Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
ANDIKA WIDIYATMOKO
DOMINIKUS DARIUS KOTA
FAJAR ADI NUGROHO
FADHIL FATURROCMAN
YOSSY PUTRI ASTA MURNI
KATA PENGANTAR
Hasbullah,
ST.,
MT.
selaku
Dosen
mata
kulaih
dan
telah
membimbing
dan
memberikan
pengarahan
teman-teman
angkatan
2014
Teknik
Industri,
Universitas Mercubuana.
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat
penyusun sebutkan satu per satu.
iii
kekurangan.
Kritik
dan
saran
diperlukan
untuk
Jakarta, 17 Desember
2012
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halama
n
HALAMAN JUDUL
................................................................................
KATA PENGANTAR
.............................................................................
DAFTAR
.........................................................................
ISI
....................
DAFTAR TABEL
.....................................................................................
DAFTAR RUMUS
...................................................................................
DAFTAR GAMBAR
...............................................................................
DAFTAR
LAMPIRAN..........................................................................
..
BAB I
DIAGRAM PARETO
3.
Teori Diagram
1
Pareto ..................................................
3.
Studi Kasus Diagram
2
Pareto ......................................
3.
Perhitungan Manual Diagram
3
Pareto .......................
i
iii
v
viii
ix
x
xii
I-1
I-3
I-4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
IV-1
IV-3
IV-4
IV-5
IV-7
IV-7
IV-9
IV10
FLOWCHART
Definisi
Flowchart ......................................................
7.1 ...
VII-1
Tujuan dan Pedoman Membuat
7.2 Flowchart ...............
VII-2
Jenis-jenis
7.3 Flowchart ..................................................... VII-3
BAB II PETA KONTROL (CONTROL CHART)
Teori Peta
8.1 Kontrol ........................................................ VIII-1
Studi Kasus Peta
8.2 Kontrol ............................................
VIII-6
Perhitungan Manual Peta
8.3 Kontrol ............................
VIII-7
Perhitungan Software Peta
VIII8.4 Kontrol ............................
10
Analisis ......................................................... VIII8.5 .................
12
8.5.1 Analisis Perhitungan Manual Peta Kontrol .
VIII-13
8.5.2 Analisis Perhitungan Software Peta Kontrol .
VIII-13
8.5.3 Analisis
VIIIPerbandingan ....................................
14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
VII
DAFTAR TABEL
Halama
n
Tabel 3.2 Langkah 1 Diagram
Pareto ................................................
Tabel 3.3 Langkah 2 Diagram
Pareto ................................................
Tabel 5.1 Distribusi
Frekuensi ............................................................
Tabel 6.1 Pengujian Tingkat
Kebisingan ...........................................
Tabel
Pengujian Tingkat Kebisingan
6.1
(Lanjutan) .......................
Tabel
Simbol Flowchart
7.1
ANSI .......................................................
Tabel
Data Sample
8.1
Pulpen ............................................................
Tabel
Hasil Perhitungan Peta
8.2
Kontrol ........................................
III-4
III-4
V-5
VI-2
VI-3
VII-6
VIII-6
VIII-7
DAFTAR GAMBAR
Halama
n
Gambar
3.1
Gambar
3.2
Gambar
3.3
Gambar
3.4
Gambar
3.5
Gambar
3.6
Gambar
4.1
Gambar
4.2
Gambar
4.3
Gambar
4.4
Gambar
4.5
Gambar
4.6
Gambar
4.7
Gambar
4.8
Gambar
5.1
Gambar
5.2
Gambar
5.3
Gambar
5.4
Gambar
5.5
Gambar
5.6
Gambar
5.7
III-5
III-5
III-6
III-6
III-6
III-7
IV-4
IV-4
IV-5
IV-5
IV-6
IV-6
IV-6
IV-7
V-5
V-6
V-6
V-7
V-7
V-7
V-8
Gambar
5.8
Gambar
5.9
Gambar
5.10
Gambar
5.11
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
.......................
L-1
L-2
L-3
XII
BAB I
DIAGRAM PARETO
3.1
untuk
menemukan
masalah
atau
penyebab
yang
perbandingan
masing-masing
persoalan
sesudah perbaikan.
Pembuatan diagram pareto terdiri dari beberapa langkah.
Langkah-langkah pembuatan diagram pareto dapat dijelaskan
sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2006):
III-1
III-2
pengelompokkan
dilaksanakan
berurutan
yang
sesuai
dibuat.
dengan
Pengaturan
besarnya
nilai
ini
maka
hal
berikut
cukup
penting
untuk
positif
yang
kuat
yang
akhirnya
juga
akan
III-3
permasalahan
pencapaian
efisiensi
atau
pareto
bandingkan
untuk
dengan
kondisi
yang
diagram
baru
dan
sebelumnya
kemudian
serta
lihat
No.
Jenis Kerusakan
Frekuensi (Unit)
1
2
3
Regangan
Goresan
Retak
20
24
32
III-4
No.
4
5
6
Berdasarkan
Jenis Kerusakan
Noda
Celah
Lubang Pulpen
data
tersebut,
PT.
Frekuensi (Unit)
15
9
5
Faster
ingin
melakukan
dalam
membuat
diagram
pareto
untuk
menentukan
jenis
Jenis
Kerusakan
Retak
Goresan
Regangan
Noda
Frekuen
si
32
24
20
15
Persentas
Total
Persentase e
Kumulatif Keseluruhan Kumulatif
32
30,5%
30,5%
56
22,8%
53,3%
76
19%
72,3%
91
14,3%
86,6%
5
6
Celah
Lubang Pulpen
9
5
100
105
8,6%
4,8%
95,2%
100%
III-5
3.
100
10
0
80
80
60
60
40
40
20
20
KumulatifPersentase (%)
Frekuensi (Unit)
Diagram Pareto
0
Retak
Goresan
Regangan
Noda
Celah
Lubang
Pulpen
Jenis Kecacatan
Gambar 3.1 Diagram Pareto Perhitungan Manual
3.4
untuk
menentukan
jenis
kerusakan
mana
yang
III-6
III-7
5.
3.5. Analisis
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan baik secara
manual
dan software, maka terdapat beberapa analisis yaitu analisis
perhitungan manual, analisis perhitungan software, dan analisis
perbandingan
antara
perhitungan
manual
dan
perhitungan
III-8
jenis
kecacatan
yang
lain.
Frekuensi
untuk
jenis
urutan
penyelesaian
masalah
kecacatan
tersebut
kecacatan
sebelumnya
sesuai
dengan
urutannya,
terdapat
manual
perbedaan
dan
dalam
perhitungan
bentuk
software
diagram
pareto.
terkecil
dinamakan
menunjukkan
diprioritaskan
untuk
bahwa
segera
others.
jenis
Kedua
kecacatan
diselesaikan
perhitungan
yang
harus
permasalahannya
jenis
kecacatan
yang
lain.
Setelah
retak
maka
4.1
masalah.
Dalam
hal
ini
metode
sumbang
saran
faktor-faktor
penyebab
terjadinya
penyimpngan
IV-1
IV-2
1. Manusia (man).
2. Metode kerja (work method).
3. Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine or equipment).
4. Bahan-bahan baku (raw).
5. Lingkungan kerja (work environment).
Diagram sebab akibat ini sangat bermanfaat untuk mencari
faktor-faktor
penyebab
sedetail-detailnya
(uncountable)
dan
perbaikan
dapat
dilakukan.
Gambarkan
panah
yang
menunjukkan
faktor-faktor
penyebab
ini
IV-3
4. Check!
Apakah
semua
items
yang
berkaitan
dengan
secara
berurutan
diproduksi.
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
telah
faktor
yaitu
manusia,
material,
mesin,
metode,
dan
IV-4
4.3
Menetapkan
karakteristik
kualitas
yang
akan
dianalisis.
2. Menggambarkan
menunjukkan
anak
panah
(cabang-cabang)
yang
Material
Manusia
Cacat Pada
Pulpen PT. Faster
Lingkungan
Metode
IV-5
Mesin
Material
Kualitas Mesin
Manusia
Ukuran
Perawatan
Pelatihan
Bentuk
Kemacetan Mesin
Pengalaman
Kualitas Bahan
Keletihan
Cacat Pada
Pulpen PT. Faster
Pencahayaan
Kebisingan
Pembagian Kerja
Tata Letak
Lingkungan
Metode
4.4
informasi
penelitian
PT.
Faster
maka
pulpen.
Langkah-langkah
membuat
diagram
fishbone
2. Memasukkan
informasi
mengenai
penyebab
kecacatan
IV-6
IV-7
5.
4.5. Analisis
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan baik secara
manual
dan software, maka terdapat beberapa analisis yaitu analisis
perhitungan manual, analisis perhitungan software, dan analisis
perbandingan
antara
perhitungan
manual
dan
perhitungan
Faktor
manusia
disebabkan
karena
pelatihan,
maupun
menyebabkan
pengalaman
kurangnya
bekerja
keterampilan
yang
minim
akan
dan
pengetahuan
IV-8
bentuk
pada
bahan
mempengaruhi produk
yang
digunakan
tentunya
akan
menyebabkan
produk
pulpen
memiliki
beberapa
kerusakan.
Faktor mesin disebabkan karena kualitas mesin, perawatan,
dan kemacetan pada mesin. Kualitas mesin yang buruk biasanya
menyebabkan
seringnya
mesin
mengalami
hambatan
saat
lingkungan
disebabkan
karena
pencahayaan,
permasalahan
tersebut
sehingga
dapat
kerja
yang
ketat,
perawatan
mesin-mesin
yang
IV-9
Faktor
manusia
disebabkan
karena
pelatihan,
maupun
menyebabkan
mengenai
pengalaman
kurangnya
pekerjaannya
bekerja
keterampilan
sehingga
hanya
yang
minim
dan
pengetahuan
akan
akan
mengalami
ditentukan
mengakibatkan
produk
akan
mengalami
IV10
mesin,
metode,
dan
lingkungan.
Faktor
manusia
disebabkan
karena
perbedaan
ukuran,
perbedaan
Faktor
lingkungan
disebabkan
karena
pencahayaan,
FLOWCHART
7.1
Definisi Flowchart
Flowchart atau diagram alur merupakan diagram yang
dapat
dicapai
dengan
pengurangan
atau
seluruh
langkah
dalam
suatu
proses
dan
VII-1
VII-2
7.2
pengertian
dan
petunjuk
tentang
jalannya
langkah
dari
aktivitas
harus
diuraikan
dengan
digambarkan pada
konektor harus
flowchart
yang
sama.
Simbol
VII-3
terpisah
atau
hilangkan
seluruhnya
bila
7.3
Jenis-jenis Flowchart
Flowchart terbagi atas lima jenis. Jenis-jenis flowchart
adalah sebagai
Flowchart
VII-4
juga
menggunakan
gambar-gambar
komputer,
familiar
dengan
simbol-simbol
flowchart
yang
konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbolsimbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan
oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum
dapat mengerti flowchart.
Gambar-gambar
ini
mengurangi
kemungkinan
salah
pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidakmengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambargambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala
sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya
lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.
4. Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart
program
dihasilkan
dari
flowchart
sistem.
dilaksanakan.
Flowchart
ini
menunjukkan
untuk
menggambarkan
urutan
instruksi
dari
untuk
menggambarkan
urutan
tugas-tugas
Proses
digunakan
oleh
perekayasa
industrial
dalam
VII-5
proses-proses
manufacturing.
Dalam
analisis
sistem,
dikeluarkan
mampu
menganalisa
secara
detail
VII-6
Simbol
Garis alir
(flow line)
Preparation
Proses
Input or
output data
Predefined
process
(sub
program)
Decision
On page
connector
Off page
connector
Perbandingan
pernyataan, penyeleksian
data yang memberikan
pilihan untuk langkah
selanjutnya
Penghubung bagianbagian flowchart yang
berada pada satu
halaman
Penghubung bagianbagian flowchart yang
berada pada halaman
berbeda
3. Functional Flowchart
Functional flowchart adalah flowchart yang memberikan
informasi siapa yang melakukan aktivitas dan di bagian apa
dia berada. Tool ini digunakan untuk menjelaskan berbagai
jenis proses bisnis yang terjadi dalam perusahaan sekaligus
menjelaskan bagian kerja tiap departemen dalam proses
tersebut. Tool ini sangat diperlukan agar
VII-7
untuk
membagi
spesialisasi
kerja
agar
tiap
Developer
Marketing
User
Integrasi Data
Promosi
Proses Aktivasi
Registrasi
Contact Person
Security
Back Up Database
Maintenance
4. Geographic Flowchart
Aliran fisik dari proses bisnis dapat didokumentasikan melalui
geographic flowchart. Dalam memeriksa pergerakan sumber
daya di seluruh proses bisnis, perbaikan dapat dilakukan
untuk mengurangi waktu yang terbuang. Jenis flowchart
berguna dalam memeriksa aliran dokumen dalam sebuah
departemen atau organisasi, mengevaluasi tata letak fisik
dari
daerah
sibuk
seperti
daerah
pengajuan,
area
mengidentifikasi
transportasi yang
penundaan
dalam
proses
karena
VII-8
BAB II
PETA KONTROL (CONTROL CHART)
8.1
kualitas
proses
statistik
untuk
data
untuk
data
variabel.
Metode
ini
digunakan
untuk
terhadap
batas
pengendali
karena
aturan
batas
itu,
dalam
proses
pengendalian,
peta
stabil
dengan
kemungkinan
adanya
variasi
yang
VIII-1
VIII-2
menentukan
kemampuan
proses,
membantu
dan
menemukan
penyebab
dari
tidak
keputusan
yang
berkaitan
dengan
spesifikasi
VIII-3
mempengaruhi
kinerja
produk
dan
harus
mendapatkan
ukuran
masing-masing
sub
kelompok
yang
telah
Penentuan
garis
pusat
(center
line)
dan
batas-batas
xi
i1
n
g
i1
..
(8.1)
..
(8.2)
i1
..
(8.4)
VIII-4
Keterangan:
n = banyaknya sampel dalam setiap observasi atau sub
kelompok g = banyaknya observasi yang dilakukan
Ri = range untuk setiap sub kelompok
X i = data pada sub kelompok atau sampel yang diambil
X i = rata-rata pada setiap sub kelompok
Menurut konsepnya, batas
rata (mean chart) adalah
X 3
X, dimana
R
D2
. Batasbatas
Dimana nilai
1.
Sehingga
n.D
2
3
n.D2
3
....................
........
BPB X X n.D
(8.5)
2
dapat kita lihat pada kolom A2 Lampira
pada
n
batas
pengendali
atas
(BPA)
dan
batas
BPA R X 3 D3
D2
R
BPB R X 3D3
....... (8.6)
Karena R
D3 dimana1
.......
(8.7)
3
3
D3 D4 dan D3 D3
1sehingga
D2
D2
D2
VIII-5
CP
R
d2
USL LSL
6S
...........................
(8.9)
.........................
(8.10)
Kriteria penilaian:
a. Jika Cp > 1,33 maka kapabilitas proses sangat baik
b. Jika 1,00 Cp 1,33 maka kapabilitas proses baik,
namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati
1,00
c. Jika Cp < 1,00 maka kapailitas proses rendah, sehingga
perlu ditingkatkan performansinya melalui perbaikan
proses itu.
CPL X LSL
3S
.........................
(8.11)
USL CPU X
3S
.........................
(8.12)
.........................
(8.13)
Kriteria penilaian:
a. Jika CPL > 1,33 berarti proses akan mampu memenuhi
LSL
b. Jika 1,00 < CPL < 1,33 berarti proses masih mampu
memenuhi LSL namun perlu pengendalian ketat apabila
CPL mendekati 1,00
c. Jika CPL < 1,00 berarti proses tidak mampu memenuhi
LSL
d. Jika CPU > 1,33 berarti proses akan mampu memenuhi
USL
VIII-6
e. Jika 1,00 < CPU < 1,33 berarti proses mampu memenuhi
USL tapi perlu pengendalian jika CPU mendekati 1,00
f.
menginginkan
mengendalikan
produksinya
dengan
VIII-7
Sampl
e
X1
15
X2
17
X3
16
X4
18
X5
17
14
13
17
15
15
17
13
15
13
17
15
16
17
16
16
14
19
18
17
15
17
15
13
13
14
13
15
14
14
15
15
13
18
15
16
16
15
19
18
17
10
16
14
14
15
15
11
15
15
18
17
15
12
17
16
15
17
18
13
14
17
14
13
14
14
15
16
17
16
17
15
15
19
18
18
18
16
16
15
19
15
16
17
15
13
13
15
15
18
15
19
17
18
18
19
15
14
18
15
14
20
17
16
16
19
17
21
18
17
17
15
17
22
16
15
14
13
14
23
16
19
17
18
18
24
15
17
16
16
15
25
14
15
16
16
17
26
15
13
13
15
15
27
15
19
17
18
18
28
15
14
18
15
14
29
17
16
16
19
17
30
18
17
17
15
17
VIII-8
14
13
17
15
15
14.80
17
13
15
13
17
15.00
15
16
17
16
16
16.00
14
19
18
17
15
16.60
17
15
13
13
14
14.40
13
15
14
14
15
14.20
15
13
18
15
16
15.40
16
15
19
18
17
17.00
10
16
14
14
15
15
14.80
11
15
15
18
17
15
16.00
12
17
16
15
17
18
16.60
13
14
17
14
13
14
14.40
14
15
16
17
16
17
16.20
15
15
19
18
18
18
17.60
16
16
15
19
15
16
16.20
17
15
13
13
15
15
14.20
18
15
19
17
18
18
17.40
19
15
14
18
15
14
15.20
20
17
16
16
19
17
17.00
21
18
17
17
15
17
16.80
22
16
15
14
13
14
14.40
23
16
19
17
18
18
17.60
24
15
17
16
16
15
15.80
25
14
15
16
16
17
15.60
26
15
13
13
15
15
14.20
27
15
19
17
18
18
17.40
28
15
14
18
15
14
15.20
29
17
16
16
19
17
17.00
30
18
17
17
15
17
16.80
476.40
98.00
15.88
3.27
Samp
le
Total
Rata-rata
VIII-9
peta X. X 15.88
BPA X X A2. R 15.88 (0.577 3.27) 17.77
BPB X X A2. R 15.88(0.577 3.27) 13.99
3. Menghitung batas pengendalian untuk
peta R. R 3.27
BPA R R. D4 3.27 2.114
6.91 BPB R R. D3 3.27
00
4. Membuat peta kontrol X dan R.
Peta X-bar
Xbar
X-bar
20
16
12
BPA
BPB
4
0
CL
10
15
20
25
30
Sample
Gambar 8.1 Peta X Perhitungan Manual
Range
Peta R
8
7
6
5
4
3
2
1
0
BPA
BPB
CL
0
10
15
20
25
30
Sample
Gambar 8.2 Peta R Perhitungan
Manual
VIII-10
3.27
1.41
d2 2.326
CPL X LSL
3S
15.88 0.1
15.7 8 0.04
3 1.41 4.23
15.9
USL - X 15.88
0.0
2 0.005
4.2
3 1.41
3S
3
CPK Min CPL, CPU 0.005
CPU
8.4
VIII11
columns.
Meletakkan
kursor
pada
kolom
di
bawahnya.
VIII12
8.5. Analisis
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan baik secara
manual
dan software, maka terdapat beberapa analisis yaitu analisis
perhitungan manual, analisis perhitungan software, dan analisis
perbandingan
antara
perhitungan
manual
dan
perhitungan
VIII13
VIII14
batas
walaupun
pengendalian
terdapat
statistik
penyimpangan
(in
yang
statistical
control)
disebabkan
oleh
control)
meskipun
kemungkinan
terdapat
DAFTAR PUSTAKA
(3 SIGMA)
L-1