

BAHAN RESPONSI BAB III


1. Jelaskan ciri-ciri yang membedakan antara saham biasa dengan saham preferen !
2. Jelaskan manfaat/keuntungan maupun risiko yang menyertai pada investasi
saham !
3. Jelaskan manfaat/keuntungan maupun risiko yang menyertai pada investasi
obligasi !
4. Jelaskan yang dimaksud dengan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Warrant
Bukti Right
Callable Bonds
Municipal Bonds
Asset Backed Securities
Mortgage Bonds
Debenture Bonds
Participating preffered stocks

5. Jelaskan terjadinya klaim atas penghasilan dan klaim atas aset perusahaan oleh
pemegang saham maupun oleh pemegang obligasi !
6. Apa yang dimaksud dengan potensi keuntungan pada investasi Reksa Dana ?
7. Jelaskan beberapa risiko yang menyertai pada investasi Reksa dana ?
8. Seorang investor membeli Waran dengan harga Rp. 100 per lembar dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp. 1.700 per lembar. Pada saat jatuh tempo harga
pasar Saham sebesar Rp. 2.000. per lembar. Apakah investor akan menukarkan
waran yang dimiliki ? Berapa keuntungan/ kerugian yang diperoleh ?
9. Seorang investor membeli bukti Right dengan harga Rp. 200 per lembar dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp. 1.700 per lembar. Pada saat jatuh tempo harga
pasar Saham sebesar Rp. 1.400. per lembar. Apakah investor akan menukarkan
bukti Right yang dimiliki? Berapa keuntungan/ kerugian yang diperoleh ?
10.Jelaskan bagaimana transaksi Kontrak Berjangka Indeks Saham dapat digunakan
sebagai sarana lindung nilai (Hedging) ?

Bab III. Instrumen Pasar Modal

Hal. 40

Anda mungkin juga menyukai