Anda di halaman 1dari 22

Peran menejer dan lingkungan eksternal organisasi

Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang maha eza, karena atas rahmat-Nya, saya
berhasil menyelesaikan makalah ini, yang berjudul
Peran menejer dan lingkungan eksternal organisasi
. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi
saya berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan
kepada pembaca dari makalah ini. Karena itu penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi para pembaca. saya menyadari karya tulis ini belum
sempurna, maka dari itu saya berharap kepada pembaca agar memberikan kritik dan sarannya,
akhir kata kami ucapkan terima kasih.

PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Manajer

adalah

seseorang

yang

merencanakan

dan

membuat

keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumbersumber daya manusia, financial, fisik, dan informasi. Manajer merupakan
pimpinan atau pemimpin organisasi dalam suatu lingkungan. Dalam
organisasi, istilah manager digunakan dengan berbagai istilah, yaitu direktur,
rektor, pimpinan, dan sebagainya. dalam lembaga pendidikan, ada yang
disebut dengan rektor, ketua umum, kepala sekolah, dan sebagainya.
Manajer

dewasa

ini

dihadapkan

dengan

situasi

yang

menarik

dan

menantang. Rata-rata, para eksekutif bekerja selama enampuluh jam


seminggu, menghadapi permintaan yang berlimpah atas waktunya, dan
menghadapi kompleksitas yang meningkat sebagai akibat dari globalisasi,
persaingan domestic, peraturan pemerintah, tekanan pemegang saham, dan
ketidakpastian yang berhubungan dengan internet.
Manajer memegang otoritas sebagai penentu berkembangnya suatu
lembaga atau perusahaan. Kedudukannya sangat strategis karena hubungan
secara langsung dengan pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan untuk dilaksanakan secara operasional oleh seluruh bawahannya.
Sebagian

besar

organisai

beroprasi

dalam

suatu

jaringan

pasar

lingkungan yang kompleks. Singkatnya pasar adalah suatu mekanisme untuk


pertukaran antara barang dan jasa tertentu. Selain itu pula suatu organisasi
selalu terkait dengan nama manajer karena suatu organisasi tidakan akan
manju tanpa didalamnya terdapat manajer dan manajemennya. Di jaman
dahulu pasar merupakan tempat fisik yang aktual dimana pembeli dan
penjual bertemu.
Disamping itu dengan pertumbuhan internet berperan dalam mengubah
sejumlah pasar dan oleh karena itu membuat pembeli dan penjual semakin
mudah untuk melakukan transaksi bisnis mereka dari jarak jauh.

Adapaun Proses-proses didalam Manajemen antara lain:


A. Perencanaan: Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
B. Pengorganisasian: Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi.
C. Pengarahan: Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.
D. Pengendalian: Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian

kegiatan

yang

telah

direncanakan,diorganisasikan

dan

diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan


sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
Jadi, dalam kenyataanya para manajer itu bukan tak berdaya juga bukan
maha kuasa. Kendala internal dan eksternal yang membatasi pilihan
keputusan manajer ada dalam setiap organisasi. Kendala-kendala internal
muncul dari budaya organisasi dan kendala-kendala eksternal datang dari
lingkungan organisasi.

PEMBAHASAN

1 Pengertian Manajer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Manajer adalah (1)
orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok
atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yg berwenang dan
bertanggung

jawab

membuat

rencana,

mengatur,

memimpin,

dan

mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.


Menurut Robert Tanembaum (2012), Manajer adalah seseorang yang
mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal untuk
mengorganisasi,

mengarahkan

dan

mengontrol

para

bawahan

yang

bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk


mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Sabardi (1992), Manajer adalah orang yang berkewajiban
mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
bantuan orang lain.

Menurut Griffin (2004), Manajer adalah seseorang yang tanggung


jawab utamanya adalah melaksanakan proses manajemen dalam suatu
organisasi.

2 Jenis-Jenis Manajer
Manajer bagi dua jenis, yaitu:
1 Manajer Fungsional, mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap
satu jenis kegiatan organisasi, seperti bagian produksi, bagian
pemasaran, bagian pembelian, bagian keuangan, bagian gudang, dan
lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan manajer lainnya ada dibawah
tanggung jawab manajer fungsional lainnya.

PERAN MENEJER
1 Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihakpihak lain.

Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinya.

Leader

: manajer harus bisa memimpin bawahanya secara

efektif.

Liaison

manajer

bisa

unit/organisasi yang lain.


2 Informational Role (peran informasi)

Monitoring

menjadi

penghubung

dengan

Manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang


dipimpinya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.
Disseminator

Manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya


kepada pihak yang membutuhkannya.
Spoke person

Manajer

harus

berperan

menyampaikan

kebijakan/keputusan

pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya


dengan cara yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan keinginan,
aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3 Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan
yang

muncul

di

unit

organisasi

yang

dipimpinya.Setiap

keputusan

mengandung resiko yang harus diperhitungkan.Tetapi, seorang manajer tidak


boleh mundur untuk mengambil keputusan.

PERAN MENEJER MENURUT HENRY MINTZBERG


BESERTA CONTOHNYA
1. Figurehead role (peran sebagai kepala); peranan untuk mewakili
organisasi yangdipimpinnya dalam setiap kesempatan dan persoalan
yang timbul secara formal.
2. Leader role (peran pemimpin); peranan untuk menjadikan unit
organisasinya berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam mencapai
tujuan dimana manajer perlu mengarahkan, memotivasi, dan
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk bekerja bagi
pengikutnya.
3. Liaison role (peran penghubung); peranan yang mengharuskan
manajer melakukan interaksi dengan teman sejawat, staf, dan orang

orang lain yang berada di luar organisasinya untuk mendapatkan


informasi.
4. Monitor role (peran pemantau); peranan yang mengharuskan seorang
manajer untuk menjadi pencari, penerima dan pengumpul informasi
agar supaya mampu mengembangakan pengertian yag baik dari
organisasi yang dipimpinnya.
5. Disseminator role (peran penyebar); peran yagn menempatkan
manajer sebagai penyebar informasi ke seluruh jajaran organisasi yang
menjadi tanggung jawabnya. Ini dimungkinkan karena ia memiliki
akses pada semua informasi melalui peran monitornya.
6. Spokesman role (peran juru bicara); peran manajer untuk mewakili
organisasi utnuk menyampaikan informasi ke luar lingkungan
organisasinya.
7. Entrepreneur role (peran wirausaha); peran sebagai pemrakarsa dan
perancang bagi sejumlah perubahan yang terkendali dalam
organisasinya.
8. Disturbance-handler role (peran penghalau gangguan) yaitu peran
yang membawa manajer untuk bertanggung jawab ketika
organisasinya mengalami krisis yang seringkali tidak direncanakan
sebelumnya,
9. Resource allocator of role (peran pembagi sumber-daya); peran
manajer sebagai penentu di dalam mengalokasi sebagai sumber daya,
seperti keuangan/dana untuk kegiatan tertentu di dalam organisasi.
10.
Negotiator role (peran perunding); peran yagn menempatkan
manajer sebagai perunding (negotiator) baik dengan pihak pohak
dalam lingkungan organisasi maupun pihak luar guna pemecahan bagi
masalah masalah yang dihadapi organisasi.
Dari semua peran diatas selanjutnya dapat dikelompokkan kedalam 3
kelompok perilaku manajer, yaitu :
1. perilaku antar-pribadi (interpersonal behavior) yang terdiri dari: peran
pemimpin, kepala dan perantara;
2. perilaku pemrosesan informasi ( information processing behavior) yang
terdiri:
monitor, penyebar, dan juru bicara, dan

3. perilaku pengambilan keputusan (descision making behavior) yang


meliputi : wirausaha, penghalau gangguan, pembagi sumber daya, dan
perunding.
*Contoh seorang tokoh dalam mendirikan dan menciptakan produk
panasonic dalam bidang menufaktur.

PENDIRI PANASONIC

Konosuke Matsushita lahir dalam keluarga sederhana di desa Wasa , Jepang,


pada tanggal 27 Nopember 1894. Dia adalah seorang yang cenderung
penutup dan agak sakit-sakitan.Anak dari 8 bersaudara, Matsushita memiliki
ayah dengan hoby berjudi dan menghabiskan banyak uang. Pada usia
sembilan tahun, ia bekerja di toko sepeda untuk membantu keluarganya
bertahan hidup.
Salah satu prinsip yang dipegang Matsushita sepanjang karirnya adalah
kemauan untuk mengambil risiko. Ketika dia keluar dari pekerjaannya di toko
sepeda untuk menerima pekerjaan di Osaka Light, sebuah perusahaan
utilitas listrik. Matsushita dengan cepat dipromosikan dan akhirnya menjadi
seorang inspektur, pekerjaan terhormat di mana banyak pegawai yang
bekerja dengan posisi tersebut hingga pensiun. Selama bekerja di Osaka
Light, dia berhasil membuat sebuah jenis baru dari soket lampu, yang lebih
baik dari yang telah ada pada saat itu. Matsushita menunjukkan penemuan
kepada bosnya, sehingga membuat bosnya terkesan.
Matsushita tidak punya uang dan tidak ada pengalaman bisnis yang nyata,
tetapi dia memiliki daya kreatifitas dan keinginan yang kuat. Di tahun 1917,
dia memutuskan untuk memproduksi perangkat itu sendiri. Dengan bantuan
istri dan tiga asisten, dengan penuh semangat Matsushita memulai
usahanya. Dengan bekal pendidikan tingkat lima yang saat itu masih
dibawah dari pendidikan sekolah tinggi, dan tidak memiliki pengalaman
dalam pembuatan sebuah steker listrik. Tapi mereka memiliki kemauan yang
besar. Dalam sebuah rumah petak sempit dua kamar, mereka bekerja
berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu. Setelah beberapa bulan mereka
menjadi sangat kurus karenya bekerja tanpa lelah, dengan usaha keras
akhirnya mereka berhasil menyelesaikan beberapa contoh produk baru. Saat
itulah perusahaan yang bernama Panasonic berdiri.
Pedagang umumnya menolak produk baru steker listrik tersebut. Mereka
berusaha mengatakan bahwa itu adalah produk yang inovatif. Dia tetap
bertahan dan pantang menyerah, dan secara bertahap orang mulai membeli

steker, ketika melihat bahwa lebih baik dalam kualitas dan hampir 50% lebih
rendah dalam harga. Pada tahun 1922,Matsushita terus memperluas
bisnisnya dengan mengambil kontrak untuk produk yang lain, seperti pelat
isolator perusahaannya memperkenalkan produk baru setiap bulan.
Matsushita juga mengembangkan strateginya yaitu :

Bisnis yang membuatnya menonjol dari pesaingnya.

Produk baru harus lebih baik 30% dan 30% lebih murah dari produk
lain yang sama jenisnya.
Lampu sepeda, barang sangat diperlukan di Jepang. Matsushita menyadari
bahwa dengan membuat produk lampu yang efisien untuk jutaan sepeda di
negaranya, akan bisa menjadi sebuah produk yang populer. Akhirnya ia
merancang satu produknya yang bernama bullet-lamp ,meskipun tidak
langsung sukses.Baterai Matsushitas powered lampu menjadi begitu sukses
sehingga banyak orang yang membelinya untuk digunakan di rumah
mereka, untuk mengganti lampu minyak tanah tradisional.
Tahun 1923 bullet-lamp diikuti oleh produk inovatif lainya yaitu

pemanas ruangan elektrik

meja pemanas elektrik

tipe baru termostat

Produk pertama radio Matsushita diperkenalkan pada tahun 1931, hal ini
memenangkan hadiah pertama dalam Tokyo Broadcasting Station radio
contest :

3 model tabung vakum,.

Motor listrik dan kipas listrik.

Masa masa berat


Tidak sepenuhnya perjalanan bisnis Matsushita berjalan dengan mulus.
Meskipun lemari es, mesin cuci, AC, televisi berwarna, dan peralatan stereo
yang akhirnya akan diproduksi, ada beberapa kendala yang menghadang.
Dengan Depresi Besar pada tahun 1930-an, Matsushita melihat penjualan
turun drastis. Tapi tidak seperti perusahaan lain tahapannya yaitu :

Memberhentikan karyawan agar perusahaan tidak merugi, karena


aryawan sudah dianggapnya seperti bagian dari keluarganya.


Sebaliknya, Ia menggesar posisi karyawanya yang sebelumnya
menjadi buruh pabrik untuk menempati posisi penjualan.

Pada saat yang sama ia memotong jadwal produksi. Namun, gudang


penuh dengan barang dagangan yang tidak terjual.
Matsushita tidak akan berubah pikiran ketika manajer bersikeras bahwa
perusahaan harus memecat karyawan dan menutup fasilitas agar
perusahaan bisa tetap berdiri. Dia memotong setengah jam kerja, tapi tetap
membayar penuh upah karyawannya. Ia juga meminta pekerja untuk
membantu menjual jaminan simpanan saham. Sebagai perusahaan lain
banyak yang bangkrut, namun Matsushita Electric tetap bertahan.
Perang Dunia Dua
Ketika Perang Dunia Kedua membawa kehancuran untuk negaranya, itu
adalah masa sulit untuk bagaimana Matsushita bersikap terhadap perang
yang terjadi, tetapi perusahaan itu tidak memproduksi bahan-bahan untuk
mesin perang Jepang. Ketika Jepang kalah dan Sekutu menguasai, Matsushita
diperintahkan untuk menghentikan semua produksi. Sejak perusahaan
memproduksi untuk membantu Jepang dalam upaya perang, Matsushita
Electric diberi sanksi dengan pembatasan produksi perusahaanya.
Matsushita berfikir tampaknya itu adalah akhir perusahaannya, seperti yang
dialami banyak perusahaan Jepang lainnya, yang tidak pernah bisa bangkit
setelah perang. Matsushita sendiri, hampir didepak dari pimpinan
perusahaan yang ia buat sendiri. karyawannya mengajukan saran kepada
pemerintah militer untuk mengizinkan dia tetap memimpin.
Matsushita yakin Jenderal Douglas MacArthur dan gubernur militer lainnya
bahwa perusahaannya seharusnya diizinkan untuk melanjutkan produksi. Dia
berjanji bahwa Jepang akan sekali lagi menjadi kekuatan dunia, namun kali
ini dengan cara damai. Dia percaya bahwa negaranya bisa memimpin dunia
dalam elektronik. Gubernur militer, menyadari bahwa strategi tersebut akan
membantu Jepang pulih dari kehancuran perang, perusahaan Matsushita
diizinkan untuk membuka kembali. Matsushita dan tim manajemennya mulai
membangun kembali. Matsushita Electric segera kembali produksi dan
menghasilkan keuntungan. Semangat kerja antara karyawan sangat kuat.
Kebangkitan Perusahaan
Matsushita Electric terus berkembang, mengakuisisi perusahaan lainnya.
Pada tahun 1952, ia menawarkan kepada konsumen televisi pertama hitam
putih. Pada tahun 1959, Matsushita telah mendirikan tidak hanya Kyushu
Matsushita Electric Company, Osaka Precision Machinery Company
(kemudian berganti nama menjadi Matsushita Seiko), dan Matsushita
Communication Industrial group (yang memproduksi tape recorder pertama),
tetapi juga Matsushita Electric Corporation of America. Perusahaan yang

membuat televisi berwarna pertama pada tahun 1960, karena produknya


terus menyebar ke seluruh dunia sehingga brand terkenal yaitu Nasional
dan Panasonic.
Konosuke Matsushita meninggal pada usia 94 tahun, ia meninggal di Tokyo
pada tanggal 27 April 1989, meninggalkan salah satu kerajaan manufaktur
terbesar di Jepang.Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan telah terlibat
dengan pengembangan standar high-density optical disc dimaksudkan untuk
menggantikan DVD dan kartu memori SD.
Pada tanggal 19 Januari 2006 Panasonic mengumumkan bahwa, mulai pada
bulan Februari, ia akan menghentikan produksi televisi analog (kemudian
30% dari total bisnis TV) untuk berkonsentrasi pada TV digital.
Pada November 3, 2008 Panasonic dan Sanyo sedang dalam pembicaraan,
sehingga pada akhirnya Panasonic mengakuisisi Sanyo. merger ini selesai
pada bulan September 2009, dan menghasilkan satu-perusahaan dengan
pendapatan lebih dari 11.2 triliun (sekitar $ 110 miliar). Sebagai bagian
dari perusahaan elektronik Jepang terbesar, merek Sanyo dan sebagian
besar karyawan akan dipertahankan sebagai anak perusahaan.

LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI


A.

Klasifikasi Lingkungan Eksternal


Lingkungan eksternal sebuah organisasi atau perusahaan sangat luas
dan memiliki berbagai faktor yang turut mendukung. Sehingga sangat tidak
mungkin seorang ahli strategi hanya mempelajari sebagian kecilnya saja.
Karena, jika tidak mempelajari secara keseluruhan maka pembuatan strategi
tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lingkungan eksternal dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian
besar antara lain yaitu:

1.

Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat


yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaanperusahaan yang ada di dalamnya. Secara lebih lanjut lingkungan
umum/eksternal terbagi menjadi 2 pokok bagian lagi yaitu:
a. Lingkungan Eksternal Jauh
Dikatakan jauh karena faktor-faktor eksternal tersebut bersumber dari
luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang
dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan akan tetapi mempunyai
dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi
(perusahaan). Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Pertimbangan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi di dunia selalu berbanding lurus dengan
perubahan lingkungan. Terkadang ada pihak yang ingin meningkatkan mutu
hidup manusia dengan memperbanyak perusahaan dan di lain pihak ada
yang ingin melestarikan lingkungan. Sehingga sering terjadi perbedaan
pendapat di antara kedua belah pihak yang menyebabkan proses produksi
terhenti.
c) Kehadiran korporasi multinasional.
Maksudnya adalah ada pihak-pihak asing yang masuk ke pasar nasional
sehingga secara tidak langsung merusak perekonomian masyarakat atau

perusahaan kecil. Sehingga diperlukan keputusan strategik untuk


menghindari dampak yang besar dari permasalahan itu.
d) Kejutan dibidang energi
Sebelum dekade tujuh puluhan manusia masih menikmati energi dengan
harga yang murah. Pada masa itu manusia tidak sadar bahwa sumber energi
tersebut sangat terbatas dan penggunaannya sangat boros. Pada era
sekarang setelah menipis negara-negara penghasil sumber energi tersebut
mulai menaikan harga dengan sangat drastis. Sehingga, manusia harus
mulai memikirkan sumber energi alternatif agar kelangsungan usahanya
dapat bertahan.
e) Pendanaan.
Setiap usahawan harus menyadari kemampuan untuk mempertahankan
eksistensi perusahaannya, belum berbicara masalah pertumbuhan dan
perkembangan usahanya. Oleh sebab itu, untuk menghindari berhentinya
kegiatan produksi sebelum tujuan tercapai usahawan harus memiliki modal
yang cukup.
2) Faktor-faktor politik.
Maksud dari faktor politik ini adalah jika disuatu daerah atau negara
sedang mengalami permasalahan yang mengganggu perekonomian maka
perusahan akan memikirkan cara yang tepat dalam memasarkan produknya.
3) Faktor-faktor sosial.
Setiap daerah di suatu negara contohnya Indonesia memiliki tingkat
sosial yang berbeda menyebabkan kebutuhan diantara mereka sangat
berbeda. Sehingga perusahaan harus bisa menciptakan suatu barang atau
jasa yang mampu memberikan manfaat ke semua golongan demi
mendapatkan keuntungan yang besar.
4) Faktor teknologi.
Faktor ini berpengaruh terhadap manajemen strategi karena dengan
teknologi perusahaan akan lebih terbantu baik dari segi pelayanan,
pemasaran, dan produksi. Kemudian konsumen akan lebih percaya terhadap
perusahaan yang telah memiliki teknologi yang baik karena mutu yang
ditawarkan lebih terjamin.
b. Lingkungan Eksternal Dekat
Lingkungan eksternal dekat memiliki dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan baik
dari suasana kompetitif, peluang, khususnya perolehan sumber dana.
Bedanya dengan lingkungan eksternal jauh adalah faktor-faktor lingkungan
eksternal dekat pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit
dipengaruhi oleh organisasi/perusahaan yang bersangkutan. Faktor-faktor
tersebut antara lain :
1) Kedudukan kompetitif perusahaan.
Dalam kondisi dan iklim persaingan suatu perusahaan perlu melakukan
analisis terhadap kedudukannya baik dari segi kelemahan, keunggulan
perusahaan sendiri maupun perusahaan saingan. Dengan mengetahui
kedudukannya para perumus strategi diharapkan dapat mengambil langkah-

langkah yang memungkinkan memanfaatkan peluang yang timbul dalam


kondisi yang dihadapi.
2) Profil para pelanggan.
Suatu perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa berupaya
menghasilkan produk yang diminati oleh sekelompok masyarakat. Tetapi
karena faktor-faktor tertentu, minat masyarakat berbeda dari yang dipikirkan
perusahaan. oleh sebab itu perusahaan harus mengetahui dan mempelajari
faktor penyebabnya. Faktor-faktor tersebut seperti Geografi (letak wilayah),
Demografi (struktur sosial), dan Psikografi (kejiwaan pelanggan).
3) Perilaku pembeli
Manusia sebagai pembeli produk terttentu pasti menggunakan
berbagai pertimbangan dalam membeli atau tidak membeli produk tertentu.
Baik dari segi harga, manfaat barang, kualitas, mutu dan pelayanan yang
ditawarkan produsen. Yang jelas perilaku pembeli tidak pernah konsisten
sehingga profil para pembeli dan calon pembeli perlu dikenali dengan baik.
4) Faktor pemasok
Posisi pemasok ini perlu dikenali dengan baik karena banyak
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor produksi,
khususnya sektor dimana satu perusahaan itu bergerak. Pemasok ini bukan
hanya berkaitan kepada bahan mentah tetapi juga dengan peralatan,
pelayanan dan dukungan finansial. Apabila perusahaan tersebut memelihara
keserasiannya maka sebagai usahawan akan mendapatkan kemudahan
untuk memenuhi kebutuhannya.
5) Faktor penyandang dana
Secara penglihatan dasar suatu perusahaan atau organisasi tidak akan
berdiri dan berkembang apabila perusahaan tersebut tidak memiliki pihakpihak yang memberikan dana secara berkesinambungan. Apabila dana yang
masuk ke dalam perusahaan terhambat maka akan menyebabkan proses
kegiatan produksi terhenti. Untuk menghindari hal itu terjadi maka suatu
perusahaan harus memiliki cara yang tepat agar dana yang ada di dalam
perusahaan tersebut stabil.
6) Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan.
Sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dan paling
menentukan dalam berhasil tidaknya suatu organisasi/perusahaan.
betapapun pentingnya perhatian yang harus diberikan kepada unsur lain
seperti modal, peralatan, mesin, metode kerja, bahan mentah, dan bahan
baku perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada unsur manusia. Semua
proses manajemen sumber daya manusia harus ditempuh secara benar dan
tepat yang kesemuannya berangkat dari pengakuan dan penghargaan atas
harkat dan martabat manusia. Manajemen sumber daya manusia
menyangkut perencanaan ketenagakerjaan, penciptaan dan pemeliharaan
sistem informasi manusia, rekrutmen, seleksi, orientasi dan penempatan,
sistem imbalan, pendidikan dan pelatihan, perencanaan dan pengembangan
karier, pemutusan hubungan kerja, pemeliharaan hubungan industrial dan
pemensiunan.
7) Peramalan Lingkungan

Perkembangan dan pertumbuhan dalam lingkungan bisnis tidak dapat


ditebak dengan mudah terkadang naik, terkadang turun. Sehingga para ahli
strategi harus benar-benar bisa membaca pergerakan ekonomi pada saat itu
dan dimasa yang akan datang. Apabila salah dan tidak memiliki strategi
cadangan maka, perusahaan yang dipegangnya tidak akan mampu bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
2. Lingkungan Industri
Industri adalah kelompok perusahaan-perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa serupa. Menurut Michael E. Porter hal-hal yang harus dilihat
atau menjadi dasar analisis adalah sebagai berikut:[4]
a. Ancaman Pelaku Bisnis
Bila suatu perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secara
otomatis perusahaan yang sudah ada akan terancam, karena ada kapasitas
baru yang bertambah serta kemungkinan digerogotinya pangsa pasar yang
ada dan akan membuat tambahan permintaan pasokan atas sumber daya
seperti SDM, ataupun bahan baku. Semua ini akan menggangu perusahaanperusahaan yang sudah ada terlebih dahulu di dalam industri.
b. Ancaman Produk Substitusi
Persaingan yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan, bukanlah
kepada perusahaan yang memiliki produk yang persis sama. Sering kali
perusahaan harus berhadapan dengan perusahaan-perusahaan yang
produknya merupakan substitusi dari produk perusahaan pertama. Seperti
juga kita lihat pada ancaman produk baru, ancaman produk substitsi juga
memiliki beberapa kondisi. Misalnya: skala ekonomis, Switching cost, akses
ke saluran distribusi.
c. Daya Tawar-Menawar Pembeli
Pembeli yang memiliki daya tawar-menawar yang tinggi, dapat
mengancam daya saing perusahaan. pembeli ini biasanya bisa memaksa
perusahaan untuk menurunkan hagaatau menuntut meningkatkan kualitas
produk/jasa dan lain-lain. Kondisi yang menentukan daya tawar pembeli
menjadi tinggi antara lain:
1) Membeli dalam jumlah besar.
2) Produk yang dibeli adalah standar.
3) Switching cost
4) Produk dari industri kurang begitu penting bagi pembeli.
5) Pembeli memiliki informasi yang lengkap
d. Daya Tawar-Menawar Pemasok
Bila pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka dapat kita
katakan semakin kurang menariknya industri. Ini biasanya, terjadi pada
industri yang pemasoknya tergolong sedikit, yaitu hanya beberapa
perusahaan. perusahaan yang ada dalam industri, relatif tidak memiliki
banyak alternatif untuk mendapat pasokan tertentu. Biasanya daya tawar
menawar kelompok pemasok kuat jika:
1) Hanya didominasi oleh sedikit perusahaan, sementara industri pembelinya
beragam.

2)

Industri pembeli bukan merupakan pelanggan penting dari kelompok


pemasok.
3) Produk pemasok merupakan input penting bagi pembeli.
Semakin tinggi daya tawar pemasok, maka semakin rendah daya tarik
(attractiveness) sebuah industri.
e. Tingkat persaingan dalam Industri
Tindakan-tindakan perusahaan dalam sebuah industri selalu saling
terkait. Strategi-strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan pasti
memberi dampak baik atau buruk kepada perusahaan lain sehingga
menyebabkan intensitas persaingan menjadi lebih tinggi. Tingkat persaingan
ini tidak hanya disebabkan oleh jumlah pelaku yang ada di dalam industri
tetapi juga terpengaruh dari pesaing yang memiliki kekuatan relatif sama
baik dari segi pendanaan, kualitas produk, dan lain-lain.
B.
Manfaat Mengetahui Lingkungan Eksternal
Keberhasilan organisasi atau perusahaan sangat ditentukan oleh
kemampuan dalam menentukan strategi yang tepat. Karena, apabila tidak
memiliki strategi proses produksi akan terhambat. Selain itu pengenalan
lingkungan eksternal secara tepat semakin penting karena:
1. Jumlah faktor-faktor yang berpengaruh itu tidak pernah konstan melainkan
selalu berubah.
2. Intensitas dampaknya beragam.
3. Ada faktor-faktor eksternal yang merupakan kejutan yang tidak dapat
diperhitungkan sebelumnya betapapun cermatnya analisis yang dilakukan.
4.
Kondisi eksternal itu berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya.

SARAN DAN RANGKUMAN TENTANG LINGKUNGAN


EKSTERNAL ORGANISASI

A.

Kesimpulan
Lingkungan eksternal merupakan salah faktor yang mempengaruhi
dalam proses pembuatan dan penerapan strategi di dalam organisasi atau
perusahaan selain lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Klasifikasi
lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu:
1. Lingkungan Umum
a. Lingkungan eksternal jauh.
b. Lingkungan eksternal dekat.
2. Lingkungan Industri
Lingkungan eksternal sangat bebas tidak dapat dikontrol dengan
mudah tetapi sedikit bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang telah
dimiliki. Strategi terbaik akan terbentuk jika perusahaan melakukan analisis
terhadap perkembangan dunia luar dengan sangat teliti. Apabila organisasi
atau perusahaan tidak memiliki suatu strategi yang baik maka tidak mungkin
perusahaan itu mampu bertahan menghadapi kerasnya dunia bisnis yang
pada era sekarang selalu berkembang setiap saat. Oleh sebab itu,
perusahaan harus memperhatikan dan mempelajari lingkungan eksternal
lebih dulu sebelum menentukan strategi.
B. Saran
Sebagai mahasiswa Ekonomi Syariah kita harus mempelajari
lingkungan eksternal lingkungan kerja dengan baik. Karena setelah lulus
diharapkan mampu membuat strategi yang baik untuk sesuai permintaan
pekerjaan yang akan ditekuni.

PENUTUP
1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini sudah jelas bahwa Manajer (manager) adalah
seorang yang tanggung jawab utamanya

adalah melaksakan proses

manajemen. Khusus, manajer adalah seseorang yang merencanakan dan


membuat keputusan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
sumber-sumber daya manusia, finansial, fisik, dan informasi. Manajer dewasa
ini dihadapkan dengan berbagai situasi yang menarik dan menantang.
Pekerjaanya lebih diperumit dengan cepatnya perubahan, gangguan yang
tidak diharapkan, dan krisis kecil maupun besar. Pekerjaan manajer tidak
dapat diramalkan dan syarat dengan tantangan, tapi juga dipenuhi peluang
untuk membuat perbaikan yang berarti. Maka dapat disimpulkan bahwa
peran manajer dalam mengelola konflik dalam suatu organisasi itu sangan
penting diantaranya:
1 Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah
2 Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan
3 Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya
4 Manajer mempunyai peran penting dalam pengambil keputusan
5 Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan
dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum
memutuskannya.
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman
sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan
seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat
mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya.

2 Saran
Dari Pembahasan di atas adapun beberapa yang bias menjadi

masukan bagi seorang manajer:


Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh
anggotanya sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat
mengetahui perkembangan yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu

saja.
Manajer juga seharusnya bisa membimbing dan mengarahkan dengan
baik anggotanya sehingga organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang

dan menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan.


Jika salah seorang dalam suatu organisasi melakukan suatu kesalahan
maka segera ditindak dan diarahkan serta meminimalisir kesalahan untuk

tidak melakukannya lagi, dan jangan sampai terulang kembali.


Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar
tidak kalah persaingan dengan perusahaan lain dibidang yang dijalankan,
serta tidak sampai menurunnya kinerjannya.

Sumber referensi
Buku menejemen dan:
https://www.academia.edu/6191694/Peranan_Manajer_dalam_Man
ajemen_Organisasi?auto=download
https://www.academia.edu/17448681/Manajer_dan_Lingkunganny
a?auto=download
http://www.gurupendidikan.com/10-peran-manajerial-dalammanajemen-terlengkap/
https://www.google.com/search?q=peran+menejer&ie=utf8&oe=utf-8&client=firefox-b#

Anda mungkin juga menyukai