7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
2. Prinsip Kerja
Spektroskopi emisi atom merupakan spektroskopi yang didasarkan pada cahaya yang
dipancarkan ketika elektron turun dari level energi tinggi ke energi yang lebih rendah. Jika ada
energi dari luar yang mengganggu atom, misalnya dari sumber eksitasinya (arc, spark, dan
plasma) yang dihasilkan tegangan tinggi atau laser pulsa berdaya tinggi, maka elektron dalam
atom akan naik dari ground state ke level energi eksitasi dikarenakan absorbsi dari energi yang
mengganggu. Elektron kemudian turun kembali ke level ground state dengan memancarkan
cahaya yang disebut sebagai foton. Cahaya yang dipancarkan tersebut memiliki karateristik
khusus sesuai dengan atomnya. Salah satunya pada panjang gelombangnya.
Prinsip dasar dari analisa Atomic Emission Spectrometer (AES) ini yaitu : Apabila atom
suatu unsur ditempatkan dalam suatu sumber energi kalor (sumber pengeksitasi), maka elektron
di orbital paling luar atom tersebut yang tadinya dalam keadaan dasar atau ground state akan
tereksitasi ke tingkat-tingkat energi elektron yang lebih tinggi. Eksitasi adalah proses
perpindahan elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap sejumlah energi
tertentu dari luar. Karena keadaan tereksitasi itu merupakan keadaan yang sangat tidak stabil
maka elektron yang tereksitasi itu secepatnya akan kembali ke tingkat energi semula yaitu ke
keadaan dasarnya (ground state). Pada waktu atom yang tereksitasi itu kembali ke tingkat energi
lebih rendah yang semula, maka kelebihan energi yang dimilikinya sewaktu masih dalam
keadaan tereksitasi akan dibuang keluar berupa emisi sinar dengan panjang gelombang yang
karakteristik bagi unsur yang bersangkutan.
3. Cara Kerja Alat
Sampel dapat berupa zat padat, cair, ataupun gas. Sebelumnya, sampel harus dikonversi
menjadi atom bebas biasanya melalui sumber eksitasi suhu tinggi. Sampel cair dikonversi dalam
bentuk nebulasi dan dibawa ke sumber eksitasi oleh gas yang mengalir. Sampel padat dapat
dikonversi melalui ablasi laser sehingga dapat dirubah dari sampel solid menjadi aliran gas. Zat
padat juga dapat langsung menguap oleh percikan antara elektroda.
Salah satu energi yang bisa digunakan untuk mengeksitasi atom adalah dengan
menembakkan laser pulsa berdaya tinggi (energi ~20 mJ) ke permukaan material.
Berikut ini skematik spektroskopi emisi atom menggunakan laser daya tinggi:
Jika sebuah laser pulsa (CO2 laser) ditembakkan ke permukaan sebuah material, maka
permukaan material akan terablasi dan atom serta molekul keluar dengan menghasilkan sebuah
cahaya plasma yang mempunyai temperatur tinggi sebesar 10000 K. Karena temperatur yang
tinggi, atom yang ada di dalam plasma tersebut tereksitasi. Dengan menggunakan fiber optik
(digunakan untuk mengirimkan cahaya ke spektrometer) dan spektrometer (digunakan untuk
mendispersi cahaya seperti cara kerja prisma) akan dperoleh spektrum hubungan panjang
gelombang dan intensitas. Panjang gelombang ini merupakan atom-atom yang teridentifikasi dari
material yang ditembak. Dengan menggunakan teknik ini, mampu mengetahui atom yang
terkandung dalam material dalam waktu yang sangat cepat yaitu kurang dari 1 menit. Dengan
karakteristik khusus yang dimiliki oleh atom, yaitu setiap atom mempunyai panjang gelombang
yang berbeda satu sama lain, maka kita dapat mengetahui kandungan semua atom dalam semua
material baik gas, padat, serbuk, dan cair.
4. Kelebihan dan Kekurangan AES
Kelebihan AES:
1.
Dapat menangani berbagai pelarut, baik organik dan anorganik di alam.
2.
Dapat disesuaikan untuk menangani padatan, lumpur, cair, atau gas.
3.
Dapat mendeteksi unsur non-logam (misalnya: P, S, halogen)
4.
Murah dalam pembelian dan pemeliharaan
5.
Mudah dioperasikan
Kekurangan AES:
1.
Tidak dapat mengidentifikasi keadaan oksidasi unsur/ senyawa dalam matriks aslinya.
2.
Energi kalor yang dihasilkan nya relatif rendah sehingga perlu adanya kombinasi gas.