Pentingnya Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) ialah fungsi operasional manajemen personalia
yang terpenting, sulit dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan
karena karyawan/manusia bersifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan,
harga diri, sifat, serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan dan
kebutuhan yang berbeda-beda dalam organisasi perusahaan.
Karyawan tidak dapat diperlakukan seenaknya seperti menggunakan faktorfaktor produksi lainnya (mesin, modal atau bahan baku). Karyawan juga harus
selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan serta memberikan peran aktif untuk
menggunakan alat-alat yang ada. Karena tanpa peran aktif karyawan, alat-alat
canggih yang dimiliki tidak ada artinya bagi peruashaan untuk mencapai
tujuannya. Tujuan perusahaan hanya dapat dicapai jika para karyawan bergairah
bekerja, mengerahkan kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan, serta
berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal.
Jika karyawan kurang berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan dapat
memperoleh hasil yang baik. Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan
kewenangannya untuk mengubah sikap dan perilaku karyawan supaya mau
bekerja giat serta berkeinginan mencapai hasil yang optimal.
Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan
kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan.
Usaha untuk pengintegrasian dilakukan melalui hubungan antar manusia (human
relation), motivasi, kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama (KKB), dan
Collective Bargaining.
Jadi pengintegrasian adalah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu
kunci untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan maupun terhadap
karyawan sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak. Kayawan dapat
memenuhi
kebutuhannya
dan
perusahaan
memperoleh
laba.
Tujuan Pengintegrasian
Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia
bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan
perusahaan
serta
terpenuhinya
kebutuhan
karyawan.
Prinsip Pengintegrasian
Prinsip pengintegrasian adalah menciptakan kerjasama yang baik dan saling
menguntungkan.
Metode Pengintegrasian
Metode-metode pengintegrasian yang kita kenal adalah sebagai berikut
:
1). Hubungan antar manusia (Human Relations)
2). Motivasi (Motivation)
3). Kepemimpinan (Leadership)
B. Hubungan Antarmanusia
Hubungan antarmanusia (Human Relation) adalah hubungan kemanusiaan yang
harmonis, tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu
demi terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan
integrasi yang cukup kukuh, mendorong kerjasama yang produktif dan kreatif
untuk mencapai sasaran bersama. Manajer dalam menciptakan hubungan
antarmanusia yang harmonis memerlukan kecakapan dan keterampilan tentang
komunikasi, psikologi, sosiologi, antropologi dan etologi, sehingga dia memahami
serta dapat mengatasi masalah-masalah dalam hubungan kemanusiaan.
C. Pengertian dan Teori-Teori Motivasi
1). Pengertian Motif dan Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berartin dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan,
agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan
tujuan yang telah ditentukan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan
antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer
membagikan
pekerjaan
pada
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang
diinginkan.
Perterson dan Plowman mengatakan bahwa orang
faktorfaktor
berikut
a. The desire to live (keinginan untuk hidup)
mau
bekerja
karena
:
Keterangan
;
1). Perangsang berbentuk materiil atau nonmateriil yang tercipta oleh internal
(keinginan) maupun eksternal yang dilakukan oleh manajer.
mengatasi/
memotivasi
bawahan
dengan
standar mereka
akan
Teori Y
[1] Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama
wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat. Pekerjaan tidak perlu dihindari
dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan merasa kesal jika
tidak bekerja.
[2] Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk
maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal.
[3]
Karyawan
selalu
berusaha
mencpaai
sasaran
organisasi
dan
mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu. Organisasi seharusnya
memungkinkan karyawan mewujudkan potensinya sendiri dengan memberikan
sumbangan pada tercapainya sasaran perusahaan.
Menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan
cara peningkatan partisipasi karyawan, kerjasama dan keterikatan pada
keputusan. Tegasnya, dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin tercapainya
sasaran.
Jenis motivasi yang diterapkan adalahg motivasi positif, sedangkan tipe
kepemimpinannya adalah kepemimpinan partisipatif.
A. W. Willsmore menggambarkan teori X dan Y secara umum sebagai konsep di
bawah
ini.
perusahaan.
Collective Bargaining
Collective bargaining adalah adanya pandangan antara pimpinan perusahaan
denga pimpinan serikat buruh (karyawan) dalam menetapkan keputusankeputusan yang menyangkut kepentingan perusahaan dan kebutuhan buruh. Hal
ini dilakukan agar tercipta integrasi yang harmonis dan usaha-usaha untuk
menghindari terjadinya konflik dalam perusahaan.
Collective bargaining didasarkan atas perundingan yang berarti adu kekuatan,
siapa yang mempunyai posisi kuat maka dialah yang banyak menentukan
keputusan. Sedangkan KKB didasarkan atas musyawarah dan mufakat dalam
menetapkan keputusan, bukan atas adu kekuatan/posisi.
Collective bargaining dapat diibaratkan seperti demokrasi barat, sedangkan KKB
seperti demokrasi Pancasila.