PUPUK UREA
OLEH KELOMPOK 8 :
1.
2.
3.
4.
5.
Ketua
Sekertaris
Wakil ketua
Wakil Sekertaris
Anggota
: Pradhipta Rizka L
: Neni Dwi Cahyani
: M. Ibnul Baasith
: Aulia Rahmawati
:- Pratika Febrianti
Safira Siti Nadhilah
(21030115120011)
(21030115120104)
(21030115130202)
(21030115120009)
(21030115120103)
(21030115140149)
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga dapat diselesaikan makalah ilmiah
tentang pupuk urea dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu disampaikan pula banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, disadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya dengan
tangan terbuka diterima segala saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik.
Akhir kata semoga makalah ilmiah tentang pupuk urea dapat bermanfaaat
dan memberi inspirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
Darfar Isi
Halaman Judul......................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................x
Daftar Isi................................................................................................................xi
BAB I Pendahuluan................................................................................................ 1
1.1
Sejarah Proses....................................................................................... 1
1.2 Permasalahan............................................................................................. 1
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat...................................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Spesifikasi Bahan Baku.......................................................................... 4-5
2.2 Produk................................................................................................... 5-6
2.3 Mekanisme Reaksi................................................................................ 6-8
2.4 Kondisi Operasi.................................................................................... 6-8
2.5 Proses Pembuatan Urea......................................................................... 6
2.6 Diagram Alir Pembuatan Urea.......................................................... 10-12
BAB III Tinjauan
3.1 Thermodinamika................................................................................ 12-14
3.2 Kinetika.............................................................................................. 14-18
BAB IV Penutup
5.1
Kasimpulan................................................................................... 19
5.2
Saran............................................................................................. 19-20
Daftar Pustaka.................................................................................................. 21
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah
Urea pertama kali ditemukan dalam air seni pada tahun 1773 oleh kimiawan Perancis
Hilaire Rouelle. Pada tahun 1828, kimiawan Jerman Whler memperoleh urea
dengan mereaksikan isosianat perak dengan amonium klorida.
AgNCO + NH4Cl Cl (NH2) 2CO + AgCl
Ini adalah pertama kalinya senyawa organik artifisial disintesis dari
bahan awalan organik, tanpa keterlibatan hidup organisme. Hasil penelitian
ini secara implisit mendiskredit kan vitalisme : teori bahwa bahan kimia yang
berasal dari organisme hidup pada dasarnya berbeda dari benda mati.
Wawasan ini penting untuk pengembangan kimia organik. Penemuannya
Wohler diminta untuk menulis penuh kemenangan untuk Berzelius: Saya
harus memberitahu Anda bahwa saya dapat membuat urea tanpa menggunakan
ginjal baik laki-laki atau anjing. Ammonium cyanate adalah urea. Untuk
penemuan ini, banyak yang menganggap Wohler adalah bapak kimia organik.
( Sumber : http://www.scribd.com/doc/51139931/Sejarah-urea )
1.2 Permasalahan
Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia telah berubah menjadi lahan kritis
akibat pencemaran dari limbah industri/pabrik dan pemakaian pupuk
anorganik/kimia yang terlampau banyak secara terus menerus sehingga
membuat unsur hara tanah semakin menurun.Lahan pertanian yang sudah
masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% dari kurang lebih 7 juta lahan
pertanian yang ada di Indonesia. Jika hal ini dibiarkan, produktivitas lahan
akan terus menurun dan akhirnya lahan tersebut sendiri akan mati.Langkah
4
yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan pupuk
urea yang tidak berlebihan atau sesuai dengan kebutuhannya.
( Sumber : http://www.scribd.com/doc/51139931/Sejarah-urea)
1.3 Tujuan
Penulis menginginkan para pembaca mengerti mengenai keadaan
termodinamika dan kinetika dalam pupuk urea.
( Sumber : http://www.scribd.com/doc/51139931/Sejarah-urea )
penting,
seperti:
Sistem Automobile
Urea digunakan dalam SNCR dan SCR reaksi untuk mengurangi
NO x polutan dalam gas buang dari pembakaran dari diesel, bahan bakar
ganda. Sistem The BlueTEC misalnya, menyuntikkan berdasarkan
larutan urea-air ke dalam sistem pembuangan. Amoniak yang
dihasilkan oleh hidrolisis urea bereaksi dengan emisi oksida nitrogen
dan diubah menjadi nitrogen dan air dalam catalytic converter.
Penggunaan Komersial lainnya
Bahan pembuat produk pemutih gigi
Bahan dalam sabun cuci piring
Sebagai stabilizer di nitroselulosa bahan peledak
Bahan dalam beberapa krim kulit , moisturizer , kondisioner
rambut
Sebuah komponen dari pakan ternak , menyediakan sumber
yang relatif murah dari nitrogen untuk meningkatkan
pertumbuhan
Bahan dasar melamine
( Sumber : http://www.scribd.com/doc/51139931/Sejarah-urea )
Berikut tabel kebutuhan urea di Indonesia yang didapat dari Badan Pusat
Statistik:
Jumlah (Ton)
2006
5.620.000
2007
9.169.483
2008
9.780.280
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Titik lebur
: -77.73 C (195.42 K)
Titik didih
: -33.34 C (239.81 K)
Keasaman (pKa)
: 9.25
Kebasaan (pKb)
: 4.75
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Amonia)
Massa molar
: 44,0095(14) g/mol
Penampilan
Densitas
Titik leleh
: 57 C (216 K)
Titik didih
: 78 C (195 K)
Keasaman (pKa)
Viskositas
: 0,07 cP pada 78 C
Momen dipol
: nol
(http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida)
2.2 Produk
Produk utama adalah urea
1. Sifat fisik urea
: CO(NH2)2
:
Berat Molekul
Wujud
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Titik lebur
Densitas
: 60,06 gram/mol
: padat
: kristal
: putih
: berbau
: tidak berasa
: 132,7 oC
: 1.33103 kg/m3
pH
Panas pembentukan
Panas larutan, dalam air
Panas kristalisasi
suatu
kenaikan
temperatur
akan
menyebabkan
10
NH2CONH2(aq) + H2O(l)
ini reaktan berada pada fase cair. Untuk perbandingan NH3 dan CO2 yang
stoikiometris suhu 1500C dan tekanan 100 atm memberikan keadaan yang
hampir optimum tetapi pada suhu ini reaksi berjalan lambat. Pada suhu
190 2200C, tekanan yang digunakan berkisar antara 140 250 atm.
( Sumber : http://www.scribd.com/doc/51139931/Sejarah-urea)
c) Perbandingan NH3 dan CO2
Perbandingan NH3 dan CO2 berkisar 3,5 4 karena selain mempengaruhi
suhu reaktor, jumlah ammonia dapat mempengaruhi reaksi secara langsung.
Adanya kelebihan ammonia dapat mempercepat reaksi pertama. Di samping itu,
kelebihan ammonia juga akan mencegah terjadinya reaksi pembentukan biuret
dengan reaksi :
2NH2CONH2(l)
NH2CONHCONH2(l) + NH3(g)
12
supaya suhu tetap pada kondisi optimum, untuk mengatur suhu maka
diatur:
preheater.
13
14
15
16
arang (CO2), yang dihasilkan pada unit Sintesa Gas, kemudian bereaksi dengan
amoniak pada unit Sintesa Urea. Hasil reaksi ini adalah butir-butir urea yang
berbentuk jarum dan mudah menyerap air.
Oleh karena itu proses pembuatan dilanjutkan lagi pada Menara Pembutir,
dimana bentuk butir-butir tajam itu diubah dengan suatu tekanan yang tinggi
menjadi butir-butir Urea bulat yang berukuran 1 sampai 2 milimeter sehingga
mempermudah petani menabur dan menebarkannya pada sawah-sawah mereka.
Pada umumnya, butir-butir Urea itu dibungkus dengan karung plastik dengan
berat 50 Kilogram.
(Sumber : http://www.pusri.co.id/indexA.php)
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 TINJAUAN TERMODINAMIKA
Reaksi :
NH2CONH4(aq)
NH2CONH2(aq) + H2O(l)
H = 41,43 KJ
18
35,077 kJ /mol
K = - 8,314 J X 180
mol k
K180
= 1,057
Karena nilai K > 1, dapat dikatakan reaksi bersifat irreversible. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pembuatan urea dengan proses haber bosch adalah reaksi
endotermis irreversible.
Setelah mendapatkan nilai konstanta kesetimbangan (K), maka kita dapat
mencari konversi dengan rumus di bawah ini :
X A=
K
K+ 1
(Levenspiel, 1957)
perbandingan kondisi optimum pabrik yaitu suhu 180-2100C pada tekanan 140250 atm (PT Pupuk Kaltim, 2012)
Dengan rumus hubungan suhu dan konversi termodinamika maka
didapatkan data sebagai berikut:
Pada suhu 25oC (298,15 K)
ln
H r 1
K
1
=
(
)
K 298
R
T 298
ln
K
41,43
1
1
=
(
)
1,057 8,314 298,15 298,15
K=1,057
19
Dengan rumus
Xa=
K
K +1
Xa
25
0,5139
50
0,7939
75
0,921
100
0,9682
125
0,986
150
0,9933
175
0,9965
200
0,998
225
0,9988
20
: Faktor Tumbukan
Ea
: Energi Aktivasi
: Temperatur
NH2CONH2(aq) + H2O(l)
H = 41,43 KJ
21
Dalam hal ini kami meninjau kinetika reaksi sehingga diperoleh grafik suhu
vs konversi dengan rumus seperti di bawah ini:
k
Xa=
k +1
( )
1
2
(Levenspiel,1957)
Suhu yang digunakan pada hubungan suhu dengan konversi
dinamika adalah 25-225
k = 2,589. e
k = 2,15
Dengan rumus
Xa=
k
k +1
( )
1
2
T(
Xa
25
0,826
50
0,828
75
0,829
100
0,831
125
0,832
150
0,833
175
0,834
200
0,835
225
0,836
22
thermodinamika
23
thermodinamika
X (konversi)
kinetika
T (suhu)
Menurut data percobaan tersebut, diperoleh titik suhu optimum, yaitu pada
suhu 50 C dengan konversi 82 %. Pada literature, konversi pembuatan urea
adala 52,1%, maka penyimpangan yang terjadi sebesar 57,4%.
(Sumber: http://www.scribd.com/doc/82243706/48/Gambar-4-1-Diagramtiga-fasa-amonia-CO2-Urea-H2O)
24
BAB IV
PENUTUP
5.3 Kesimpulan
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon,
hydrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea
bermanfaat untuk bidang pertanian, industry kimia, system automobile, dan
penggunaan komersial lainnya. Bahan baku pembuatan urea adalah liquid
amoniak (NH3) dan gas karbon dioksida (CO2). Sintesa dapat ditulis menurut
persamaan reaksi sebagai berikut :
2NH3(l) + CO2(g)
NH2CONH2(aq) + H2O(l)
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Perry Roert H., Don Green,Perrys Chemical Engineers Handbook, 5th edition,
McGraw-Hill, NewYork, 1973
Smith J.M - Van Ness-H.C M.M. Abbott, introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics,6th,McGraw-Hill, NewYork, 1975
http://bingo3374.wordpress.com/2008/07/23/proses-pembuatan-urea-scr-umum/
http://id.wikipedia.org/wiki/Urea
http://mbahinox.wordpress.com/2009/03/25/karakteristik-senyawa-dalampembuatan-urea-dan-reaksi/
http://merasaunique.blogspot.com/2010/07/faktor-yang-mempengaruhipembuatan-urea.html
http://www.google.co.id/imgres?
imgurl=http://www.kppbumn.depkeu.go.id/Industrial_Profile/PK4/Proses
%2520Pembuatan
%2520Pupuk_files/PabrikUrea.jpg&imgrefurl=http://www.kppbumn.depkeu.g
o.id/Industrial_Profile/PK4/Proses%2520Pembuatan%2520Pupuk.htm&usg
http://www.pusri.co.id/indexB02.php
http://www.scribd.com/doc/45275884/Makalah-Industri-Pupuk-Urea
http://www.scribd.com/doc/51139931/Sejarah-urea
27