Anda di halaman 1dari 1

irama jantung lebih dari 100x/menit.

rentang 100 - 180x/menit


unresponsive

indikasi

Ex. kasus henti nafas (stroke,


tenggelam), kasus henti jantung (VF,
VT)

hipertiroid
kerusakan sistem vagal
bisa fisiologis/ patologis

aktivitas fisik
demam

pupil dilatasi maksimal


ada kriteria jelas pasien sudah meninggal

anemia, hipotensi

Sinus Takikardi

dihentikan jika

kaku mayat

cemas
sepsis

stadium penyakit berat

palpitasi

tanda DNR (do not attempt resucitation)


klinis

ada permintaan dari penderita

sinkop
nyeri dada, nyeri kepala

henti jantung pada penyakit stadium akhir

gejala

R-R konstan

neonatus yang memiliki angka harapan hidup kecil


gambaran EKG

tidak perlu jika

pasien death

dapat tenggelam dalam gelombang T yg mendahuluinya

p selalu sebelum QRS


interval PR normal

membahayakan penolong
ex. luka bakar seluruh tubuh

nikotin

obat beta adrenergik, bronkodilator

etiologi

tenaga medis sudah datang

mis. anensefali

kafein

makanan dan minuman

ventilasi dan sirkulasi spontan

pucat

klo extrim 200x/min

irama reguler, arak R-R dekat

nafas tdk normal


denyut nadi besar tidak teraba

re-entri adalah suatu keadaan dimana


suatu impuls yang sudah keluar dari
jalur konduksi masuk kembali ke jalur
semula

penderita yang trauma sangat berat


fraktur tulang kosta
pneumothorax
emfisema berat

Gangguan takiaritmia yang berasal dari re-entry NAV

kontraindikasi

cardiac tamponade

resusitasi jantung paru

stadium terminal penyakit


fraktur tulang kosta
komplikasi

frekuensi denyut 150 - 250x/menit


impuls prematur

keamanan lokasi
pengenalan serangan jantung

gangguan elektrolit

pengaktifan sistem tanggap darurat


kompresi 100-120/menit
teknik

kedalaman min 2 inci/5 cm


rekoil

ada jalur impuls yang kembali lagi


karena adanya blokade jalur konduksi

mekanisme reentry

Paroksismal Supraventrikular Takikardi

lakukan CPR

etiologi

katekolamin

peningkatan automatisasi

meminimalkan jeda dalam kompresi

hipoxia, iskemik

rasio kompresi : ventilasi = 30:2


suatu tindak dengan cara memberikan
aliran listrik yang kuat dengan metode
asinkron ke jantung.

Sirkuit re-entry dapat muncul di miokard


atrium shg bisa menyebabkan Atrial
fibrilation, atrial flutter dan dapat juga di
Nodus AV.

respon cepat, reguler dan gambaran


EKGnya berdempetan.

nikotin
kafein

konsumsi zat

alkohol

definisi

obat - obatan simpatomimetik


untuk mematikan pacemaker yang ada
secara sementara.

tujuan

Efektif untuk VF (Ventricular Fibrilation)


dilakukan 3x kejut yg setara dengan
sekali kejut bifasik

monofasik

dilakukan sekali kejut saja

Penggunaan AED (defibrilasi,


kardioversi dan alat pacu
jantung)

R-R reguler
Gelombang QRS menyempit

gambaran EKG

ada 2 jenis

P dapat tersembunyi dalam gel T


frekuensi 150-250x/menit

I. emergency
II. urgent

irama jantung yang abnormal dengan


aktivitas listrik jantung yang cepat dan
tidak beraturan

AED

penggolongan pasien berdasarkan


tingkat kegawatan

akibat dari lebih dari 1 Pacemaker


membuat banyak impuls

definisi

nodus AV dibombardir habis-habisan


oleh lebih dari 500 impuls per menit

frekuensi atrium 300-500x/menit

III. non urgent

respon ventrikuler 120-200x/menit

R > 30x/menit
prioritas pertama >> kritis/imediet

tidak sadar

pusing disertai sakit kepala

bifasik

efektif untuk VF atau VT tanpa denyut nadi

nadi tidak teraba

pasien palpitasi

gejala
Defibrilasi

label merah

penyakit jantung rematik

cappilary refill >2 detik

terdapat penyakit jantung

Ex. syok, gg pernafasan, perdarahan masif


etiologi

R <30x/menit

menyerang bagian katup


->mempengaruhi konduksi sinyal
jantung
kelainan katup mitral

penyakit jantung hipertensi

khususnya hipertensi lama

mengubah struktur miokard, pembuluh


darah dan sistem konduksi jantung

radialis
karotis

prioritas dua >> tdk mengancam nyawa


dalam waktu dekat atau delayed

nadi masih teraba

femoralis

PPOK
penyakit non kardio

status mental masih normal/lemah

label kuning

cappilary refill <2 detik

GCS baik

Atrial Fibrilasi

prioritas tiga >> tdk gawat darurat >>


non urgent/minor

klasifikasi

Supraventrikular Takikardi

tdk bernafas ketika sudah dilakukan


primary survey

karakteristik

persisten

Klinis

label hitam

Irregularly Iregular Rhytm atau irama


yang irreguler dan sama sekali tidak
mempunyai pola
Tidak terdapat gelombang P yang jelas
atau yang terlihat merupakan
gelombang fibrilasi

multiple
Gambaran

jenis

Gelombang fibrilasi terkadang kasar,


terkadang halus dan terkadang juga
terlihat mirip seperti gelombang P,
hanya saja gelombangnya tidak teratur
dan tidak konstan terhadap semua
gelombang QRS

EKG

mass casualities

yang menangani >> yang berkompeten


safety
respon

SRS

salah satu bentuk dari Supraventricular


Takikardi yang diakibatkan makro
reentrant sirkuit yang paling sering
terjadi pada atrium kanan

shout for help


ada tidaknya penyumbatan saluran nafas
ex : fraktur mandibula, fraktur trakea

definisi

tindakan : membebaskan jalan nafas


mis. tabrakan, jatuh dari pohon
kemungkinan ada cedera servikal

biomekanisme cedera

ASD

cairan

etiologi

head tilt chin lift

suara mengorok >> pangkal lidah jatuh ke faring

suara berkumur

suara stridor

Initial Assessment

PPOK

SK 1 4.2

emboli paru
Merupakan Flutter dengan anticlockwise
reentry ( berlawanan arah jarum jam ),
90 % kasus dari atrial flutter

pengelolaan jalan nafas


Typical Atrial Flutter atau Type 1 Atrial Flutter

operatif
klasifikasi

berdiri di belakang korban dengan


mengepalkan tangan dan diletakkan di
dada korban kemudian didorong ke
dalam atas
pada bayi dan balita

tyhrotoxicosis

Airway : saluran nafas

suction
triple airway manuver

ada benda padat yang menyumbat

mempengaruhi konduksi impuls jantung

penyakit katup jantung

jaw trust

suara mengorok >> pangkal lidah jatuh ke faring


tanpa cedera servikal

Rate dari aktivitas flutter biasanya


berkisar antara 250-350 x/menit

Gangguan Irama Jantung

jika ada cedera servikal

membaik dengan kardioversi -> defibrilasi


Atrial Fibrilasi yang bertahan dan tidak
dapat terkonversi oleh kardioversi

kronik

fasilitas dan tenaga kesehatan lebih


banyak daripada korban
korban lebih banyak daripada fasilitas
dan tenaga kesehatan

Episode AF > 7 hari dan tidak


terkonversi spontan

label hijau

death
pupil dilatasi

AF yang terjadi < 7 hari dan terkonversi


spontan tanpa pengobatan

paroxismal

triage

Ex. fraktur minor, luka minor, luka bakar minor

DM
Emboli paru

klasifikasi

Ex. fraktur multipel, fraktur femur,


resiko syok, luka bakar luas, gg
kesadaran, trauma kepal

manuver hemlich

Atypical Atrial Fluter atau Type 2 Atrial Flutter

manuver tepuk punggung


tidak adekuat >> hipoksia

syarat: open airway


mouth to mouth breathing
mouth to barier device breathing

primary survey
pengelolaan nafas

Gelombang Flutter biasanya paling baik


terlihat di lead inferior ( II,III,aVF )

tekanan nadi

jarak R-R reguler

ireguler

merupakan suatu beat prematur yang


fokusnya berasal dari atrium
Circulation : ada tidaknya perdarahan

definisi

Irama

carotis tekanan sistol >60 mmHg

tekanan nadi
teraba

radialis tekanan sistol > 80 mmHg

Fokus yang berasal dari luar SA Node,


Maka morfologi gelombang P pada PAC /
AES berbeda dengan gelombang P sinus

hipovolemi

reguler

buruk

gelombang p banyak

status hemodinamik

frekuensi

femoralis tekanan sistol >70 mmHg

Respon Ventrikel dapat reguler maupun


ireguler tergantung dari konduksi AV
node

capilary refill time


pucat

buruk

gambaran
EKG

nadi carotis, radial, femoralis

SVES / PAC (Premature Atrial


Contraction) / AES

parameter

etiologi

Karakteristik beat prematur ialah fokus


ektopik muncul sebelum SA node
mengeluarkan impuls
sama dengan yg lain

kekuatan
lemah

gambaran
EKG
alert
verbal
pain

AVPU

cek status neurologis

unrespon

Beat AES berasal dari fokus ektopik,


dalam artian gelombang P nya ektopik (
morfologi tidak sama dengan gelombang
P sinus )
gelombang P dempet dengan gelombang T sebelumnya

merupakan suatu beat prematur yang


fokusnya berasal dari jaringan ventrikel

Disability : adanya kelainan

GCS
keadaan pasien mis. trauma lain

definisi

karena fokus yang berasal dari ventrikel,


maka beat PVC tidak diawali gelombang
P dan memiliki gelombang QRS yang
lebar
karakteristiknya -> fokus ektopik
muncul sebelum SA node mengeluarkan
impuls

Environment/exposure : lingkungan

Memeriksa ulang seluruh tubuh


dari kepala hingga kaki (Head to
Toe)

anxietas
penggunaan obat simpatomimetik
konsumsi kafein berlebihan

Sign and Symptom


Allergies

etiologi

intoksikasi digitalis
intoksikasi quinidin

Medication
Past Illness atau Pregnancy

Dimulai dengan anamnesis singkat


gangguan elektrolit

Last Meal

Hipokalemia, hipokalsemia,
hipomagnesemia

Event of Injury
Deformitas
banyaknya fokus
Surver Sekunder

berdasarkan fokus

multifokal

Abrasi
Penetrasi

pada kasus trauma

asal mula fokus

Bullae or Burn
Laserasi
VES (Ventrikel Ekstrasistol) /
PVC (Premature Ventricel
Contraction)

Pain
Crepitation

pada kasus fraktur

berdasarkan pola

dilakukan pemeriksaan
penunjang yang relevan sesuai
kasus pasien/DD penyakit

Tiap 2 Beat berikutnya merupakan PVC

quadrigemini

3 PVC yang terjadi berturut-turut secara


konsekutif ( >3x berturut-turut bisa
disebut dengan Ventricular Tachycardia )

frekuen
berdasarka frekuensi
infrekuen
interpolated PVC/VES

Tiap 3 Beat berikutnya merupakan PVC

2 PVC yang terjadi berturut-turut secara konsekutif

couplet

triplet

ventrikel kiri

muncul setiap 1 irama normal

trigemini
klasifikasi

PVC memiliki lebih dari 1 morfologi dan


mungkin berasal dari lebih dari satu sisi

ventrikel kanan

Tiap Beat berikutnya merupakan PVC

bigemini

Swelling

Instabilitas

irama berasal dari satu focus, semua


PVC punya morfologi yang sama

unifokal

Eksoriasi
Contusio

PVC yang terjadi > 5 kali dalam semenit


PVC yang terjadi < 5 kali dalam semenit

PVC / VES tanpa adanya Compensatory Pause

Setelah terjadi PVC / VES, akan tampak


Full Compensatory Pause (Pause setelah
PVC / VES sama dengan 2x Interval R-R
sebelumnya)
Beat PVC / VES selalu prematur, dalam
artian muncul sebelum jadwal
gelombang QRS dari SA Node

gambaran
EKG

morfologi QRS bizzare, lebar > 0,12


second , gel T berlawanan arah dengan
QRS
irama ireguler

SK 1 4.2.mmap - 12/10/2016 - Mindjet

Contoh Blokade 2:1

untuk setiap dua gelombang flutter yang


terlihat, satu gelombang berhasil
melewati nodus AV untuk menghasilkan
kompleks QRS, ternyata gelombang yang
satu lagi gagal total

Ex, Blokade 2:1, Blokade 3:1, Blokade 4:1

ABCDE emergency

tingkat kesadaran

>2 detik prognosis buruk

ada Blokade AV -> yang membuat


gambaran gergaji

Breathing : nafas

mouth to nose
perfusi otak menurun

Gelombang Flutter positif pada lead


inferior ( II,III,aVF ) dan negatif pada
lead V1

aktivitas atrium konstan dan beraturan


dengan rate 250-350x /menit dan
membentuk gambaran seperti mata
gergaji atau dikenal dengan "Saw Tooth
Appereance"

oksigenasi ke jaringan

indikasi: no breath, nafas tdk adekuat

Gelombang Flutter negatif pada lead


inferior ( II,III,aVF ) dan positif pada
lead V1
Merupakan Flutter dengan clockwise
reentry ( searah jarum jam )

Atrial Flutter

beat PVC tidak diawali gelombang P dan


memiliki gelombang QRS yang lebar

frekuensi 60 - 100x/menit

Anda mungkin juga menyukai